Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, yang dengan limpahan
rahmat-Nya, kita masih diberikan kesempatan untuk bersujud di hadapan-
Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, utusan Allah yang diutus untuk membimbing umat
manusia.
~perkenalan~
Memasuki akhir bulan Rajab, umat Islam akan merayakan hari Isra’ Mi’raj. Tepatnya pada tanggal 27
Rajab 1444 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2024.Isra merupakan peristiwa
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa.
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan mengendarai Buraq.

Sementara Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Bumi menuju langit
ke-7 dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah
mendirikan salat secara langsung. Perintah ini diberikan untuk Nabi Muhammad dan umatnya.
Awalnya, Rasulullah diperintahkan untuk menjalankan 50 kali salat.
Namun, karena takut umatnya tak bisa menjalankan salat sebanyak 50 waktu, Rasulullah meminta
keringanan hingga hanya perlu menjalankan perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, pada malam yang agung itulah, Rasulullah SAW diajak oleh
Allah untuk mengalami perjalanan Isra Miraj, perjalanan ajaib dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
dan kemudian naik ke langit-langit yang tinggi. Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah SAW
menerima berbagai wahyu dan mendapat tanggung jawab sebagai utusan Allah.

Peristiwa Isra Miraj mengajarkan kepada kita tentang kebesaran Allah, kekuasaan-Nya yang luar
biasa, dan pentingnya sholat sebagai kewajiban umat Islam. Rasulullah SAW menjadi teladan bagi
kita dalam menjalani kehidupan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Dalam kisah singkat Isra Miraj ini, Rasulullah bertemu dengan beberapa nabi terdahulu
pada setiap langit yang dilewatinya. Pada langit pertama, Rasulullah bertemu dengan nabi
pertama, Nabi Adam AS.

Setelah sampai di langit kedua, Rasulullah kemudian bertemu dengan dua nabi, yakni Nabi Isa AS
dan Nabi Yahya AS. Perjalanan Rasulullah berlanjut ke langit ketiga dan bertemu dengan Nabi Yusuf
AS.

Setelah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, Nabi Muhammad kembali melanjutkan perjalanannya ke
langit ke-4 dan bertemu dengan Nabi Idris. Di langit ke-5, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun.

Jika sebelumnya pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi terdahulu dipenuhi
kebahagiaan, hal berbeda justru terlihat saat ia bertemu dengan Nabi Musa AS.

Kesedihan Nabi Musa saat bertemu dengan Rasulullah terjadi pada langit keenam. Nabi Musa
menangis saat Nabi Muhammad hendak melanjutkan perjalanannya ke langit ketujuh.
Nabi Musa dikisahkan menangis karena melihat sosok Nabi Muhammad yang jauh lebih muda
namun memiliki jumlah umat yang lebih banyak masuk surga dibandingkan dengan umatnya.

Nabi Musa menyesal karena tidak bisa memaksimalkan usianya yang jauh lebih panjang untuk bisa
berdakwah pada umatnya agar bisa patuh seutuhnya kepada Allah SWT.

Hikmah
Dari perjalanan Rasulullah yang dapat kita ambil yakni,

Pertama, bukti Allah menyayangi hambanya. Terjadinya Isra dan Mi’raj


berlangsung pada tahun kesedihan bagi Rasulullah saw. yaitu ketika
beliau baru saja ditinggal oleh orang terdekatnya. Saat itu juga, Allah swt
mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad saw
melakukan perjalanan mulianya sebagai bentuk penghiburan dari Allah
swt.

Kedua, keimanan meningkat setelah cobaan. Cobaan yang diberikan


kepada Nabi Muhammad saw sebelum Isra dan Mi’raj merupakan ujian
untuk meningkatkan keimanan, yaitu dengan kepergian orang
terdekatnya. Allah swt pun menjanjikan umatnya yang dapat melewati
cobaan dengan baik serta berpegang teguh pada syariat Islam, maka
dirinya akan memperoleh nikmat besar dari Allah swt.

Ketiga, memperbaiki kualitas shalat. Dalam perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad saw. juga
menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun jumlahnya terus menurun
ketika Nabi Muhammad saw. bertemu dengan nabi-nabi lain. Mereka meminta Nabi Muhammad
memohon pengurangan jumlah waktu shalat kepada Allah swt. sehingga pada akhirnya hanya lima
waktu shalat wajib saja untuk umat Islam.

Ke-empat, mengajarkan seorang muslim untuk menjaga sholatnya. Malam Isra' Mi’raj merupakan
waktu disyariatkannya shalat lima waktu secara langsung, tanpa melalui perantara Malaikat Jibril
sebagaimana syariat-syariat lainnya. Ini menunjukkan betapa sholat memiliki kedudukan sangat
penting bagi umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai