Anda di halaman 1dari 3

Sebelum melakukan perjalanan 

isra miraj dan mendapatkan perintah salat lima waktu, ada


sebuah peristiwa bernama Amul Huzni atau tahun kesedihan. 
Amul Huzni ini erat kaitannya dengan peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad
pada 27 Rajab. Rasulullah sedih ditinggal dua orang yang beliau kasihi selama berjuang. 
Yakni istri yang menemani beliau selama 28 tahun, yakni Khadijah yang bergeral Ummul
Mukminin (ibu bagi segenap umat Islam) dan paman yang selalu menjaga beliau, yakni Abu
Thalib
Isra Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab merupakan salah satu peristiwa penting dalam
perjalanan keislaman Nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini menjadi peristiwa penting bagi
Nabi Muhammad karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah
untuk menjalankan shalat lima waktu dari Allah SWT.
Peristiwa Isra
Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yaitu
dilakukannya perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem
hingga naik ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah
meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abi Thalib dan Istrinya, Siti Khadijah.
Dalam bahasa arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sedangkan Miraj artinya kenaikan.
Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad mengendarai kendaraan superkilat
hewan Buraq yang digambarkan sebagai kuda putih dengan sayap dan ekor seperti burung
merak. Jarak Mekkah dan Yerussalem pada saat itu umumnya ditempuh menggunakan kuda
atau unta selama satu bulan, namun Nabi Muhammad SAW melakukannya dalam semalam.
Di Masjid Al Aqsa diceritakan, Nabi Muhammad memimpin shalat nabi – nabi terdahulu
shalat dua rakaat.
Peristiwa Miraj
Peristiwa Miraj dilaksanakan Nabi Muhammad dari Masjid Al Aqsa naik ke langit ketujuh
atau Sidratul Muntaha. Dalam perjalannnya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi –
nabi terdahulu pada setiap tingkatan yakni :
 Nabi Adam di langit pertama
 Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
 Nabi Yusuf di langit ketiga Nabi Idris di langit keempat
 Nabi Harun di langit kelima
 Nabi Musa di langit keenam
 Nabi Ibrahim di langit ketujuh
Perintah Salat

Ketika berjumpa dengan Allah SWT ketika Isra Miraj tersebut, mendapatkan
perintah salat sebanyak 50 kali dalam sehari. Beliau pun menerimanya.

Saat turun dari langit ketujuh, beliau berjumpa Nabi Musa dan meminta Nabi
Muhamad untuk meminta keringanan salat kepada Alla

Alasan Nabi Musa, umat Nabi Muhammad akan kesulitan menjalankannya.

Lantas, Nabi Muhammad pun minta diantar kembali menuju Allah SWT.
Malaikat Jibril pun mengantar beliau kembali dan Nabi Muhammad
mengutarakan keinginannya.

Lalu Allah SWT memberikan keringanan lagi kepada umat Nabi Muhammad.
Keringanan itu berupa, salat tidak lagi 50 waktu dalam sehari, melainkan
berkurang menjadi 10 waktu salat dalam sehari

Adapun 10 waktu pun dirasa masih akan sulit. Lantas beliau meminta
keringanan lagi hingga sampai 5 waktu sampai yang dikenal sekarang.

Itulah awal mula sejarah Salat yang kita kenal dan jalani sampai sekarang. Salat
5 waktu berasal dari kisah Isra Miraj ini.

Kembali ke Mekah

Usai perjalanan Miraj ke langit tersebut, lantas Nabi Muhamad pun kembali ke
Mekah dan menceritakan kisah Isra Miraj yang dialaminya.

Namun, tentu saja, peristiwa ini sulit diterima oleh kebanyakan orang. Padahal
Nabi Muhammad sudah memberi banyak bukti bahwa ia mengalami peristiwa
tersebut.

Menurut para ulama, ini sekaligus upaya menguji keimanan dari muslim yang
saat itu memang masih sedikit. 
Salah satu bukti faktual yang dibawa Nabi untuk buktikan Isra Miraj adalah,
ketika ia melihat gerombolan musafir yang melakukan perjalanan dan sebentar
lagi akan tiba di Mekah. Hal Itu pun terbukti, tapi sebagian orang tidak percaya. 

Sejarah mencatat, Abu Bakar adalah orang pertama menerima Isra Miraj
tersebut.  Gelar Ash-Shidiq pun disematkan kepada beliau yang bermakna
'orang yang teguh hatinya dan jujur'.

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang lidah dan mulut mereka dipotong dengan gunting besi, setelah
dipotong lidahnya kembali kemudian dipotong lagi. Nabi bertanya, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril
menjawab, “Mereka itu adalah para penceramah yang suka mengfitnah saat berpidato dan mereka
tidak melakukan apa yang sampaikan sendiri.”

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang mempunyai kuku panjang yang terbuat dari tembaga,
kemudian mencakar wajah dan tubuhnya sendiri dengan kuku tersebut. Nabi heran dan bertanya pada
Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab,” Mereka adalah orang-orang yang suka menghibah
orang lain kemudian meletakkan pada tubuhnya sendiri”

Diriwayatkan pada awalnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk shalat 50 waktu
dalam sehari. Nabi Muhammad pernah diingatkan Nabi Musa bahwa jumlah tersebut terlalu
besar sehingga disarankan untuk meminta keringanan. Sesampainya di Sidratul Muntaha,
Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat lima waktu. Peristiwa Isra Miraj
menjadi penting dalam perjalanan kesilaman. Sejak peristiwa Isra Miraj ini, umat islam
diwajibkan shalat lima waktu dalam sehari

Anda mungkin juga menyukai