Anda di halaman 1dari 4

Peristiwa Isra Miraj itu diabadikan dalam Alquran surat Al Isra.

‫هّٰللا‬
ِ ‫ِبس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬
‫ُسب ْٰح َن الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّم َن ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َمس ِْج ِد‬
‫ص ْي ُر‬ِ َ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َح ْولَ ٗه ِلنُ ِريَ ٗه ِم ْن ٰا ٰيتِنَ ۗا اِنَّ ٗه هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
َ ‫ااْل َ ْق‬
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Isra Miraj merupakan kejadian agung yang dilalui oleh Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 27 Rajab tahun 10 kenabian. Ketika Isra Miraj akan terjadi, Nabi Muhammad
SAW berbaring di kamarnya, kemudian datang Malaikat Jibril dan Mikail, dan diikuti oleh
Israfil untuk membawa Nabi menuju sumur Zam-zam.

Di sana, para malaikat membelah dada Nabi dan membersihkannya menggunakan air zam-
zam. Setelah itu, Buraq datang untuk menjemput Nabi untuk membawa beliau menuju Baitul
Maqdis di Palestina. Kejadian ini disebut dengan Isra’. Adapun perjalanan dari Baitul Maqdis
menuju ke Sidratul Muntaha disebut Mi’raj.

Syekh Najmudin Al-Ghaithi dalam kitab Dardir Miraj-nya menuturkan kisah-kisah nabi
ketika bertemu dengan ummatnya yang bermacam-macam.Berikut golongan-golongan umat
nabi yang disaksikan dan ditemui saat Isra dan Miraj.

1. Orang-orang yang gemar bersedekah Nabi melihat golongan ini sering memanen tanaman
yang baru ia tanam. Setelah dipanen, tanaman tersebut tumbuh kembali. Begitupun
seterusnya sehingga hasil panen mereka melimpah ruah. Mereka adalah orang-orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah. Allah akan mengganti semua hal yang diinfakkan di
jalan-Nya.

2. Orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada agama Allah Ketika itu nabi mencium
bau harum. Ternyata ketika ditanyakan kepada Jibril, bau harum tersebut berasal dari
keluarga besar Masyitah yang dimasak hidup-hidup oleh Fir‘aun karena tidak mau
mengakuinya sebagai Tuhan.

3. Pemalas mengerjakan shalat fardhu Saat itu Nabi melihat sekelompok orang yang
kepalanya pecah. Setelah kepala mereka pecah, kepala tersebut utuh kembali. Setelah itu,
kepala mereka pecah kembali. Kemudian utuh seperti semula dan pecah lagi. Kejadian itu
berlangsung berkali-kali. Nabi begitu iba melihatnya. Nabi kemudian menanyakan ikhwal itu
kepada Jibril yang mendampinginya. Jibril dengan jelas mengatakan bahwa mereka adalah
orang-orang yang kepalanya berat untuk melaksanakan shalat fardhu sehingga urung
menunaikannya. Itulah siksaan yang akan diterima oleh orang-orang yang malas
melaksanakan kewajiban shalat fardhu di hari pembalasan nanti.
4. Orang-orang yang enggan bersedekah Setelah itu Nabi SAW menyaksikan beberapa orang
yang memakan pohon dhari‘ (pohon kering dan berduri), zaqqum (tumbuhan yang rasanya
pahit) dan batu yang panas. Ketika ditanyakan kepada Jibril, orang-orang ini adalah orang
yang tidak mau bersedekah.

5. Pezina yang lebih memilih wanita lain di luar istrinya sendiri Kelompok orang ini
digambarkan pada saat itu seperti orang yang menggenggam daging empuk dan daging
busuk. Namun orang-orang itu memilih memakan daging busuk dari pada daging empuk
yang dibawanya. Orang-orang ini, menurut Jibril, adalah orang yang lebih memilih tidur
dengan perempuan lain padahal ia memiliki istri yang sah

6. Para perampok atau pembegal Nabi SAW melihat golongan ini seperti kayu yang berada di
tengah jalan. Saat ada orang yang melewati jalan tersebut, orang itu terbakar karena kayu itu.

7. Pemakan harta riba Nabi SAW menyaksikan perumpamaan golongan ini seperti orang
yang berenang di sungai yang penuh darah.

8. Rakus jabatan Saat itu Nabi SAW melihat golongan orang yang memikul kayu bakar di
pundaknya. Orang-orang yang termasuk golongan ini masih terus menambah kayu bakar
yang dipikulnya walaupun sebenarnya mereka tidak kuat memikulnya.

9. Para dai yang tidak mengamalkan ucapannya/tukang fitnah Para dai ini dilihat oleh nabi
seperti sekelompok orang yang lidah dan mulut mereka dipotong dengan menggunakan
gunting besi. Setelah dipotong, mulut dan lidah mereka tumbuh seperti semula dan dipotong
lagi. Kejadian itu selalu berulang. Ini adalah perumpamaan bagi para dai yang hanya mampu
ceramah dan berorasi namun tidak mampu mengamalkan ceramahnya untuk diri sendiri.

10. Para pengumpat Saat itu Nabi SAW melihat golongan orang yang berkuku panjang dan
terbuat dari tembaga. Mereka mencakar-cakar muka mereka dengan kuku tersebut. Menurut
Jibril, mereka adalah orang-orang yang mengumpat perbuatan orang lain, namun mereka
melakukan perbuatan tersebut.

11. Provokator Ketika itu Nabi SAW melihat sebuah lubang kecil. Tiba-tiba keluarlah seekor
sapi yang besar dari lubang tersebut. Sapi itu tidak mampu kembali masuk ke lubang tersebut
karena terlalu besar. Menurut Jibril, hal itu adalah perumpamaan bagi umat Nabi Muhammad
yang melakukan provokasi sehingga menimbulkan masalah yang besar. Saat tersadar akan
ulahnya, ia tidak mampu menyelesaikan masalah besar tersebut. Wallahu a’lam.
Perjalanan Nabi Muhammad Saw. dengan Malaikat Jibril yang pertama menuju Masjidil
Aqsha di Palestina, selama perjalanan mereka singgah di lima tempat :

1. Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah al-Munawarah.


2. Kota  Madyan,  yaitu  tempat  persembunyian  Nabi  Musa  as  ketika  dikejar tentara
Fir’aun.
3. Thursina, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab Taurat
4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa as
5. Masjidil Aqsha di Pelestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut.

Di setiap persinggahan Nabi Muhammad Saw. selalu melakukan shalat dua rakaat. Nabi
Muhammad Saw. juga disuguhi dua buah gelas yang berisi susu dan arak, Nabi Muhammad
Saw. mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan
selamat kepada Nabi Muhammad Saw. karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya
dan umatnya.
Setelah menjadi imam shalat Rasulullah Saw. bersama Malaikat Jibril menu- ju Sidratul
munthaha untuk menghadap Allah Swt. Dalam perjalanan menuju sidrotul munthaha Nabi
Muhammad Saw. dan Malikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu :

1. Langit pertama, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Adam


2. Langit kedua, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3. Langit ketiga, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Idris
5. Langit kelima, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Harun
6. Langit keenam, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Musa
7. Langit ketujuh, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Ibrahim

Setelah melewati ke tujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw. diajak ke Baitul Makmur
tempat para malaikat melaksanakan thawaf. Kemudian Rasulullah Saw. naik menuju sidratul
munthaha dan dalam perjalanan ini malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian Nabi
Muhammad Saw. berjumpa dengan Allah Swt., dalam pertemuan tersebut Allha Swt.
memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk melaksanakan shalat sebanyak lima
puluh waktu. 

Ketika hendak turun nabi Muhammad Saw. bertemu dengan Nabi Musa AS dan
diceriterakanlah apa yang telah diperintahkan Allha Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.,
Nabi Musa menyuruh Rasulullah Saw. untuk kembali menghadap Allah Swt. untuk
memohon keringanan perintah shalat, Allah Swt. memberi keringanan kepada Nabi
Muhammad Saw. menjadi lima waktu untuk setiap harinya. 

Dan Allah Swt. menjanjikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad Saw. seperti
melaksanakan shalat 50 waktu.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. dalam waktu singkat telah tersebar luas
kabarnya di masyarakat Mekkah. Mengenai peristiwa itu kaum kafir Quraisy semakin
membenci serta mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad Saw. 

Abu Jahal menantang kepada Nabi Muhammad Saw. untuk menceriterakan peristiwa itu
kepada masyarakat Mekkah, setelah masyarakat Mekkah berkumpul maka Nabi Muhammad
Saw. menceriterakan peristiwa itu dengan rinci dan tiada yang terlewati. Mendengar cerita
Nabi Muhammad Saw. bagi umat Islam yang masih lemah imannya banyak yang menjadi
murtad tetapi bagi yang kuat imannya tetap tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh
ejekan itu, sebab mereka telah yakin tentang kebenaran Nabi Muhammad Saw.
Cerita lain dari peristiwa ini terhadap apa yang dilakukan Abu Bakar Ash Shidiq, ia
mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain, setelah ia datangi orang-orang yang masih
ragu dengan peristiwa Isra’ Mi’raj, ia mendatangi Rasulullah Saw. dan meminta penjelasan
langsung dari beliau. Setelah mendengar sendiri dari Rasulullah Saw. Abu Bakar Ash Shidiq
langsung menerimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw. memanggilnya dengan sebutan
”Ash-Shidiq”.
Tamsil dan Hikmah Isra’ Mi’raj

1. Tamsil dalam Isra’

2. Tamsil dalam Mi’raj

Nabi Muhammad Saw. melihat orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat
ke kiri merasa sedih dan menangis tersedu sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanan
dia berseri seri gembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya : “Siapakah orang itu, ya
Jibril?”, jawab Jibril :”Ya Rasulullah dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam AS.
Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya di dunia berbuat jahat dan
dosa. Sebaliknya, bila menengok ke kanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di
dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh”.

3. Hikmah dari Isra’ Mi’raj

Ada banyak hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj yaitu sebagai berikut :
a. Menghilangkan perasaan sedih dan gundah dalam diri Nabi Muhammad Saw. yang
disebabkan oleh meninggalnya pembelanya yang utama yaitu, pamannya Abu Thalib dan
isterinya siti Khadijah.  Allah  Swt. ingin meyakinkan utusan-Nya itu bahwa kebenaran dan
keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat dikalahkan oleh siapapun.
b. Allah Swt. hendak memperlihatkan ke-Maha KuasaNya kepada Nabi Muhammad Saw.
agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh musuh
yang menghalangi dan membendung dakwah islam.
c. Allah Swt. mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad Saw. dengan para
Nabi dan Rasul terdahulu agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.
d. Allah Swt. memperlihatkan kepada Nabi Muhammad Saw. bekas bekas kejayaan bangsa
bangsa terdahulu yang hancur karena kedurhakaannya kepada Allah Swt. dan RasulNya.
e. Menguji para pengikut Nabi Muhammad Saw. apakah mereka itu beriman kepada agama
yang selama ini sudah dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti
dan memahami kejadian tersebut.
f. Nabi Muhammad Saw. dapat bertemu langsung kepada Allah Swt..
g. Allah Swt. menyampaikan perintah melakukan sholat lima waktu kepada Nabi dan
umatNya.

Anda mungkin juga menyukai