Anda di halaman 1dari 2

RESUME PENRINGATAN ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW

“SPIRIT ISRA MI’RAJ MENUJU MAHASISWA YANG BERKARAKTERDAN


BERKEPRIBADIAN ISLAMI”

Nama : Adhitya Nafterzon


Nim : F1D121062
Kelas : B
Prodi : Teknik Pertambangan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Universitas Jambi

Pemateri 1
Nama pemateri : Dr . H . Anis Masykhur,S . Ag. MA

Resume

keyakinan dan rasul Nabi Muhammad yang keluar dari lisan maka aku akan membenarkan
yang kemudian dalam pendekatan disebut dengan pendekatan keimanan Dan Hampir semua
ulama mengikuti mazhab Abu Bakar ini dalam mengatakan atau mendukung atau
menafsirkan perjalanan Isra dan Mikraj Rasulullah Shallallahu salam .

kalau ada umat Islam yang tidak mempercayai tidak mempercayai tentang perjalananan isra
mi’raj maka dikategorikan dimasukkan ke dalam sebuah tapi tidak sampai kepada
kemusyrikan perjalanan Nabi Muhammad Saw. pada suatu malam dari Masjidil Haram ke
Masjidil ‘Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina.Mi’raj berarti naik atau menuju keatas,
menurut istilah Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil ‘Aqsha menuju ke
al Arsy (Sidrotul Munthaha) untuk menghadap Allah Swt. Isra’ Mi’raj adalah pertolongan
dari Allah SWT untuk Nabi yang mulia ini. Peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam ke-27
Rajab dari tahun ke-10 masa kenabian. Ketika Rasulullah tertidur, tiba-tiba Jibril mendatangi
Nabi SAW dengan membawa Buraq yang dapat berlari kencang laksana kilat. Lalu Jibril
menaikkan Nabi SAW di atas Buraq ini yang kemudian dari sana beliau dinaikkan ke langit
dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang agung. Dalam perjalanan, Nabi
Muhammad SAW mengalami peristiwa peristiwa yang sangat bermakna. Nabi Muhammad
Saw. juga disuguhi dua buah gelas yang berisi susu dan arak, Nabi Muhammad SAW
mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat
kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan
umatnya. Ketika hendak turun nabi Muhammad Saw. bertemu dengan Nabi Musa AS dan
diceriterakanlah apa yang telah diperintahkan Allha Swt. kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi
Musa menyuruh Rasulullah Saw untuk kembali menghadap Allah Swt untuk memohon
keringanan perintah shalat, Allah Swt memberi keringanan kepada Nabi Muhammad Saw
menjadi lima waktu untuk setiap harinya. Allah Swt menjanjikan pahala yang sama bagi umat
Nabi Muhammad Saw seperti melaksanakan shalat 50 waktu.
Hikmah Isra Mi'raj Peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw dalam waktu singkat
telah tersebar luas kabarnya di masyarakat Mekkah. Mengenai peristiwa itu kaum kafir
Quraisy semakin membenci serta mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad SAW. Abu
Jahal menantang kepada Nabi Muhammad SAW untuk menceritakan peristiwa itu kepada
masyarakat Mekkah, setelah masyarakat Mekkah berkumpul maka Nabi Muhammad Saw.
menceriterakan peristiwa itu dengan rinci dan tiada yang terlewati. Mendengar cerita Nabi
Muhammad SAW bagi umat Islam yang masih lemah imannya banyak yang menjadi murtad
tetapi bagi yang kuat imannya tetap tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu,
sebab mereka telah yakin tentang kebenaran Nabi Muhammad SAW.Cerita lain dari peristiwa
ini terhadap apa yang dilakukan Abu Bakar Ash Shidiq, ia mempunyai sikap yang berbeda
dengan yang lain, setelah ia datangi orang-orang yang masih ragu dengan peristiwa Isra
Mi’raj.Abu Bakar mendatangi Rasulullah SAW dan meminta penjelasan langsung. Setelah
mendengar sendiri dari Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shidiq langsung menerimanya, oleh
sebab itu Nabi Muhammad Saw memanggilnya dengan sebutan ”Ash-Shidiq”.Dari penjelasan
tersebut dapat diambil hikmah bahwa peristiwa Isra Mi'raj hendaknya menambah dan
mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya yakni
melaksanakan sholat lima waktu.

Allah tidak ada yang menyerupai tidak ada yang bisa menyamai atau dicermati dalam
keilmuan oleh sebagian besar para ulama ya tapi sebenarnya di dalam implementasi tafsir-
tafsir keagamaan pendapatnya Sayyidina ingin mencontohkan. ketika para ulama
menafsirkan ayat-ayat Alquran adalah Firman Allah.

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang lidah dan mulut mereka dipotong dengan gunting
besi, setelah dipotong lidahnya kembali kemudian dipotong lagi. Nabi bertanya, “Siapakah itu
wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka itu adalah para penceramah yang suka mengfitnah
saat berpidato dan mereka tidak melakukan apa yang sampaikan sendiri.”

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang mempunyai kuku panjang yang terbuat dari tembaga,
kemudian mencakar wajah dan tubuhnya sendiri dengan kuku tersebut. Nabi heran dan
bertanya pada Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab,” Mereka adalah orang-
orang yang suka menghibah orang lain kemudian meletakkan pada tubuhnya sendiri.

Masih banyak lagi kisah-kisah yang dialami Nabi Muhammad SAW selama perjalanan Isra
Miraj. Kisah ini dapat diambil pelajaran bagi umat Nabi Muhammad agar anti selamat saat di
akhirat kelak.

Allah telah memuliakan umat manusia terutama umat islam, maka janganlah kita menyakiti
atau menghinakan mereka.Siapapun kita; laki-laki atau perempuan, tua maupun muda, kaya
ataupun miskin pasti memiliki fitrah dan naluri insaniyah yang sama, yaitu tidak suka dan
benci terhadap hal-hal yang menyakiti hati dan perasaan kita. Saat melakukan kesalahan-pun
kita tidak suka bila disakiti atau dicaci, apalagi jika kita dalam posisi benar .Oleh karena
itulah Allah subhanahu wata`ala melarang kita – umat Islam – untuk menyakiti dan menghina
saudara kita sesama muslim; baik dengan kata-kata maupun dengan tingkah laku kita.

Anda mungkin juga menyukai