Anda di halaman 1dari 26

MATERI SKI KELAS X SEMESTER GANJIL

“DAKWAH RASULULLAH SAW. PADA PERIODE


MAKKAH”

Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
“Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”

Dosen Pengampu:
Khainuddin, S.Pd.I, M.Ag

Disusun oleh:

1 Siti Mutmainah (932129119)


2 Firda Nur Farihah (932129319)
3 Tasya Shafa Nurrosita (932129919)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang
benar. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang membahas tentang “Materi SKI Kelas X Semester Ganjil”
dengan baik tanpa halangan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
khususnya Bapak Khainuddin, S.Pd.I, M.Ag Selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan teman-temanku seperjuangan yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga


makalah yang kami susun ini bisa di terima dengan baik, mohon maaf juga atas
kekurangan makalah kami, dan mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam
pembahasan ini dan kurang dimengerti semoga apa yang belum d ipahami dalam hal
ini bisa kita diskusikan bersama. Amin..

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kediri, 24 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

PETA KONSEP ........................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Menyiarkan Islam Secara Sembunyi-Sembunyi .............................................. 4

B. Menyiarkan Islam Secara Terang-Terangan .................................................... 6

C. Ibrah Sejarah Dakwah Periode Makkah ..........................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................12

B. Saran ............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ............................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah perintahkan
kepada kita semua sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah kebenaran islam.
Pada hakikatnya, dakwah bukan hanya kewajiban Nabi ataupun para Rasul yang
mempunyai amanah khusus untuk menyampaikan setiap kebenaran dan ketauhidan
Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap umat islam yang mempercayai dan
meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil Alamin. Sehingga, Islam tidak
hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai tinjauan yang akan
mengantarkan kita kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan salah satu media yang
bisa kita gunakan untuk menyampaikan risalah kebenaran islam ialah melalui dakwah.
Dakwah islamiyyah sudah dimulai saat pertama kali Nabi Muhammad
menerima washilah ataupun tanggung jawab untuk mengeluarkan manusia dari
kegelapan dan kejahiliyyahan hidup yang pada saat itu telah mencapai klimaks
kegelapan yang mencekam. Allah memerintahkan Rasulullah supaya menyampaikan
kebenaran risalah tentang keesaan Allah. Bukan hanya itu, Rasulullah diperintahkan
untuk mengenalkan aturan hidup yang jelas bagi umat manusia. Dan aturan-aturan
hidup yang Allah maksudkan adalah islam sebagai dinnullah yang termaktub dalam
konsep wahyu berupa Al-qur’an.
Dan satu hal lagi, dakwah bukan saja kewajiban para ulama, melainkan
kewajiban bagi setiap kaum muslimin. Bukan hanya milik para umara, melainkan
harus adanya kerja sama dari berbagai kalangan untuk mensukseskan dakwah
islamiyyah ini. Sehingga, di akhir zaman kelak kemenangan islam benar-benar bisa
dirasakan.

1
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Rasulullah Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi ?

b. Bagaimana Rasulullah Menyiarkan Islam secara Terang-Terangan ?

c. Apa Saja Ibrah Sejarah Dakwah Periode Makkah ?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Cara Rasulullah Menyiarkan Islam secara Sembunyi-


Sembunyi.

b. Untuk Mengetahui Cara Rasulullah Menyiarkan Islam secara Terang-Terangan .

c. Untuk Mengetahui Apa Saja Ibrah Dari Dakwah Periode Makkah.

2
PETA KONSEP

MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


KELAS X SEMESTER GANJIL

PERADABAN DAKWAH DAKWAH


BANGSA ARAB RASULULLAH SAW RASULULLAH SAW
SEBELUM PADA PERIODE PADA PERIODE
KEDATANGAN MAKKAH MADINAH
ISLAM

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menyiarkan Islam Secara Sembunyi – Sembunyi

Makkah merupakan sentral agama bangsa Arab, karena di sana terdapat ka’bah
dan penyembahan terhadap berhala serta patung-patung yang disucikan seluruh bangsa
Arab. Hal ini sangat dimaklumi jika pada awal dakwahnya, Rasulullah menyampaikan
Islam kepada orang yang paling dekat dengan beliau, anggota keluarganya dan
sahabat-sahabat karib beliau. Disamping tentang ketauhidan, beliau juga mengajarkan
tentang kebaikan dan kebenaran. Sebagaimana diketahui bahwa dakwah nabi di
Makkah dilaksanakan dalam dua bentuk, yang pertama dakwah dengan cara sembunyi-
sembunyi.1 Dakwah secara sembunyi-sembunyi berjalan selama tiga tahun, hal ini
dilakukan agar penduduk Makkah yang menyembah berhala tidak kaget karena tiba-
tiba menghadapi sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan mereka. Dakwah dilakukan
kepada keluarga yang paling dekat dan dikenal baik oleh Rasulullah.2 Nabi
Muhammad tidak langsung memberikan, mengajak orang-orang, melakukan dakwah
secara sembarangan, tetapi terdapat strategi yang diterapkan dalam upaya
menyampaikan dakwah. Strategi tersebut adalah menyampaikan dakwah secara
perorangan atau sembunyi-sembunyi. Orang-orang yang diajak nabi merupakan cikal
bakal kader dakwah yang turut membantu nabi dalam menyebarkan Islam di Mekkah.3

Ketika wahyu pertama turun, Nabi Muhammad Saw. belum diperintah untuk
menyeru umat manusia untuk menyembah dan mengesakan Allah Swt. Jibril tidak lagi
datang untuk beberapa waktu lamanya. Pada saat sedang menunggu itulah kemudian
turun wahyu yang kedua, Q.S. Al-Mudatsir [74]: 1-7 yang menjelaskan akan tugas
Rasulullah Saw. yaitu menyeru umat manusia untuk beribadah kepada Allah dan
mengesakan Allah Swt.

1 Mubasyaroh, Karakteristik dan Strategi Dakwah Rasulullah Muhammad Saw. pada Periode Makkah . At-Tabsyir: Jurnal
Komunikasi Penyiaran Islam, Vol. 3 No. 2 Desember 2015, h. 397 -398.
2 Halimatus Sakdiah, Komunikasi Interpersonal sebagai Strategi Dakwah Rasulullah (Perspektif Psikologi). Alhadharah

Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 15 No. 30, Juli-Desember 2016, h. 45.


3 M. Fathir Ma’ruf Nurasykim, Strategi Rasulullah dalam Pengembangan Dakwah pada Periode Mekkah . Jurnal At-Taujih

Bimbingan dan Konseling Islam, Vol. 2 No. 1, Januari-Juni 2019, h. 115.


4
Dengan perintah tersebut Rasulullah Saw. mulai berdakwah secara sembunyi-
sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Khadijah (Isteri Nabi), kemudian Ali
bin Abi Thalib (Putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (Budak Nabi yang dijadikan
anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (Sahabat karib Nabi). Kemudian
dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang-orang yang masuk Islam. Orang-orang
yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya
sudah disebutkan di atas disebut as-Sabiquna al-Awwalun (Pemeluk Islam generasi
awal) .4

Meskipun pada masa itu dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi,


namun ada beberapa hikmah yang dapat diambil diantaranya :
1) Tidak cepat-cepat membuka informasi fisik dengan kaumnya yang saat itu telah
rusak akhlak dan perilaku sosialnya.
2) Tidak menyampaikan pesan dakwah secara terang-terangan, kecuali dalam
memberikan peringatan-peringatan umum, yang dapat dijadikan sebagai jalan untuk
membuka hati dan pendengaran masyarakat tentang perlunya perubahan pada diri
mereka. Dengan langkah ini diharapkan akan terbuka jalan untuk mempersiapkan
kader-kader inti yang militant dan mampu menjadi penopang dakwah dengan penuh
pengorbanan dan korban semangat jihad.
3) Dakwah secara sembunyi-sembunyi merupakan fase pendasaran pembangunan,
yakni untuk memilih kader-kader muslim yang kuat imannya, tulus keimanannya,
dan militan sikapnya, serta memiliki satu tujuan dalam setiap gerakannya yang akan
menjadi pondasi bangunan sebuah masyarakat Islam.
4) Untuk memberikan keamanan bagi kalangan pemeluk Islam untuk beberapa saat.
5) Ayat al-Qur’an turun secara bertahap, yang isinya berupa arahan-arahan dari Allah
untuk menuntun jama’ah muslimah di jalan kebenaran.

Pada masa ini, dakwah dilakukan dengan pendekatan personal, yaitu pendekatan
dilakukan dengan cara antara da’i (Rasulullah) bertatap muka secara langsung dengan
mad’u (umat sebagai sasaran dakwahnya dalam hal ini adalah kerabat dekatnya),

4 Muh Asnawi dkk, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, Kementrian Agama, 2014), h. 17-18.
5
sehingga materi dakwah langsung diterima dan reaksi yang ditimbulkan dapat langsung
diketahui. Pendekatan dakwah secara personal dan dakwah secara sembunyi dipilih
karena kondisi saat itu belum memungkinkan dakwah dilakukan secara terbuka dan
pengikut masih minoritas, di sinilah sebenarnya letak elastisitas pendekatan dakwah
yang digunakan oleh Rasulullah Muhammad Saw. Hal ini menunjukkan kecerdasan,
kepiawaian dan kebijakan Muhammad sebagai seorang Rasul yang juga menguasai
manajemen dakwah.5

B. Menyiarkan Islam Secara Terang – Terangan


Tiga tahun lamanya Rasulullah Saw. melakukan dakwah secara sembunyi-
sembunyi. Kemudian turunlah firman Allah Swt., QS. Al-Ḥijr [15]:94 yang
memerintahkan agar Rasulullah Saw. berdakwa secara terang-terangan. Pertama kali
seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk
Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada
kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan
haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Demikianlah
perjuangan Nabi Muhammad Saw. dengan para Sahabat untuk meyakinkan orang
Makkah bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari Allah Swt., akan tetapi
kebanyakan orang-orang kafir Quraisy di Mekkah menentang ajaran Nabi Muhammad
Saw. tersebut.
Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh penduduk
Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan al-
Qur’an yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang (fasihah) serta menarik.
Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan usaha
yang serius, pengikut Nabi Saw. bertambah. Sehingga pemimpin kafir Quraisy yang
tidak suka bila Islam menjadi besar dan kuat, berusaha keras untuk menghalangi
dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang mukmin.
Banyak hal yang dilakukan para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah
Nabi. Pada mulanya mereka mengira bahwa kekuatan Nabi Muhammad Saw. terletak
pada perlindungan dan pembelaan dari pamannya, Abu Thalib. Mereka mengancam

5 Mubasyaroh, Karakteristik dan Strategi Dakwah Rasulullah Muhammad Saw. pada Periode Makkah, h. 399.
6
dan menyuruh Abu Thalib untuk memilih dengan menyuruh Nabi Muhammad Saw.
berhenti berdakwa atau menyerahkan diri pada orang kafir Quraisy. Karena cara-cara
diplomatik dan bujuk rayu gagal dilakukan, akhirnya para pemimpin Quraisy
melakukan ancaman fisik yang sebelumnya memang sudah penah dilakukan, namun
semakin meningkat. Apabila orang Quraisy mengetahui bahwa di lingkungannya ada
yang masuk Islam, maka mereka melakukan tindakan kekerasan yang semakin massif
lagi.
Mereka yang menyuruh orang lain masuk Islam meskipun anggota keluarga
sendiri atau hamba sahaya akan diancam dan disiksa supaya kembali kepada agama
sebelumnya (murtad). Kekejaman yang dilakukan oleh peduduk Mekkah terhadap
kaum muslimin mendorong Nabi Saw. untuk mengungsikan sahabat-sahabatnya keluar
Makkah. Sehingga pada tahun ke-5 kerasulan, Nabi Muhammad Saw. menetapkan
Habsyah (Etophia) sebagai negeri tempat untuk mengungsi, karena rajanya pada saat
itu dinilai sangat adil. Namun kafir Quraisy tidak terima dengan perlakuan tersebut,
maka mereka berusaha menghalangi hijrah ke Habsyah dengan membujuk raja
Habsyah agar tak menerima kaum muslimin, namun usaha tersebut gagal.
Di tengah-tengah sengitnya kekejaman itu, dua orang kuat Quraisy masuk Islam
yaitu Hamzah dan Umar bin Khattab sehingga mampu memperkuat posisi umat Islam.
Hal ini membuat reaksi kaum Quraisy semakin keras. Mereka menyusun strategi baru
untuk melumpuhkan kekuatan Muhammad Saw. yang bersandar pada perlindungan
Bani Hasyim. Cara yang ditempuh adalah pemboikotan. Mereka memutuskan segala
bentuk hubungan dengan suku ini. Persetujuan dilakukan dan ditulis dalam bentuk
piagam dan disimpan dalam Ka’bah. Akibatnya Bani Hasyim mengalami kelaparan,
kemiskinan dan kesengsaraan . Hal ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan
berlangsung selama 3 tahun yang masa-masa paling menyiksa dan melemahkan umat
Islam.
Pemboikotan ini berhenti setelah para pemimpin Quraisy sadar terhadap tindakan
mereka yang terlalu. Namun selang beberapa waktu Abu Thalib meninggal dunia, tiga
hari kemudian istrinya, Siti Khodijah pun wafat. Tahun itu merupakan tahun kesedihan
bagi Nabi (Amul Huzni). Sepeninggal dua orang pendukung tersebut kaum Quraisy tak
segan-segan melampiaskan amarahnya. Karena kaum Quraisy tersebut Nabi berusaha
7
menyebarkan Islam keluar kota, namun Nabi malah diejek, disoraki, bahkan dilempari
batu hingga terluka di bagian kepala dan badan.
Untuk menghibur Nabi, maka pada tahun ke-10 kenabian, Allah Sawt.
memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk isra' dan mi'raj. Berita ini sangat
menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kafir hal itu dijadikan sebagai
propaganda untuk mendustakan Nabi. Namun bagi umat Islam itu merupakan ujian
keimanan. Setelah peristiwa ini dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk
Yastrib datang ke Makkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Khazraj dan Aus
yang masuk Islam dalam tiga golongan :
a. Pada tahun ke-10 kenabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus
dan Khozroj, di mana mereka mendambakan suatu perdamaian.
b. Pada tahun ke-12 kenabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2 orang
suku Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang bernama
Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian Aqabah
pertama. Mereka kemudian berdakwah dengan ditemani seorang sahabat yaitu
Mus’ab bin Umar.
c. Pada musim haji berikutnya. Jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas
nama penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib,
mereka berjanji untuk membela Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan
Perjanjian Bai’ah Aqabah II. 6
Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan
dan intimidasi lebih kuat lagi terhadap kaum muslimin. Dan kemudian Allah memberi
petunjuk agar Nabi dan para sahabatnya berhijrah. Akhirnya Nabi memerintahkan
sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam waktu dua bulan, sekitar 150 orang
telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar yang tetap bersama Nabi.
Akhirnya ia pun hijrah ke Yastrib bersama mereka karena kafir Quraisy sudah
merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad Saw. Tahap-tahap dakwah
Rasulullah Saw. secara terang-terangan ini antara lain sebagai berikut:

a. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri

6 Ahmad Syalabi, Sejarah dan kebudayaan islam jilid II, ( Jakarta : Pustaka Alhusna. 1983),h. 87
8
jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum
menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang
sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abi
Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
b. Rasulullah Saw. mengumpulkan para penduduk kota Makkah, terutama yang
berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit
Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk
Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman
Nabi Saw.) dan Umar bin Khattab. Rasulullah Saw. menyampaikan seruan dakwahnya
kepada para penduduk di luar kota Mekkah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar
kota Mekkah yang masuk Islam antara lain:
a. Abu Dzar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
b. Tufail bin Amr Ad Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
c. Dakwah Rasulullah Saw. terhadap penduduk Yastrib (Madinah).
d. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj
sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang
e. Gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Di antaranya Abu Jabir
Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. Pertemuan umat Islam Yatsrib
dengan Rasulullah Saw. pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13
dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi tersebut merupakan
pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela
Rasulullah Saw. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah Saw. dan para
pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
Adapun cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan
permusuhan terhadap Rasulullah Saw. dan pengikutnya sebagai berikut:

a. Mengejek, menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud


melecehkan kaum Muslimin.
b. Mengejek ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapan-
anggapan yang meragukan ajaran Nabi.
c. Melawan al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.
9
d. Menyodorkan beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar
keimanannya dengan kepercayaan orang kafir Quraisy.
Menurut Syalabi ada lima faktor yang menyebabkban orang-orang kafir Quraisy
berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu :
a. Orang kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
Mereka menganggap bahwa tunduk pada seruan Muhammad berarti tunduk
kepada kepemimpinan Bani Abdul Muthallib.
b. Nabi Muhammad Saw. menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba
sahaya.
c. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari kebangkitan kembali
dan hari pembalasan di akhirat.
d. Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab.
e. Pemahat dan penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki
mereka.
C. Ibrah Dakwah Periode Makkah
Ibrah yang diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah Saw. pada periode Makkah,
antara lain sebagai berikut:
1. Menyadari bahwa melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan
agama Allah pasti akan mendapat pertolongan Allah Swt.
2. Memahami bahwa tugas seorang Rasul hanya sekedar menyampaikan risalah dari
Allah Swt. seorang Rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada
keluarga atau orang yang sangat dicintainya.
3. Memahami bahwa Allah Swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih
menjadi utusan atau Rasul-Nya (Q.S. al-Hajj/22: 75) dan al-Baqarah/2: 214).
4. Memahami bahwa Nabi Muhammad Saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan
kesempatan yang berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan
kebosanan (Q.S. an-Nahl/16: 125).
5. Meneladani Nabi Muhammad Saw. yang bergelar Uswatun Hasanah. Artinya
tingkah laku dan amal perbuatan Rasulullah Saw. sehari-hari adalah teladan yang
baik, terutama terhadap ajaran Islam yang didakwahnya.
6. Melalui dakwah Nabi Muhammad Saw. umat manusia, khususnya umat Islam
10
mendapatkan informasi mengenai agama yang diridhai Allah.
7. Melalui dakwah Islam, Nabi Muhammad Saw. memberikan pemahaman tentang
hak dan persamaan derajat antara kaum perempuan dan laki-laki.
8. Islam menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas
perbudakan.
9. Melalui penghapusan perbudakan, maka manusia statusnya sama di hadapan
Allah.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasulullah SAW mendapatkan perintah untuk mulai berdakwah secara
sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-
sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Khadijah (Isteri Nabi),
kemudian Ali bin Abi Thalib (Putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (Budak Nabi
yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (Sahabat karib
Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang-orang yang masuk
Islam. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi,
yang namanya sudah disebutkan di atas disebut as-Sabiquna al-Awwalun (Pemeluk
Islam generasi awal.
Tiga tahun lamanya Rasulullah Saw. melakukan dakwah secara sembunyi-
sembunyi. Kemudian turunlah firman Allah Swt., QS. Al-Ḥijr [15]:94 yang
memerintahkan agar Rasulullah Saw. berdakwa secara terang-terangan. Pertama kali
seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk
Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada
kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan
haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Demikianlah
perjuangan Nabi Muhammad Saw. dengan para Sahabat untuk meyakinkan orang
Makkah bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari Allah Swt., akan tetapi
kebanyakan orang-orang kafir Quraisy di Mekkah menentang ajaran Nabi Muhammad
Saw. tersebut.

B. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami susun. Saran dari kami adalah
semoga makalah ini lebih baik dari sebelumnya Terima kasih atas
12
antusiasme dari pembaca yang sudi menelaah isi makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatas nya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini, dan semoga dengan membaca makalah ini akan
menambah wawasan bagi si pembaca dan bagi si pembuat makalah,
kekurangan hanya milik kami dan kelebihan hanya milik Allah Subhanahu
Wata‟ala.

13
DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, Muhammad dkk, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, Kementrian


Agama, 2014).

Fathir Ma’ruf Nurasykim, Strategi Rasulullah dalam Pengembangan Dakwah pada


Periode Mekkah. Jurnal At-Taujih Bimbingan dan Konseling Islam, Vol. 2
No. 1, Januari-Juni 2019

Mubasyaroh, Karakteristik dan Strategi Dakwah Rasulullah Muhammad Saw.


pada Periode Makkah. At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam,
Vol. 3 No. 2 Desember 2015.

Sakdiah, Halimatus. Komunikasi Interpersonal sebagai Strategi Dakwah


Rasulullah (Perspektif Psikologi). Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.
15 No. 30, Juli-Desember 2016.

Syalabi, Ahmad, 1983. sejarah dan kebudayaan islam jilid II, Jakarta : Pustaka
Alhusna.

14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Status Pendidikan : MA
Kelas/Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Tema : Dakwah Rasulullah Saw. pada Periode Makkah
Alokasi Waktu : 2 x 90 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim.
1.2 Menghayati nilai-nilai perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode
Mekah.
2.2 Meneladani perilaku sabar Rasulullah saw. pada saat menghadapi berbagai
intimidasi masyarakat Quraisy di Mekah.
3.2 Menganalisis sejarah dakwah Rasulullah saw. pada periode Islam di Mekah.

15
3.3 Memahami substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. pada periode
Mekah. SKI Kurikulum 2013 17
3.4 Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi Rasulullah saw. ketika
berdakwah di Mekah.
3.8 Memahami sifat/kepribadian dan peran para sahabat as-sabiqunal awwalun.
3.9 Memahami faktor-faktor penyebab hijrah sahabat Nabi ke Abesiniyah.
4.1 Menceritakan sosok figur kepemimpinan Rasulullah saw.
4.3 Menceritakan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. ke Abesiniyah.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi pola kepemimpinan Rasulullah saw. pada periode Mekah.
2. Mengidentifikasi sejarah dakwah Rasulullah saw. pada periode Islam di
Mekah.
3. Mengidentifikasi substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. pada periode
Mekah.
4. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi Rasulullah saw. ketika
berdakwah di Mekah.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab hijrahnya Rasulullah saw.
6. Mengidentifikasi peristiwa hijrahnya sahabat Rasulullah saw. ke Abesiniyah.
7. Menuliskan ibrah/pelajaran yang dapat diambil dari dakwah Rasulullah saw.
periode Mekah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan
mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat memahami perkembangan
dakwah Nabi Muhammad saw. periode Mekah.
E. Materi Pembelajaran
• Jelaskan peta konsep secara singkat dan jelas kepada peserta didik.
•Ajaklah peserta didik untuk membaca materi inti pada rubrik C. Mari Tambah
Wawasan Kamu! tentang Perkembangan dakwah Nabi Muhammad saw. periode
Mekah.

16
Pertemuan pertama (90 menit)
a. Sejarah dakwah Rasulullah saw. pada periode Islam di Mekah:
1. Kebiasaan Nabi Muhammad saw. berkholwat, bertahannuts atau menyendiri
untuk beribadah kepada Allah Swt. di gua Hira’.
2. Turunnya wahyu pertama (surat al-Alaq ayat 1-5) kepada Nabi Muhammad
saw. sebagai bukti diangkatnya beliau sebagai seorang Nabi.
3. Turunnya wahyu kedua (surat al-Muddatsir ayat 1-7) kepada Nabi Muhammad
saw. merupakan bukti diangkatnya beliau sebagai seorang Rasul dan
permulaan diperintahkan beliau untuk memulai berdakwah secara sirriyah
(sembunyi-sembunyi).
4. Turunnya wahyu surat as-Syu’ara’ ayat 214 dan surat al-Hijr ayat 94 sebagai
perintah kepada Nabi saw. untuk berdakwah secara jahriyah (terang-terangan).
b. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi Rasulullah saw. ketika berdakwah di
Mekah:
1. Faktor yang mendorong kaum Quraisy menentang seruan Islam.
2. Hijrahnya sahabat ke Habasyah (Abesinia).
3. Pemboikotan orang-orang Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw. dan
keluarga.
c. Hamzah dan Umar bin Khattab masuk Islam

Pertemuan kedua (90 menit)


d. Tahun duka cita atau ‘Amul Huzni
e. Hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Thaif
f. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.
g. Tamsil dan Hikmah Isra’ Mi’raj SKI Kurikulum 2013 19
h. Perbandingan Kerasulan Nabi Muhammad saw. Dengan Rasul-Rasul
sebelumnya.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : model role playing
2. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab

17
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : lembar kerja siswa, lembar penilaian, power point
2. Alat Pembelajaran : papan tulis, kertas karton, multimedia berbasis ICT
H. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan.
1. Ucapkan salam dan pimpinlah pembacaan doa bersama.
2. Periksalah kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk peserta didik
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Berikan sebuah pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang telah
dibahas sebelumnya sebagai kegiatan inkuiri.
4. Sampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas.
5. Gunakan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan
tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/ dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Gunakana model pengajaran dalam mencapai kompetensi ini dengan strategi
bermain peran (role playing). Model pembelajaran ini bertujuan untuk
mengeksplorasi perasaan peserta didik, mentransfer dan mewujudkan
pandangan mengenai perilaku, nilai dan persepsi peserta didik,
mengembangkan keterampilan (skill) pemecahan masalah dan tingkah laku,
dan mengeksplorasi materi pelajaran dalam cara yang berbeda.

b. Pelaksanaan/ Kegiatan Inti


Ekplorasi (lihat rubrik A. Mari Mengamati dan B. Mari Bertanya!)
1. Ajaklah peserta didik mengamati gambar materi fakta.
2. Ajukan pertanyaan secara komunikatif tentang gambar materi fakta.
3. Jelaskan secara singkat tentang peta konsep yang ada di buku ajar peserta didik.

Elaborasi (lihat rubrik C. Mari tambah wawasan kamu! dan D. Mari berdiskusi!)
1. Kelompok peserta didik dan berikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema
yang telah ditentukan (bila memungkinkan bentuklah kelompok melalui game).
20 Buku Guru Kelas X MA

18
2. Berikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab
kuis, peserta tidak boleh saling membantu.
3. Berikan tambahan dan penguatan terhadap peserta didik tentang perkembangan
dakwa Nabi Muhammad saw. periode Makah.
4. Sampaikan skenario dan berikan tugas kepada peserta didik untuk memainkan
peran sesuai skenario.
5. Secara bergantian, masing-masing kelompok tampil sesuai dengan skenario
yang telah dipelajarinya, sedangkan kelompok lain memperhatikan/menyimak
dan memberikan tanggapan.

Konfirmasi (lihat rubrik E. Menghubungkan dan Menalar! dan F. Mari


Bercerita!)
1. Berikan penilaian afektif setiap kelompok yang berdiskusi.
2. Berikan evaluasi dan kesimpulan dari materi yang dibahas.
3. Berikan penghargaan kepada kelompok yang lain terbaik hasil diskusinya.

c. Penutup
1. Ajaklah peserta didik untuk merenung sejenak (lihat rubrik G. Mari Merenung
Sejenak! dan H. MereÀeksi Diri! )
2. Ajaklah peserta didik merencanakan suatu kegiatan sebagai penilaian
psikomotirik. (lihat I. Rencanakanlah Aksimu!)
3. Ajaklah peserta didik menggali Ibrah/pembelajaran dari mempelajari materi
peradaban bangsa Arab dan dunia sebelum Islam (Lihat rubrik J. Mari
Mengambil Ibrah!), Ibrah yang dapat diambil antara lain:
1. Dalam waktu yang sangat singkat kurang dari 23 tahun seluruh jasirah Arab
telah dikuasainya, hal ini menunjukkan kesuksesan Nabi dalam dakwahnya.
Adapun rahasia kesuksesan Nabi dalam dakwahnya itu ialah:
1. Faktor Internal
a. Kecerdasan Nabi Muhammad saw.
b. Kepemimpinan Nabi Muhammad saw.
c. Ketinggian akhlak Nabi Muhammad saw.

19
d. Ketinggian pribadi Nabi Muhammad saw.
2. Faktor Eksternal
a. Karena adanya wahyu Allah Swt. SKI Kurikulum 2013 21
b. Kesungguhan para sahabat dalam memperjuangkan wahyu tersebut, dan
mereka membela mati-matian bila menghadapi bahaya.
3. Dakwah hendaknya dilakukan ibda’ binafsik, artinya dimulai dari diri
sendiri, kemudian keluarga, saudara, dan masyarakat luas, sebagaimana
dakwah Rasul fase sirriyah.
4. Materi dakwah yang pertama kali ditanamkan kepada jama’ah adalah
Tauhid sebagai inti dakwah Rasulullah pada fase Mekah.
5. Penggalangan kekuatan, baik secara moral maupun spiritual harus
dilakukan sebagaimana yang dilakukan Rasul kepada as-Sabiqunal
Awwalun. Pada waktu tantangan dakwah dari kaum Quraisy memuncak,
mereka rela untuk melakukan hijrah.
6. Guru mengajak peserta didik membaca Rangkuman di rumah, pada rubrik
K.Mari Baca Rangkuman Ini!
G. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Lihat rubrik L. Mari Asah Kompetensimu!)
a. Ajaklah peserta didik untuk mengasah kompetensinya dengan latihan soal
essay/uraian dalam buku ajar peserta didik.
b. Untuk pengayaan berikan peserta didik yang sudah paham untuk mengerjakan
latihan soal pilihan ganda.
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 3 (maksimal 20 x 3 = 60)
b) Uraian: 8 x 5 = 40

20
2. Penilaian Afektif (lihat D. Mari Berdiskusi!)
No. Nama Aktifitas
Peserta
Kerja Sama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

Rubrik penilaian:
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang
dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan
dalam indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan d alam
indikator.

Catatan :
1. Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan. Rentang
Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal = 16 - 4 = 12

3. Penilaian Psikomotorik (Lihat F. Mari Bercerita!)


No. Nama Aspek yang Skor Nilai Ketuntasan Tindak
Peserta dinilai Maks Lanjut
Didik
1 2 3 T TT R P

21
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap, skor 10.
2) Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
rapi, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor
30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan
tidak rapi, skor 10

H. .Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi membuat rangkuman dalam bentuk
power point tentang dakwah Nabi periode Mekah (guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang membuat power point).
I. Remedial

22
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi perkembangan dakwah Nabi periode Mekah. Guru akan melakukan
penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu
merangkum materi dakwah Nabi periode Mekah. Remedial dilaksanakan pada
waktu yang telah ditentukan, boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada
waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah pulang jam pelajaran selesai).

Kediri, 24 Oktober 2021

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

NIP. NIP.

23

Anda mungkin juga menyukai