b) Membangun ekonomi rakyat dengan membangun pasar yang tidak jauh dari masjid.
Untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dalam
menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mendirikan
pasar yang lokasinya tidak jauh dari masjid Nabawi. Pasar yang dibangun
dimaksudkan sebagai langkah untuk mendidik umat bagaimana ajaran Islam mengatur
roda perekonomian dengan begitu adilnya. Pasar tersebut telah merubah sistem pasar
Yahudi yang ada pada saat itu. Dengan kehadiran pasar yang menganut sistem
perekonomian Islam disambut hangat oleh masyarakat Madinah karena mampu
menyuguhkan sistem perekonomian yang menguntungkan semua pihak, jauh dari riba
dan keserakahan. Pasar Madinah inilah yang kemudian menjadi urat nadi
perekonomian negara Islam yang pertama, yang berpusat di Madinah.
c) Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar
Nabi Muhammad SAW dalam hijrahnya ke Madinah mempersaudarakan
kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin adalah orang-orang Islam dari
kota Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama dengan Nabi Muhammad
SAW , sedangkan kaum Anshar adalah kaum yang menerima kedatangan umat Islam
di Madinah. Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar agar
mereka dapat saling membantu dan mengasihi satu sama lain.
Kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda di kota Mekkah untuk
hijrah bersama nabi ke Madinah sehingga sangat membutuhkan bantuan dari kaum
Anshar untuk memulai hidup baru. Persaudaraan ini juga akan membentuk suatu
solidaritas antara kedua kaum tersebut yang nantinya sangat penting bagi perjuangan
umat Islam.
d) Piagam Madinah
Piagam Madinah ini merupakan produk Undang-undang hasil kompromi
antara umat Islam dengan non-Muslim di Madinah, yang digunakan sebagai dasar
hidup dan aturan yang harus dipatuhi bersama antar pihak yang terkait. Atas
kesuksesan ini, Piagam Madinah dijadikan sebagai Dasar Toleransi Beragama. Inilah
yang menginsipirasi umat Islam hari ini untuk tetap menjaga toleransi umat
Beragama.