Anda di halaman 1dari 3

KOM adalah Kurikulum Operasional Madrasah.

Di dalam Kurikulum
Merdeka KOM menjadi acuan dasar pembelajaran di sebuah
satuan Pendidikan. KOM merupakan rencana proses belajar di
Madrasah sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian
Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi,
yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi

Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek


kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu
dibangun melalui satu atau lebih kegiatan pembelajaran

Sedangkan ATP memberikan panduan tentang langkah-langkah yang


harus dilakuakan peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut.

KKTP adalah singkatan dari kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran .


Ini merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam Kurikulum
Merdeka untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Indikator
N Capaian
Tujuan Pembelajaran Ketercapaian KKTP
o Pembelajaran
pembelajaran
1. Menguraik
Dari 5
an konsep
indikator
ruang dan
Ketercapaia
waktu dlm
n
sejarah
pembelajara
2. Menjelask
n (IKTP)
Peserta didik an konsep
yang
mampu sinkronik dan
diturunkan
konsep dasar diakronik
oleh guru
studi sejarah 3. Menguraik
dari
yang an fungsi
kompetensi
meliputi kons sinkronik dan
capaian
ep manusia, diakronik
pembelajara
ruang, waktu dalam
Setelah pembelajaran ……………… n, siswa
diakronis penulisan
……………… …………….. baru bisa
1 (kronologi), sejarah
…… mencapai
sinkronis, 4. Mengaitka
tujuan
kausalitas n hubungan
pembelajara
perubahan satu peristiwa
n yang
berkelanjutan, dengan
dirumuskan
kegunaan peritiwa
misalnya
sejarah, lainnya
minimal
metode 5. Melakukan
menguasi 3
penelitian penelitian
IKTP. Maka
sejarah sederhana
KKTP pada
tentang
Tujuan
sejarah
Pembelajar
masyarakat
an ini
tempat tinggal
adalah 3/5
siswa
atau 60 %
6. dst
Fase Pondasi
Fase Pondasi adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Capaian
pembelajaran pada fase ini lebih difokuskan pada capaian perkembangan. Mengingat, pembelajaran
di jenjang PAUD tidak berbasis mata pelajaran layaknya di jenjang pendidikan dasar dan menengah,
namun lebih mengarah pada integrasi enam aspek, yaitu perkembangan kognitif, sosial, emosi, fisik,
motorik, dan seni. Sementara itu, lingkup capaian pembelajaran di fase Pondasi ini memuat tiga
elemen stimulasi yang menggabungkan lima aspek perkembangan anak dan bidang lain yang bisa
mendukung tumbuh kembang anak sesuai tuntutan pendidikan abad ke-21. Adapun tiga elemen
stimulasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Nilai agama dan budi pekerti
Elemen ini mencakup nilai agama dan akhlak yang baik. Nilai agama merupakan nilai dasar yang harus
ditanamkan sejak dini sebagai upaya untuk membentuk budi pekerti yang baik.
Jati diri
Jati diri berkaitan dengan identitas diri sebagai seorang individu dan identitas bangsa sebagai warga
negara. Sejak dini, anak sudah harus dikenalkan dengan identitas diri dan bangsanya, yaitu
berlandaskan pada Pancasila. Agar kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
Literasi dan sains
Kemampuan literasi dan analisis sains harus ditumbuhkan sejak anak mulai mengenal huruf dan
angka. Hal itu bisa memberikan stimulasi di masa-masa pra membaca, sehingga bisa membentuk anak
yang kreatif dan solutif di kemudian hari.
Fase Kurikulum Merdeka SD
Fase pada tingkat SD dibagi menjadi tiga, yaitu fase A, fase B, dan fase C. Setiap fase berlaku untuk 2
tingkat kelas karena banyak sekolah yang menerapkan sistem kelas multi usia dengan cakupan 2 kelas
saja. Adapun fase SD Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.
Fase A Kurikulum Merdeka
Fase A adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 1 dan 2.
Secara substansi, fase A ini berbeda dengan fase Pondasi. Jika pembelajaran pada fase Pondasi belum
berbasis mata pelajaran, maka pembelajaran pada fase A sudah berbasis mata pelajaran namun
masih bersifat tematik. Rumusan capaian pembelajaran juga mengacu pada fase, tidak lagi menurut
kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Fase B Kurikulum Merdeka
Fase B adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 3 dan 4. Itu
artinya, semua siswa yang berada di kelas 3 dan 4 berada pada fase yang sama. Sama seperti fase A,
rumusan capaian pembelajarannya juga mengacu pada fase, tidak lagi menurut kelas seperti
kurikulum sebelumnya.
Fase C Kurikulum Merdeka
Fase C adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 5 dan 6.
Dengan adanya fase semacam ini, setiap guru tidak bisa memaksakan peserta didik untuk memahami
kompetensi yang belum dikuasainya.
Fase Kurikulum Merdeka SMP
Berdasarkan aturan pada Kurikulum Merdeka, jenjang SMP atau sederajat termasuk dalam fase D.
Fase D Kurikulum Merdeka ini berlaku untuk kelas 7, 8, dan 9. Namun demikian, struktur kurikulum
serta beban belajar dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kelas 7-8 serta kelompok kelas 9.
Kedua kelompok memiliki mata pelajaran yang sama, hanya saja alokasi waktu beberapa mata
pelajarannya berbeda. Misalnya, pada kelas 7 dan 8 alokasi waktu untuk IPA adalah 144 JP pertahun,
sedangkan kelas 9 hanya 128 JP pertahun.
Fase Kurikulum Merdeka SMA/SMK/sederajat
Tingkat SMA/SMK/sederajat dibagi ke dalam dua fase, yaitu sebagai berikut.
Fase E Kurikulum Merdeka
Fase E Kurikulum Merdeka adalah fase yang diperuntukkan bagi kelas 10, baik di tingkat SMA, SMK,
atau sederajat. Di fase ini, peserta didik dituntut untuk bisa mengenali potensi serta bakatnya
sebelum masuk ke tingkat kelas yang lebih tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan kewajiban setiap peserta
didik untuk memilih minimal satu mata pelajaran Seni dan Prakarya.
Fase F Kurikulum Merdeka
Fase F Kurikulum Merdeka adalah fase yang diperuntukkan bagi kelas 11 dan 12, baik di tingkat SMA,
SMK, atau sederajat. Di fase ini, peserta didik bisa memilih mata pelajaran yang disukai, sesuai dengan
minat dan bakatnya. Adapun kelompok mata pelajaran yang bisa dipilih meliputi kelompok mata
pelajaran umum, kelompok MIPA, kelompok IPS, kelompok Bahasa dan Budaya, dan kelompok Vokasi
dan Prakarya.
Lalu, bagaimana dengan fase Kurikulum Merdeka SLB? Fase yang berlaku pada SLB sesuai dengan
tingkatan pada sekolah biasa.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian fase Kurikulum Merdeka mengacu
pada tingkat kompetensi peserta didik, bukan mengacu pada tingkatan kelas seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat. Jika Bapak/Ibu sedang mencari solusi
terpadu untuk mengoptimalkan KBM, yuk buruan gabung Quipper School Premium. Salam Quipper

Anda mungkin juga menyukai