10 IPS 2
Disusun oleh:
Ashila Putri.P
Bella Lisna N.L
Dafni Amelia
Resi Rohaeni
Indra Mulyadi
Yandi Maulana
II. PEMBAHASAN
A.Pengangkatan Muhammad SAW menjadi Nabi
dan Rasul
Selagi usia Rasulillah Shallallahu Alaihi wa Sallam hampir
mencapai empat puluh tahun, sesuatu yang paling disukai
adalah mengasingkan diri. Dengan membawa roti dari
gandum dan air beliau pergi ke gua Hira di Jabal Nur, yang
jaraknya kira-kira dua mil dari Makkah. Suatu gua Hira yang
tidak terlalu besar, dan panjangnya empat hasta dan
lebarnya antara tiga perempat hingga satu hasta. Beliau
menghabiskan waktunya untuk beribadah, memikirkan
keagungan alam di sekitarnya dan kekuatan yang tak
terhingga di balik alam. Beliau tidak pernah merasa puas
melihat keyakinan kaumnya yang penuh dengan
kemusyrikan dan segala persepsi mereka yang tak pernah
lepas dari tahayul. Sementara itu, di hadapan beliau juga
tidak ada jalan yang jelas dan mempunyai batasan-batasan
tertentu, yang biasa menghantarkan kepada keridhaan dan
kepuasan hati beliau.
Pilihan beliau untuk mengasingkan diri ini termasuk satu
sisi dari ketentuan Allah atas diri beliau, sebagai langkah
persiapan untuk menerima urusan besar yang sedang
ditunggunya. Ruh manusia manapun yang realitas
kehupannya akan di susupi suatu pengaruh dan di bawa kea
rah lain, maka ruh itu akan di buat kosong dan
mengasingkan diri untuk beberapa saat, dipisahkan dari
kesibukan duniawi dan gejolak kehidupan serta kebisingan
manusia yang membuatnya sibuk pada urusan kehidupan.
Begitulah Allah mengatur dan mempersiapkan kehidupan
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, untuk mengemban
amanat yang besar, merubah wajah dunia dan meluruskan
garis sejarah. Allah telah mengatur pengasingan ini selama
tiga tahun bagi Shallallahu Alaihi wa Sallam sebelum
membebaninya dengan risalah. Beliau pergi untuk
mengasingkan diri ini selama jangka waktu sebulan, dengan
disertai ruh yang suci sambil mengamati kegaiban yang
etrsembunyi dibalik alam nyata, hingga tiba saatnya untuk
berhubungan dengan kegaiban itu tatkala Allah sudah
memperkenankannya.
Pada bulan rhamadhan pada tahun ke tiga dari masa
pengasingan di goa hiro, allah berkehendak untuk
melimpahkan rahmadnya kepada penghuni, memuliakan
beliau dengan nubuah dengan menurunkan malaikat jibril
pada beliau sambil membawa ayat-ayat al-qur’an.[1]
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bulan rhamadhan pada tahun ke tiga dari masa
pengasingan di goa hiro, allah berkehendak untuk
melimpahkan rahmadnya kepada penghuni, memuliakan
Nabi Muhammad dengan nubuwwah dengan menurunkan
malaikat jibril pada beliau sambil membawa ayat-ayat al-
qur’an, Usia beliau saat itu 40 tahun,6 bulan,dan 12 hari
berdasarkan penanggalan Hijriyah, atau sekitar 39 tahun,3
bulan,dan 20 hari menurut kalender Masehi. Malam itu
adalah awal dari masa kenabian Muhammad
Setelah kenabian atau penerimaan wahyu pertama
rasulullah mengalami kegelisahan dan istri beliau Khadijah
lah yang menjadi sandaran beliau ketika dalam gejolak jiwa
hingga pada wahyu yang kedua.setelah Turunnya wahyu
kedua, yaitu surat al-Muddatstsir, membuat Rasulullah saw
memasuki tahapan baru dalam berdakwah. Beliau mulai
menyebarkan ajaran islam secara sembunyi. hingga turunlah
wahyu yang memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah
secara terang-terangan dan menghadapi kebatilan dengan
kebaikan.