“ Anak-anaku yang tercinta, tahukah kamu siapa Nabi Muhammad SAW itu ? kapan
beliau dilahirkan ? Bagaimana keadaan kaumnya pada waktu itu ?
Baiklah mari kita pelajari bersama-sama.
ِك ِب
َفاْص َدْع َم ا ُتْؤ َم ُر َو َاْعِرْض َعِن اْلُم ْش ِر ْيَن
94. Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.
Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW mengalami tekanan-tekanan dan ancaman
dari orang-orang kafir. Namun, hal tersebut tidak membuat Rasulullah SAW berkecil
hati dan takut. Melihat hal tersebut kaum kafir Quraisy melakukan tekanan-tekanan lebih
kejam lagi, seperti melempari Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin dengan
kotoran, memukul, bahkan berniat untuk membunuh, meskipun usaha mereka selalu
gagal.
Karena tekanan bertubi-tubi akhirnya Rasulullah hijrah ke Thaif dengan harapan
penduduk Thaif lebih mudah menerima ajaran Islam. Akan tetapi penduduk Thaif
ternyata sama saja dengan penduduk Makkah.Kedatangan kaum muslimin disambut
dengan cacian dan makian. Rasulullah di lempari batu sampai kakinya berdarah.
Setelah kejadian itu, beliau pun langsung
pergi meninggalkan Thaif. Di perjalanan, beliau
juga tidak sadar kemanakah beliau akan pergi.
Beliau baru sadar ketika sampai di Qarnuats-
Tsa'alib. Tempat itu adalah wilayah yang jaraknya
sekitar 48 mil atau 89,5 km dari Kota Makkah.
َهْل َأَتى َع َلْيَك َيْو ٌم َك اَن َأَشَّد َع َلْيَك ِم ْن َيْو ِم ُأُح ٍد َق اَل َلَق ْد َلِقيُت ِم ْن َقْو ِم ِك َم ا َلِقيُت َو َك اَن َأَش َّد َم ا َلِقيُت ِم ْنُهْم َي ْو َم اْلَع َقَب ِة ِإْذ
َعَر ْض ُت َنْفِس ي َع َلى اْبِن َع ْبِد َياِليَل ْبِن َع ْبِد ُك اَل ٍل َفَلْم ُيِج ْبِني ِإَلى َم ا َأَر ْدُت َفاْنَطَلْقُت َو َأَنا َم ْهُم وٌم َع َلى َو ْج ِهي َفَلْم َأْسَتِفْق ِإاَّل َو َأَنا ِبَقْر ِن
الَّثَع اِلِب َفَر َفْع ُت َر ْأِس ي َفِإَذ ا َأَنا ِبَسَح اَبٍة َقْد َأَظَّلْتِني َفَنَظْر ُت َفِإَذ ا ِفيَها ِج ْبِريُل َفَناَداِني َفَقاَل ِإَّن َهَّللا َق ْد َس ِمَع َق ْو َل َقْو ِم َك َل َك َوَم ا َر ُّد وا
َع َلْيَك َو َقْد َبَع َث ِإَلْيَك َم َلَك اْلِج َباِل ِلَتْأُمَرُه ِبَم ا ِش ْئَت ِفيِهْم َفَناَداِني َم َلُك اْلِج َب اِل َفَس َّلَم َع َلَّي ُثَّم َق اَل َي ا ُمَح َّم ُد ِإْن ِش ْئَت َأْن ُأْطِب َق َع َلْيِهْم
اَأْلْخ َش َبْيِن َفَقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َبْل َأْر ُجو َأْن ُيْخ ِرَج ُهَّللا ِم ْن َأْص اَل ِبِهْم َم ْن َيْعُبُد َهَّللا َو ْح َد ُه اَل ُيْش ِرُك ِبِه َشْيًئا
“Apakah pernah datang kepadamu satu hari yang lebih berat dibandingkan
dengan saat perang Uhud?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Aku telah mengalami
penderitaan dari kaummu. Penderitaan paling berat yang aku rasakan, yaitu saat
‘Aqabah, saat aku menawarkan diri kepada Ibnu ‘Abdi Yalîl bin Abdi Kulal, tetapi ia
tidak memenuhi permintaanku. Aku pun pergi dengan wajah bersedih. Aku tidak
menyadari diri kecuali ketika di Qarnust-Tsa’âlib, lalu aku angkat kepalaku. Tiba-tiba
aku berada di bawah awan yang sedang menaungiku. Aku perhatikan awan itu, ternyata
ada Malaikat Jibril , lalu ia memanggilku dan berseru: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla telah mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka
terhadapmu. Dan Allah Azza wa Jalla telah mengirimkan malaikat penjaga gunung
untuk engkau perintahkan melakukan apa saja yang engkau mau atas mereka’. Malaikat
(penjaga) gunung memanggilku, mengucapkan salam lalu berkata: ‘Wahai Muhammad!
Jika engkau mau, aku bisa menimpakan Akhsabain.”
Atas tawaran dari malaikat penjaga gunung tersebut, ternyata Rasulullah SAW
tidak menghendakinya. Padahal jika beliau menghendaki, bisa saja gunung itu
ditimpakan kepada penduduk Thaif dan membuat mereka binasa. Tetapi Rasulullah
dengan akhlaknya yang mulia, beliau tidak ingin membalas dendam. Beliau tetap sabar
dan memperhitungkan balasan yang akan diterimanya. Lalu Rasulullah SAW menjawab:
“(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak
keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-
Nya dengan apapun jua”. [HR Imam al-Bukhâri dan Imam Muslim].
1. Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan
tanggal 20 April 571 M. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Siti
Aminah.
2. Disusui Oleh Halimatus Sa’diyah sampai usia 5 tahun.
3. Setelah ibunya meninggal beliau diasuh kakeknya Abdul Mutholib, setelah kakeknya
meninggal dilanjutkan oleh Pamannya.
4. Pada usia 12 tahun ikut berdagang Bersama pamannya ke negeri Syam.
5. Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah.
6. Usia 40 tahun menerima kenabian saat bertahanus di Gua Hira.
7. Beliau berdakwah dengan du acara yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-
terangan.
8. Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun ke 11 H.
Amaliyah
Alasan
Sikap yang mencerminkan
No Sudah Belum (jika di
keteladanan Nabi Muhammad SAW
perlukan)
contoh Belajar dengan giat