Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku

“ Anak-anaku yang tercinta, tahukah kamu siapa Nabi Muhammad SAW itu ? kapan
beliau dilahirkan ? Bagaimana keadaan kaumnya pada waktu itu ?
Baiklah mari kita pelajari bersama-sama.

A. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW merupakan nabi yang terakhir. Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad SAW untuk menyampaikan ajaran Islam. Sejak kecil nabi Muhammad SAW
sudah mendapat cobaan yang begitu berat. Cobaan tersebut adalah ayahnya Abdullah
meninggal sebelum ia lahir (yatim). Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul
Awal / 20 April 571 M tahun tersebut dinamakan tahun gajah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dinakaman tahun gajah karena pada masa
itu ada pasukan Nasrani yang dipimpin Raja Abrahah, Raja Abrahah adalah Gubernur
kerajaan Abisinia di Yaman, pasukan tersebut datang dengan mengendarai gajah.
Maksud dan tujuan mereka adalah ingin menghancurkan Ka’bah, namun sebelum cita-
cita mereka tercapai Allah mengirimkan burung Ababil dengan membawa kerikil yang
sangat panas untuk membinasakan pasukan Raja Abrahah.
Sudah menjadi adat dan kebiasaan orang-orang Arab kota Makkah terutama para
bangsawan, menitipkan dan menyusukan anaknya kepada wanita Badiyah (dusun di
padang pasir). supaya bayi tersebut bias menikmati udara segar dan bias berbicara
dengan fasih dan murni. emikian juga dengan Nabi Muhammad SAW. beliau dititipkan
kepada Halimatus Sa’diyah dari Bani Sa’ad kabilah Hawazin, tempatnya tidak jauh dari
kota Makkah. Diperkampungan inilah Nabi Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan
sampai berusia sekitar 5 tahun.

B. Sifat Percaya Diri dan Mandiri Nabi Muhammad SAW


Pada usia 5 tahun Nabi Muhammad SAW dikembalikan kepada ibunya yaitu Siti
Aminah. Kemudian pada usia 6 tahun ia di bawa ibunya ke Madinah untuk mengunjungi
keluarga serta makam dari ayahnya yaitu Abdullah. beliau tinggal diMadinah selama satu
bulan lalu kembali ke Makkah. Namun dalam perjalanan ke Makkah tepatnya di daerah
Abwa’ sebuah desa yang terletak antara Madinah dan Juhfah 37 KM dari sebelah selatan
kota Madinah Siti Aminah jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia saat itulah ia
menjadi yatim piatu. Setelah ibunya meninggal ia diasuh oleh kakeknya Abdul

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku


Mutholib (berusia 80 tahun) Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya selama 2 tahun
dengan penuh kasih sayang, kakeknya meninggal dunia saat berusia 82 tahun dan Nabi
Muhammad berusi 8 tahun, lalu ia diasuh oleh pamannya yaitu Abu Tholib.
Selama tinggal bersama pamannya beliau ikut menggembalakan kambing milik
tetangga-tetangganya. pasa usia 12 tahun ikut berdagang pamannya ke negeri Syam.
Dalam perjalanan ke Syam ia bertemu dengan pendeta Nasrani yang alim bernama
Bukhaira. pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad SAW.
Kemudian pendeta tersebut meminta Abu Thalib untuk membawa kembali Nabi
Muhammad SAW ke Makkah, karena khawatir dengan penganiyaan orang-orang Yahudi
dan orang-orang musyrik terhadap diri nabi Muhammad SAW.
Saat menginjak dewasa, Nabi Muhammad berusaha memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, dengan kejujuran, kegigihan dan keamanahannya maka siti Khadijah
mempercayakan barang dagangannya kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijual ke
negeri Syam. Dalam Perjalanan dagangnya Nabi Muhammad ditemani pembantu Siti
Khadijah yaitu Maesaroh. dalam berdagang Nabi Muhammad SAW mempunyai jiwa
percaya diri yang tinggi serta jujur sehingga semua barang dagangannya selalu terjual
habis. Hal tersebut kemudian disampaikan Maesaroh kepada Siti Khadijah.
Setelah Nabi Muhammad SAW pulang dari negeri Syam, datanglah lamaran dari
Siti Khadijah kepada Nabi Muhammad SAW. kemudian beliaupun menyampaikan hal
tersebut kepada pamannya Abu Thalib. Setelah tercapai kesepakatan Nabi Muhammad
SAW menikah dengan Siti Khadijah, saat itu Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun
dan Siti Khadijah berusia 40 tahun. Siti Khadijah adalah wanita pertama yang mengakui
kerasulan Nabi Muhammad SAW dan menyertai beliau disegala penderitaan,halangan
dan rintangan yang dihadapi.
Setelah menikah dengan Siti Khadijah, peluang beliau untuk menolong kaum yang
lemah semakin terbuka lebar. Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai orang yang
berhati mulia, dermawan dan penegak keadilan.
Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, beliau bertahanus (merenungkan
diri) di Gua Hira’. Kemudian menerima wahyu dari Allah untuk pertama kali, wahyu
tersebut berisi tentang Allah SWT, tuhan yang telah menciptakan alam semesta,
menciptakan manusia, yang mengajarkan manusia tentang ala mini, dan Dialah tuhan
yang wajib disembah. Setelah itu, turunlah wahyu yang kedua, yang memerintahkan
Nabi Muhammad SAW bangkit dan menyingsingkan lengan baju untuk memberi

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku


peringatan kepada umat manusia. Sejak itu, beliau mulai berdakwah secara sembunyi-
sembunyi yang dimulai dari keluarga dan kerabat terdekat.
Setelah berdakwah secara
sembunyi-sembunyi kemudian
turunlah ayat yang lebih tegas
dalam berdakwah. maka beliau
mulai berdakwah secara terang-
terangan. Diserunya manusia
untuk beriman haya kepada Allah
SWT Tuhan Yang Maha Esa dan
percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT. Ayat tersebut terdapat dalam
surah al-Hijr ayat 94 :

‫ِك‬ ‫ِب‬
‫َفاْص َدْع َم ا ُتْؤ َم ُر َو َاْعِرْض َعِن اْلُم ْش ِر ْيَن‬
94. Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.
Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW mengalami tekanan-tekanan dan ancaman
dari orang-orang kafir. Namun, hal tersebut tidak membuat Rasulullah SAW berkecil
hati dan takut. Melihat hal tersebut kaum kafir Quraisy melakukan tekanan-tekanan lebih
kejam lagi, seperti melempari Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin dengan
kotoran, memukul, bahkan berniat untuk membunuh, meskipun usaha mereka selalu
gagal.
Karena tekanan bertubi-tubi akhirnya Rasulullah hijrah ke Thaif dengan harapan
penduduk Thaif lebih mudah menerima ajaran Islam. Akan tetapi penduduk Thaif
ternyata sama saja dengan penduduk Makkah.Kedatangan kaum muslimin disambut
dengan cacian dan makian. Rasulullah di lempari batu sampai kakinya berdarah.
Setelah kejadian itu, beliau pun langsung
pergi meninggalkan Thaif. Di perjalanan, beliau
juga tidak sadar kemanakah beliau akan pergi.
Beliau baru sadar ketika sampai di Qarnuats-
Tsa'alib. Tempat itu adalah wilayah yang jaraknya
sekitar 48 mil atau 89,5 km dari Kota Makkah.

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku


Dan saat ini, tempat itu disebut dengan Qarnul Manazil. Kesedihan yang dialami
Rasulullah tidak berlangsung lama. Karena Allah SWT kemudian menghibur beliau
dengan mengutus malaikat Jibril.
Keadaan ini diceritakan Beliau SAW saat ditanya oleh istri beliau, yaitu ‘Aisyah r.a :

‫َهْل َأَتى َع َلْيَك َيْو ٌم َك اَن َأَشَّد َع َلْيَك ِم ْن َيْو ِم ُأُح ٍد َق اَل َلَق ْد َلِقيُت ِم ْن َقْو ِم ِك َم ا َلِقيُت َو َك اَن َأَش َّد َم ا َلِقيُت ِم ْنُهْم َي ْو َم اْلَع َقَب ِة ِإْذ‬

‫َعَر ْض ُت َنْفِس ي َع َلى اْبِن َع ْبِد َياِليَل ْبِن َع ْبِد ُك اَل ٍل َفَلْم ُيِج ْبِني ِإَلى َم ا َأَر ْدُت َفاْنَطَلْقُت َو َأَنا َم ْهُم وٌم َع َلى َو ْج ِهي َفَلْم َأْسَتِفْق ِإاَّل َو َأَنا ِبَقْر ِن‬
‫الَّثَع اِلِب َفَر َفْع ُت َر ْأِس ي َفِإَذ ا َأَنا ِبَسَح اَبٍة َقْد َأَظَّلْتِني َفَنَظْر ُت َفِإَذ ا ِفيَها ِج ْبِريُل َفَناَداِني َفَقاَل ِإَّن َهَّللا َق ْد َس ِمَع َق ْو َل َقْو ِم َك َل َك َوَم ا َر ُّد وا‬
‫َع َلْيَك َو َقْد َبَع َث ِإَلْيَك َم َلَك اْلِج َباِل ِلَتْأُمَرُه ِبَم ا ِش ْئَت ِفيِهْم َفَناَداِني َم َلُك اْلِج َب اِل َفَس َّلَم َع َلَّي ُثَّم َق اَل َي ا ُمَح َّم ُد ِإْن ِش ْئَت َأْن ُأْطِب َق َع َلْيِهْم‬
‫اَأْلْخ َش َبْيِن َفَقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َبْل َأْر ُجو َأْن ُيْخ ِرَج ُهَّللا ِم ْن َأْص اَل ِبِهْم َم ْن َيْعُبُد َهَّللا َو ْح َد ُه اَل ُيْش ِرُك ِبِه َشْيًئا‬

“Apakah pernah datang kepadamu satu hari yang lebih berat dibandingkan
dengan saat perang Uhud?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Aku telah mengalami
penderitaan dari kaummu. Penderitaan paling berat yang aku rasakan, yaitu saat
‘Aqabah, saat aku menawarkan diri kepada Ibnu ‘Abdi Yalîl bin Abdi Kulal, tetapi ia
tidak memenuhi permintaanku. Aku pun pergi dengan wajah bersedih. Aku tidak
menyadari diri kecuali ketika di Qarnust-Tsa’âlib, lalu aku angkat kepalaku. Tiba-tiba
aku berada di bawah awan yang sedang menaungiku. Aku perhatikan awan itu, ternyata
ada Malaikat Jibril , lalu ia memanggilku dan berseru: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla telah mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka
terhadapmu. Dan Allah Azza wa Jalla telah mengirimkan malaikat penjaga gunung
untuk engkau perintahkan melakukan apa saja yang engkau mau atas mereka’. Malaikat
(penjaga) gunung memanggilku, mengucapkan salam lalu berkata: ‘Wahai Muhammad!
Jika engkau mau, aku bisa menimpakan Akhsabain.”
Atas tawaran dari malaikat penjaga gunung tersebut, ternyata Rasulullah SAW
tidak menghendakinya. Padahal jika beliau menghendaki, bisa saja gunung itu
ditimpakan kepada penduduk Thaif dan membuat mereka binasa. Tetapi Rasulullah
dengan akhlaknya yang mulia, beliau tidak ingin membalas dendam. Beliau tetap sabar
dan memperhitungkan balasan yang akan diterimanya. Lalu Rasulullah SAW menjawab:
“(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak
keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-
Nya dengan apapun jua”. [HR Imam al-Bukhâri dan Imam Muslim].

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku


Harapan beliau pun dikabulkan Allah SWT. Allah SWT mengeluarkan orang-
orang yang akan menyembah Allah SWT dari turunan mereka. Mereka pun masuk Islam.
Sedangkan dari turunan mereka yang berlaku kasar pada Rasulullah, maka Allah SWT
mengeluarkan mereka yang mengemban panji agama-Nya dan gigih berjihad di jalan
Allah SWT.
Setelah bangsa Arab banyak memeluk agama Islam, Rasulullah SAW
mengembangkan penyiaran Agama Islam sampai kekawasan Persia dan Romawi.
Pada tahun ke-10 Hijriah, Rasulullah SAW melakukan haji Wada (ibadah haji yang
terakhir yang dilakukan Rasulullah SAW).Salah satu pesan Rasulullah SAW yang sangat
berharga pada hagi Wada seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a berikut:
Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Telah kutinggalkan kepada
kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat karena dua hal (tersebut), yaitu Al-
Qur’an dan sunahku (Hadits Rasulullah SAW). Keduanya tidak akan terpisahkan
sehingga mendatangiku nanti di telaga Haud (surga).” (HR Hakim)
Pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun ke 11 Hijriyyah Rasulullah SAW
wafat dalam usia 63 tahun.

C. Hikmah Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW


Banyak sekali sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad SAW sejak kecil. dan
melalui kisah di atas, ada beberapa hikmah yang bisa dapatkan sebagai berikut:
1. Rasulullah memiliki sifat mandiri, giat bekerja, percaya diri jujur dan amanah
sehingga dengan sifatnya tersebut ia mendapat julukan Al-Amin (dapat dipercaya)
oleh masyarakat Makkah pada saat itu.
2. Rasulullah mendapatkan penderitaan yang berat, namun tetap berdakwah di tengah
masyarakat Arab.
3. Mengalami penolakan, namun Rasulullah tetap gigih dalam berjuang mendakwahkan
agama Islam.
4. Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan penghiburan kepada Nabi
Muhammad saw, tak terkecuali saat sedang menghadapi ujian.
5. Rasulullah saw memiliki kasih sayang yang luar biasa kepada kaumnya.
6. Rasulullah tidak ingin balas dendam dan tidak mengharapkan penduduk Thaif binasa.
7. Rasulullah mendoakan penduduk Thaif dengan harapan agar keturunan mereka mau
beriman kepada Allah SWT.

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku


Intisari

1. Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan
tanggal 20 April 571 M. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Siti
Aminah.
2. Disusui Oleh Halimatus Sa’diyah sampai usia 5 tahun.
3. Setelah ibunya meninggal beliau diasuh kakeknya Abdul Mutholib, setelah kakeknya
meninggal dilanjutkan oleh Pamannya.
4. Pada usia 12 tahun ikut berdagang Bersama pamannya ke negeri Syam.
5. Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah.
6. Usia 40 tahun menerima kenabian saat bertahanus di Gua Hira.
7. Beliau berdakwah dengan du acara yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-
terangan.
8. Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun ke 11 H.

Amaliyah

1. Ceritakan kembali Kisah Nabi Muhammad SAW di depan teman-temanmu.


2. Menuliskan keteladanan Nabi Muhammad SAW yang sudah kamu lakukan.

Alasan
Sikap yang mencerminkan
No Sudah Belum (jika di
keteladanan Nabi Muhammad SAW
perlukan)
contoh Belajar dengan giat  

Bab 1 Nabi Muhammad SAW Teladanku

Anda mungkin juga menyukai