Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI ABU HURAIRAH R.

  Abu Hurairah dilahirkan tahun 19 sebelum Hijriyah. Beliau berasal dari qabilah
Al-dusi di Yaman.Dirinya memeluk Islam pada tahun ke 7 Hijriyah ketika Rasulullah
berangkat menuju Khaibar. Ketika itu, ibunya belum menerima Islam bahkan
menghina Rasulullah. Abu Hurairah akhirnya menemui Rasulullah, meminta beliau
berdoa agar ibunya masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah kembali menemui ibunya
lalu mengajaknya masuk Islam.

Akhirnya, ibunya pun bersedia masuk Islam. Nama beliau sebelum memeluk
Islam tidaklah diketahui dengan jelas, tetapi pendapat yang masyhur adalah Abdusy
Syam. Sedangkan nama Islamnya yaitu Abdur-Rahman. Nama Abu Hurairah sendiri
diberikan padanya karena beliau gemar bermain dengan anak kucing .

1. Kisah Abu Hurairah dengan Kucing

Semasa kecil, beliau diperintahkan untuk mengembala beberapa


ekor kambing  milik keluarganya. Di sela-sela mengembala kambing, Abu Hurairah
selalu bermain dengan kucing kecil di saat siang hari dan jika malam sudah tiba,
kucing tersebut diletakkan di atas pohon lalu beliau pun pulang ke rumahnya.
Kebiasaan ini berjalan terus-menerus hingga teman sebayanya memanggil beliau
dengan nama Abu Hurairah yang memiliki arit "si pemilik kucing kecil".

Suatu hari, kucing itu mengeong hingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Beliau
pun bertanya, “Apa itu wahai Abdu Syams?”, “Anak kucing yang aku temukan ya
Rasulallah”, jawabnya. Baiklah, maka engkau adalah Abu Hurairah (Bapak kucing
kecil). Semenjak kejadian itu, beliau selalu dipanggil dengan sebutan nama Abu
Hurairah.

2. Termasuk Sahabat Dekat Rasulullah SAW

Abu Hurairah banyak menghabiskan waktunya untuk mendampingi Nabi


Muhammad SAW . Beliau termasuk sahabat yang bergaul dengan Nabi Muhammad
SAW cukup dekat. Kemana pun Rasulullah SAW berada, disana lah Abu Hurairah
turut mengikutinya. Beliau juga dikenal sebagai salah satu ahli shuffah, yaitu orang-
orang miskin atau sedang menuntut ilmu yang tinggal di halaman masjid.

Pada suatu hari, diceritakan bahwa Abu Hurairah duduk di pinggir jalan di
mana orang-orang berlalu-lalang. Waktu itu, beliau melihat Abu Bakar berjalan, lalu
beliau meminta agar dibacakan satu ayat Alquran .“Saya bertanya begitu supaya beliau
mengajakku ikut dengannya dan memberiku pekerjaan”, kata Abu Hurairah. Akan
tetapi Abu Bakar hanya membacakan ayat Alquran, kemudian pergi.

Lalu Abu Hurairah melihat Umar bin Khattab dan berkata “Tolong ajari saya
ayat Alquran”. Namun beliau kembali kecewa karena Umar bin Khattab melakukan
hal yang sama dengan oleh Abu Bakar. Hingga tak lama kemudian, datanglah
Rasulullah SAW. Nabi tersenyum, Abu Hurairah berkata dalam hatinya, “Beliau tahu
apa isi hati saya dengan tepat, beliau bisa membaca raut muka saya dengan tepat.”
Nabi pun memanggil “ya aba Hurairah!” Abu Hurairah menjawab “Labbaik, ya
Rasulullah!”. Lalu Rasulullah berkata, “Ikutilah aku!” Rasul pun mengajak ke
rumahnya.

Ketika di dalam rumah, Rasulullah SAW mendapati ada


semangkuk susu  “Darimana datangnya susu ini?” tanya Rasulullah. Ternyata ada
seseorang yang telah memberikan susu itu. Rasulullah akhirnya meminta tolong Abu
Hurairah untuk memanggilkan ahli suffah. Susu tadi pun dibagikannya kepada ahli
suffah, termasuk Abu Hurairah. Sejak itulah, beliau mengabdi kepada Rasulullah SAW
dan bergabung dengan ahli suffah di masjid.

3. Meriwayatkan Banyak Hadis

Abu Hurairah merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW  yang paling banyak


meriwayatkan hadis dengan total mencapai 5.374 buah. Hal ini karena beliau
mendampingi Rasulullah selama 3 tahun, tepatnya sejak dirinya memeluk Islam. Abu
Hurairah berkata, “…….sesungguhnya saudara kami dari golongan muhajirin sibuk
dengan urusan mereka di pasar dan orang-orang Anshar sibuk bekerja di ladang
mereka. Sementara aku seorang yang miskin senantiasa bersama Rasulullah di mil’i
batni. Aku hadir di majelis yang mereka tidak hadir dan aku hafal pada saat mereka
lupa” (Hadits Riwayat Bukhari).

Awalnya, beliau mempunyai ingatan yang lemah, lalu dirinya mengadu kepada
Rasulullah. Rasulullah lalu mendoakannya agar diberi daya ingat yang kuat. Usai
peristiwa itu, beliau memiliki daya ingat  yang kuat sehingga mampu meriwayatkan
banyak hadis, bahkan menjadi sosok yang meriwayatkan hadis terbanyak di kalangan
para sahabat Rasulullah.

4. Sempat Diremehkan dan Direndahkan

Banyaknya jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah pun sempat
membuatnya diremehkan dan direndahkan. Pasalnya, dirinya hanya sekitar 3 ahun saja
mendapat pengajaran dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini tentu berbanding terbalik
dengan total periwayatan sahabat lain yang sedari awal sudah membersamai Nabi
dalam Islam.  Kisah peremehan dan perendahan oleh para orientalis dan sarjana
Muslim tercatat dalam Hilyatu-l Auliya’ wa Thqbaqatu-l Ashfiya’ susunan Imam Abu
Nu’aim Al-isfahani (Daru-l Kutubi-l ‘Ilmiyyah, juz 1, hal. 105) yang dikutip dari
laman NU Online .

Pada bab tentang kekeramatan Abu Hurairah, beliau mengutip sebuah kisah
sebagaimana yang diceritakan oleh Qadhi Abu Thayyib: Kami pernah berada dalam
suatu majelis diskusi dan tiba-tiba datang seorang pemuda dari Khurasan (Iran)
bertanya tentang suatu permasalahan dan meminta dalil tentang masalah tersebut.

Maka seorang dari kami mendatangkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-
Bukhari dan Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah. Akan tetapi pemuda itu menolak
menerimanya dan berkata, "Hadis dari Abu Hurairah tidak boleh diterima…" Entah
karena memang membenci atau orang tersebut tidak tahu bahwa permintaan beliau
‘Wahai, Rasulullah! Kami memohon ilmu yang tidak akan dilupakan’ telah diaminkan
oleh Nabi Muhammad SAW, maka keajaiban pun terjadi.

Belum sempat si pemuda menyelesaikan kalimatnya, seekor ular  jatuh dari atas


sehingga orang-orang yang ada di sana lari tunggang-langgang menghindari gigitan
dan lilitan hewan ini. Anehnya, ular yang jatuh itu hanya mengejar pemuda tersebut
dan tidak mengejar yang lain. Menyadari dirinya telah melakukan kesalahan, akhirnya
dia berkata, “Aku bertobat, aku bertobat!” sehingga ular itu langsung menghilang
tanpa bekas.

Itulah kisah Abu Hurairah secara singkat yang bisa Moms ceritakan pada anak.
Semoga Si Kecil bisa meneladaninya dan timbul kecintaan lebih besar kepada agama
Islam.

CERITA KESEDERHANAAN ABU HURAIRAH

Beliau curahkan semua kehidupan demi ilmu dan meniru keteladanan sang
baginda nabi sampai beliau rela tinggalkan rumah, tanah kelahiran yaman dan
keluarga untuk mendatangi nabi muhammad di mekkah serta hidup sederhana di
pelataran masjidil haram menjadi ketua pengurus ashabus shafa (santri-santri nabi
yang tinggal di pelataran masjidil haram). Suatu ketika abu hurairah lapar beliau biasa
keluar dengan bertanya kepada para sahabat seperti sayyidina umar, usman dan ali
serta tak lupa juga kepada sang baginda nabi ketika di beberapa sahabat tidak kunjung
mendapatkan makanan terkadang para sahabat juga kelaparan karena memang mereka
semua suka hidup sederhana dari pada mewah. Akhirnya nabi melihat abu hurairah
bersimpuh di depan pintu rumah nabi dan nabi pun faham keadaan abu hurairah pasri
lapar seperti itu lalu nabi menghidangkan segelas susu sebelum di minum abu hurairah
diperintah nabi untuk memanggil para sahabatnya yang tinggal di pelataran masjidil
haram. Abu hurairah khawatir tidak kebagian lalu nabi mengurutkan urutan minum
susu dari yang kanan dan mengakhirkan abu hurairah yang berada disamping kiri nabi.
Ketika sampai pada giliran abu huraira beliau tak mampu menghabiskan sisa minuman
dari para sahabat padahal Cuma 1 cangkir namun itulah mukzijat dari rosulallah.

Perawi hadits yang sangat menawan prestasi yang tidak bisa di dapat oleh
semua orang tergolong mukatsirin nomer 1dalam meriwayatkan hadits nabi bahkan
sayyidah aisyah hampir 5374 hadits beliau hafal sampai para sahabat yang tunduk dan
takjub dengan kesungguhan dan kehebatan dalam menghafal hadits. Suatu ketika saat
sayyidah aisyah shalat duha dan mendengar hadits yang di ungkapkan abu hurairah
yang begitu cepat dikit-dikit hadits bahkan terkadang hadits itu belom pernah di
dengar sama sekali oleh sayyidah aisyah padahal beliaulah yang sering bersam
kanjeng nabi. Sontak abu hurairah menjawab sara penasaran dari sayyidah aisyah
tersebut bahwa beliau tidaklah ada kesibukan kecuali memperhatikan dan menghafal
serta mencatat segala gerak gerik serta ucapan dari nabi sedangkan engkau masih di
sibukkan dengan masak dan macak dll.

Anda mungkin juga menyukai