Hadist
Para Perawi Hadist Terbanyak
merupakan salah seorang sahabat yang terkemuka dalam bidang ilmu dan amal. Abdullah sangat setia
mengikuti Rasulullah SAW. Tak heran jika Ummul Mukminin, Aisyah, berkata, “Tidak seorang pun sahabat
yang setara Ibnu Umar dalam mengikuti jejak Rasulullah.” Abdullah juga sangat berhati-hati dalam
meriwayatkan hadits. Ia tak mau meriwayatkan suatu hadits, kecuali yang benar-benar ia ingat huruf demi
hurufnya. Selain itu, Ibnu Umar selalu bangun untuk menunaikan shalat Tahajjud dan memohon ampun
pada waktu sahur seraya menangis. Setiap kali ia mendengar ayat-ayat peringatan dilantunkan, ia selalu
mengeluarkan air mata. Abdullah Ibn Umar wafat pada tahun 73 H dalam usia 80 tahun.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma – ia berkata :
Seorang laki-laki bersendawa di hadapan Rasulullah SAW,
lantas beliau berkata : “Tahan sendawamu demi kami, karena
orang yang paling lapar diantara kalian pada hari kiamat
adalah yang banyak kenyang ketika di dunia.” ( HR.
Tirmidzi)
Shallallahu ‘alaihi Wassalam memperistrinya pada tahun 2 H. Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad,
Aisyah adalah gadis yang cerdas dan pandai berbahasa. Ia juga menguasai ilmu kesehatan dan ilmu nasab.
Seorang sahabat bernama Zuhri pernah berkata, “Seandainya ilmu Aisyah dibandingkan dengan semua ilmu
istri-istri Nabi dan semua wanita Arab, niscaya ilmu Aisyah-lah yang lebih utama.” Semasa hidupnya,
Aisyah telah meriwayatkan 2.210 hadits. Keunggulan Aisyah dalam meriwayatkan hadits, kadang-kadang ia
bisa mengkonklusikan beberapa masalah. Ia kerap berijtihad sendiri lalu diikuti oleh para sahabat yang lain.
Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 tahun, bertepatan dengan bulan Ramadhan, tahun ke-58 hijriah, dan
dikuburkan di Baqi’.
Dari Aisyah radhiyallahu’anha, ia berkata : ada barangnya yang
dicuri, maka ia pun mendo’akan yang keburukan bagi
pencurinya. Maka Rasulullah berkata kepada Aisyah : “jangan
kau ringankan darinya (adzabnya dengan mendo’akan keburukan
baginya).” (HR. Abu Dawud)
Abdul-Muththalib, maka dari itu dia dipanggil Ibnu Abbas atau anak dari Abbas. Pada usia tujuh tahun
Abdullah telah menempel pada Rasulullah bagaikan alis dengan mata. Ia juga biasa diboncengkan Nabi
ketika bepergian, laksana orang dengan bayangannya. Abdullah bercerita, “Ketika Rasulullah hendak shalat,
beliau memberikan isyarat agar aku berdiam di belakangnya. Setelah selesai shalat, beliau menatapku seraya
bertanya, ‘Mengapa engkau tidak berdiri disampingku wahai Abdullah?’ Aku menjawab, ‘Karena engkau
sangat mulia dalam pandanganku. Aku sangat keberatan berdiri di sampingmu.’ kemudian Rasulullah
mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, ‘Ya Allah, karuniakanlah ilmu yang hak dan hikmah
kepadanya.’” Ibnu Abbas wafat di Thaif pada tahun 687M atau 78 H dalam usia 81 tahun.
“Perumpamaan Ahlul Bait-ku seperti kapal Nabi Nuh,
barangsiapa yang menaikinya pasti dia selamat dan barangsiapa
yang enggan untuk menaikinya, maka dia akan tenggelam” (HR.
Bukhari)
Islam. Jabir bin Abdullah lahir di Yastrib sekarang Madinah pada tahun 15 sebelum hijriyah.Jabir bin
Abdullah Ra pernah mengikuti peristiwa bersejarah bersama ayahnya dalam baiat Aqabah. Ia juga berjihad
menyertai Rasulullah SAW dalam banyak peperangan, kecuali Perang Badar dan Perang Uhud. Pada kedua
perang tersebut, ayahnya, Abdullah bin Amru, mencegahnya untuk ikut.Setelah sang ayah wafat pada Perang
Uhud, Jabir tak pernah lagi absen menyertai Rasulullah SAW di medan jihad. Dan selama berada di sisi
beliau, Jabir telah mampu meriwayatkan 1.540 hadits. Jabir bin Abdullah diistilahkan telah
memeluk Islam ketika ia masih kecil, ia diketahui telah berjuang dalam perang sebanyak 19 kali di bawah
komando Nabi Muhammad SAW. Jabir bin Abdullah wafat di Madinah tahun 78 hijriyah pad umur 94 tahun
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallah’anhuma, ia berkata : Aku
telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “seutama-utama
dzikir adalah La ilaaha Illallah (tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah), dan seutama-utama do’a adalah
Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).” (HR. Tirmidzi)
dengan Khudrah bin Auf al-Harits bin al-Khazraj yang terkenal dengan julukan “Abjar”. Abu Sa’id Al-
Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah. Telah meriwayatkan 1.170
hadis. Orang orang pernah memintanya agar mereka menulis hadis hadis yang mereka dengar darinya. Ia
menjawab “ Jangan sekali kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi
hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”. Abu Said tampil dalam perang Bani Musthalik, perang
Khandak dan perang sesudahnya sebanyak 12 kali. Abu Sa’id al-Khudri adalah salah seorang diantara para
sahabat yang melakukan bai’at kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mereka berikrar tidak akan
tergoyahkan oleh cercaan orang dalam memperjuangkan agama AllahAbu Sa’id Al-Khudri wafat pada tahun
74 Hijriyah.
Dari Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda : “Janganlah
laki-laki melihat aura laki-laki, dan jangan pula perempuan
melihat aurat perempuan, dan janganlah laki-laki masuk dengan
laki-laki lain dalam satu pakaian, dan jangan pula perempuan
masuk dengan perempuan lain dalam satu pakaian.” (HR.
Muslim)