Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 - wafat 678), yang lebih dikenal
dengan panggilan Abu Hurairah (Bapak kucing), adalah seorang Sahabat
Nabi yang merupakan periwayat hadits.
Abu Hurairah biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal bulan Qamariah
(bulan Arab dalam penanggalan Hijri), mengisi malam harinya dengan
membaca Al-Quran dan salat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering
mengikatkan batu ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia dikenal
paling banyak meriwayatkan hadis.
Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin
Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin
Shakhr.
Masa muda
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan
lahir 21 tahun sebelum hijrah, Hidup di tengah kabilah Azad, ia sudah yatim
sejak kecil, yang membantu ibunya menjadi penggembala kambing. Ketika
mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah
masuk Islam dinikahinya.
Menjadi muslim
Abu Hurairah umurnya 30 tahun lebih muda dibanding Nabi. Ia datang
kepada Nabi saw di tahun yang ke tujuh Hijrah sewaktu beliau berada di
Khaibar ia memeluk Islam karena dorongan kecintaan dan kerinduan. Dan
semenjak ia bertemu dengan Nabi Saw; dan berbai'at kepadanya, hampir-
hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali pada saat-saat waktu tidur .
Begitulah berjalan selama masa empat tahun yang dilaluinya bersama
Rasulullah saw yakni sejak ia masuk islam sampai wafatnya Nabi, pergi ke
sisi Yang Maha Tinggi.
Peran politik
Umar bin Khattab pernah mengangkat Abu Hurairah menjadi gubernur
wilayah Bahrain untuk masa tertentu. Saat Umar bermaksud mengangkatnya
lagi untuk yang kedua kalinya, ia menolak. Ketika perselisihan terjadi antara
Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada
salah satu di antara mereka.
Periwayat sekaligus penghafal hadis
Abu Hurairah ra. mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan
kekuatan ingatan. Abu Hurairah ra. mempunyai kelebihan dalam seni
menangkap apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai
keistimewaan dalam segi menghafal dan menyimpan.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari
Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Di antara yang meriwayatkan
hadist darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin
Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari
800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi'in yang
meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap
hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan
sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya
lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia
sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Keturunan
Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak
memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu
tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai
seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib, yaitu
salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.
Wafat
Pada suatu hari sangatlah rindu Abu Hurairah ra. hendak bertemu dengan
Allah. Selagi orang-orang yang mengunjunginya mendo'akannya cepat
sembuh dari sakitnya, ia sendiri berulang-ulang memohon kepada Allah
dengan berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah sangat rindu hendak
bertemu dengan-Mu. Semoga Engkau pun demikian!" Di Kota Penuh Cahaya
(Al-Madinatul Munawwarah), ia mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau
58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Meninggalkan warisan yang sangat
berharga, yakni hadis-hadis Nabi, bak butiran-butiran ratna mutu manikam,
yang jumlahnya 5.374 hadis.