Anda di halaman 1dari 14

Tugas ringkasan mata kuliah agama

Sejarah singkat nabi Muhammad


SAW.

Disusun Oleh :
AMIN (J1A120002)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala nikmat, rahmat dan petunjuk kepada kita sekalian dan karenaNya saya dapat
menyusun dan mengerjakan ringkasan ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang dengan sabar dan tak mengenal lelah menuntun kita umat
manusia dari jalan yang salah dan keliru menuju kejalan yang benar yang di ridhoi
Allah SWT.
Para pembaca yang terhormat, Makalah yang ringkas ini, Saya susun, sebagai
kewajiban dari dosen Saya yang membidangi mata kuliah Bahasa Indonesia dan
sekaligus Saya jadikan sebagai pengalaman dan pengetahuan Saya.
Demikianlah kiranya, semoga dengan hadirnya makalah ini dapat membawa
manfaat bagi kita semua. Akhirnya kepada Allah-lah saya bermohon dan berserah
diri.
BAB I
PENDAHULUAN

Kalau melihat sejarah peradaban manusia dari zaman ke zaman, dari abad ke
abad, maka tampaklah bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya memerlukan
adanya seorang pemimpin atau tampilnya seorang pemimpin. Yang nantinya akan
menjadi simbol pemersatu dan dapat mengatur serta membimbing umatnya atau
yang dipimpinnya ke arah kehidupan yang lebih baik.
Bagi kita umat islam, tentu sangat bersyukur karena telah di anugerahi
seorang pemimpin yang memiliki ilmu dan kepribadian yang agung dan luar biasa,
sehingga kita semua patut meniru dan meneladaninya, pemimpin yang menurut para
ahli sejarah merupakan orang nomor satu dari urutan 100 tokoh dunia yang dapat
menggugah dan mengubah peradaban manusia. Pemimpin yang dimaksud tak lain
adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib yang lahir dari suku Quraisyi di
kota Mekkah.
Berbicara soal pemimpin dan berketepatan dengan waktu dimana saya
menulis makalah ini, yaitu dibulan Rabi’ul awwal, maka makalah yang saya tulis dan
susun ini, mengambil judul yaitu : RINGKASAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW.
Nabi jungjungan kita yang dilahirkan di bulan Rabi’ul awwal.
Mudah-mudahan apa yang saya paparkan dalam makalah yang ringkas ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua. Amin

1
BAB II
RINGKASAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

2.1 Keadaan Bangsa Arab Sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW

Pada awalnya, mayoritas bangsa arab mengikuti agama nabi Ibrahim as.
Yaitu ajaran tauhid untuk hanya menyembah kepda ALLAH SWT. Namun lama
kelamaan mereka melalaikan hal tersebut. Meskipun masih ada sisa sisa
peninggalan ajaran tauhid nabi Ibrahim as.

Hingga kemudian di mekkah ada seorang bernama Amr bin Luhaydari suku
khuza’ahyang sangat dihormati dan dimuliakan kaumnya jarena
kedermawanannyadan perilakunya yang baik. Suatu ketika ia pergi ke syam dan di
sana iya melihat masyarakatnya menyembah berhala sabagai bentuk ibadah. Maka
ketika ia kembali ke mekkah ia membawa satu berhala yang bernama hudal dan
diletakkan didalam ka’bah. Lalu ia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang
dilakukan oleh penduduk syam. Karena pengaruh kedudukannya, maka tak lama
kemudian penyembahan berhala menjadi keyakinantersendiri penduduk mekkah
saat itu, dan kemudian dengan cepat menyebar ke wilayah Hijaz (mekkah dan
sekitarnya) hingga menyebar luas di seluruh jarirah arab. Bahkan disekitar ka’bah
ada ratusan berhala untuk di sembah.

Kondisi sosial masyarakat arab pada saat itu terbilang sangat buruk dimana
antara golongan bangsawan dan para budak sangat tampak terjadinya kesenjangan.
Banyak terjadi pertikaian antar suku karena tingginya fanatisme kesukuan.
Perzinahan dimana mana, judi dan minuman keras adalah hal yang lumrah
dimasyarakat. Anak perempuan dianggap aib bagi keluarga sehingga banyak bayi
perempuan yang di kubur hidup hidup.
.masyarakat arab adalah masyarakat pedagang, sabagian penduduk pinggir negeri
hidup dengsn brtsni dsn memelihara hewan ternak.

Dari gambaran cerita yang ada di atas tentang prilaku dan kepercayaan /
agama bangsa Arab yang kebanyakan menyembah berhala (sebongkah batu yang
tidak bisa bergerak apa-apa) tampaklah bahwa bangsa Arab (khususnya didaerah
Mekkah) tidak menggunakan akal pikirannya secara baik, mereka tidak memiliki
pegangan hidupnya, naluri dan jiwa kemanusiaanya tidak banyak dimiliki dan
digunakannya kecuali mengumbar hawa nafsunya maka oleh karenanya pada
zaman itu disebut zaman Jahilyah (zaman kebodohan/zaman kegelapan).

2.2 Kisah Pasukan Gajah

Ringkasan kisah pasukan gajah bermula ketika gubernur dari kerajaan


Nasrani Abesinia, di negeri Yaman yang bernama Abrahah al-Habsyi, cemburu dan
iri harti melihat bangsa Arab berbondong-bondong pergi ke Mekkah untuk
menunaikan ibadah haji (salah satu kegiatan haji adalah mengelilingi Ka’bah). Maka
Ia membangun gereja besar nan megah di Shan’a (negeri Yaman) untuk menandingi
ka’bah dan agar bangsa Arab pergi hajinya ke gereja tersebut. Usahanya ini tidak
berhasil karena bangsa Arab tetap saja pergi haji ke ka’bah yang ada di Mekkah dan

2
bukan ke gereja yang ada di Yaman. Gereja megah yang dibangun Abrahah tetap
sepi tidak ada orang-orang.

Abrahah menjadi marah, lalu mengerahkan pasukan dalam jumlah yang besar
menuju ke Mekkah guna menghancurkan ka’bah. Pasukan ini langsung dipimpin
oleh Abrahah sendiri, beberapa anggota pasukan termasuk Abrahah mengendarai
gajah bahkan gajah yang dikendarainya adalah yang paling besar.

Setelah sampai di pinggiran kota Mekkah dan siap diarahkan untuk


menyerang ka’bah ternyata gajah-gajah yang dikendarai itu diam dan tidak mau
bergerak, tetapi anehnya kalau diarahkan ke selain ka’bah gajah-gajah tersebut mau
bergerak, kalau diarahkan ke ka’bah lagi gajah-gajah tidak mau bergerak.

Ketika itulah, Allah mengutus burung-burung Ababil (yang berbondong-


bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang sangat panas. Setiap burung
membawa tiga batu, satu batu di paruh dan dua yang lainnya di kedua kakinya.
Pasukan Abrahah menjadi panik, berhamburan dan berguguran. Tubuhnya
terpotong-potong dan hancur seperti yang termuat dalam al-Qur’an mereka seperti
daun-daun yang dimakan ulat.

Peristiwa ini sungguh sangat dahsyat dan menggemparkan seluruh jazirah


Arab, khususnya di kota Mekkah. Hampir setiap hari selama berbulan-bulan
masyarakat Arab selalu memperbincangkannya. Dan kurang lebih 50 hari setelah
peristiwa tersebut, Nabi Muhammad SAW, dilahirkan. Oleh karena itu kelahirannya
disebut tahun gajah.

2.3 Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Menurut penanggalan para ahli, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari
Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April
571 Masehi.

Nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Qushai pahlawan suku Quraisyi
yang merupakan suku paling terpandang dan terhormat oleh masyarakat arab pada
saat itu. Yang berhasil menggulingkan kekuasaan khuza’ah atas kota Mekkah .
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin
Qushai bin Kilab bin Murroh dari golongan Arab bani ismail. Sedangkan ibunya
bernama Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab bin Murroh.
Disinilah silsilah keturunan ayah dan ibu Nabi Muhammad SAW bertemu. Baik
keluarga dari pihak bapak maupun dari pihak ibu keduanya sama-sama termasuk
golongan bangsawan dan terhormat dalam kabilah-kabilah Arab.

Nabi Muhammad SAW pada saat dilahirkan keadaannya sudah yatim. Karena
ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib sudah meninggal kurang lebih tujuh bulan
sebelum dilahirkan. Kelahiran bayi, disambut oleh kakeknya Abdul Muthalib dengan
penuh kasih sayang dan kemudian bayi itu dibawanya ke kaki ka’bah. Di tempat suci
inilah bayi itu diberi nama Muhammad, suatu nama yang belum pernah ada
sebelumnya.

3
Sudah menjadi kebiasaan pada orang-orang Arab kota Mekkah, terutama
yang tergolong bangsawan, menyusukan dan menitipkan bayi-bayi mereka kepada
wanita dari bani Sa’diyah (salah satu dusun yang ada dipadang pasir) agar bayi-bayi
itu dapat menghirup udara yang bersih terhindar dari penyakit-penyakit kota dan
supaya bayi-bayi itu dapat berbicara dengan bahasa yang murni dan fasih. Demikian
halnya dengan bayi Muhammad, beliau diserahkan kepada seorang perempuan
yang baik yang bernama Halimah Ia berasal dari bani Sa’ad kabilah khawazin
tempatnya tidak jauh dari kota Mekkah. Diperkampungan bani Sa’ad inilah
Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang sampai
berusia lima tahun.

2.4 Peristiwa Pembelahan dada

Pada suatu hari, ketika itu Muhammad SAW mendekati usia lima tahun
tepatnya disaat beliau bermain bersama putra Halimah yang juga berusia sama
bermain jauh dari perkemahan. Maka datanglah putra Halimah sambil berlari,
sedang pada raut mukanya terlihat tanda-tanda kecemasan. Ia meminta agar
Halimah menyusul saudaranya Muhammad, lalu Halimahpun bertanya tentang
permasalahannya. Kemudian anak ini berkata : “sungguh saya melihat dua orang
laki-laki berpakaian putih, mereka mengambil Muhammad dari kami dan
menelentangkannya, lalu mereka membelah dadanya”.Sebelum anak ini melanjutkan
ceritanya, Halimah segera berlari menghampiri Muhammad. Dia melihat Muhammad
berdiri ditempatnya tanpa bergerak, wajahnya terlihat kekuning-kuningan dan pucat
lalu dengan rasa takut dan cemah Halimah menanyakan tentang apa yang
menimpanya
.
Lalu Muhammad memberitahukan bahwasanya dia dalam keadaan baik, dan
menceritakan bahwa ada dua orang laki-laki berpakaian putih yang menghampirinya,
kemudian membelah dadanya untuk mengeluarkan hatinya, lalu mengeluarkan
segumpal darah hitam darinya dan membuangnya. Lalu mencuci hatinya dengan air
dingin dan mengembalikannya kedalam rongga tubuh untuk kemudian mengusap
dadanya. Setelah itu mereka meninggalkan tempat dan menghilang.

Halimah berusaha meraba-raba tempat dada yang dibelah, Ia tidak melihat


bekas sedikitpun, kemudian Ia kembali bersama Muhammad kerumahnya. Dan
menjelang fajar pada hari berikutnya Halimah membawa Muhammad kepada ibunya
di Mekkah. Aminah merasa heran dengan kembalinya Halimah bukan pada
waktunya padahal Ia sangat menyukai anak ini. Lalu Aminah menanyakan
penyebabnya dan Halimah pun menceritakan tentang peristiwa pembelahan dada
Muhammad kepada Aminah.

4
2.5 Kematian Ibu dan Kakek

Setelah beberapa lama tinggal bersama ibunya, pada usia 6 tahun, sang ibu
mengajaknya besziarah kemakam suaminya di yatsrib. Naka berabgkatlah mereka
keluar kota mekkah menempuh perjalanan sejauh 500 km ditemani oleh Ummu
Aiman dan di biayai oleh Abdul Muthalib. Di sana mereka menetap selama 1 bulan.
Setelah itu mereka kembali pulang ke mekkah. Namun di tengah perjalanan ibunya
menderitat sakit dan akhirnya meninggal di perkampungan Adwa’ yang terletak
diantara kota mekkah dan madina.

Selanjutnya Muhammad SAW tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib di


Mekkah. Muhammad SAW dipelihara dengan penuh kecintaan dan kasih sayang dari
kakeknya. Sehingga Muhammad dapat melupakan kematian ibunya. Namun sayang,
keadaan itu tidak berlangsung lama karena kakeknya Abdul Muthalib meninggal
dunia setelah dua tahun memeliharanya. Kesedihan yang sangat luar biasa yang
dirasakan oleh Muhammad karena ditinggal oleh oran-orang yang dicintai dan
mencintainya. Pada saat itu usia Muhammad delapan tahun. Setelah kematian
kakeknya beliau di asuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang juga sangat
mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak anaknya yang lain. Begitu
seterusnya Abu Thalib selalu berada di sisi Rasulullah SAW., merawatnya,
melindunginya dan memebelanya bahkan hinnga beliau diangkat menjadi Rasul.

Pada ssat beliau berusia 12 tahun, Abu Thalib mengajaknya berdagang ke


negeri Syam. Sesampainya di perkampungan Bushra yang waktu itu masuk wilayah
negeri Syam. Mereka disambut oleh seorang pendeta bernama Buhairasemua
rombongan turun memenuhi jamuan pendeta Buhaira kecuali Rasulullah SAW.

Pada ssat itu Abu Thalib menceritakan perihal Raulullah SAW. Kepada dan
sifat soifatnya kepada pendeta Buhaira. Setelah mendengar ceritanya,sang pendeta
langsung memberitahukan bahwa anak tersebut akan menjadi pemimpin manusia
sebagaimana yang dia ketahui ciri cirinya dari kitb kitab dalam agamanya. Maka ia
meminta Abu Thalib agar tidak membawanya ke negeri Syam, karena khawatrir
disana orang orang yahudi akan mencelakakannya. Akhirnya Abu Thalib
memerintahkan anak buahnya untuk membawa pulsng Rasulullah SAW. Ke mekkah.

Pada usia 15 tahun, Rasulullah SAW. Ikut srta dalam perang Fijar yang terjadi
antara suku Quraisy yang bersekutu dengan bani Kinanah melawan suku Qais Ailan.
Peperangan itu dimenangkan oleh suku Quraisy. Pada peperangan tersebut
rasulullah SAW. Membantu paman pamannya menyiapkan alat panah.

Setelah peperangan usai diadakanlah perdamaian yang dikenal dengan istilah


Hilful-Fudhul, disepakati oada bulan zulqaidah yang termasuk bulan haram di rumah
Abdullah bin Jud’an At Taimi

Pada usia 25 tahun beliau memulai usaha dagang dengan modal dari
Khadijah –wanita pengusaha kaya raya dan terpandang di mekkah saat itu- dengan
sistem bagi hasil. Mendengar kejujuran dan keluhuran budi pekertinya, Khadijah
menawarkan kepada Rasulullah SAW. Untuk membawa barang dagangannya ke
negeri Syam. Rasulullah menerima tawaran tersebut. Maka Khadijah memberikan

5
dagangannya yang utama yang tidak pernah ia berikan kepada pedagang lainnya,
dia sertakan pula budaknya benama Maisarah untuk menemani Rasulullah SAW.

Setelah sekian lama berdagang di negeri Syam, Rasulullah kembali ke


mekkah dengan membawa keuntungan yang berlimpah. Melihat hal tersebut makin
kagumlah Khadijah dengan kepribadian Rasulullah SAW. Apalagi setelah Maisarah
mencritakan tentang keluhuran budi, kejujuran dan kecerdasannya yang ia saksikan
selama perjalannya. Hal ini membuat Khadijah jatuh cinta kepada Rasulullah SAW.
Kemudian mereka menikah dimana pada saat itu Rasulullah SAW. Berusia 25 tahun
dan Khadijah berusia 40 tahun.

Pada saat Rasulullah SAW. Berusai 35 tahun, kaum Quraisy sepakat


memugar bangunan ka’bah yang sudah alpuk di sana sini karena termakan usia.
Karena kedudukan ka’bah yang sangat agung di mata masyarakat Quraisy maka
mereka sepakat agar biaya pemugarannya hanya di ambil dari harta yang halal
mereka menolak biaya yang baersumber dari pelacuran, riba dan hasil menzalimi
orang.

Pada awalnya bagunan ka’bah yang lama di runtuhkan, kemudian setelah itu
mereka mulai membagi pe,mbagunan ka’bah berdasarkan suku masing masing
setiap mereka telah di tetapkan bagian mana yang akan dibangun. Ketika
pembangunan selesai terjadilah pertikaian antar mereka terkait siapa yang lebih
berhak meletakkan Hajar Aswad ke posisi semula. Semua berkeinginan
melakukannya karena kemuliaan Hajar Aswad bagi mereka. Kemudian mereka
sepakat untuk meminta srah kepada orang yang petama kali masuk masjid dari
pintunya dan kemudian nabi Muhammad lah yang pertama kali masuk masjid.
Belium membrikan saran untuk meletakkan Hajar Aswad di atas sebuah kain yang
kemudian meminta setiap mereka mengangkat kain tersebut.

2.6 Muhammad Menjadi Rasul

Ketika menginjak usia 40th, Muhammad SAW lebih banyak menyendiri dan
berkhalwat di gua Hiro yaitu gua yang terletak didekat Mekkah. Di gua ini beliau
menghabiskan waktu berhari-hari dan bermalam-malam.

Pada malam ke-21 dibulan Ramadhan disaat sedang sendiri di gua Hiro,
datanglah malaikat Jibril seraya berkata kepada Muhammad : “bacalah”. Muhammad
menjawab, “saya tidak bisa membaca”. Jibril mengulangi perintahnya sampai kedua
kalinya dan ketiga kalinya. Hingga pada ketiga kalinya, Jibril berkata :”bacalah
dengan (menyebut) nama Robb mu yang menciptakan ☼ Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah ☼ bacalah dan Robb mu lah yang maha pemurah ☼
yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam ☼ Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahui.

Setelah itu, Jibril pun meninggalkan Muhammad sendirian didalam gua Hiro.
Beberapa waktu kemudian Muhammad kembali menerima wahyu yang kedua yaitu
surat Al.Mudatsir.

6
Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Rasulullah, ternyata
banyak mengalami rintangan, tantangan, dan cobaan karena banyak yang
menentang ke rasulanya dan ajaran-ajaran yang dibawaNya. Rasulullah bahkan
dibenci, dicaci maki, dihina, dimusuhi, dan diancam hendak dibunuhnya. Tetapi
semua itu dihadapinya dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Sikap seperti ini lah
yang menjadi suritauladan (uswatun hasanah) bagi kita umat Islam khususnya dan
umat manusia pada umumnya.

Berikut ini beberapa hal yang terjadi semasa menjadi Rasulullah :


Pada awal berdakwah Rasulullah menjalaninya secara rahasia selama 3 tahun dan
beberapa sahabat beliau telah menjadi pengikutnya.
3 tahun setelahnya Rasulullah berdakwah secara terang-terangan ditempat
masyarakat berkumpul dan mengajak mereka masuk Islam bahkan Rasulullah
melakukan shalat disisi Ka’bah sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan
oleh siapapun. Pada saat berdakwah secara terang-terangan inilah Rasulullah
mengahadapi tantangan dan rintangan yang sangat berat termasuk juga beberapa
pengikutnya.

Tahun kesedihan. Karena pada tahun itu Abu Thalib (pamannya), dan Siti
Khadijah (istrinya) meninggal dunia. Kedua orang itu sebagai orang yang selalu
melindungi dan membantu Rasulullah dalam berdakwah.

Isra Mi’raj pada tahun ke 10 dari kenabian, Rasulullah diperintahkan oleh


Allah SWT menjalani Isra Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari Mekkah ke Baitul
Maqdis (di palestina) terus naik ke langit ke tujuh dan Sidratul Muntaha. Perjalanan
yang sangat jauh ini mengendarai Buroq bersama malaikat Jibril dan dilakukannya
kurang dari satu malam.

Hijrah ke Madinah : karena tekanan kaum kafir Quraisyi (dimekkah) yang


semakin keras maka pada tahun ke 13 dari kenabian, Rasulullah hijrah ke Madinah
yang semula bernama Yastrid. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dirinya
dan kelangsungan dakwahnya.
Perkembangan Islam di Madinah semakin baik karena banyak orang Madinah yang
masuk Islam dan menjadi pengikut Rasulullah.
Dan masih banyak lagi peristiwa semasa menjadi Rasulullah yang tak dapat saya
sebutkan.

2.7. Mukjizat Rasulullah SAW


Dalam menjalankan tugasnya Rasulullah SAW menghadapi tantangan yang sangat
berat maka Allah SWT memberinya suatu mukjizat yaitu suatu kekuatan yang luar
biasa diluar jangkauan kekuatan manusia yang hanya dimiliki oleh seorang Rasul,
yang nantinya mukjizat tersebut bisa digunakan untuk membantu dalam berdakwah.
Beberapa mukjizat yang dimilikinya sangat banyak, diantaranya :
a) Al-Qur’anul Karim (ini mukjizat yang paling agung) yang telah melemahkan
bangsa Arab yang pada waktu itu memiliki ketinggian bahasa. Allah
menentang meraka untuk membuat satu surat saja atau bahkan satu ayat
saja dan kaum musyrikin benar-benar menyaksikan ketidak mampuannya dan
banyak lagi keistimewaan yang tedapat dalam al-Qur’an.

7
b) Rasulullah pernah membelah bulan menjadi dua dan diperlihatkan kepada
masyarakat yang ada disitu.
c) Kaum musyrikin mendengar makanan yang disantap Rasulullah SAW bisa
bertasbih
d) Daging kambing yang beracun yang diberikan kepada Rasulullah dari wanita
yahudi dengan tujuan hendak meracuni Rasulullah bisa berbicara.
e) Jari jemarinya bisa mengeluarkan air, dan lain-lain.

2.8. Rasulullah Wafat

Pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 10 Hijriah bertepatan dengan
8 Juli 632 Masehi dalam usia 63 th Rasulullah SAW kembali ke hadirat Allah SWT
setelah beberapa hari menderita sakit.

Berita kematian ini mengagetkan para sahabat, hampir saja mereka tak sadar
dan tidak mempercayai berita tersebut hingga akhirnya Abu Bakar as-Shiddiq
bangkit untuk menenangkan mereka dan menjelaskan bahwa Rasulullah hanya
manusia biasa yang juga mati seperti manusia yang lain mereka pun akhirnya sadar.
Rasulullah menjalankan tugas ke Rasullanya kurang lebih 23 th dan dijalaninya
dengan penuh kesabaran meski banyak tantangan yang dihadapinya. Tidak ada
harta benda yang diwariskannya kepada anak istrinya tetapi beliau meningalkan dua
buah pusaka yang menjadi pedoman bagi kita umat Islam yaitu al-Qur’an dan al-
Hadist.

2.9 .Perubahan yang dibawa oleh ajaran Rasulullah terhadap bangsa Arab Segi
Agama

Bangsa Arab di zaman jahiliah kebanyakan adalah penyembah patung dan


suka menyembelih hewan-hewan dan dikurbankan dihadapan patung-patung.
Meraka pun suka berperang serta tata kehidupannya tidak teratur dan semaunya
sendiri. Ketika Islam datang membawa undang-undang dari Allah yakni al-Qur’an
yang mengatur kehidupan mereka, baik yang mengenai hubungan antar individu
maupun antar suku juga mengenai kepercayaan (hubungan dengan tuhan) juga
mengenai ibadah seperti Puasa, Shalat dan Zakat kemudian saling menghormati
sesama. Ajaran Islam benar-benar menghidupkan jiwa bangsa Arab menjadi bangsa
yang berkebudayaan tinggi.

Segi Kemasyarakatan
Satu pengaruh yang menonjol dalam Islam terhadap mental bangsa Arab ialah
timbulya kesadaran akan arti pentingnya disiplin dan ketaatan, sebelum Islam datang
kesadaran yang demikian sangat tipis bagi mereka. Padahal untuk membina
masyarakat yang teratur dan tertib diperlukan disiplin dan ketaatan pada zaman
sebelum Islam orang menuntut bela dengan cara menghakimi sendiri-sendiri
sehingga yang kuat bisa berbuat semaunya. Termasuk terhadap wanita Islam
memberikan hak dan derajat yang lebih baik, juga Islam memberantas perbudakan

8
Segi Politik
Bangsa Arab sebelum Islam hidup bersuku-suku dan berdiri sendiri-sendiri, mereka
tidak mengenal rasa ikatan nasional yang ada hanyalah ikatan suku. Dasar
perhubungan sesama suku atau kabilah berdasarkan pertalian darah. Jika salah
seorang diantara mereka teraniyaya maka seluruh anggota kabilah akan bangkit
membelanya semboyan mereka adalah “tolongi saudaramu baik dia menganiaya
maupun dianiyaya” sesudah Islam datang sifat kekabilahan itu ditinggalkan dan
timbulah kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama, meraka bernaung dibawah
panji kalimat syahadat. Dasar pertalian darah diganti dengan dasar pertalian agama.
Bangsa Arab yang tadinya tercerai berai, berkelompok, berkat agama Islam menjadi
bersatu dalam kesatuan agama. Rasullulah juga membuat suatu pemerintahan yang
tertib dan teratur dan mereka semua tunduk kepada aturan yang dibuat yang
berdasar pada hukum Allah dan Rasullnya.
Inilah beberapa kelebihan dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Beliau seorang
Rasul juga seorang pemimpin yang dapat mengubah keadaan masyarakat
diberbagai bidang.

9
BAB III
PENUTUP

Demikianlah tugas agama saya dengan judul “Ringkasan Sejarah Nabi


Muhammad S.A.W” karena menurut pandangan saya banyak sekali umat Islam
secara perlahan tetapi pasti melupakan pimpinan kita dunia dan akhirat yaitu
Muhammad SAW kita yang hidup di zaman moderen ini disibukan juga dijejali oleh
produk-produk moderen, yang canggih dan menarik termasuk hiburan-hiburan
padahal kalau dicermati, banyak produk-produk moderen itu yang semakin
menjauhkan kita terhadap ajaran agama Islam termasuk Nabi kita. Umat Islam
banyak yang lebih hafal terhadap hiburan moderen bahkan sampai mendetail
sementara terhadap junjungan kita banyak yang lupa bahkan terhadap hari
kelahirannya pun banyak yang lupa atas dasar inilah dan kebetulan saya menulis
makalah dibulan Rabiul Awwal maka saya mengambil judul seperti yang termuat
diatas. Mudah-mudahan apa yang saya tulis dan saya susun dalam makalah ini
dapat membawa manfaat bagi kita

10
11

Anda mungkin juga menyukai