Digital Native:
Mengawal Degradasi Moral Di Era Digital
Oleh: M Syihabuddin Fahmi * Sejarah terus bergulir, dan kini
mengantar manusia ke puncak peradaban.
Manusia sekarang telah menatap era
futuristis multidigital. Zaman post-modern
tersebut melahirkan generasi-generasi baru
dengan karakter yang baru pula. Sebuah
karakter akan dibentuk oleh lingkungannya,
sedangkan lingkungan mereka sejak kecil
telah dipersahabatkan bersama piranti-
piranti digital sehingga lahirlah generasi
bernama digital native.
G
mengkokohkan akhlak dan etika demi
enerasi adalah sekelompok mengawal keberlangsungan benih
individu yang mengidentifikasi -benih generasi selanjutnya. Dan peran
kelompoknya berdasarkan yang paling penting pada zona kali ini
kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi, ialah para z-generation, karena mereka
dan kejadian-kejadian dalam kehidupan dilahirkan dalam kondisi melek digital,
yang memiliki pengaruh signifikan di mana kejayaan digital sudah
dalam fase pertumbuhan mereka. Jadi, mencapai puncaknya, berbeda dengan
dapat dikatakan bahwa generasi adalah generasi milenial yang lahir di mana
sekelompok individu yang mengalami teknologi sedang berada di masa
peristiwa-peristiwa yang sama dalam perkembangan.
kurun waktu yang sama pula. Adapun
teori generasi diutarakan pertama kali Pengaruh negatif digital pada
oleh seorang sosiologis asal Hungaria generasi-z
bernama Karl Mannheim dalam sebuah
essai berjudul “The Problem of Melesatnya perkembangan
Generations” pada tahun 1923. teknologi di zaman sekarang membuat
para generasi muda dapat mendapatkan
Semenjak muculnya apa yang mereka inginkan secara instan,
Generation Theory (Teori Generasi) sebab menurut perspektif sosial,
sampai saat sekarang ini, sudah dikenal generasi-z (yang oleh Bill Gates disebut
beberapa generasi dengan banyak istilah i-generation) dibesarkan oleh internet
dari Baby Boomers (lahir rentan tahun meliputi dunia maya, yaitu dunia di
1946-1964), Generasi X (lahir rentan mana seseorang bisa mengetikkan
tahun 1965-1979) , Generasi Y (lahir ekspresi dan keinginannya tanpa batas,
rentan tahun 1980-1995) dan Generasi alhasil buku, majalah, koran dan televisi
Z (lahir rentan tahun 1996-2010). adalah barang-barang old yang akan
tersingkirkan oleh youtube, e-book,
Pergantian generasi juga blog dan e-paper, akan tetapi tidak dapat
diiringi dengan kemajuan teknologi dipungkiri bahwa terdapat berbagai
yang menyebabkan adanya perbedaan macam kemadharatan (pengaruh
karakter dan moral sehingga banyak negatif) dari media sosial yang dapat
para generasi baru yang ikut merusak moral dan mempengaruhi
terombang-ambing dalam derasnya arus perilaku kita sehari-hari.
digitalisasi. dalam hal ini generasi muda
3 | Digital Native: Mengawal Degradasi Moral Di Era Digital
secara umum adanya media adalah dunia baru bagi mereka yang
internet khususnya media sosial menyebabkan lalai apa status sosial
berdampak terhadap perilaku generasi-z mereka, sehingga mereka bebas
tentang bagaimana cara mereka bergaul, mengetikkan ekspresi mereka yang
bersikap serta berpenampilan yang cenderung dapat menurunkan akhlah
kadang-kadang tidak sesuai dengan dan etika para generasi muda, dari
aturan-aturan agama. sinalah kita dapat melihat munculnya
murid yang berani berkomentar kasar
Selain itu, hal yang paling terhadap gurunya, guru yang
sering diabaikan dampaknya adalah tidak lagi
kurangnya bersosialisasi dengan teman mempunyai
sekitarnya, mereka cenderung wibawa
lebih memilih terhadap
menggunakan muridnya, yang
media sosial dari mungkin hal ini
pada sangat melenceng
bercengkrama dari akhlak dan
dengan teman etika yang telah di
yang ada ajarkan oleh para sahabat
disekitarnya, dan ulama` salaf dalam tata cara
karna menghormati dan memulyakan guru
penggunaan sebagai mana yang di ceritakan oleh
media sosial Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri
membuat malas para Radhiallahu ‘anhu:
user untuk
berkomunikasi dengan dunia nyata. اDDكنا جلوسا ً في المسجد إذ خرج رسول هللا فجلس إلين
memang benar mempunyai teman yang فكأن على رؤوسنا الطير ال يتكلم أحد منا
sangat aktif dalam bersosial media
selalu memposting apa saja yang ia “Saat kami sedang duduk-duduk di
kerjakan, namun berbeda jauh dengan masjid, maka keluarlah Rasulullah
jati diri mereka yang sebenarnya, karna shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian
orang yang aktif di sosial media duduk di hadapan kami. Maka seakan-
nyatanya tergolong orang yang pendiam akan di atas kepala kami terdapat
atau bahkan orang yang memilik burung. Tak satu pun dari kami yang
haibah, akan tetapi karna dunia maya berbicara” (HR. Bukhari)
4 | Digital Native: Mengawal Degradasi Moral Di Era Digital
Dan budaya ini terus di lestarikan oleh Sedangkan untuk menaggapi guru
para ahlul ilmi seperti yang telah di sekarang yang sejatinya kurang
sampaikan oleh ulama` kharismatik berwibawa atau melenceng dari akidah-
beliau Imam al-Ghazali dalam akidah yang telah di ajarkan oleh
risalahnya berjdudul al-Adab fid Din Rasulullah SAW. Ulama pun juga
dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al- bertindak tegas dalam menanggapinya
Ghazali sebagai berikut: sebagaimana Sheikh Ibnu Utsaimin
katakan: “ Jika gurumu itu sangat baik
، المDDدؤه بالسDD يب:المDDع العDDآداب المتعلم م akhlaknya, jadikanlah dia qudwah atau
ولDD وال يق، امDDه إذا قDDوم لDD ويق، ه الكالمDDويقل بين يدي contoh untukmu dalam berakhlak.
ه فيDDأل جليسDD وال يس، ا قلتDDال فالن خالف مDD ق: له Namun bila keadaan malah sebaliknya,
هDير عليD وال يش، هDد مخاطبتDم عنD وال يبتس، هDمجلس maka jangan jadikan akhlak buruknya
تفهمهDD وال يس، امDDه إذا قDD وال يأخذ بثوب، بخالف رأيه sebagai contoh untukmu, karena
ثرDD وال يك،هDDعن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزل seorang guru di jadikan contoh dalam
عليه عند ملله. akhlak yang baik, bukan akhlak
buruknya, karena tujuan seorang
Artinya, “Adab murid terhadap
penuntut ilmu duduk di majelis seorang
guru, yakni: mendahului beruluk salam,
guru mengambil ilmunya kemudian
tidak banyak berbicara di depan guru,
akhlaknya”
berdiri ketika guru berdiri, tidak
mengatakan kepada guru, “Pendapat Dan untuk yang lebih ironisnya
fulan berbeda dengan pendapat Anda”, lagi sekarang kita dapat lebih mudah
tidak bertanya-tanya kepada teman menemukan kata cacian dan kalimat
duduknya ketika guru di dalam majelis, kebencian bertopik agama yang agresif
tidak mengumbar senyum ketika dan brutal di twitter, facebook maupun
berbicara kepada guru, tidak platform lain, Bahkan sebagian para
menunjukkan secara terang-terangan netizen mengolah lawakan beserta
karena perbedaan pendapat dengan cacian ini hingga titik tergelap: Dark
guru, tidak menarik pakaian guru ketika Joke. Dan faktor utama yang
berdiri, tidak menanyakan suatu menjadikan kemunculan joke ini
masalah di tengah perjalanan hingga tentunya adalah sikap ekslusif dan tidak
guru sampai di rumah, tidak banyak menghargai keyakinan orang lain. para
mengajukan pertanyaan kepada guru zetizen hanya ingin melampiaskan
ketika guru sedang lelah.” kebenciannya dengan menciptakan
konten-konten yang melecehkan dan
5 | Digital Native: Mengawal Degradasi Moral Di Era Digital
menghina agama orang lain, begitu pula perilaku yang tanpa diniati دDDّ تعبmaka
panjat sosial (pansos) juga menjadi akan di hukumi sia-sia, karena memang
faktor lain yang sering di jadikan musabbab diciptakannya manusia hanya
dreams bagi mereka para generasi-z, untuk beribadah kepada Allah SWT.
menjadi populer adalah prioritas utama Sebagaimana yang telah di firmankan
bagi para zetizen, mereka rela pada QS. Adzariyaat:
melakukan segala upaya hanya demi
merebut ketenaran semata. َ ت ْال ِجنَّ َواأْل ِ ْن
ِ س إِاَّل لِيَ ْعبُد
)٥٦:ُون (الذاريات ُ َو َما خَ لَ ْق
Sedangkan di sisi lain banyak Begitu pun para ulama` salaf termasuk
pula para generasi-z yang imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
menghabiskan waktunya dengan dunia rahimahullah juga ikut berkomentar
digital hanya demi bersenang-senang dalam kitabnya Al Jawabul Kaafi hal.
semata, mereka tak memperdulikan 156
kesempatan emas yang mereka miliki di
ِ َق َوإِالَّ ا ْشتَ َغلَ ْتكَ بِالب
اط ِل َ َِونَ ْفسُكَ إِ ْن أَ ْش َغلَ ْتهَا ب
ِّ الح
masa mudanya, terutama para para
pecandu game (gamers) yang sedang “Jika dirimu tidak disibukkan dengan
marak di tengah - tengah melesatnya hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan
perkembangan game multiplayer online, dengan hal-hal yang batil”
bahkan banyak dari mereka yang
menjadikan gamers sebagai profesi. Begitulah dampak-dampak
Mungkin mereka tergolong yang di negatif yang dapat merusak generasi
vonis rugi allah SWT. Pada kitab suci kita terutama pada generasi-z, sehingga
Al-Quran dalam surat al-ashr: sangatlah ironis jika karakter generasi
kita menjadi potret bagi
﴾ إِاَّل۲﴿ْرٍ ﴾ إِنَّ اأْل ِ ْنسَانَ لَفِي ُخس۱﴿َو ْال َعصْ ِر keberlangsungan generasi selanjutnya.
ق ْ وْ ا ِبDDDاص
ِّ ال َحDD َ ت َوت ََو َّ واDDُوا َو َع ِملDDُالَّ ِذينَ آ َمن
ِ الِ َحاDDDالص Akan tetapi teknologi digital ini tak
﴾۳﴿صب ِْر َّ َوت ََواصَوْ ا ِبال seutuhnya memiliki sisi buruk, oleh
karena itu kita harus mengaplikasikan
Yang mana syekh Al-imam fakhruddin
kemajuan teknologi ini dengan sebaik-
muhammad bin umar menerangkan
baik mungkin.
dalam kitabnya tafsir al-kabir bahwa di
antara tafsiran “ ”لفي خسرialah menyia- Pengaruh positif digital pada
nyiakan umur secara global, baik generasi-z
menasarufkannya kepada kema`siatan
maupun kemubahan. Artinya sesuatu
6 | Digital Native: Mengawal Degradasi Moral Di Era Digital
tersebut akan mempunyai peluang yang kebiasaan generasi kita dan merubah
cukup besar dalam kehidupan sikap generasi-generasi sebelumnya
masyarakat dewasa ini dan tentunya demi menjaga kesetabilan moral para
strategis karena dakwah tidak hanya generasi selanjutnya.
bertujuan semata-mata menanamkan
doktrin dan nilai-nilai Islam, tetapi Berikut ini adalah cara
banyak mengaktualisasikan doktrin dan menanggulangi
nilai-nilai keislaman tersebut ke dalam
____kuarang sitik “angger tambahi
realitas sosial, sehingga agama tidak
dewe golek neng internet cara
hanya menjadi faktor normatif dalam
menaggulangi dampak negatif internet”
realitas kehidupan, tetapi juga sebagai
_____
faktor lain yang relevan dan signifikan
seperti faktor motivatif, faktor inovatif Nek gelem sabar yo sok tak terusno
dan faktor integratif dengan demikian tanggal 20 ramdlon…
dakwah secara fungsional lebih
berperan dalam proses transformasi dan
mempunyai pengaruh yang lebih efektif
dalam dinamika kehidupan.