Anda di halaman 1dari 5

Alhamdulillah, doa kita diijabah oleh Allah.

Kita diberikan umur panjang dan kesehatan bertemu


dengan bulan ramadhan.

“Penghulu bulan-bulan adalah bulan Ramadan dan yang paling agung kesuciannya adalah
Zulhijah." Itulah penggalan hadis riwayat Imam Baihaqi yang menunjukkan betapa istimewanya
Ramadan. Dan hadis itu hanyalah salah satu di antara puluhan hadis lain yang sejenis.Banyak sekali
pesan dan ucapan dari Nabi kita Muhammad SAW dalam bentuk hadis hadis yang berpesan tentang
keutamaan bulan ramadhan. Saking begitu istimewanya ,bulan ramadhan mempunyai banyak sekali
julukan.

Sayang sunnguh sayang bila ramadhan bukan istimewa terlewat begitu saja. Yuk menapaki
keutamaan ramadhan bersama Salimah Berau .

1. DAHSYATNYA DOA ORANG BERPUASA


Allah begitu Maha Penyayang, sehingga memberikan banyak waktu waktu dan tempat
mustajab saat kita berdoa. Tak harus menunggu kita bisa berdoa didepan Ka’bah baru akan
terkabul doa doa kita, Sungguh, Allah Maha Pengasih Dan penyayang. Masih ingat hadist
tentang doa yang tidak akan tertolak ?
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda, “Ada
tiga golongan yang tidak ditolak doanya, orang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang
adil dan orang yang dizalimi.” (Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
MaasyaAllah, ternyata doa orang yang sedang berpuasa termasuk dalam doa yang
tidak tertolak. Dan kita saat ini sedang puasa full selama sebulan. Sayang kan kalau tidak kita
pergunakan bulan ramadhan ini dengan sebaik baiknya ? Sayang sunnguh sayang kaalu
sebulan terlewat tanpa ada doa unggulan kita. Dalam hadis lain Rasulullah juga berpesan
Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, dari riwayat ‘Ubadah RA:
“ Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, di alamnya
ada kebaikan yang meliputi kalian, maka turunlah rahmat, berguguran segala kesalahan dan
dosa, di dalamnya doa dikabulkan, maka Allah melihat semangat kalian, dan para malaikat
sangat dengan kalian, maka perlihatkan di hadapan Allah yang terbaik dari jiwa-jiwa kalian,
karena sesungguhnya celaka bagi siapa yang diharamkan di dalamnya rahmat Allah “
Nah, masih ragu dengan keutamaan ramadhan sebagai bulan doa? Masih belum yakin
doa doa kita gak dikabulkan ? Ada juga lho janji Allah dalam Al Qur:an tentang doa . Al
Quran selain sebagai bacaan , disana juga berisi banyak janji janji Allah bagi yang meyakini.
Sifat Allah yang wajib kita yakini sebagai orang yang beriman adalah bahwa Dia Maha
Mendengar. Tidak hanya ucapan yang tersampaikan lewat lisan melainkan juga ucapan yang
hanya dikatakan dalam hati saja. Oleh sebab itu, tidak heran jika ada ungkapan yang
menyebutkan bahwa perkataan adalah doa.
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Q.S Al Mukmin : 60 )
Itu salah satu janji Nya terhadap hamba Nya yang berdoa. Kita harus yakin bahwa
Allah akan mengabulkannya. Kepaad siapa lagi kita menggantungkan semua doa kita selain
kepada Allah Tuhan Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan. Dan ternyata orang yang
tidak pernah berdoa itu masuk kategori orang sombong lho. Gimana gak sombong ,merasa
bisa melakukan sendiri gak pernah minta petunjuk, gak pernah minta maaf dan
ampunan ,merasa semua nikmat yang ada sama dia berasal dari jerih payahnya, bukan
karena Tangan Allah. Naudzubillahi mindzalik..
Sering ya terlintas atau terlintas rasa lelah, capek dan hamper putus asa karena doa
doa kita belum dikabulkan. Segera istighfar yuk.. Segera bangun keyakinan dalam diri kita
bahwa Allah akan mengabulkan doa doa kita entah kapan. Karena Allah itu ternyata punya
cara dalam mengabulkan doa doa hamba Nya.
Dari Abu Said, Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa kecuali Allah
akan memberikan salah satu di antara tiga perkara ini: bisa dengan disegerakan
mewujudkan permintaannya. Atau bisa juga ditabungkan di akhirat atau Allah memalingkan
dia dari musibah yang sepadan dengan doa yang ia minta.” (Riwayat Ahmad)
Tuh kaan, Allah ternya punya rencana indah dibalik doa yang belum dikabulkan.
Selain itu, kalau doa belum dikabulkan, kita juga harus intrspeksi diri. Siapa tahu ada
kontribusi dari kita yang menyebabkan doa kita belum diijabah oleh Allah. Mungkin
makanan kita menjadi penghalang terkabulnya doa kita, mungkin doa doa kita tidak kita
ikuti ikhtiar. Misal berdoa pengin dimudahkan membayar hutang. Setelah berdoa kita harus
ikhtiar, bekerja atau keluar rumah mencari rejeki.. Bisa jadi doa kita diijabah dengan
dimudahkan jalan rejeki kita,laris dagangan kita, disehatkan keluarga kita sehingga tabungan
kita tidak tersedot untuk berobat. Dan hutang kita bisa segera lunas.Agar kita termasuk
golongan orang yang dikehendaki untuk dikabulkan doa doa kita.
Siapakah yang dikehendaki untuk dikabulkan doanya? Mereka adalah orang yang
memenuhi syarat-syarat terkabulnya doa. Di antara syaratnya adalah yakin, sungguh-
sungguh dan tidak terburu-buru. Dalam Hadits disebutkan, “Doa seorang hamba akan tetap
dikabulkan selama tidak berdoa untuk hal yang dilarang (berdosa) atau untuk memutus tali
silaturahmi dan selama tidak terburu-buru.” Dikatakan, “Wahai Rasulullah, apa yang
dimaksud terburu-buru (dalam doa)?” Beliau menjawab, “Yaitu perkataan ‘Aku telah
berdoa akan tetapi aku tidak melihat akan dikabulkan.’ Maka dia akan merasa letih
kemudian akan meninggalkan doa.” (Riwayat Muslim)
Mari bersama sama kita saling mengingatkan dalam hal kebenaran dan kesabaran.
Meminta kepada Allah bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan kita. Doa adalah ibadah.
Karenanya Allah senang kepada hamba-Nya yang banyak meminta. Berapapun yang kita
minta Allah akan memberikannya. Sebalikanya, Allah akan murka kepada hamba-Nya yang
malas berdoa. Bahkan keengganan berdoa telah ditetapkan oleh Allah sebagai tanda
ketakaburan seseorang. Karenanya kita jangan pernah bosan meminta pada Allah. Terlebih
kita sedang berpuasa . Mari kita susun doa doa terbaik kita, lantunkan saat kita sedang
puasa, saat menjelang buk puasa, saat shalat malam, masyaAllah betapa banyak waktu
ijabah di bulan doa ini ..Jangan sia siakan..

2. PADA KELOMPOK MANAKAH KITA ?

Siapa yang tak kenal Imam Al-Ghozali ? Tokoh ulama besar, ahli fiqih dan tasawuf yang
dikagumi banyak ulama dan kaum muslimin. Beliau dijuluki mujaddid (pembaharu) abad 5
Hijriyah dan digelari Hujjatul Islam. Dijuluki Hujjatul Islam karena beliau punya jasa yang
amat besar dalam memberikan argumen (hujjah) baik lewat dalil akal atau naql.
Salah satu pesan beliau terkait orang orang dalam menjalani ramadhan. Dalam kitab
Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali berpesan , bahwa ada 3 tingkatan orang yang
menjalankan ibadah puasa .
1. Puasa Umum
Puasa umum adalah puasanya orang awam. Dalam puasa ini, orang
melakukannya untuk mencegah perut dari makan, minum, dan menjaga diri dari godaan
syahwat kemaluannya. Jenis puasa ini terbilang tingkatan puasa paling rendah.
Alasannya, orang melakukan puasa hanya sekadar memenuhi persyaratan dalam ibadah
ini yaitu menahan lapar, haus, dan bersetubuh suami istri di siang hari. Mereka tetap
mendapatkan balasan pahalanya, namun sedikit. Umat Islam mesti senantiasa berhati-
hati menjaga puasanya agar tidak hanya sekadar rutinitas semata, atau sekadar
menggugurkan kewajiban, karena Rasulullah saw. bersabda, "Berapa banyak orang yang
berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang
salat malam tidak mendapatkan selain begadang". (H.R. Ibnu Majah 1680).
2. Puasa Khusus
Dalam golongan puasa khusus, orang yang berpuasa tidak hanya sekadar
menahan diri dari makan, minum dan bersenggama. Namun, dia juga mempuasakan
indera dan alat geraknya dari melakukan berbagai hal yang dilarang dalam agama.
Pendengaran, penglihatan, ucapan, hingga gerak tangan dan kaki diusahakannya agar
tidak sampai melakukan tindakan maksiat.
Dalam kitab Ihya Ulumuddin, puasa khusus ini adalah puasa orang-orang shalih.
Untuk bisa masuk ke dalam tingkatan ini, seorang muslim mesti menjauhkan diri dari 6
perbuatan berikut :
a. Menahan diri dari melihat dan memandang segala hal yang dicela dan
dimakruhkan, yang dapat membimbangkan dan melalaikan hati dari
mengingat Allah.
b. Menjaga lidah dari perkataan sia-sia seperti mengumpat, berbohong,
berkata keji, ucapan yang dapat merenggangkan persaudaraan, ucapan
kebencian, atau mengandung riya'. Alih-alih demikian, seorang muslim yang
berpuasa lebih baik berdiam diri, menggunakan waktu untuk berzikir
kepada Allah, dan membaca Al-Qur'an.
c. Menjaga pendengaran dari mendengar kata-kata yang tidak baik. Ucapan
yang haram diucapkan, haram pula untuk didengarkan.
d. Mencegah anggota tubuh yang lain dari perbuatan dosa. Ini mulai dari
tangan dan kaki atas segala yang makruh, juga mencegah perut untuk
mengonsumsi hal-hal syubhat waktu berbuka. Tidak ada artinya puasa jika
kemudian berbuka dengan makanan yang haram.
e. Tidak berlebih-lebihan dalam berbuka sehingga perut sampai kepenuhan
makanan. Imam Al-Ghazali berpesan , perut yang penuh sesak dengan yang
halal, dalam konteks berbuka puasa, berbahaya. Pasalnya, bagaimana
mungkin seseorang dapat mendapatkan faedah berpuasa dengan
menghancurkan hawa nafsu, jika ketika tiba waktu berbuka, ia hanya
mengincar apa yang tidak didapatnya pada siang hari kala berpuasa?
f. Mempunyai hati yang diliputi rasa cemas dan harap karena ketidaktahuan
apakah puasanya diterima atau tidak oleh Allah. Dengan demikian, ia
senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri, dan tidak berpuas pada level
yang didapatkannya sekarang.
3. Puasa yang khusus dari khusus
Ini adalah puasa dalam level nabi-nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang
muqarrabin. Dalam puasa tingkat ini, hati berpuasa dari segala cita-cita yang hina, segala
pikiran duniawi, juga mencegahnya dari selain Allah 'Azza wa Jalla. Dia tidak rela saat
berpuasa justru lalai dari mengingat Allah. Fokus berpuasanya semata-mata untuk
mencari ridha Allah. Oleh sebab itu, puasa di tingkatan ini adalah yang paling utama.

Subhanallah, pesan Imam Al Ghazali bisa menjadi bahan introspeksi kita semua ya. Kira
kira kita masuk golongan yang mana ya dalam menjalankan ramadhan ini. Semoga
ramadhan tahun ini kita bisa meningkatkan level puasa kita minimal khusus

Anda mungkin juga menyukai