Anda di halaman 1dari 5

HIKMAH PUASA

Ibadah puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, dan diantara keutamaan tersebut sebagian besar manfaat/hikmahnya merupakan untuk diri kita sendiri. Hikmah berpuasa yang kita dapatkan ini tentunya berkaitan erat dengan amalan puasa yang kita jalani dan tentunya amalan pada puasa ramadhan bukanlah hanya menahan makan dan minum saja, melainkan juga menjalankan amalan ibadah Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, Itikaf, Silaturahmi, Menghindari diri dari yang haram, dan banyak lagi. Maka dari itu, agar lebih termotivasi dalam menyempurnakan puasa tahun 2013 ini, kami sajikan untuk Anda 10 hikmah melaksanaka ibadah puasa Ramadhan yang dikutip dari berbagai sumber, selamat menyimak. 1. Melatih Disiplin Waktu Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan). 2. Keseimbangan dalam Hidup Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan. 3. Mempererat Silaturahmi Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. 4. Lebih Perduli Pada Sesama Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. 5. Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apaapa. Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah. 6. Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah. 7. Berhati-hati Dalam Berbuat Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa

seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya. 8. Berlatih Lebih Tabah Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa. 9. Melatih Hidup Sederhana Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja. 10. Melatih Untuk Bersyukur Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah SWT

30 Keistimewaan Bulan Ramadhan' Selama Ramadhan,


Allah memerintahkan seluruh penghuni surga berhias. Rasulullah Saw. bersabda:Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan surgaNya, Ia berfirman: Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku [HR. Baihaqi]. Itulah sisi menarik keajaiban bulan Ramadhan yang tak banyak orang tahu. 1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. (Al Baqarah: 183). Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa mengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat. Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah perisai. 2. Ramadhan bulan mujahadah Para ulama salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah mereka dalam mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti Imam Asyafii, dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kali dalam semalam, dan iti dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan Al-Quran dua kali dalam sehari selama Ramadhan. 3. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat bahwa puasa mengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Taala, baik dengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yang mengawasi seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yang dilarang dalam berpuasa kecuali Allah Taala 4. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa seorang yang berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas. Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan. 5. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat Islam, dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Mereka berpuasa dan berbuka dalam waktu yang sama, dikarenaka mereka memiliki Rabb yang satu. Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut merasakan kesengsaraan

saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa bencana. Sehingga tumbuh perasaan kasih sayang terhadap umat Islam yang lain. 6. Puasa Ramadhan melatih kesabaran Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw. bersabda: Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa." (HR. Bukhari) 7. Puasa Ramadhan menyehatkan Rasulullah bersabda: Berpuasalah, maka kamu akan sehat (HR. Ibnu Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619). Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa memang menyehatkan. Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi kepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan:Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya. 8. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat ini Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha, dia telah mendengar dari seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: Sesungguhnya telah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak mampu menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, maka Allah memberi beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan. (HR. Malik). 9. Ramadhan bulan ampunan Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, Rasulullah Saw. bersabda: Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.(HR. Bukhari) 10. Siapa yang dilihat Allah, maka ia terbebas dari adzab-Nya Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: Pada bulan Ramadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka Ia tidak akan mengadzabnya selamanya (HR. Baihaqi). Selama Ramadhan, Imam Syafii menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Inilah 'rahasia 40 Keajaiban Ramadhan' [bagian kedua] 11. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari misk di hadapan Allah Rasulullah Saw. bersabda:Yang kedua, sesungguhnya bau mulut mereka ketika sore hari lebih harum di hadapan Allah daripada bau misk (HR. Baihaqi). 12. Di Bulan Ramadhan para malaikat meminta ampunan untuk umat ini Rasulullah Saw. bersabda:Adapun yang ketiga, sesungguhnya para malaikat meminta ampunan untuk mereka siang dan malam (HR. Baihaqi). 13. Di bulan Ramadhan sorga berbenah diri Rasulullah Saw. bersabda:Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: Bersiapsiaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku (HR. Baihaqi). 14. Di malam akhir Ramadhan Allah mengampuni umat ini Rasulullah Saw. bersabda: Adapun yang kelima, sesungguhnya jika tiba malam terakhir Ramadhan Allah memberi ampun kepada mereka semua. Lalu bertanyalah seorang lelaki dari sebuah kaum: Apakah itu lailatul qadar? Ia bersabda: Bukan, apakah kau tidak mengetahui perihal orang-orang yang bekerja, jika mereka selesai melakukan pekerjaan maka imbalannya akan dipenuhi. (HR. Baihaqi)

15. Pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup, syaitan dibelenggu Rasulullah Saw. Bersabda: Jika Ramadhan tiba dibukalah pintu sorga dan ditutuplah pintu neraka serta syaitansyaitan dibelenggu. (HR. Bukhari). Dalam Syarah Shahih Muslim, Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa makna hadits di atas bisa bermakna haqiqi, yaitu pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup serta syaitan dibelenggu secara haqiqi, sebagai tanda datangnya Ramadhan sekaligus pemulyaan terhadapnya. Tapi bisa juga bermakna majaz yang mengisyaratkan besarnya pahala dan ampunan di bulan itu, sehingga syaitan seperti terbelenggu. 16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan menghidupkan Ramadhan Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan: Wahai Rasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telah melakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta aku telah berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongan siapakah saya? Rasulullah Saw. Bersabda: Termasuk dari orang-orang yang sidiq dan syuhada. (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya) 17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di hari terakhir bulan Syaban: Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yang disunnahkan, barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuat kebajikan, maka ia seperti mengerjakan kewajiban selainnya, dan barang siapa mengerjakan kewajiban di dalamnya, maka ia seperti mengerjakan tujuh puluh kewajiban selainnya (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya) 18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan Rasulullah Saw. bersabda: Dia adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya adalah pembebasan dari neraka (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya) 19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa Allah akan memberi minum kelak di akhirat Rasulullah Saw. bersabda: Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masuk ke dalam sorga. (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya). 20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan Rasulullah bersabda: Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan. (HR.Tirmidzi)Selama Ramadhan, Imam Syafii menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Inilah 'rahasia 40 Keajaiban Ramadhan' [bagian ketiga] 21. Doa mustajab di bulan Ramadhan Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:...Dan untuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan) doa yang mustajab (HR. Bazar). Rasulullah juga bersabda:Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yang berpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi. (HR. Tirmidzi) 22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:Jika datang Ramadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan itu setaraf dengan haji. (HR. An Nasai). 23. Pahala itikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2 haji dan umrah Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:Barang siapa menjalankan itikaf selama sepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR. Baihaqi)

24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul Qadar) Allah berfirman:Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. (Al Qadr: 3). Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkan Ramadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada menjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan. 25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan Allah Taala berfirman: Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil. (Al Baqarah: 185) Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Taala menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan di dalamnya. 26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. bersabda:Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan (HR. Ahmad). 27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. 28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaum muslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas kaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan. Peperangan terjadi pada hari Jumat, 27 Ramadhan, tahun kedua setelah hijrah. Allah Taala berfirman: Dan benarbenar Allah telah menolong kalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian kepada Allah, semoga kalian bersyukur. (Ali Imran: 123). Ibnu Abbas mengatakan:Saat itu hari Jumat, 27 Ramadhan, dan saat itu juga terbunuh Firaun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat Islam. 29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan Fathu Mekah adalah peristiwa besar, Allah Taala berfirman: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (Al Fath:1). Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di sini adalah peristiwa Fathu Mekah, walau ada sebagian ulama yang menafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum. Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun ke delapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitar Kabah dihancurkan. 30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergi ke penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk Islam.

Anda mungkin juga menyukai