Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRAMUKA

Disusun Oleh :
Muhammad Zaki Mulyaman
X MIPA 5

SMAN 3 KOTA TANGERAN


1. Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah merupakan shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-
sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
Shalat lima waktu yang kita sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan
sendiri-sendiri (munfarid).
Hukum Shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan
untuk dilaksanakan orang muslim. Sebagian ulama mengungkapkan, hukum Shalat berjamaah
adalah fardu Khifayah Keutamaan Shalat berjamaah bila dibandingkan shalat munfarid adalah
dilipatkan 27 derajat. Anjuran Shalat berjamaah tertuang dalam terjemahan Hadis Rasulullah
saw. “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “shalat berjamaah lebih utama
dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)".

 terdapat beberapa keutamaan shalat berjamaah bagi umat muslim yang mengerjakannya,
yaitu sebagai berikut :

 Amalan yang dapat menghindarkan dari siksa api neraka sekaligus dapat
menyelamatkan diri dari sifat munafik.

 Shalat berjamaah mampu meningkatkan peluang diterimanya ibadah shalat, jika


dibandingkan dengan shalat yang dilakukan secara sendiri.

 Diampuni segala dosa oleh Allah SWT

 Diberikan pahala yang berlipat ganda, yaitu orang yang mengerjakan shalat berjamaah
mendapat pahala sebanyak 27 derajat.

 Shalat berjamaah bisa menghilangkan perasaan ragu dan was-was.

 Shalat berjamaah bisa menjauhkan diri dari godaan setan yang bisa bersemayam dalam
tubuh manusia.
2. Macam - Macam Puasa
Puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah syahadat dan salat. Itu artinya, puasa menjadi ibadah
yang wajib dijalankan setiap Muslim. Memang tidak semua puasa wajib dikerjakan, ada pula puasa
sunah yang jika dikerjakan kita mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
dosa. 

Secara hukum, Islam memiliki empat macam puasa. Yakni puasa wajib, puasa sunnah, puasa
makruh, dan puasa haram.

A. Macam-macam puasa wajib

Puasa wajib adalah jenis puasa yang wajib atau harus dijalankan oleh seorang muslim yang
sudah baligh. Karena hukumnya adalah wajib, maka jika kamu tidak menjalankan akan
mendapat dosa. Sebaliknya, jika kamu menjalankan maka akan mendapatkan pahala. Inilah tiga
jenis puasa wajib tersebut:

1. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dilakukan selama sebulan saat bulan Ramadhan.
Kewajiban ibadah puasa Ramadhan terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 183.

2. Puasa Nazar

Puasa nazar adalah puasa wajib karena sebuah janji. Karena janji adalah utang yang harus
dibayar, sehingga puasa nazar wajib hukumnya.

3. Puasa Denda atau Kifarat

Puasa denda adalah puasa wajib yang dilakukan untuk menggantikan dam atau denda atas
pelanggaran. Puasa ini bertujuan menghapus dosa yang telah dilakukan. Beberapa hal yang
membuat kamu wajib puasa kifarat antara lain, melanggar sumpah atas nama Allah, kafarat
dalam melakukan ibadah haji, kafarat karena berjima’ atau berhubungan badan suami istri di
bulan Ramadhan, sebagai pengganti puasa Ramadhan, membunuh binatang saat sedang ihram.

B. Macam-macam Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang hukumnya sunnah atau tidak wajib dilakukan. Seseorang yang
menjalankan puasa sunnah akan mendapatkan pahala. Namun jika dia tidak menjalankannya,
dia tidak mendapatkan dosa. Inilah jenis puasa sunnah.

1. Puasa Syawal
Syawal adalah nama bulan setelah bulan Ramadhan. Jadi puasa Syawal adalah berpuasa selama
enam hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua
syawal ataupun bisa secara tidak berurutan.  

Rasulullah bersabda: “Keutamaan puasa ramadhan yang diiringi dengan puasa syawal ialah
seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

2. Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Nah,
di hari kesepuluh bertepatan dengan pelaksanaan hari raya kurban, kita hanya diminta
berpuasa hingga selesai melaksanaan salat hari raya. Setelahnya salat Idul Adha, kita tidak
diperbolehkan melanjutkan puasa karena hukumnya menjadi haram.

Keutamaan puasa Dzulhijjah bisa kita temukan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi, “Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari
sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa
selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat
pada malam lailatul qadar.”

Niat Puasa Dzulhijjah

"NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TA’AALA"

Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala

3. Puasa Arafah

Puasa arafah adalah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji.
Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan puasa pada hari arafah
atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah dilakukan juga untuk menyambut Idul Adha.

Puasa arafah mempunyai keistimewaan yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu serta
dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim). Dosa yang diampuni adalah dosa kecil,
karena dosa-dosa besar hanya bisa diampuni dengan jalan bertaubat atau taubatan nasuha.

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

"NAWAITU SHAUMA 'AROFATA SUNNATAN LILLAAHI TA’AALA"

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala"

4. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah. Istilah
tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Hal tersebut karena pada
hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan
menuju Mina.

5. Puasa Senin dan Kamis

Jenis puasa sunnah ini mungkin yang paling banyak dilaksanakan. Puasa senin kamis berawal
ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari senin
dan kamis. Hari Senin adalah hari kelahiran beliau sedangkan hari kamis adalah hari pertama
kali Al-Qur’an diturunkan. Dan pada hari Senin Kamis juga, amal perbuatan manusia diperiksa,
sehingga beliau menginginkan ketika diperiksa dalam keadaan berpuasa.

6. Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa
Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As. Karena puasa Daud dilakukan
hampir setiap hari, Rasulullah tidak menganjurkan untuk menambah puasa sunnah lainnya.

“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud
‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku
mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi SAW berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal
dari itu, ” (HR. Bukhari: 1840)

7. Puasa ‘Asyura atau puasa Muharram

Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di awal
bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling utama adalah pada hari Asyura
yakni tanggal sepuluh bulan Muharram. Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang
artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.

8. Puasa Ayyamul Bidh

Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun puasa lebih utama
dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan
pada kalender Islam.

Ayyamul bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan
purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.

9. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)


Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga memiliki
keistimewaan tersendiri. Pada bulan itu dianjurkan umat Islam mencari pahala sebanyak-
banyaknya, salah satunya dengan melakukan puasa pada awal pertengahan bulan Sya’ban.

Manfaat Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah di luar ibadah wajib yang
diperintahkan. Apalagi di saat puasa kita dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang dilarang
dan menahan hawa nafsu.

 “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia
berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sesungguhnya aroma mulut
orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada harum minyak kasturi.”

Inilah manfaat puasa:

1. Melatih Diri Mengendalikan Hawa Nafsu

Puasa adalah cara menahan diri dari segala hal yang berhubungan dengan nafsu dunia mulai
dari Subuh hingga Maghrib. Selain mengelola nafsu makan dan minum, nafsu syahwat dan
emosi juga harus dijaga.

2. Melatih Hidup Sederhana

Normalnya ketika berpuasa, konsumsi makanan akan berkurang dibanding hari biasa. Ini bisa
melatih kita untuk hidup sederhana dan bercermin pada nasib orang lain yang tidak
seberuntung kita. Dengan puasa kita bisa lebih mudah berempati.

3. Menjaga Kesehatan 

Puasa bisa membuat tubuh membuang racun-racun di dalamnya atau dalam istilah kerennya
detoksifikasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa bisa membantu
menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah.

4. Lebih Taat Beribadah

Karena puasa sunnag hukumnya tidak wajib, maka banyak orang yang pasti merasa berat
melakukannya. Dengan ibadah sunnah, maka ibadah wajib akan menjadi semakin mudah
dilaksanakan.
5. Meniru Kebiasaan Mulia Rasulullah SAW

Rasulullah adalah sebaik-baiknya suri tauladan. Saat ibadah sunnah dilakukan konsisten, ini
akan menjadikan kita pengikut Rasulullah yang beruntung.

3. Tata – Tata Cara Shalat Jenazah

Mengurus jenazah bagi umat Islam merupakan fardhu kifayah, yakni kewajiban kolektif yang
gugur apabila dijalankan oleh sebagian orang saja. Hal yang diurus yakni memandikan,
mengafani, dan menshalatkan jenazah sebelum dikuburkan. Shalat jenazah memiliki ketentuan
tersendiri sehingga berbeda dengan shalat pada umumnya.

Dalam shalat jenazah tidak ada ruku, sujud, dan duduk di antara sujud. Hanya melakukan
empat kali takbir dan salam. Syarat sebelum melakukan shalat jenazah yakni berwudhu,
berpakaian yang menutup aurat, untuk menshalatkan jenazah laki-laki maka imam berdiri
sejajar dengan kepala mayit.

Niat

Tata cara sholat jenazah pria dan wania berikut doanya: Jika jenazahnya wanita, maka berdiri
sejajar dengan perut mayit. Adapun rukun perlu dipahami sebagai berikut:

 Bacaan niat sholat jenazah untuk jenazah laki-laki


"Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirootin fardhol kifaayati makmuuman lillahi
ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat sholat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Taala."
 Bacaan latin niat sholat jenazah untuk jenazah perempuan
"Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman
lillahi ta'aala."
Artinya: "Saya niat sholat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Taala."

Takbir Pertama

Setelah membaca niat selanjutnya melakukan takbir, pada takbir pertama imam dan makmum
membaca Surat Alfatihah tidak dijaharkan atau suaranya tidak dilantangkan cukup dalam hati
saja.
Takbir Kedua

Setelah takbir imam dan makmum membaca shalawat nabi: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad
wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhim, wa bârik ‘alâ
Muhammad, wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhîm fil ‘âlamîna
innaka hamîdun majîd. Atau cukup membaca: Allahumma sholli 'alaa Muhammad.

Takbir Ketiga

Pada takbir kali ini membca doa meminta ampunan untuk jenazah: Allahummagfir lahu
warhamhu wa 'afihi wa 'fu'anhu wakrim nuzulahu wa wasi' madkholahu wagsilhu bilma'i
watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu
binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan
khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa 'adzabi nnar.

Takbir Keempat

Pada takbir terakhir ini imam dan makmum doa untuk jenazah. Adapun jenazah laki-laki
doanya: Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna bakdahu. Untuk jenazah perempuan
membaca: Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu. Setelah takbir keempat tersebut
shalat jenazah ditutup dengan salam ke kanan dan ke kiri.

4. Ijab Qabul
Ijab kabul adalah ucapan yang dianggap sakral dalam setiap prosesi akad nikah, karena dapat
menghalalkan hubungan laki-laki dengan perempuan. Ijab kabul sendiri merupakan ucapan
yang dilakukan oleh wali mempelai perempuan dan penerimaan oleh mempelai laki-laki. Ijab
kabul biasanya diawali dengan permintaan dari pihak pengantin laki-laki yang kemudian
diterima dan diserahkan oleh pihak wali perempuan.

Berasal dari bahasa Arab, ijab yaitu ucapan penyerahan yang diucapkan wali (dari pihak
perempuan) atau wakilnya sebagai penyerahan kepada mempelai laki-laki. Sedangkan kabul
yang berasal dari kata qobul adalah ucapan pengantin laki-laki atau wakilnya sebagai tanda
penerimaan. Usai kalimat qobul diucapkan, biasanya sang penghulu yang memimpin prosesi
akan berseru dalam nada tanya, "Sah?" dan semua yang hadir akan serempak menjawab "Sah."

Contoh ucapan ijab kabul

Ayah atau wali dari mempelai perempuan akan memulai akadnya dengan ucapan,

Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti .... alal Mahri ….


Artinya: “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku .....
dengan mahar …..”

Lalu dijawab oleh mempelai laki-laki,

Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut
Taufiq.

Artinya: "Aku terima nikahnya dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku
rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah.”

5. Zakat

Membayar zakat adalah salah satu kewajiban dalam Islam. Ada macam macam zakat, seperti
zakat fitrah yang harus ditunaikan saat bulan ramadan. Pengertian zakat sendiri berasal dari
Bahasa Arab yakni zaka yang artinya bersih, suci, subur, berkembang.

Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat artinya bagian tertentu dari harta
yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (asnaf).

Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat sebagai sebab
adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala
menjadi banyak. Kewajiban zakat bagi umat muslim yang mampu tercantum jelas dalam Surat
at-Taubah pada ayat 60, ayat 71, dan ayat 103.
Dalam Alquran, ada 8 golongan yang berhak menerima zakat antara lain:

-Orang fakir yakni orang yang tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
kebutuhannya

-Orang miskin, yaitu orang yang bekerja tapi tidak mencukupi kebutuhannya atau dalam
keadaan serba kekurangan

-Amil atau orang yang mengelola zakat

-Mualaf atau orang yang baru masuk Islam

-Hamba sahaya

-Orang yang berutang


-Sabilillah atau orang yang berjuang di jalan Allah

-Ibnu sabil atau sedang melakukan perjalanan.

Akan tetapi, tidak semua harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta
di antaranya: Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal
Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya Harta tersebut merupakan harta yang dapat
berkembang Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya; Harta tersebut melewati
haul; dan Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Jenis zakat

Zakat adalah terbagi menjadi dua, yakni zakat mal atau zakat harta dan kemudian zakat fitrah
(macam macam zakat). Zakat mal atau mal zakat adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis
harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan
agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi,
dan sebagainya.

Di Indonesia, pemungutan dan pengelolaan zakat diatur dalam UU No 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat dan Peraturan Menteri Agama No 31 Tahun 2019. Zakat baru bisa dikenakan
apabila sudah memenuhi kriteria yakni harta tersebut merupakan milik penuh, diperolah dari
cara halal, dan mencapai nisab. Perhitungan zakat Untuk zakat fitrah, besaran pembayaran
zakat fitrah menggunakan standar beras 2,5 kilogram atau setara 3,5 liter beras atau makanan
pokok lain yang berlaku. Zakat fitrah ini dibayarkan setahun sekali saat Bulan Ramadan.

Di Indonesia, pembayaran zakat fitrah biasanya dilakukan menjelang mendekati Hari Raya Idul
Fitri.  Sebagai contoh untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, kalau bayar zakat fitrah dengan uang
tunai yakni sebesar range Rp 40.000 - 50.000 per orang yang disesuaikan dengan harga beras
2,5 kilogram.

Sementara untuk pengertian zakat mal dan perhitungannya adalah dengan mengalikannya
dengan 2,5 persen dan telah memenuhi syarat nisab. Nisab zakat adalah batasan antara apakah
kekayaan itu wajib zakat atau tidak. Jika harta yang dimiliki seseorang telah mencapai nisab,
maka kekayaan tersebut wajib zakat. Jika belum mencapai nisab, maka tidak wajib zakat.

Batasan nisab itu sendiri antara sumber zakat yang satu dan sumber zakat lainnya berbeda satu
sama lain. Nisab zakat pertanian sama dengan 5 wasaq (653 kg beras), nisab zakat emas 20
dinar (85 gram), nisab zakat perak 200 dirham (595 gram), nisab zakat perdagangan 20 dinar
(85 gram emas), dan sebagainya.

Sebagai contoh untuk zakat kekayaan atau penghasilan nisab yang berlaku adalah 85 gram
emas. Jika harga emas per gram saat ini adalah Rp 900.000, maka batas nisab adalah Rp
76.500.000. Jika seorang muslim memiliki kekayaan minimal Rp 76.500.000 atau setara 85 gram
emas dan sudah mengendap selama setahun (mencapai haul), maka wajib menunaikan zakat.

Besaran zakat artinya yang harus dibayar adalah 2,5 persen dikalikan dengan jumlah harta yang
disimpan. Atau pembayaran zakat adalah jika mengacu pada zakat penghasilan (pengertian
zakat), seorang dengan penghasilan setahun adalah Rp 100 juta, maka zakat mal yang harus
dibayarkan adalah Rp2,5juta (2,5persen x Rp100juta).

Anda mungkin juga menyukai