✎ almanhaj ☰
Macam-Macam Puasa
MACAM-MACAM PUASA
Kita akan membicarakan tentang pembagian puasa dari segi halal dan haram. Hal itu karena
puasa terkadang bisa wajib, terkadang sunnah, terkadang makruh dan terkadang haram.
Pembahasan mengenai hal itu akan diberikan dalam beberapa permasalahan berikut ini:
https://almanhaj.or.id/2072-macam-macam-puasa.html 1/4
9/27/23, 8:48 AM Macam-Macam Puasa | Almanhaj
Baca Juga Hukum Puasa Di Negara Yang Waktu Siangnya Lebih Panjang Atau Lebih
Pendek Atau Di Dalamnya Tidak Ada Siang Atau Malam
Hal tersebut didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub al-Anshari Radhiyallahu
anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َم ْن َصاَم َر َم َضاَن ُثَّم َأْتَبَعُه ِس ًّتا ِم ْن َشَّو اٍل َكاَن َكِص َياِم الَّدْه ِر.
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan
Syawwal, maka ia seperti puasa ad-Dahr.”[3]
1. Puasa sunnah dapat digunakan oleh seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada
Rabb-nya, karena membiasakan diri berpuasa setelah Ramadhan merupakan tanda
diterimanya amal perbuatan, insya Allah. Hal ini karena Allah جل وعالjika menerima amal
https://almanhaj.or.id/2072-macam-macam-puasa.html 2/4
9/27/23, 8:48 AM Macam-Macam Puasa | Almanhaj
seorang muslim, maka Dia akan memberikan petunjuk kepadanya untuk mengerjakan
amal shalih setelahnya.
2. Puasa Ramadhan yang dikerjakan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala,
akan mengharuskan pemberian ampunan atas dosa-dosa sebelumnya. Orang-orang yang
berpuasa akan mendapatkan pahala pada hari ‘Idul Fithri, karena hal itu merupakan hari
pemberian pahala. Puasa setelah Ramadhan merupakan bentuk rasa syukur terhadap
nikmat ini bagi hubungan seorang muslim dengan Rabb-nya.
3. Puasa sunnah merupakan janji seorang muslim kepada Rabb-nya, bahwa musim ketaatan
itu akan terus berlangsung dan bahwasanya kehidupan ini secara keseluruhan adalah
ibadah. Dengan demikian, puasa itu tidak berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan,
tetapi puasa itu terus disyari’atkan sepanjang tahun. Mahabenar Allah Yang Mahaagung
ketika berfirman:
Baca Juga Perbedaan Mathla' (Tempat Melihat Hilal) Dan Pengaruhnya Pada Hukum
Wajib Puasa (1 Ramadhan) Dan Hari Raya (1 Syawwal)
ُقْل ِإَّن َص اَل ِتي َو ُنُسِك ي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتي ِهَّلِل َر ِّب اْلَعاَلِم يَن
4. Puasa sunnah menjadi sebab timbulnya kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada
hamba-Nya serta pengabulan do’anya, penghapusan kesalahan-kesalahannya,
pelipatgandaan kebaikan-kebaikannya, peninggian derajatnya, serta keberuntungannya
mendapatkan Surga kenikmatan.[4]
[Disalin dari buku “Meraih Puasa Sempurna”, Diterjemahkan dari kitab “Ash-Shiyaam,
Ahkaam wa Aa-daab”, karya Dr. ‘Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar, Penerbit
Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]
Lihat kitab Haasyiyah Ibni ‘Abidin (II/373), Bidaayatul Mujtahid oleh Ibnu Rusyd (I/298),
Mawaahib al-Jaliil karya al-Khaththab (II/405), al-Majmuu’, karya an-Nawawi (VI/378), al-Inshaaf
karya al-Mardawi (hal. 342).
[2] Pembahasan tentang macam-macam puasa sunnah ini telah disampaikan sebelumnya, pada
pembahasan tentang macam-macam puasa.
[3] Diriwayatkan oleh Muslim. (Shahiih Muslim bi Syarh an-Nawawi (VIII/56))
[4]
Lihat mengenai puasa sunnah ini dalam kitab Zaadul Ma’aad (I/340), Qalyuu-bii wa ‘Umairah
(II/72).
https://almanhaj.or.id/2072-macam-macam-puasa.html 3/4