Anda di halaman 1dari 4

RESUME

FIQIH IBADAH
DOSEN PENGAMPU: DEWI URIFAH, M.pd.i

Disusun oleh:
Haerul wadi (20230110700005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2024
PUASA
A. Pengertian puasa

Melansir dari Jurnal Kemenag RI, pengertian puasa secara bahasa berasal dari kata "As-
shaum" yang berarti menahan diri dari suatu perbuatan. Sedangkan menurut syara', As-
shaum adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa puasa sejak terbit fajar
sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, puasa disebut juga menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu,
perbuatan dan perkataan yang sia-sia serta perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT.
Termasuk juga memasukkan benda konkrit ke dalam rongga tubuh seperti minum obat
dan sejenisnya.

Adapun puasa ramadhan berarti puasa yang dilakukan selama 30 hari pada bulan suci
ramadhan. Puasa ini merupakan puasa wajib bagi umat Islam yang telah baligh, berakal
dan tidak dalam keadaan haid dan nifas.

B. Syarat dan rukun puasa

1. Beragama islam
2. Balig
3. Berakal atau mumayyiz,
4. Mampu

C. Hal-hal yang membatalkan puasa

Makan dan minum tidak sengaja


2.Muntah atau terlelah muntahnya
3.merokok
4.Mengalami haid atau nafas, sebab darah kotor
5.berhubungan seksual
6.Menelan dahak
7.keluarnya arir mani
8.Berenang (sulit menghindari air tidak masuk dalam mulut)
9.Mengeluarkan emosi seperti marah
10.Menerima obat melalui mulut telinga,hidung,suntikan
D. Pantangan orang berpuasa

1.Berkumur atau istinsyaq secara berlebihan


2.Mencium dan bermeraan dengan suami/istri di siang hari
3.Menggosok gigi saat berpuasa
4.Menuangkan air diatas kepala saat berpuasa
D.Tata cara berpuasa

1. Niat
2. Makan sahur
3. Menjauhi hal-hal yng dapat membatalkan puasa dan hal-hal yang dapat mengurangi
nilainya
4. Berbuka puasa
5. Memberi makan berbuka bagi orang yang berpuasa
6. Shalat berjamaah di masjid
7. Melakukan amalan-amalan utama di bulan Ramadhan

E. Beberapa persoalan dalam ibadah puasa

1. Orang mati tapi punya hutang puasa


Imam An-Nawawi menerangkan dalam Syarah Shahih Muslim bahwa para ulama
berbeda pendapat tentang apakah wali si mayit itu berkewajiban untuk menggantikan
puasa si mayit, baik puasa Ramadhan, puasa qadha maupun puasa nadzar dan lain-
lain, ataukah tidak? Imam Asy-Syafi'i memiliki dua pendapat, yang paling masyhur
pertama adalah wali si mayit tidak menggantikan puasa si mayit, dan pada dasarnya
tidak sah puasa untuk si mayit. Pendapat kedua, disunnahkan wali si mayit
menggantikan puasa si mayit, dan sah puasanya untuk si mayit sehingga si mayit
terlepas dari kewajiban puasa. Dan tidak perlu memberi makan orang miskin untuk si
mayit. Imam An-Nawawi menegaskan bahwa pendapat kedua inilah yang dipilih dan
dijadikan pegangan.

2. Makan atau minum karena lupa saat berpuasa


Tidaklah batal puasa seseorang yang makan atau minum disebabkan karena lupa.
Hal ini didasarkan pada sabda Nabi berikut ini:

‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم ْن َنِس َي َو ُهَو َص اِئٌم َفَأَك َل َأْو َش ِر َب َفْلُيِتَّم‬
‫َص ْو َم ُه َفِإَّنَم ا َأْطَع َم ُه ُهَّللا َو َس َقاُه‬
ia puasa, maka hendaklah diteruskannya puasanya itu, karena Allah telah memberinya
makan dan minum." (HR. Muslim: 1952).

F. Macam-macam puasa
1. Puasa wajib
a. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan yaitu puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.
Adapun dasar kewajiban puasa Ramadhan dari firman Allah berikut:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ يَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqarah 2: 183).

Adapun jumlah hari puasa Ramadhan itu tergantung kondisi bulan, bisa 29 atau
30 hari. Dimulai pada tanggal 1 Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan (29
atau 30). Oleh karena itu, harus diketahui secara tepat dan jelas
awal bulan Ramadhan.

2. Puasa sunnah
a. Puasa pada Hari 'Arafah tanggal 9 Dzul-Hijjah (HR. Muslim dari Abu Qatadah)
yang dilakukan khususnya oleh kaum Muslim yang tidak berhaji. (Syakir
Jamaluddin, 2013: 242).
b. Puasa 'Asyura; puasa pada hari kesepuluh dari bulan Muharram. Menurut suatu
riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas dan ditakhrij oleh Imam Muslim,
menceritakan bahwasanya puasa ini telah dilaksanakan oleh Nabi Daud as. dan
pengikutnya (umat Yahudi). Lalu Nabi Muhammad saw melanjutkan tradisi puasa
dari Nabi Daud tersebut sam- pai datangnya kewajiban puasa Ramadhan, dan
berjanji akan melaksanakan kembali sebelum Beliau wafat, yakni pada tanggal 9
(tasu'a) dan 10 ('Asyura) Muharram (Syakir Jamaluddin, 2011:242).
c. Puasa pada hari Senin dan Kamis

‫َع ْن َأِبي َقَتاَد َة اَأْلْنَص اِر ِّي َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُس ِئَل َع ْن َص ْو ِمِه َو ُس ِئَل َع ْن َص ْو ِم َيْو ِم‬
‫االْثَنْيِن َقاَل َذ اَك َيْو ُم ُوِلْدُت ِفيِه َو َيْو ُم ُبِع ْثُت َأْو ُأْنِز َل َع َلَّي ِفيِه‬
d. Puasa enam hari pada bulan syawal
e. Puasa dalam kondisi jihad (perang di jalan allah)
f. Puasa sya’ban
g. Puasa tiga hari setiap bulan sesuai dengan kalender hijriah

3. Puasa makruh
a. Puasa sepanjang masa/seumur hidup
b. Puasa wishal yaitu puasa terus menerus
c. Puasa pada hari jum’at atau sabtu saja
d. Puasa sehari menjelang Ramadhan

4. Puasa haram
a. Puasa pada dua hari raya ‘Id, yakni idul fitri dan idul adha
b. Puasa pada hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, 13 djulhijjah
c. Puasa sunnah yang di kerjakan oleh seorang istri tanpa seizin suaminya.
d. Puasa yang menimbulkan kemudhratan.

Anda mungkin juga menyukai