1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadan adalah ibadah puasa wajib bagi setiap muslim yang dewasa, berakal,
dan mampu. Mengingkari kewajiban puasa di bulan Ramadan sama saja dengan kekafiran.
Dan orang yang meninggalkan puasa tanpa alasan yang benar adalah orang berdosa.
Dalam Islam, arti puasa adalah ‘menahan diri dari makan, minum dan hubungan
suami istri dari fajar hingga matahari terbenam, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah
Arti puasa di atas mengacu pada 'niat mendekatkan diri kepada Allah'. Niat inilah
yang membedakan puasa yang dilakukan dalam agama Islam dari sekadar puasa untuk
Niat dalam arti puasa dalam Islam adalah amalan dalam hati dan hanya Allah yang
mengetahuinya. Niat yang kita amalkan tidak harus dinyatakan secara lisan, dan cukup
Dalam Al Quran sendiri, puasa disebut juga sebagai saum. Secara harfiah, kata saum
ini berarti “berpantang”. Dan dalam puasa Ramadan, umat Islam berpantang dari semua yang
dilarang mulai dari fajar hingga matahari terbenam, dengan niat puasa yang dilafalkan
sebelumnya. uasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam pengertian sempit
sebagai suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang membatalkan puasa yang dilakukan
pada bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah menahan diri untuk
1
Puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam pengertian sempit sebagai
suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang membatalkan puasa yang dilakukan pada
bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah menahan diri untuk
Selain itu, puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain
yang berada pada kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat
digambarkan pada konsepsi lapar dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan
Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh
kehidupan manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Begitu universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi
Puasa Ramadhan adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan yang
dilaksanakan selama 29 atau 30 hari. Puasa dimulai pada terbit fajar hingga terbenam
matahari. Puasa ramadhan ini ditetapkan sejak tahun ke-2 H. Puasa ini hukumnya wajib, yaitu
apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Bulan Ramadhan menurut pandangan orang-orang mukmin yang berfikir adalah merupakan
bulan peribadatan yang harus diamalkan dengan ikhlas kepada Allah SWT. Harus kita sadari
bahwa Allah Maha Mengetahui segala gerak-gerik manusia dan hati mereka .Dalam
pelaksanaannya, khusus puasa Ramadhan, kita akan menjumpai beberapa masalah yang
2
Cara penempatan waktu
Cara mengetahui puasa ini ada dua macam yaitu: hisab dan rukyat. Kemajuan
teknologi belakangan ini dirasakan semakin memudahkan proses hisab dan rukiyah tersebut.
Disiplin ilmu astronomi dan kelengkapan teknologi semacam planetarium atau teleskop atau
secara khusus ilmu falaq yang berkembang di dunia Islam, semuanya mendukung validitas
Rukyat
: adalah suatu cara untuk menetapkan awal awal bulan Ramadhan dengan cara
melihat dengan panca indera mata timbulnya / munculnya bulan sabit dan bila udara
mendung atau cuaca buruk. Sehingga bulan tidak bisa dilihat maka hendaknya menggunakan
rukyat untuk penetapan puasa Ramadhan telah dikoordinasi oleh Departemen Agama
(DEPAG) RI.
Hisab :
adalah suatu cara untuk menetapkan awal bulan Ramadhan dengan cara
menggunakan perhitungan secara astronomi, sehingga dapat ditentukan secara eksak letak
bulan. Seperti cara rukyat yang telah dikoordinasikan oleh pemerintah, maka cara hisab pun
sama. Di Indonesia penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan ini dengan cara yang manapun
masukan hasil rukyat dan hisabnya dalam rangka pengambilan ketetapan awal dan akhir
3
Firman Allah SWT surat Yunus ayat 5:
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian
itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang
Ramadhan lalu memukul kedua tangannya lalu bersabda: “Bulan adalah itu sekian dari sekian
bulan,kemudian beliau melengkungkan ibu jarinya pada perkataan yang ketiga kali (termasuk
menunjukkan bahwa bulan itu jumlahnya terdiri dari 29 hari), maka berpuasalah kamu karena
melihat bulan. Jika kamu sekalian tidak dapat melihatnya karena tertutup awan / mendukung,
4
Rukun Puasa
Rukun puasa ada tiga, dua diantaranya telah disepakati, yaitu waktu dan menahan diri
(imsak) dari perkara yang membatalkan, sedangkan rukun satu lainnya masih diperselisihkan
yaitu niat.
1. Waktu
Waktu dibagi menjadi dua, yaitu waktu wajibnya puasa yakni bulan Ramadhan, dan
Waktu menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa yaitu waktu-waktu siang
Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shidiq hingga
terbenam matahari.
7. Murtad.
5
Disamping itu, ada keringanan yang diberikan oleh islam kepada umat muslim untuk
a. Orang yang sedang sakit dan sakitnya akan memberikan mudharat baginya apabila
mengerjakan puasa.
c. Orang yang hamil dan dikhawatirkan akan mudharat baginya dan kandungannya.
dan anaknya.
Yaitu memberi makanan kepada fakir miskin sebanyak hari yang telah ditinggalkan
puasanya, satu hari satu mud (576 Gram) berupa makanan pokok.
3. Niat
Niat, yaitu menyengaja puasa ramadhan setelah terbenam matahari hingga sebelum
fajar shadiq. Artinya pada malam harinya dalam hati telah tergetar (berniat) bahwa besok
6
4. Sunat puasa
Sunat Puasa :
3. Menyegerakan berbuka.
7
2. Tujuan Puasa
ِب َعلَى الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن
َ ص َيا ُم َك َما ُكت َ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت
ِّ ِب َعلَ ْي ُك ُم ال
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
8
Untuk menjadi seorang hamba yang dekat dengan Allah, maka umat muslim dapat
Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, menjalankan puasa Ramadan bisa membuat kembalinya
ingatan dan membuat untuk bersyukur. Inilah penjelasan yang disampaikan oleh beliau:
Artinya: "Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang
dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak
diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu)." (Imam
Hal ini juga telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 185, yakni
tentang keutamaan bulan Ramadan juga kewajiban berpuasa bagi orang-orang muslim yang
memenuhi syarat. Dengan berpuasa, maka rasa syukur akan semakin meningkat.
3. Mendisiplinkan Diri
Puasa merupakan bagian dari rukun Islam, adapun rukun Islam adalah lima hal dasar yang
menjadi pondasi bagi seorang muslim. Kewajiban berpuasa ini membuat seorang muslim
dapat mendisiplinkan dirinya untuk senantiasa menjalankan apa yang sudah Allah wajibkan
ُان َر َواه
َ ضَ ص ْو ِم َر َم ِ الز َكا ِة َو َح ِّج ْال َب ْي
َ ت َو َّ صالَ ِة َوِإ ْي َتا ِء ِ َش َهادَ ِة َأنْ الَ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوَأنَّ م َُحم ًَّدا َرس ُْو ُل:مْس
َّ هللا َوِإ َق ِام ال ٍ ُبن َِي ْاِإلسْ الَ ُم َعلَى َخ
ِ الب َُخ
اريُّ َومُسْ لِ ٌم
9
Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak
disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah;
(2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5)
Adapun terkait mendisiplinkan diri, terdapat juga hadits tentang menahan syahwat dengan
cara berpuasa. Hal ini dikarenakan puasa dapat melatih seorang muslim dalam
َ ْ َوَأح,ص ِر
َفِإ َّن ُه لَ ُه ِو َجا ٌء, َو َمنْ لَ ْم َيسْ َتطِ عْ َف َعلَ ْي ِه ِبالص َّْو ِم,صنُ ل ِْل َفرْ ِج َ َفِإ َّن ُه َأغَ ضُّ ل ِْل َب, ْاع ْال َبا َء َة َف ْل َي َت َزوَّ ج
َ ب َم ِن اسْ َت َط
ِ َيا َمعْ َش َر ال َّش َبا
Artinya: " Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah.
Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga
puasa itu adalah penekan syahwatnya." (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).
Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW
adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Berikut bunyi riwayat hadits
Artinya: "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
10
اطيْنُ َف ْي ِه لَ ْيلَ ٌة
َ ض هللاُ َعلَ ْي ُك ْم صِ َيا َم ُه ُت ْف َت ُح َف ْي ِه أب َْوابُ ْال َج َّن ِة َوي ُْغلَ ُق َف ْي ِه أب َْوابُ ْال َج ِحي ِْم َو ُت َغ ًّل َف ْي َه ال َّش َي
َ ك ا ْف َت َر َ َق ْد َجا َء ُك ْم َر َم
َ ضانُ َش ْه ٌر ُم َب
ٌ ار
Artinya: "Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian
untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,
para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari
oleh Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, puasa di bulan Ramadan karena dasar iman dan
mengharapkan pahala bukan hanya karena mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh orang
banyak tetapi karena keyakinannya terhadap Allah dengan membenarkan ajaran Rasulullah.
Allah menyukai hamba-Nya yang berpuasa semata-mata karena memohon ridha lagi
ampunan dari-Nya. Bahkan Allah dengan senang hati akan mengampuni dosa-dosa hamba-
Nya yang telah lalu sebagaimana yang tercantum dalam hadits berikut ini.
ضا َنِإ ْي َما ًن َاواحْ ِت َسابًا ُغف َِرلَ ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه َ َم ْن
َ صا َم َر َم
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala,
maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
11
Mengutip dari islamonline.net, takwa adalah istilah spiritual dan etika Al Quran yang
sangat penting. Takwa gambaran kualitas dalam kehidupan orang beriman yang membuatnya
selalu sadar dan ingat kepada Allah SWT. Seseorang yang memiliki sudah memiliki takwa
suka berbuat baik dan menghindari apa yang dilarang demi Allah SWT.
Takwa adalah kesalehan, kebenaran dan kesadaran akan Allah. Takwa membutuhkan
kesabaran dan ketekunan. Puasa mengajarkan kita akan kesabaran, dan dengan kesabaran
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa puasa adalah perisai. Dengan
Imam Ibn Al-Qayyim memandang puasa sebagai sarana untuk melepaskan jiwa
manusia dari cengkeraman nafsu, sehingga moderasi berlaku dalam diri jasmani. Imam Syah
Waliullah Dahlawi memandang puasa sebagai sarana untuk melemahkan unsur kebinatangan
Sedangkan Maulana Maududi menjelaskan bahwa puasa Ramadan yang kita kerjakan
sebulan penuh setiap tahun melatih umat Islam dalam kesalehan dan pengendalian diri.
12
3. Bentuk Ketaatan pada Allah
Puasa dalam Islam adalah salah satu dari lima rukun Islam. Amalan ini adalah bentuk
ketaatan dan ketundukan kepada perintah Allah SWT melalui tingkat komitmen, ketulusan
dan kesetiaan yang tinggi untuk mencari rahmat Allah, dan untuk menebus dosa dan
Puasa dilakukan oleh umat Islam karena cinta yang mendalam kepada Tuhan, dengan
pengabdian yang tulus, dedikasi yang jujur, dan kedekatan dengan Allah SWT, karena puasa
adalah amalan untuk Allah SWT, dan Allah sendiri yang nantinya akan membalasnya.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan
sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang
akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika
dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang
yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
13
4. Keutamaan Puasa
Selain untuk meraih dan meningkatkan ketakwaan kita, ibadah puasa memiliki
keutamaan lain yang luar biasa bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Dikutip dari laman rumaysho.com, Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa
”Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR.
Ahmad).
14
Kemudian dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada
Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR.
Bukhari).
Memberikan Syafa’at
Puasa dapat memberikan syafa’at kepada orang yang melaksanakannya. Dari ‘Abdullah bin
”Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari
kiamat kelak. Puasa akan berkata, ’Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan
nafsu syahwat karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al
Qur’an pula berkata, ’Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya
perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda, ’Maka syafa’at
Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari
Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim).
“Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun
fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada
kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).” (HR. Bukhari dan Muslim).
15
Mendapat Surga Ar Rayyan
Orang-orang yang melaksanakan puasa nantinya dapat masuk ke dalam pintu surga yang
disebut Ar Rayyan. Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan”. Orang-orang yang
berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa
tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang
berpuasa?” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang
yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada
Kemudian dalam riwayat Bukhari dari Sahl bin Sa’ad juga disebutkan,
“Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar
Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.“ (HR. Bukhari).
2. Mendapat dua kegembiraan Orang yang melaksanakan puasa, akan mendapatkan dua
nikmatnya saat berbuka puasa dan kegembiraan ukhrawi saat menemui Allah di
akhirat kelak.
3. Dijauhkan dari api neraka Berpuasa yang dilakukan oleh seseorang satu hari saja di
jalan Allah, akan dijauhkan dirinya dari api neraka sejauh 70 tahun. Sehingga bila
16
berpuasa Ramadhan selama 30 hari penuh, maka seseorang akan dijauhkan beribu-
4. Memasuki surga melalui pintu khusus Orang yang bersungguh-sungguh dan ikhlas
khusus di akhirat nanti. Baca juga: Menelan Ludah dan Dahak Apakah Membatalkan
Puasa?
5. Bulan penuh rahmat Bulan Ramadhan merupakan bulan di mana pintu langit
melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, seseorang akan terhindar dari dosa atas
6. Diangkat derajatnya Dikutip dari NU, orang yang melaksanakan puasa Ramadhan,
derajatnya akan diangkat oleh Allah. Sebab, pada bulan ini Allah membuka seluruh
pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. Hal itu menjadi dorongan bagi umat
Islam untuk memperbanyak ibadah sehingga derajatnya semakin tinggi di sisi Allah.
dosa-dosanya yang telah lalu oleh Allah. Namun, dengan catatan bahwa orang
tersebut berpuasa dengan penuh keimanan dan pengharapan terhadap Allah, bukan
ingin mendapat pujian dari sesama manusia. Serta mengerjakannya dengan sungguh-
untuk melakukan kebaikan, seperti bersedekah. Hal ini karena seseorang merasakan
bagaimana rasanya menahan lapar dan haus yang kemudian memunculkan rasa
17