Pemateri :
Andi Suhandi, S.Pd.I, M.Pd.
Puasa dapat diartikan sebagai menahan diri dari sesuatu. Sementara puasa Ramadhan memiliki makna yaitu
menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa serta diikuti dengan niat dan dilakukan sejak
terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa juga menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta dari perbuatan-
perbuatan buruk maupun hal yang dapat membatalkan puasa. Adapun pelaksanaan puasa Ramadhan adalah
upaya dalam menunaikan ibadah semata-mata kepada Allah Swt.
Syarat sah puasa ini adalah sebuah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar puasa yang dilakukannya
terhitung sah menurut syara’. Maksud dari menurut syara’ berarti peraturan yang sesuai dengan ketentuan Allah
Swt. Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut :
1. Islam
2. Tamyiz atau berakal
3. Suci dari haid dan nifas
4. Bukan pada hari-hari yang diharamkan, seperti pada hari Raya Idul Fitri, hari tasyrik, dan hari Raya Idul Adha.
“Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib bagimu. Jika engkau menghendaki untuk melakukan puasa
sunnah, maka lakukanlah.” (HR. Bukhari)
Kaum Muslimin juga telah sepakat tentang wajibnya puasa ini dan sudah ma’lum minnad dini bidhoruroh yaitu
seseorang akan kafir jika mengingkari wajibnya hal ini. Puasa ramadhan ini tidak gugur bagi orang yang telah
dibebani syari’at kecuali apabila terdapat ‘udzur (halangan) seperti yang sudah disebutkan di atas.