Anda di halaman 1dari 2

Pengertian, Syarat dan Ketentuan Hukum Puasa Ramadhan

Disampaikan pada Kegiatan Smartren Ramadhan


SMK Perjuangan Bangsa Ligung

Pemateri :
Andi Suhandi, S.Pd.I, M.Pd.

Puasa dapat diartikan sebagai menahan diri dari sesuatu. Sementara puasa Ramadhan memiliki makna yaitu
menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa serta diikuti dengan niat dan dilakukan sejak
terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa juga menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta dari perbuatan-
perbuatan buruk maupun hal yang dapat membatalkan puasa. Adapun pelaksanaan puasa Ramadhan adalah
upaya dalam menunaikan ibadah semata-mata kepada Allah Swt.

Pengertian Puasa Ramadhan


Dalam Islam, puasa dikenal juga dengan istilah shaum yang merupakan ibadah wajib umat Islam ketika bulan
Ramadhan dan sunnah ketika dilakukan di luar bulan Ramadhan, kecuali di Hari yang dilarang puasa yakni dua
hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan di tiga hari tasrik. Jadi, karena sudah jelas hukumnya maka kamu tidak
boleh melanjutkan puasa di hari-hari tersebut. Adapun definisi dari puasa menurut Islam yakni menahan diri dari
dua syahwat, yakni perut dan kemaluan. Serta dari segala yang memasuki tenggorokan termasuk obat-obatan
dan lain sebagainya. Puasa akan dilakukan mulai dari terbit fajar hingga waktu puasa yaitu terbenamnya
matahari atau saat adzan maghrib berkumandang. Kemudian, puasa dibatalkan dengan membaca do’a dan
meminum segelas air putih seperti yang dihaditskan oleh Rasul kita. Puasa harus dibarengi dengan niat yang
tulus dan tujuan untuk mendapatkan ridho dari Allah Swt.

Rukun Puasa Ramadhan


Ada beberapa rukun puasa di bulan Ramadhan yang perlu kamu tahu diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Niat
Niat dan do’a di bulan suci Ramadhan adalah tahapan penting saat kamu menjalankan ibadah puasa
Ramadhan. Niat puasa harus dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat do’a puasa
Ramadhan sebaiknya diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadits juga menjelaskan bahwa niat bisa
diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih.
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa
Jadi, puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja. Secara menyeluruh puasa adalah menahan diri
dari hal-hal yang sudah disebutkan tadi.
3. Hal yang Sunnah Ketika Berpuasa
Selain pengertian puasa Ramadhan dan rukunnya, kamu juga harus mengetahui sunnah-sunnah puasa
Ramadhan. Tujuannya agar amalan ibadahmu semakin besar dan tentu saja agar hal-hal baik bisa kamu
dapatkan di bulan suci Ramadhan nanti. Berikut ini beberapa sunnah puasa Ramadhan yang perlu kamu
ketahui diantaranya :
1. Sahur
2. Segera berbuka saat waktu buka puasa tiba
3. Membaca do’a buka puasa
4. Berbuka dengan yang manis-manis. Dalam anjuran Nabi yakni berbuka dengan buah kurma dalam
hitungan ganjil. Semisal 3, 5, atau 7 buah kurma
5. Memberi makan pada orang yang berbuka (Apabila kamu tidak sedang berpuasa misalnya baru
melahirkan, sedang dalam perjalanan, atau sedang menstruasi bagi perempuan)
6. Memperbanyak ibadah (Shalat sunnah, mengaji/tadarus dll) dan berderma/ bersedekah

Syarat dan Ketentuan


Syarat wajib puasa ialah segala hal yang menyebabkan seseorang wajib untuk melakukan puasa. Bagi umat
muslim yang belum memenuhi syarat wajib puasa maka belum diwajibkan untuk melaksanakan puasa wajib.
Tapi, jika melakukan puasa, maka akan tetap mendapatkan pahalanya. Berikut ini adalah syarat-syarat wajib
puasa yang perlu diketahui diantaranya :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Mampu
5. Suci dari haid dan nifas (bagi kaum wanita)
6. Menetap atau bermukim / Tidak sedang bepergian

Syarat sah puasa ini adalah sebuah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar puasa yang dilakukannya
terhitung sah menurut syara’. Maksud dari menurut syara’ berarti peraturan yang sesuai dengan ketentuan Allah
Swt. Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut :
1. Islam
2. Tamyiz atau berakal
3. Suci dari haid dan nifas
4. Bukan pada hari-hari yang diharamkan, seperti pada hari Raya Idul Fitri, hari tasyrik, dan hari Raya Idul Adha.

Hukum Puasa Ramadhan


Puasa Ramadhan itu adalah wajib bagi setiap muslim yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan
dalam keadaan mukim (tidak melakukan Safar/perjalanan jauh). Yang menunjukan bahwa puasa Ramadhan
adalah wajib yaitu firman Allah Swt :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah [2] : 183)

“Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib bagimu. Jika engkau menghendaki untuk melakukan puasa
sunnah, maka lakukanlah.” (HR. Bukhari)

Kaum Muslimin juga telah sepakat tentang wajibnya puasa ini dan sudah ma’lum minnad dini bidhoruroh yaitu
seseorang akan kafir jika mengingkari wajibnya hal ini. Puasa ramadhan ini tidak gugur bagi orang yang telah
dibebani syari’at kecuali apabila terdapat ‘udzur (halangan) seperti yang sudah disebutkan di atas.

Hukum berpuasa bagi mereka yang bekerja berat


Lantas, bagaimana dengan pekerja berat seperti kuli bangunan atau buruh kasar dalam berpuasa? Apakah
mereka akan mendapatkan keringanan? Tanpa mesti menjalankan puasa, para pekerja berat membutuhkan
tenaga ekstra untuk melakukan tugasnya. Sementara ketika mereka berpuasa, mereka diharuskan untuk
menahan lapar dan haus. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka bekerja di bawah teriknya matahari. Ada
kemungkinan juga mereka mengalami dehidrasi atau hal-hal buruk lain ketika tetap berpuasa. Dikutip pendapat
Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyrol Karim yang menyatakan bahwa ketika memasuki Ramadhan,
pekerja berat seperti buruh tani, wajib berniat puasa pada malam hari menjelang puasa. Apabila kemudian pada
siang hari ia kesulitan dalam menjalankan puasa, ia boleh berbuka. Tetapi, jika ia merasa kuat, maka ia boleh
tidak membatalkannya. Selain itu, jika memang keadaan darurat, yang bisa mengancam kesehatan atau bahkan
jiwa seseorang, maka membatalkan puasa menjadi pilihan utama. Jika ada hal-hal yang membuat seseorang
bisa membatalkan puasa, tetapi ia bertahan menjalankan puasa, maka puasa tersebut tetap sah. Sebaliknya,
jika ternyata yang dihadapinya hanyalah masalah ringan, maka sang pekerja tidak diperkenankan membatalkan
puasa. Dan jika memaksa membatalkan maka tentu puasanya menjadi tidak sah.

Keutamaan Puasa Ramadhan


Ada beberapa keutaman puasa Ramadhan yang sangat perlu untuk kamu ketahui agar semakin khusuk kamu
dalam melaksanakan ibadah tersebut nanti. Lantas, apa saja keutaman puasa Ramadhan yang merupakan
bagian dari Puasa Ramadhan, Pengertian, Syarat & Ketentuan Hingga Hukum Puasa Ramadhan tersebut.
Simak penjelasan selengkapnya di bawah :
1. Bulan Pengampunan Dosa
Ramadhan merupakan waktu paling spesial sebab di bukan ini hujan keberkahan seakan tidak berhenti
terjadi. Salah satu hal yang menjadi paling utama adalah waktu dimana dosa-dosa kita di masa lalu akan
diampuni oleh Allah SWT. Namun, tentunya dengan sebuah syarat kita melaksanakan puasa di dalamnya
hanya dengan mengharap pahala dari sisi Allah dan berdasarkan iman serta taqwa kita kepada-Nya.
2. Dibukanya Pintu Menuju Surga dan Ditutupnya Pintu Menuju Neraka
Sebagian ulama menafsirkan hadis ini dengan makna bahwa di bulan Ramadhan adalah waktu di mana Allah
membuka amalan-amalan pahala selebar-lebarnya dan memberikan kemudahan dan pahala yang berlipat
ganda. Sehingga, hal tersebut akan memudahkan jalan seseorang untuk meraih amalan sebanyak-
banyaknya dan dapat menuju surga. Begitu pun sebaliknya, bulan Ramadhan mampu mencegah manusia
dari kemaksiatan yang membuat mereka menuju pintu neraka. Tentu saja dengan melaksanakan amalan-
amalan tambahan selain yang wajib dan dengan niat khusuk karena Allah Swt.

Waktu dan Momen Mustajab


Dalam berdo’a tentu ada waktu-waktu tertentu atau mustajab agar do’a dapat didengar dan akan dikabulkan
Allah Swt. Do’a orang yang berpuasa menjadi salah satunya. Apalagi saat seseorang sedang berpuasa di bulan
Ramadhan yang penuh berkah tersebut. Maka bisa dibilang bahwa bulan suci Ramadhan ini menjadi
kesempatan besar kita untuk meminta kepada Allah segala kebaikan melalui do’a. Berdo’alah yang banyak,
berdo’alah yang baik. Dengan berdo’a hal baik, Allah Swt. akan memilihkan hal paling terbaik untuk kita.

Bulan dimana Terdapat Malam Lailatul Qadar


Apabila Ramadhan merupakan bulan terbaik dalam satu tahun, maka Lailatul Qadar adalah malam terbaik di
antara semua malam dan hari yang ada di semesta ini. Malam Lailatul Qadar merupakan malam diturunkannya
Al-Qur’an yang penuh dengan keberkahan. Malam ini sangat spesial dimana nilainya adalah lebih baik dari
seribu bulan. Malam Lailatul Qadar sendiri tidak pernah disebutkan secara spesifik kapan dan hari apa. Akan
tetapi, Nabi Muhammad Saw. mengisyaratkan dalam sebuah hadits jika malam itu terdapat pada 10 malam
terakhir pada malam ganjil di bulan suci Ramadhan. Pada malam itu, umat Muslim disunahkan untuk
memperbanyak amalan ibadah dan memperbanyak do’a baik.

Anda mungkin juga menyukai