Syarat Puasa
Untuk dapat melaksanakan ibadah Puasa, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Syarat wajib dan Syarat sah berpuasa.
Syarat wajib puasa:
Berakal orang gila tidak wajib puasa
Baligh, anak-anak tidak wajib puasa
Suci dari haidh dan nifas
Mampu, bagi yang kuat untuk orang yang sakit dan sudah tua tidak diwajibkan puasa
Syarat sah puasa:
Beragama Islam
Tamyiz, mampu membedakan baik dan buruk
Suci dari haid dan nifas
Bukan pada hari yang diharamkan berpuasa
Macam Puasa
1. Puasa wajib
Puasa hukumnya wajib, karena mengharap pahala bagi Allah dan jika ditinggalkan berdosa
diantaranya:
Puasa Ramadhan. Ramadhan menurut bahas adalah pembakaran. Maksudnya puasa
dilakukan pada bulan ramadhan, hukumnya wajib karena merupakan rukun Islam.
Berpuasa di bulan Ramadhan mulai disyari’atkan pada tahun ke-2 hijriah.
Puasa Nadzar. Nadzar ialah janji akan melaksanakan kebaikan dengan niat
mendekatkan diri kepada Allah. Baik dengan syarat maupun tidak. Contoh: ingin
melaksanakan puasa tiga hari jika lulus ujian. Maka setelah lulus ujian Nasional
sekolah (UN) maka puasa tersebut arus dilakukan.
2. Puasa Sunnah
Puasa hukumnya sunah, karena mengharap pahala bagi Allah dan ditinggalkan tidak berdosa
diantaranya:
Puasa 6 hari bulan Syawal
Puasa hari Arafah (tanggal 9 dzulhijjah bagi yang tidak berhaji)
Puasa hari tanggal 10 muharram
Puasa senin dan kamis
Puasa pada terang bulan (tanggal 13, 14, 15) tiap bulan qamariah
Puasa pada bulan sya’ban.
3. Puasa Makruh
Puasa hukumnya makruh, karena jika dikerjakan tidak berpahala dan ditinggalkan tidak
berdosa diantaranya:
Puasa hari jum’at secara tersendiri artinya tidak diikuti pada hari sebelum atau
sesudahnya
Puasa pada hari sabtu secara tersendiri, karena hari sabtu adalah hari yang diagungkan
oleh orang yahudi
Puasa pertengahan bulan sya’ban keatas tetapi boleh jika puasa itu lanjutan dari puasa
hari-hari sebelumnya
Puasa sepanjang tahun
4. Puasa Haram
Puasa hukumnya haram, karena jika dikerjakan berdosa dan ditinggalkan berpahala
diantaranya:
Puasa pada hari raya idul fitri dan idul adha
Puasa tasyrik yakni 11, 12, 13 dzulhijjah
Puasa pada hari yang meragukan, yakni manakala orang ragu tentang hilal awal
ramadhan, atau akhir sya’ban.
Hikmah Puasa
Tumbuhnya nilai-nilai persamaan selaku hamba Allah yakni sama-sama menahan
lapar, haus dan menahan dari batas-batas lainnya
Tumbuhnya rasa perikemanusiaan dan suka memberi khususnya pada orang-orang
yang kurang mampu
Tabah menghadapi cobaan dan godaan yang membatalkan puasa baik dari setan,
manusia maupun dari unsur duniawi
Tumbuhnya sifat amanah tanpa sifat amanah puasa akan mudah batal
Tumbuhnya sifat bersahabat dan tidak suka bertengkar, sebagaiman Nabi Muhammad
SAW mengajarkan agar kita mengucapkan "ana shoimun" bila kita diajak
bermusuhan dengan orang lain
Menanamkan sifat jujur dan disiplin
Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri (hawa nafsu), sehingga mudah
menjalankan kebaikan dan menghindarkan keburukan
Meningkatkan rasa syukur atas karunia Allah SWT. Menjaga kesehatan jasmani dan
seterusnya.