Anda di halaman 1dari 3

RABU, 27 APRIL 2022

MATERI PONDOK RAMADHAN


ZAKAT FITRAH, SHALAT IDUL FITRI DAN SILATURRAHMI

ZAKAT FITRAH
Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap jiwa, yakni mengeluarkan
sebagian harta berupa makanan pokok yang dimakan kepada orang yang berhak
menerimanya. Kata fitrah menunjukkan pada keadaan manusia saat baru diciptakan
sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah SWT akan kembali ke
kesucian dirinya. Maka dari itu, zakat fitrah disebut juga dengan zakat jiwa. Zakat fitrah
hukumnya wajib bagi setiap jiwa atau individu.

Kadar Zakat Fitrah


Kadar zakat fitrah sebesar 1 sha’ = 2,5 kg/ 3,1 liter, berupa makanan pokok yang kita
makan sehari-hari, seperti kurma, gandum, sagu, atau beras. Selain itu, membayar zakat fitrah
bisa juga dilakukan dengan uang sebagai pengganti beras atau makanan pokok sesuai dengan
harga di pasar.

Waktu Membayar Zakat Fitrah


Waktu utama mengeluarkan zakat fitrah adalah sejak terbit fajar Idul fitri hingga
menjelang shalat Id, tetapi zakat fitrah dapat juga di keluarkan sejak awal bulan Ramadhan
sampai akhir bulan Ramadhan. Apa bila zakat fitrah diserahkan setelah selesai shalat Id,
maka zakat tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat fitrah melainkan sedekah biasa.

Niat Zakat Fitrah


Lafaz niat zakat fitrah sangat beragam, artinya bisa niat untuk diri kita sendiri, atau
bisa juga niat berfitrah untuk orang-orang yang diwakili seperti keluarga atau orang lain. Bagi
orang tua yang memiliki seorang anak yang masih bayi, balita dan/atau mungkin belum bisa
membaca niat zakat fitrah, maka bisa diwakilkan kepada orang tuanya.

Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik. Berikut mustahik zakat:
1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta
2. Miskin adalah orang yang kekurangan harta
3. Amil adalah panitia zakat
4. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam
5. Hamba sahaya adalah budak belian yang ingin merdeka
6. Gharim adalah orang yang berhutang
7. Sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah SWT
8. Ibnu Sabil adalah orang dalam perjalanan

SHALAT IDUL FITRI


Pengertian Shalat Idul Fitri
Shalat idul fitri adalah salah satu shalat yang hanya dikejakan saat perayaan hari raya
idul fitri.

Waktu Shalat Idul Fitri


Shalat idul fitri dilaksanakan pada hari raya idul fitri tanggal 1 Syawal. Berbeda
dengan shalat idul adha yang dilakukan pada waktu pagi dan lebih awal, shalat idul fitri
dilaksanakan lebih akhir sekitar pukul 7-8.

Tempat Shalat Idul Fitri


Pada hari raya idul fitri kita menyaksikan banyak umat islam yang melaksanakan
ibadah shalat id di sebuah tanah lapang hal ini sesuai hadits rasullullah SAW yang
menyatakan bahwa shalat idul fitri di sebuah tanah lapang lebih afdhol daripada shalat id
dalam masjid.

Persiapan Shalat Idul Fitri


Setelah mengetahui hukum, waktu dan tempat melaksanakan kita perlu mengetahui
tata cara dan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan shalat idul fitri. Simak
penjelasan berikut ini:
1. Mandi dan mensucikan diri
2. Memakai pakaian terbaik
3. Makan
4. Berjalan kaki dan menempuh jalan yang berlainan
5. Melafalkan takbir
Tata Cara Shalat Idul fitri
Shalat idul fitri hampir sama cara pelaksanaannya seperti shalat wajib atau shalat
sunnah hanya saja terdapat sedikit perbedaan. Shalat idul fitri dilaksanakan dua rakaat secara
berjamaah dan tidak ada adzan maupun iqamat untuk mengawalinya. Berikut adalah
penjabarannya:
1. Dimulai dengan takbiratul ikhram sebagaimana shalat lainnya
2. Bertakbir sebanyak 7 kali selain takbiratul ikhram dan dengan melafadzkan kalimat
takbir.
3. Membaca Alfatihah kemudian membaca surat lainnya pada rakaat pertama
4. Kemudian lakukan gerakan shalat seperti pada shalat umumnya yakni ruku, itidal dan
sujud
5. Setelah bangkit dan masuk rakaat kedua, bertakbir sebanyak lima kali dan dengan
lafadz yang sama seperti rakaat pertama
6. Membaca surat Alfatihah dan surat lainnya
7. Selanjutnya lakukan gerakan shalat sebagaimana biasanya sampai tahyat akhir dan
salam

SILATURRAHMI
Pengertian Silaturrahmi
Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang memiliki arti hubungan dan rahim
artinya kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari kata Ar Rahmah yang berarti kasih sayang
atau menjalin kekerabatan.

Manfaat Silaturahmi
1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
2. Menjaga Kerukunan dan Keharmonisan
3. Dijauhkan dari Neraka
4. Menjadi makhluk mulia
5. Memperpanjang Umur dan Melapangkan Rezeki

Anda mungkin juga menyukai