4. *4 kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal sebagai upaya untuk
merawat jenazah antara lain memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan
menguburkan jenazah.
*Berikut niat shalat jenazah untuk anak laki-laki :
ُاَص ِّلى َع َلى َه َذ ااْلَمِّيِت َاْر َبَع َت ْك ِبَر اٍت َف ْر َض اْلِك َفاَيِة َم ْأُمْو ًم اِ ِهلل َت َع اَلى
“Saya niat salat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Ta’ala.”
5. * Secara bahasa, zakat artinya suci, berkah, dan berkembang. Sementara itu, secara
istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang diwajibkan Allah SWT untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik), sesuai kadar dan
haulnya, dengan rukun dan syarat tertentu.
Karena menjadi rukun Islam yang keempat, zakat fitrah merupakan jenis zakat yang
harus dikeluarkan tiap bulan Ramadan atau paling lambat sebelum Idulfitri. Barang yang
diberikan untuk zakat fitrah bisa berupa makanan pokok sehari-hari yang dikonsumsi
oleh umat Islam.
(1) Zakat Fitrah Menyucikan Jiwa, (2) Memperoleh Keberkahan Harta, (3) Sarana
Menjalin Kepedulian dan Silaturahim, (4) Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah
SWT, (5) Berbagi Kebahagiaan Sesama Umat Muslim, dan (6) Membersihkan Diri dari
Perbuatan yang Sia-sia
8. *Pengertian Puasa Menurut bahasa puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara'
ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga
terbenam matahari, karena perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-
syarat tertentu.
*orang2 yang boleh tidak berpuasa tapi wajib mengqada puasa antara lain: wanita yang
haid dan yang nifas, orang yang sakit, musafir atau orang yang berpergian.
Orang2 yang boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengqada tetapi wajib bayar fidyah
antara lain: orang tua renta dan orang yang sakit parah, dan orang yang meninggal.
9. * Puasa umum (shaumul umum) adalah puasanya orang awam. Dalam puasa ini, orang
melakukannya untuk mencegah perut dari makan, minum, dan menjaga diri dari godaan
syahwat kemaluannya. Jenis puasa ini terbilang tingkatan puasa paling rendah
* Dalam puasa khusus (shaumul khusus), orang yang berpuasa tidak hanya sekadar
menahan diri dari makan, minum dan bersenggama. Namun, dia juga mempuasakan
indera dan alat geraknya dari melakukan berbagai hal yang dilarang dalam agama.
Pendengaran, penglihatan, ucapan, hingga gerak tangan dan kaki diusahakannya agar
tidak sampai melakukan tindakan maksiat.
*Puasa yang khusus dari yang khusus (shaumul khususil khusus) Ini adalah puasa
dalam level nabi-nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang muqarrabin. Dalam puasa
tingkat ini, hati berpuasa dari segala cita-cita yang hina, segala pikiran duniawi, juga
mencegahnya dari selain Allah 'Azza wa Jalla.