Anda di halaman 1dari 11

Sholat Puasa Zakat dan Haji

Disusun Oleh :

Anastya Putri

NPM 1951048

Ilmu Hukum

Universitas Internasional Batam

Batam

2019
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sholat, zakat, puasa, dan haji adalah bagian dari rukun islam yang wajib dijalankan bagi
umat muslim. Rukun islam merupakan tiang – tiang atau penyangga bangunan keislaman
seseorang. Didalamnya tercakup hukum – hukum islam yang mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia.
Rukun islam merupakan landasan operasional dari rukun iman. Belum cukup dikatakan
beriman hanya dengan mengerjakan rukun islam tanpa ada upaya untuk menegakkannya.
Rukun islam merupakan pelatihan bagi orang mukmin menuju keridhaan Allah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan mengkaji kaidah-kaidah pokok ibadah
dalam ajaran Islam yang dikenal dengan nama Rukun Islam yang mencakup sholat, zakat,
puasa dan naik haji. Melalui kajian tersebut diharapkan pemahaman penulis terhadap isi dan
makna Rukun Islam akan meningkat dan mampu pula meningkatkan kualitas ibadah penulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Shalat ?
2. Apa yang dimaksud dengan Puasa ?
3. Apa yang dimaksud dengan Zakat ?
4. Apa yang dimaksud dengan Haji ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian shalat
2. Mengatahui pengertian puasa
3. Mengatahui pengertian zakat
4. Mengetahui pengertian haji
Bab II
Isi
A. Sholat
1. Pengertian Sholat

Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan
suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.

Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang
bisa melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran yang dalam
pada setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.

Menurut Ash Shiddieqy, sholat ialah menggambarkan rukhus shalat atau jiwa
shalat; yakni berharap kepada Allah dengan sepenuh hati dan jiwa raga, dengan segala
kekhusyu’an dihadapan Allah dan ikhlas yang disertai dengan hati yang selalu berzikir,
berdo’a & memujiNya.

Dalam mengerjakan sholat harus selalu berusaha menjaga kekhusu’annya. Secara


bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’u khusyu’an, yang berarti
memusatkan penglihatan pada bumi & memejamkan mata/meringankan suara ketika
shalat. Khusyu’ itu artinya lebih dekat dengan khudhu’ yakni tunduk & takhasysyu’
yakni membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini bisa melalui suara, gerakan badan atau
pengelihatan. ketiganya itu menjadi tanda kekhusyu’an bagi seseorang dalam
melaksanakan shalat.

Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang & tawadhu’,
kemudian khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota tubuh
lainnya. Menurut A. Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk lahir batin;
dengan menyempurnakan keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya (badan), serta
memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pemahaman segala ucapan maupun
sikap lahiriyah tersebut.
2. Syarat Wajib Sholat

Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan sholat, yaitu:

 Muslim
 Berakal sehat
 Baligh
 Suci dari hadas kecil dan hadas besar
 Sadar

3. Syarat Sah Sholat

 Telah masuk waktu sholat


 Menghadap kiblat
 Menutup aurat
 Suci badan, tempat sholat dan pakaian yang digunakan dari najis
 mengetahui tata cara pelaksanaannya

4. Rukun Sholat

Ada beberapa rukun sholat yang wajib diketahui. Antara lain:

 Niat
 Berdiri tegap bila mampu, dan diperbolehkan duduk atau berbaring bagi yang
udzur
 Takbiratul ihram
 Membaca suratul fatihah pada setiap rokaatnya
 Ruku’
 I’tidal
 Sujud
 Duduk di antara dua sujud
 Duduk Tasyahud Akhir
 Membaca tasyahud akhir
 Membaca shalawat Nabi
 Mengucap salam pertama
 Tertib (Dilaksanakan secara berurutan)

B. Puasa

1. Pengertian Puasa

Secara bahasa, puasa atau shaum dalam bahasa Arabnya berarti menahan diri dari
segala sesuatu. Jadi, puasa itu ialah menahan diri dari segala perkara seperti makanan,
minuman, berbicara, menahan nafsu dan syahwat, dls. Sedangkan secara istilah, puasa
yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa yang dimulai sejak
terbit fajar hingga matahari terbenam. Dalam Al-qur’an surat Al-Baqoroh ayat 187
menerangkan tentang kewajiban berpuasa.

2. Macam-macam Puasa

Ada beberapa macam puasa, antara lain:

1. Puasa wajib yang terdiri dari: puasa ramadhan, nadzar dan kafarat.
2. Puasa sunnah yang terdiri dari: puasa senin kamis, muharam, syawal,
arofah dls.
3. Puasa makruh yang terdiri dari puasa yang dikhususkan pada hari jumat
dan sabtu.
4. Puasa haram yang terdiri dari puasa hari raya idul fitri dan hari raya idul
adha serta puasa sepanjang tahu.

Puasa Wajib

Puasa ramadhan. Yakni puasa sebulan penuh dibulan ramdhan yang hukumnya
wajib bagi setiap umat muslim yang sudah baligh. Kewajiban melaksanakan puasa
dibulan ramadhan terdapat dalam Qur’an surat Al-baqoroh ayat 183.
Puasa nadzar. Merupakan puasa yang disebabkan karena sebuah janji, nadzar
secara bahasa adalah janji. Sehingga puasa yang dinadzarkan hukumnya wajib.
Puasa kafarat atau kifarat. Yakni puasa yang dilakukan untuk menggantikan dam
atau denda atas pelanggaran yang hukumnya wajib. Puasa ini ditunaikan dikarenakan
perbuatan dosa, sehingga bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan. Adapun
macam-macam puasa kafarat antara lain : kafarat karena melanggar sumpah atas nama
Allah, kafarat dalam melakukan ibadah haji, kafarat karena berjima’ atau berhubungan
badan suami istri di bulan ramadhan, membunuh tanpa sengaja, membunuh binatang saat
sedang ihram.

Puasa Sunnah

Puasa sunnah senin kamis. Rasulullah telah memerintah umatnya untuk senantiasa
berpuasa di hari senin dan kamis, karena pada hari senin merupakan hari kelahiran beliau
dan kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an diturunkan. Dan pada hari senin kamis
juga, amal perbuatan manusia diperiksa, sehingga beliau menginginkan ketka diperiksa,
beliau dalam keadaan berpuasa.
Puasa sunnah syawal. Puasa enam hari dibulan syawal atau setelah bulan
ramadhan. Bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal atau dilakukan
secara tidak berurutan. Rasulullah bersabda yang artinya: “Keutamaan puasa ramadhan
yang diiringi dengan puasa syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun
(HR. Muslim).
Puasa muharrom. Yakni puasa pada bulan Muharram dan yang paling utama ialah
pada hari ke 10 bulan muharram yakni assyuro’. Puasa ini memiliki keutamaan dan yang
paling utama setelah puasa ramadhan.
Puasa arofah. Yakni puasa pada hari ke-9 Dzuhijjah, dimana keistimewaannya
ialah akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu & dosa-dosa di tahun yang akan datang
(HR. Muslim). Dosa-dosa yang dimaksud ialah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena
dosa-dosa besar hanya bisa diampuni dengan jalan bertaubat atau taubatan nasuha.
Puasa di bulan Sya’ban. Pada bulan sya’ban ini, segala amal akan diangkat kepada Rabb
sehingga diperintahkan untuk memperbanyak puasa.
Puasa daud. Yakni puasa yang dilakukan nabi daud dan caranya yaitu sehari
puasa dan sehari tidak atau dengan cara selalng seling dan puasa ini sangat disukai Allah
SWT.

Puasa Makruh

Jika melakukan puasa pada hari jumat atau sabtu, dengan niat dikhususkan atau
disengaja maka hukumnya makruh kecuali bermaksud atau berniat mengqodho puasa
ramadhan, puasa karena nadzar ataupun kifarat.

Puasa Haram

 Hari Raya Idul Fitri. Yang jatuh pada tanggal 1 Syawal yang ditetapkan sebagai
hari raya umat muslim. Pada hari ini, puasa diharamkan karena hari ini
merupakan hari kemenangan karena telah berpuasa sebulan penuh dibulan
ramadhan.
 Hari Raya Idul Adha. Pada tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari raya qurban dan
hari raya kedua bagi umat muslim. Berpuasa pada hari ini diharamkan.
 Hari Tasyrik. Jatuh pada tanggal 11, 12 & 13 Dzulhijjah.
 Puasa setiap hari atau sepanjang tahun dan selamanya.

C. Zakat
1. Pengertian Zakat

Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya,
sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun Islam ke-4 dan
menjadi salah satu unsur paling penting dalam menegakkan syariat Islam.
Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti shalat,
puasa, dan lainnya dan telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

2. Macam – Macam Zakat

 Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang
hari raya Idul Fitri atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan
setara 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari daerah yang bersangkutan.
Makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai
zakat adalah berupa beras.

 Zakat Maal

Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil
pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.Dalam
Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998,
pengertian zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang
Muslim atau badan yang dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.

UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan


pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan
bagi orang yang ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk
sehari pada hari raya Idul Fitri.
D. Haji

1. Pengertian

Haji adalah rukun (tiang agama) islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat
dan puasa, menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum
muslimin sedunia yang mampu ( material, fisik, dan keilmuan ) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di arab saudi pada suatu waktu yang
dikenal sebagai musim haji ( ulan Dzulhijah ). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang
biasa dilaksanakn sewaktu – waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 dzulhijjah ketika umat islam
bermalam di mina, wukuf (berdiam diri) dipadang arafah pada tanggal 9 dzulhijjah, dan
berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan ) pada tanggal 10
dzulhijjah, masyarakat indonesia biasa menyebut juga hari raya idul adha sebagai hari raya
haji kerena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

2. Macam – Macam Haji


– Tamattu
Mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah
terlebih dahulu dibulan-bulan haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram
lagi untuk melaksanakan ibadah haji, di tahun yang sama. Tamattu’ dapat juga berarti
melaksanakan ibadah didalan bulan-bulan serta didalam tahun yang sama , tanpa terlebih
dahulu pulang ke negeri asal.

– Ifrad
Berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad, bila seseorang
bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah, dalam
hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian uhram
di Miqat nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibdah haji dahulu. Apabila ibadah haji
sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan
umrah.
– Qiran
Mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang
dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan
ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak Miqat
Makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin
akan memakan waktu lama, menurut abu hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti
melakukan dua thawaf dan dua sa’i.

3. Rukun Haji
 Ihram
 Wukuf di Arafah
 Thawaf Ifadah
 Sa’i
 Mencukur rambut di kepala (tahallul)
 Tertib

4. Syarat Haji
 Islam
 Aqil
 Dewasa
 Berakal
 Waras
 Mampu

.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi
antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga
untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar
sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia
dan akhirat.
Zakat Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman. Haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup.
Adapun lebihnya maka merupakan sunnah.

Anda mungkin juga menyukai