Anda di halaman 1dari 4

Hadirin yang dirahmati Allah..

setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, masih ada satu
amalan yang juga wajib dilaksanakan di bulan Ramadan. Amalan ini tepatnya
dilaksanakan sebelum sholat Idul Fitri. Ya, amalan yang wajib dilaksanakan ini
adalah membayar zakat fitrah. Maka dari itu kami ingin menjelaskan apa itu zakat
fitrah beserta ketentuan dan hikmahnya.
Hadiri jama’ah yang dirahmati Allah SWT.
Namun, tahukan Anda bagaimana awal mula kewajiban tersebut disyariatkan dalam
Islam?
Pada masa nabi, zakat fitrah tidak serta merta diwajibkan di bulan Ramadan.
Selama 13 tahun hidup di Mekah sebelum hijrah, Nabi Muhammad telah 13 kali
mengalami Ramadan, yaitu dimulai dari Ramadan tahun ke-41 kelahiran Nabi yang
bertepatan bulan Agustus 610 M, hingga Ramadan tahun ke-53 dari kelahirannya
yang bertepatan dengan bulan April tahun 622 M
Perintah zakat mulai diberlakukan setelah Nabi hijrah ke Madinah, dan menetap
selama 17 bulan.
Zakat fitrah harus ditunaikan bagi orang yang memiliki kemampuan untuk
menunaikannya. Selain itu, merupakan zakat yang wajib dikeluarkan sekali setahun
yaitu saat bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Intinya, zakat fitrah haruslah
dikeluarkan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.
Sebenarnya apa yang menjadi keutamaan zakat fitrah di bulan Ramadan, sehingga
kita diwajibkan untuk menunaikannya?
Hadirin jama’ah yang dirahmati Allah Swt
Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan kepada setiap Muslim sebagai
santunan kepada orang-orang miskin, sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan
sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa.
Kewajiban membayar zakat fitrah bersamaan dengan disyariatkan puasa Ramadan,
yaitu pada tahun kedua Hijriah. Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan
kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan
ketentuan bahwa dirinya masih hidup pada malam hari raya dan memiliki kelebihan
dari kebutuhan pokoknya untuk sehari.
Zakat fitrah ini dibayarkan maksimal sebelum shalat Idul Fitri.
Waktu-waktu pelaksanaan zakat fitrah
- Waktu wajib, yakni saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan menuju
Idul Fitri
- Waktu sunah, yakni salat subuh dan sebelum salat Idul Fitri dilakukan
- Waktu mubah, yakni pada awal bulan Ramadhan sampai hari terakhir
Ramadhan
Ketentuan zakat fitrah tersebut didasarkan pada hadist Rasulullah SAW :

‫ َع َلى‬،‫صاعا ً ِمنْ َش ِعي ٍْر‬ َ ‫ ْأو‬،‫صاعا ً ِمنْ َت َم ٍر‬ َ ‫هللا صلى هللا عليه وسلم َز َكا َة ْالف ِْط ِر‬ ِ ‫ض َرس ُْو ُل‬ َ ‫َف َر‬
‫ َل‬Tْ‫َؤ َّدى َقب‬T‫ا أنْ ُت‬T‫ر ِب َه‬Tَ ‫ َوأ َم‬،‫لِ ِمي َْن‬T‫ر م َِن ْالم ُْس‬Tْ َّ ‫ َو‬،‫ذ َك ِر َواُأل ْن َثى‬T‫ال‬
ِ ‫ْر َو ْال َك ِبي‬Tِ ‫ ِغي‬T‫الص‬ َّ ‫ َو‬، ِّ‫ر‬Tُ‫ْال َع ْب ِد َو ْالح‬
‫صاَل ِة‬َّ ‫س إلى ال‬ ِ َّ ‫ُخر ُْو ِج النا‬
Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau
gandum atas oaring muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wamita, anak-
anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum
berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri” (HR Bukhari dan Muslim).
1. Besarnya zakat Fitrah adalah 1 sha’ yaitu 2176 gram atau 2,2 Kg beras atau
makanan pokok. Dalam prakteknya jumlah ini digenapkan menjadi 2,5 Kg, karena
untuk kehati-hatian. Hal ini dianggap baik oleh para ulama.
2. Menurut madzhab hanafi, diperbolehkan mengeluarkan zakat Fitrah dengan uang
seharga ukuran itu, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.
3. Waktu mengeluarkan zakat Fitrah adalah sejak awal bulan puasa Ramadhan
hingga sebelum shalat ‘Idul Fitri maka dianggap sedekah sunah. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW :

َّ ‫ص َد َق ٌة م َِن ال‬
ِ ‫ص َد َقا‬
‫ت‬ َّ ‫صاَل ِة َف ِه َي َز َكاةٌ َم ْقب ُْو َل ٌة َو َمنْ أ َّدا َها َبعْ َد ال‬
َ ‫صاَل ِة َف ِه َي‬ َّ ‫َف َمنْ أ َّدا َها َق ْب َل ال‬
Artinya: “Barang siapa mengeluarkan (zakat Fitrah) sebelum shalat (‘Idul Fitri), maka
zakatnya sah. Barang siapa mengeluarkannya setelah shalat maka dianggap
sedekah diantara berbagai sedekah.” (HR. Ibnu Majah).
4. Zakat Fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada mustahik atau dibayarkan melalui
amil zakat.
5. Amil atau panitia zakat Fitrah boleh membagikan zakat kepada mustahik setelah
shalat Idul Fitri karena uzur syar'i.
6. Jika terjadi perbedaan Hari Raya, maka panitia zakat Fitrah yang berhari raya
terlebih dahulu tidak boleh menerima zakat Fitrah setelah mereka mengerjakan
shalat Idul Fitri.
7. Panitia Zakat Fitrah hendaknya mendoakan kepada orang yang membayar zakat,
agar ibadahnya selama Ramadan diterima dan mendapat pahala. Doa yang sering
dibaca oleh yang menerima zakat, diantaranya:

‫ك َطه ُْورً ا‬ َ ‫ك ِف ْي َما َأ ْب َقي‬


َ ‫ْت َو َج َع َل ُه َل‬ َ ‫ار‬ َ ‫ك هللاُ ِف ْي َما أعْ َطي‬
َ ‫ْت َو َب‬ َ ‫آج َر‬
َ
Artinya: “Semoga Allah SWT memberikan pahala kepadamu atas apa saja yang
telah Allah memberi berkah kepadamu atas semua yang masih ada padamu dan
mudah-mudahan Allah menjadikan kesucian bagimu.”
Hadirin yang di Rahmati Allah Swt.
Selanjutnya adalah keutamaan zakat fitrah
Terdapat keutamaan dan faedah dari zakat fitrah yang dapat kita lihat pada hadits
Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma yang
berbunyi:

“Bahwa Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah yaitu sebagai pembersih bagi
orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan keji, dan sebagai bekal makan bagi
orang miskin.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Berdasarkan hadis tersebut, maka keutamaan zakat fitrah dan faedah di antaranya
sebagai berikut:

Membersihkan diri dari dosa, perbuatan keji, dan penyempurna puasa

Keutamaan zakat fitrah yang pertama adalah dilihat dari kemanfaatan bagi yang
berpuasa, bahwa dengan melakukan zakat fitrah ini akan membersihkan dirinya dari
dosa dan perbuatan keji serta sebagai penyempurna dari puasa yang sudah
dilakukannya selama sebulan penuh.

Karena dalam tabi’atnya, manusia sekalipun dalam keadaan berpuasa kadang kala
masih berbuat hal-hal yang tidak dibenarkan oleh syara’ seperti berkata kotor,
berdusta, hasut, dan dengki antar sesama dan sebagainya.

Oleh karena itu, zakat fitrah ini hadir sebagai pengganti dan penyempurna terhadap
hal-hal yang masih kurang.

Bukti peduli terhadap sesama umat Muslim


Keutamaan zakat fitrah yang kedua adalah dilihat dari kemaslahatan umat. Bahwa
dengan mengeluarkan zakat fitrah, menjadi bukti kepedulian antar sesama muslim,
terlebih terhadap faqir miskin yang sangat membutuhkan uluran tangan saudara
Muslim yang lain.
Dari sini diketahui bahwa seseorang yang enggan untuk mengeluarkan zakat,
sungguh sifat kasih sayang dan perhatiannya sangat kurang terhadap saudara
Muslim yang lainnya.

Mewujudkan kebahagiaan yang merata kepada kaum Muslimin secara menyeluruh

Keutamaan zakat fitrah yang ketiga adalah diketahui bahwa hari raya Idul Fitri
merupakan hari kemenangan dan hari kebahagian buat kaum muslimin setelah berhasil
selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Namun kebahagiaan ini kemungkinan besar tidak didapatkan oleh orang faqir dan
miskin, melihat kekurangan yang ada di diri mereka. Berbeda halnya dengan
kebahagiaan yang didapatkan oleh orang yang memiliki kebutuhan harta yang cukup
atau orang mampu lainnya.

Oleh karena itu, kewajiban zakat fitrah ini merupakan solusi syari’at untuk mewujudkan
kebahagiaan yang merata kepada umat Muslim secara menyeluruh. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW:

“Cukupilah kebutuhan (fakir miskin), agar mereka tidak meminta-minta pada hari seperti
ini.” (Sunan Daruqutni: 67).

Anda mungkin juga menyukai