Anda di halaman 1dari 5

Nama PAH : Aqib Yasin

Spesialis : Pengelolaan Zakat dan Wakaf


Alamat Tugas : Kec. Arahan – Kab. Indramayu
Laporan : Bulan April 2022
Materi : Bab Zakat (Kewajiban & Ancaman)

( BAB ZAKAT )
Diwajibkan atas semua orang yang beriman untuk melaksanakan zakat, karena secara sir
(hikmah) tidak akan sempurna syahadat dan shalatnya seseorang selagi dalam hatinya masih ada
rasa hub/cinta harta dan condong pada hawa nafsu maka dengan demikian sebagian Ulama
mewajibkan untuk menanam sifat zuhud yakni tidak suka terhadap dunia dan melawan hawa nafsu,
karena menumpuk-numpuk harta dan menyimpan harta ialah termasuk keinginan nafsu, maka dari
itu syari’at mewajibkan kepada muslim yang memiliki nishob untuk membuang/mengeluarkan 2,5%
atau 1,0% atau 5% setiap nishobnya.
Adapun macamnya makanan pokok yang menjadi kekuatan yang wajib dizakati diantaranya
ialah, beras/padi, tamar/kurma, zabib/anggur, jagung, jagung cantel, jagung jail, kacang hijau, kacang
putih, kacang kedelai, adas/kacang kuning, humus, kacang banggala.
Adapun nishabnya beras putih yakni beras yang bersih dari kulitnya ialah lima wasaq dengan
ukuran kati Baghdad. Jika dengan ukuran kati orang jawa maka lima wasaq ialah enam dacin lebih
empat puluh kati, yang satu dacin ialah seratus kati, yang satu kati ialah enam belas tahil, yang satu
tahil ialah sama dengan dua puluh dirham syar’i.

‫ مانع الزكاة عند اهلل بمنزلة اليهود والنّصارى‬: ‫ أنّه قال‬: ‫بي ص لّى اهلل عليه وس لّم‬
ّ ّ‫وجاء فى الخبر عن الن‬
‫بي‬
ّ ّ‫ومانع العشر عند اهلل تعالى بمنزلة المجوس ومن يمنع الزكاة والعشر من ماله ملعون على لسان المالئكة والن‬
‫صلّى اهلل عليه وسلّم والتقبل شهادته وقال طوبى له ان أدى الزكاة والعشر وطوبى لمن ليس عليه عذاب الزكاة‬
‫وحرم اهلل لحمه على النار وأوجب له الجنة‬
ّ ‫وعذاب يوم القيامة ومن أدى الزكاة من ماله رفع اهلل عنه عذاب القبر‬
)٧٣ – ‫ (مكاشفة القلوب للغزالى‬. ‫بغير حساب واليصله عطش يوم القيامة‬
Artinya : Telah disebutkan dalam sebuah hadits dari Nabi SAW. Sesungguhnya Nabi telah Berkata :
Orang yang menolak zakat di hadapan Allah ialah sama kedudukannya dengan orang-orang Yahudi
dan Orang-orang Nasrani, dan orang yang menolak sepersepuluh dari zakat di hadapan Allah Ta’ala
ialah sama kedudukannya dengan orang Majusi, dan orang yang menolak zakat dan sepersepuluh
dari hartanya ialah orang yang di laknat oleh para Malaikat dan oleh Nabi SAW. Dan Syahadatnya/
penyaksiannya tidak di terima.
Dan Nabi Berkata : Beruntung bagi orang yang telah menunaikan zakat dan sepersepuluh dari
hartanya, dan beruntung bagi orang yang tidak terancam siksanya meninggalkan zakat dan siksa
pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menunaikan zakat dari hartanya maka Allah akan
mengangkat darinya siksa kubur dan dagingnya/jasadnya di haramkan masuk neraka dan diwajibkan
untuknya surga dengan tanpa hisab dan besok pada hari kiamat tidak akan mengalami kehausan.
(Mukasyafah al-Qulub, hal. 73) .

Demikian keterangan dari sebagian bab zakat.


Insya Allah dilanjutkan dengan bab zakat fithrah.
Terimakasih.
Nama PAH : Aqib Yasin
Spesialis : Pengelolaan Zakat dan Wakaf
Alamat Tugas : Kec. Arahan – Kab. Indramayu
Laporan : Bulan April 2022
Materi : Bab Zakat Fitrah (1)

Dinamakan “zakat fitrah” karena diwajibkan atas fitrah manusia dari mulai puasa romadlon,
“Fitrah” ialah sama dengan “khilqoh” dengan arti “kejadian” yakni kejadian semua manusia. Zakat
Fitrah juga bisa di sebut “Zakat Badan” berdasarkan hadits Nabi :

" ‫ وطعمة للفقراء والمساكين‬، ‫" زكاة الفطر طهرة للصائم من الرفث‬
Artinya : Zakat Fitrah ialah dapat membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang keji, dan
untuk memberi makan pada orang-orang fakir dan miskin.
Hukum zakat fitrah ialah “wajib” dengan konsensus para Ulama.
Adapun ketentuan waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah ada lima (5) macam :
1. “Waktu Wujub” yakni waktu wajibnya menunaikan zakat fitrah, yaitu ketika seseorang
mendapatkan juz-nya bulan romadlon dan juz-nya bulan syawal, dengan arti orang tersebut
ada dan ketetapan beberapa syarat wajib-nya zakat fitrah ketika terbenamnya matahari pada
malam ‘id (malam lebaran).
2. “Waktu Fadlilah” yakni waktu yang utama untuk mengeluarkan zakat fitrah ialah pada hari
lebaran setelah keluarnya fajar dan sebelum melaksanakan shalat ‘id (shalat riyaya).
3. “Waktu Jawaz” yakni waktu diperbolehkannya mengeluarkan zakat fitrah ialah mulai dari
awal bulan romadlon.
4. “Waktu Karohah” yakni waktu yang di makruh-kan untuk mengeluarkan zakat fitrah ialah
ketika menunaikan zakat fitrah diakhirkan (selesai) dari shalat ‘id sampai terbenamnya
matahari pada hari lebaran, terkecualai ada kemaslahatan seperti menunggu diberikan
kepada kerabat atau orang fakir yang sholeh maka tidak dimakruh-kan.
5. “Waktu Hurmah” yakni waktu yang diharamkan mengeluarkan zakat fitrah ialah ketika di
akhirkan melewati hari lebaran, kecuali terdapat udzur seperti belum adanya (menunggu)
harta yang akan digunakan untuk zakat fitrah atau belum menemukan orang yang berhak
menerima zakat fitrah tersebut, maka boleh di akhirkan dengan tetap mengeluarkan zakat
fitrah sebagai qodlo yang tidak berdosa.
Zakat fitrah diwajibkan atas semua orang Islam yang merdeka yang memiliki qut (bahan pangan
pokok) pada malam dan hari raya, baik seorang laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, orang
merdeka atau budak. Adapun syarat wajib mengeluarkan zakat fitrah ialah adanya harta yang lebih
dari tiga (3) perkara yang di butuhkan, yakni lebih dari :
1. Biaya (makan-minum) orang yang berzakat (muzakki) sendiri dan orang yang wajib di beri
nafaqoh olehnya.
2. Hutang, sekalipun hutang yang masa pembayaran-nya di tangguhkan (tempo).
3. Rumah (tempat tinggal) yang layak bagi muzakki dan pembantu yang layak juga.
Dan jika pada malam dan siang hari lebaran tidak ada harta lebih dari salah satu tiga kebutuhan di
atas maka tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat fitrah.
Adapun kewajiban setiap orang untuk zakat fitrah ialah – satu sho’ atau empat mud – yakni : 2,75 kg
= sebagian Ulama berpendapat : 3 kg = maka yang lebih utama memilih (3 kg) untuk lebih berhati-
hati.
Demikian terimakasih.
Nama PAH : Aqib Yasin
Spesialis : Pengelolaan Zakat dan Wakaf
Alamat Tugas : Kec. Arahan – Kab. Indramayu
Laporan : Bulan April 2022
Materi : Bab Zakat Fitrah (2)

Di sebutkan dalam satu kaidah :


. ‫﴿ قاعدة ﴾ كل من تلزمه نفقة غريه تلزمه فطرته‬
Artinya : Setiap orang yang wajib diberi nafkah maka wajib pula di fitrahkan.
Dari kaidah ini ada beberapa pengecualian baik secara mantuq (yang diucapkan) atau secara mafhum
(kefahaman).
1. Istri ayah (ibu tiri), maka seorang anak wajib memberi nafkah pada ibu tiri, namun tidak wajib
mengeluarkan zakat fitrah untuknya, seperti juga pada budak, kerabat, istri yang kafir. Ini
pengecualian yang mantuq.
2. Hamba sahaya (budak) yang melarikan diri dari Tuan-nya, maka bagi Tuan-nya tidak wajib
memberi nafkah, namun tetap berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah untuk (budak) nya
tersebut. Ini adalah pengecualian yang mafhum.
Apabila seorang suami terdapat kesulitan dalam mengeluarkan zakat fitrah untuk istrinya atau
sang suami tersebut adalah seorang hamba sahaya (budak) maka bagi-nya tidak wajib mengeluarkan
zakat fitrah untuk istri di maksud, dan bagi istri sendiri juga tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah-
nya.

Adapun jenis yang mencukupi untuk zakat fitrah ialah di ambil dari bahan pokok pangan yang
mayoritas di konsumsi dalam satu daerah setempat. Namun jenis bahan pokok pangan yang unggul
bisa mencukupi dalam zakat fitrah bagi masyarakat yang meng-konsumsi bahan pokok pangan yang
rendah. Seperti halnya beras itu bisa mencukupi untuk zakat fitrah bagi masyarakat yang mayoritas
meng-konsumsi jagung, (umpamanya).
(Masalah) : Bagi orang tua (ayah) tidak bisa (tidak cukup) mengeluarkan zakat fitrah untuk anak-
nya yang sudah dewasa (baligh) kecualai ada idzin dari anak dewasa tersebut untuk mengeluarkan
zakat fitrah-nya. Karena selaku orang tua tidak wajib memberi nafkah pada anak yang telah dewasa.
Adapun untuk anak yang belum baligh baik anak laki-laki maupun anak perempuan termasuk
juga istri dan orang yang wajib di beri nafkah oleh muzakki maka untuk mengeluarkan zakat fitrah-
nya tidak ada syarat idzin dari mereka.
(NIAT) : Di dalam zakat, baik zakat mal (harta) atau zakat fitrah di wajibkan adanya niat dari
muzakki, diperlukan untuk membedakan antara zakat yang wajib dan zakat yang sunnah. Adapun
waktunya niat ialah, ketika menyerahkan harta zakat pada mustahiq atau yang mewakili. Dan atau
bisa juga menyerahkan niat pada wakil.
Dan niat zakat boleh di dahulukan sebelum menyerahkan harta zakat kepada mustahiq atau yang
mewakili dengan syarat harta zakat tersebut telah di tentukan, yakni harta zakat telah dipisahkan/di
bedakan dari harta yang lain.
Dan niat dalam zakat bisa saja tidak dilakukan apabila seorang pemimpin mengambil harta zakat
secara paksa dari orang yang menolak berzakat, padahal ia telah berkewajiban mengeluarkan zakat.
Dalam hal ini maka yang wajib melakukan niat ialah pemimpin, sebagai badal dari muzakki.
Mf, yang dimaksud Pemimpin disini ialah bisa dari unsur Kepala Desa atau bisa jadi dari badan-badan
yang menangani bab zakat yang telah dibentuk oleh Pemerintah.
Demikian keterangan bab zakat, Terimakasih.
Nama PAH : Aqib Yasin
Spesialis : Pengelolaan Zakat dan Wakaf
Alamat Tugas : Kec. Arahan – Kab. Indramayu
Laporan : Bulan April 2022
Materi : Bab Puasa (1)

Definisi Puasa :
1. Menurut Bahasa: Menahan secara mutlak, berdasarkan firman Allah
dalam Al,Qur’an hikayah Sayyidah Maryam ;
.‫ إنى نذرت للرحمن صوما فلن أكلم اليوم إنسيا‬: ‫قال تعالى‬
Artinya : Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku
tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini. (QS. Maryam. 26).
2. Menurut Syara’: Menahan dari semua yang membatalkan puasa, di
mulai dari terbit fajar sampai terbenam-nya matahari dengan niat yang
ditentukan.
Sumber Hukum : Firman Allah SWT.
. ‫ يآيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون‬: ‫قال تعالى‬
Artinya : Wahai orang-orang yan beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah. 183)
Puasa Ramadlan diwajibkan pada tahun ke dua hijriyah tepatnya pada bulan sya’ban , Nabi
Muhammad SAW. Melaksanakan ibadah Puasa Ramadlon sebanyak Sembilan (9) kali, yang delapan
(8) kali semuanya nuqus yakni 29 hari, dan yang satu Ramadlon kamal yakni sempurna 30 hari.
Ramadlan : Adalah bulan yang ke 9 dalam tahun hijriyah, dan bulan yang paling mulia. Ada
beberapa pendapat dalam penyebutan nama “Ramadlan” .
(1). Ketika Bangsa Arab menyusun nama-nama bulan, menepati peletakan nama bulan tersebut
cuaca sedang dalam keadaan sangat panas, maka mereka sepakat untuk menetapkan nama =
Ramadlan = yang berarti “sangat panas” .
(2). Pada bulan tersebut (Ramadlan) Allah SWT. Mengampuni segala dosa, maka dengan demikian
disebut-lah “Ramadlan” yang berarti membakar segala dosa.
HUKUM PUASA :
Dalam puasa terdapat beberapa hukum.
A. Wajib, puasa yang hukumnya wajib ada enam (6) :
1. Puasa Ramadlan.
2. Puasa qodlo, ialah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa ramadlan yang di
tinggalkan sebab ada uzur.
3. Puasa Kifarat, ialah puasa yang dilakukan sebagai denda sebab adanya pelanggaran, baik
kifarat dhihar ialah seorang muslim yang menyamakan/menyerupakan wajah istrinya atau
anggota tubuh yang terhomat lainnya dengan wanita yang haram di nikahi baik ibu atau
wanita mahram yang lain. Atau kifarat jima’ yaitu sebagai denda sebab melakukan
hubungan suami istri pada waktu siang bulan ramadlan.
4. Puasa dalam ibadah haji atau ibadah umroh, sebagai ganti dari menyembelih hewan
fidyah.
5. Puasa shalat istisqo (shalat untuk meminta hujan) yakni puasa yang dilaksanakan sebelum
melaksanakan shalat istisqo atas dasar perintah Hakim (Penguasa).
6. Puasa nadzar, ialah termasuk puasa yang wajib dilaksanakan apabila sesuatau yang di
nadzarkan tersebut telah terlaksana/tercapai.
7.

Anda mungkin juga menyukai