Bahan Ajar
Akidah Akhlak
Oleh :
Septian Dwi Firmansyah
Ibadah Puasa Membentuk
Pribadi yang Bertakwa
Puasa Wajib
Puasa Sunnah
Hikmah Berpuasa
Pengertian Puasa
Puasa merupakan rukun Islam yang keempat. Puasa berasal dari kata
“śaumu” yang artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti:
menahan makan, minum, nafsu, dan menahan bicara yang tidak
bermanfaat. Sedangkan arti puasa menurut istilah adalah menahan
diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat
tertentu
Puasa wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah balig dan apabila
ditinggalkan akan mendapat dosa. Adapun macam-macam puasa wajib ada empat yaitu:
Selain diperintahkan untuk melaksanakan puasa wajib, kita juga dianjurkan untuk melak-
sanakan puasa sunnah. Cara mengerjakannya sama seperti melaksanakan puasa Ramadan,
yaitu dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
A. Puasa Syawal
Puasa ini dilaksanakan sesudah tanggal 1 Syawal. Jumlahnya ada enam hari. Cara mengerjakan-
nya boleh dikerjakan enam hari berturut-turut atau boleh juga dilaksanakan dengan cara berselang-
seling. Misalnya sehari puasa sehari tidak.
B. Puasa Arafah (Tanggal 9 Zulhijjah)
Puasa ini dilaksanakan ketika orang yang melaksanakan ibadah haji sedang wukuf di Padang
Arafah. Sedangkan orang yang menunaikan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan puasa
ini.
C. Puasa Hari Senin dan Kamis
Puasa hari Senin dan Kamis adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis.
Waktu yang diharamkan untuk berpuasa
Allah Swt. Maha Adil dan Maha Bijaksana. Dalam waktu-waktu tertentu kita dilarang
berpuasa. Adapun waktu yang diharamkan untuk berpuasa adalah:
a. Meningkatkan iman dan takwa serta mendorong seseorang untuk rajin bersyukur kepada allah Swt. Ini
merupakan tujuan utama orang yang berpuasa.
b. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin.
c. Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-hari karena orang yang berpuasa terdidik
menahan kelaparan, kehausan, dan keinginan. Tentulah dengan sabar ia dapat menahan segala kesulitan
tersebut.
d. Dapat mengendalikan hawa nafsunya dari makan minum dan segala yang membatalkan puasa dari ter-
bit fajar sampai terbenamnya matahari.
e. Mendidik diri sendiri untuk bersifat sidiq karena dengan berpuasa dapat menjaga diri dari sifat pendusta.
Sifat ini dapat menghilangkan pahala puasa.
f. Dengan berpuasa kita juga memberikan waktu istirahat bagi organorgan yang ada di tubuh kita. Se -
hingga tidak mengherankan bahwa orang yang berpuasa akan menjadi lebih sehat.
TERIMAKASIH
Wassalamualaikum
wr wb