Berpuasa pada hari yang diragukan (apakah sudah tanggal satu Ramadan atau belum)
Selain hari-hari tersebut, ada pula waktu dimana umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, yaitu
ketika ada kerabat atau teman yang sedang mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum
berpuasa pada hari ini bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai jika seseorang
hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga hubungan dengan
kerabat atau masyarakat) ditinggalkan.
Tanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang
harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak
diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa
dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.[1]
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu
diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan
membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan
kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam
suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian
pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada
kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah
haji.
Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada
kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari
tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tidak sampai
mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.
Hari syah adalah tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal
(bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum.
Ketidak-jelasan ini disebut syak, dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun
ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
6. Puasa Selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya
karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka
yang ingin banyak puasa, rasulullah S.A.W menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as
yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
di bawah ini kami jelaskan hikmah puasa Ramadan yang dikutip dari berbagai sumber.
Keseimbangan Hidup
Pada hakikatnya sebagai hamba Allah, manusia diperintahkan untuk beribadah. Hanya karena berbagai
hal yang berhubungan dengan duniawi seperti hawa nafsu, pekerjaan dan lain sebagainya membuat
manusia terkadang lupa akan kewajiban yang harus dipenuhinya. Di bulan puasa seperti ini, manusia
dilatih kembali mengingat kembali sekaligus melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan imbalan
pahala yang terus di lipatgandakan.
Untuk mendapatkan puasa dengan tubuh kuat sekaligus fit sepanjang hari, dibutuhkan istirahat yang
benar-benar cukup. Hal tersebut menjadikan Anda tidur lebih teratur untuk mendukung kelancaran
puasa keesokan harinya. Bangun untuk menyempatkan diri makan sahur di pagi hari termasuk juga
berguna untuk melatih kebiasaan bangun lebih pagi menerima rezeki berupa makanan.
Persaudaraan sesama muslim memang selalu terlihat sangat jelas selama bulan Ramadhan. Terlihat jelas
orang-orang saling memberikan takjil gratis untuk berbuka puasa dan shalat berjamaah di masjid. Selain
itu, umat juga berlomba membagikan ilmu pengetahuan mengenai Islam secara lebih dalam melalui
ceramah serta diskusi keagamaan yang dilaksanakan di masjid-masjid dan masih banyak lagi. Bukan
hanya menjadi lebih peduli, namun hikmah puasa semacam ini juga bermanfaat untuk semakin
mempererat silaturahmi.
Menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan akan sempurna dan penuh arti saat Anda tidak
hanya menahan lapar dan dahaga. Maksudnya Anda juga mampu menghindari keharaman telinga, mata
dan perkataan maupun perbuatan. Mengingat latihan semacam ini akan memberikan sebuah
peningkatan yang positif saat menjalani hidup di luar bulan Ramadhan. Setidaknya Anda juga mampu
untuk menghindari berbagai hal yang menimbulkan dosa seperti berkata kotor, bergunjing dan lain
sebagainya.
Setiap pertolongan yang diberikan kepada orang lain yang membutuhkan bernilai ibadah, langkah-
langkah kecil menuju masjid bernilai ibadah, tersenyum dengan tulus bernilai ibadah hingga tidur pun
bernilai ibadah bagi seseorang yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Nantinya
diharapkan Anda akan menjadi lebih terbiasa menjalani hidup dengan berbagai tindakan mulia yang
menjadi sebuah ibadah. Artinya apa pun yang Anda jalankan sebenarnya dapat bernilai ibadah yang
akan memberikan Anda imbalan berupa pahala dari Allah SWT.
Ketika menjalankan puasa di bulan Ramadan, secara tidak sadar Anda akan terlatih untuk menahan
amarah dan berbagai hal yang seharusnya tidak dilakukan. Selain amarah, tindakan seperti berburuk
sangka juga dapat dihindari dengan lebih bersikap sabar terhadap apa pun yang dihadapi. Dengan
begitu, nantinya Anda juga akan lebih terbiasa untuk menjalani hidup dengan penuh kesabaran
Apakah dengan hikmah puasa yang demikian besarnya, saat ini Anda masih ingin menghindar dari
kewajiban menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan? Tentunya Anda tidak ingin kehilangan semua
hikmah yang telah disebutkan di atas, bukan? Maka dari itu, mari jalankan puasa Ramadhan sepenuh
hati agar memperoleh hikmah puasa tersebut.7. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi
tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka
berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus
menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban mengganti di hari lainnya.