Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Puasa
Seperti yang sudah katakana di awal, bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan
dengan cara menahan rasa lapar dan haus. Puasa sendiri memiliki pengertian-pengertian lain baik
pengertian secara umum dan pengertian puasa dalam agama islam.

1. Pengertian Ibadah Puasa secara Umum


Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang
dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya,
perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama
masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.

Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan minum dalam
kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu satu hari atau selama 24
jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa ini bergantung pada ketentuan puasa.

Perlu diketahui bahwa puasa ada puasa lain yang hanya membatasi seseorang untuk
mengkonsumsi zat atau makanan tertentu. Perlu Grameds ketahui bahwa puasa juga dapat
membatasi seseorang dari berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena
umumnya puasa dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa
juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.

Puasa dengan tujuan seperti itu biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah sering bertapa
atau rahib. Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri dengan cara mengekang diri
dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat
berguna untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.

2. Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam


Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab : ‫صوم‬
merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba.
Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari
Raya Idul Fitri.

Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan
minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga
matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an.
Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan
meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

3. Pengertian Ibadah Puasa secara Bahasa


Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu
kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan.
B. Jenis Puasa Dalam Agama Islam
Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum
wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.

1. Puasa dengan Hukum Wajib


Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat
muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan
mendapatkan pahala. Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis
ini maka ia akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam
puasa wajib.

a. Puasa wajib Ramadhan


b. Puasa yang disebabkan karena bernazar
c.  Puasa denda atau kafarat
d. Puasa ganti atau qadha

2. Puasa dengan Hukum Sunnah


Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila dikerjakan maka akan
mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan pahala. Berikut ini
daftar puasa yang termasuk dalam puasa Sunnah.

a. Puasa senin kamis tiap minggu


b. Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat hari raya Idul
Fitri.
c. Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan
ibadah haji.
d. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan
ibadah haji.
e. Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk meneladani puasa
miliki Nabi Daud.
f. Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
g. Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
h. Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
i. Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.
j. Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
bulan Rajab.

C. Syarat-syarat Wajib dan Sah Puasa Dalam Agama Islam


Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki beberapa syarat-syarat wajib
menurut syariat islam yang harus terpenuhi. Berikut ini syarat wajib ibadah puasa menurut
syariat islam.
1. Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam
1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.
2.Sudah baligh atau sudah cukup umur.
3. Kondisi akalnya sehat dan waras.
4. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
5. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.
6. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
7. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.

2. Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam


1. Beragama islam dan tidak murtad.
2. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)
3. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita)
4. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.

D. Rukun-rukun Puasa Dalam Agama Islam


Ibadah puasa dalam agama islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil dari syariat islam.
Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam
Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam adalah sesroang haruslah
memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada syarat berpuasa menurut
syariat islam.

2. Membaca niat
Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum
menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat sebelum mereka menjalankan
ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum
fajar tiba. Ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat dilakukan
malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan serta mengontrol diri


Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari segala hawa nafsu
baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan
puasa.

E. Hal-hal yang Disunnahkan Ketika Menjalankan Puasa Dalam


Agama Islam
Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa Sunnah dalam
menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan meningkatkan derajat umat muslim.
Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa dalam agama islam.
a. Melambatkan sahur
b. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka
c. Membaca doa atau niat berbuka puasa
d. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis
e. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesame
f. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah

F. Waktu-waktu Dilarang Melaksanakan Puasa Dalam Agama


Islam
Ibadah berpuasa dalam agama islam ternyata memiliki waktu atau saat yang melarang umatnya
untuk melakukan ibadah tersebut. Berikut ini adalah beberapa waktu umat islam dilarang atau
bahkan sampai diharamkan untuk melaksanakan ibadah berpuasa.

a. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)


Agama islam mengharamkan tanggal 1 Syawal bagi umatnya yang ingin melaksanakan ibadah
puasa karena agama islam menetapkan tanggal 1 Syawal sebagai hari yang sakral untuk umat
agama islam. Bagaimana tidak? Tanggal 1 Syawal merupakan hari kemenangan untuk umat
agama islam.

b. Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)


Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan sebagai hari raya kedua oleh agama islam. Pada hari tersebut,
umat islam diharamkan untuk berpuasa dan disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban lalu
dibagikan kepada kerabat serta fakir miskin atau orang-orang yang kurang mampu. Hal itu
bertujuan agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan serta kegembiraan mengkonsumsi
daging hewan qurban.

– Tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)


– Hari syak (30 Sya’ban)
– Berpuasa selamanya
– Wanita yang sedang haid atau nifas dan belum mandi besar
– Seorang istri yang berpuasa Sunnah tanpa izin dari suami

Selain itu ada waktu yang dianggap makruh bagi seorang muslim yang ingin melaksanakan
puasa, yaitu pada saat hari Jum’at, dengan keterangan berpuasa tanpa didahului berpuasa di hari
sebelumnya.

G. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam


Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa
menurut syariat puasa dalam agama islam. Berikut ini beberapa hal yang dapat membatalkan
puasa dalam agama islam.
– Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga tubuh,
– Melakukan kegiatan seksual,
– Menyengajakan muntah,
– Menyengajakan keluarnya air mani,
– Tiba-tiba haid atau nifas,
– Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),
– Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).

Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan dengan tidak sengaja maka
tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak sengaja makan atau minum serta melakukan
kegiatan seksual.

H. Jenis-jenis Orang yang Membatalkan Puasa Dalam Agama


Islam
Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini tentunya ada umat yang akan melakukan pembatalan puasa
baik dikarenakan situasi atau memang tidak dibolehkan berpuasa. Berikut ini akan kami sajikan
beberapa jenis orang yang membatalkan puasa beserta dengan jenis hal yang digunakan untuk
mengganti puasa tersebut.

1. Orang yang wajib mengqadha


Orang-orang dibawah ini diberi kesempatan untuk boleh tidak melakukan puasa, namun mereka
harus menggantinya dengan berpuasa dilain hari sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkannya.

1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih),


2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah,
3. Wanita yang sedang hamil,
4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak,
5. Wanita yang sedang haid atau nifas,
6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.

2. Orang yang tidak wajib mengqadha, namun wajib fidyah


Orang-orang dibawah ini adalah orang yang tidak berpuasa dan tidak diwajibkan untuk
menggantinya, namun mereka diwajibkan untuk membayar fidyah (memberi makan fakir miskin
di hari ia tidak berpuasa)

1. Tidak berpuasa karena sakit (tidak ada harapan pulih) dan


2. Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa.

3. Orang yang wajib mengqadha dan melaksanakan kafarat


Bagi umat muslim yang membatalkan puasa dengan cara bersetubuh harus menggantinya dengan
mengqadha puasa tersebut disertai dengan melakukan kafarat. kafarat sendiri berarti
memerdekakan atau membebaskan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada yang bisa
dimerdekakan maka seorang muslim tadi diperintahkan untuk berpuasa selama dua bulan
berturut-turut. Apabila dia tetap tidak bisa, maka dia diperintahkan untuk memberi makan orang
miskin dengan jumlah yang ditentukan yaitu sebanyak 60 orang miskin, dengan masing-masing
mendapatkan 576 gram bahan makanan pokok.

I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam


Berpuasa dalam agama islam apalagi berpuasa Ramadhan yang diwajibkan oleh Allah
merupakan ibadah yang ditujukan agar umat islam selalu menghamba hanya kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki beberapa keutamaan menurut syariat islam, seperti umat muslim yang
melaksanakan puasa akan melewati sebuah pintu di surga yang bernama Rayyan, pintu surga
tersebut adalah pintu yang di khususkan untuk muslim yang berpuasa. Selain itu, Allah akan
memberi kelebihan kepada muslim yang berpuasa dengan menjauhkannya dari api neraka sejauh
70 tahub perjalanan masa akhiratnya.

Berikut beberapa hikmah yang diperoleh dari melaksanakan ibadah puasa dalam agama islam.

1. mendapatkan beberapa pendidikan rohani,


2. memperbaiki cara bergaul seorang muslim,
3. bermanfaat untuk kesehatan.

J. Ibadah Puasa Dalam Agama/Kepercayaan Lain


Seperti yang kami katakana di awal bahwa ibadah puasa ini tak hanya dilaksanakan oleh agama
islam saja. berikut akan kami sajikan beberapa ibadah puasa dari agama lain.

1. Ibadah Puasa dalam Agama Kristen


Di dalam agama Kristen, ibadah puasa mengartikan sebagai bentuk pertobatan umat terhadap
nafsu duniawi. Untuk pelaksanaannya sendiri terdapat beberapa versi yang berbeda, namun
tujuan pelaksanaannya tetap sama.

2. Ibadah Puasa dalam Yahudi


Di dalam ajaran Yahudi, ibadah puasa diartikan sebagai kegiatan dimana mengharuskan untuk
menahan makan dan minum, termasuk air sekalipun. Sampai-sampai dalam pelaksanaannya
mereka diharamkan untuk menggosok gigi pada puasa yang dilaksanakan di hari besar.

3. Ibadah Puasa dalam Agama Buddha


Di dalam agama Buddha, puasa menjadi bagian dari pelaksanaan kegiatan Atthasila yang
biasanya dilaksanakan pada hari uposatha. Hari tersebut adalah hari dimana umat Buddha
melakukan sebuah pengamatan dan perenungan mengenai kehidupan Sang Buddha di masa lalu.
4. Ibadah Puasa dalam Agama Katolik
Di dalam agama Katolik, khususnya Katolik Roma, umumnya puasa akan dilaksanakan dengan
diawali makan sampai kenyang sekali dalam sehari dan dilakukan di hari Rabu Abu atau Jumat
Agung (wajib).

Anda mungkin juga menyukai