Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tera Nindi Puspita

NPM : 2201031027
Prodi : PGMI
Kelas : B
PENTINGNYA BERIBADAH PUASA RAMADHAN
BAGI UMAT ISLAM

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Puasa diartikan sebagai ibadah menahan


diri atau berpantang makan, minum, dan
segala hal yang membatalkannya,
dimulai
dari terbit fajar sampai terbenam
matahari.1
Dalam agama Islam, dikenal dua jenis
puasa,
yaitu puasa wajib (puasa Ramadhan) dan
puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis).
Puasa yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah
puasa Ramadhan
Puasa diartikan sebagai ibadah menahan
diri atau berpantang makan, minum, dan
segala hal yang membatalkannya,
dimulai
dari terbit fajar sampai terbenam
matahari.1
Dalam agama Islam, dikenal dua jenis
puasa,
yaitu puasa wajib (puasa Ramadhan) dan
puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis).
Puasa yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah
puasa Ramadhan
Puasa diartikan sebagai ibadah menahan
diri atau berpantang makan, minum, dan
segala hal yang membatalkannya,
dimulai
dari terbit fajar sampai terbenam
matahari.1
Dalam agama Islam, dikenal dua jenis
puasa,
yaitu puasa wajib (puasa Ramadhan) dan
puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis).
Puasa yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah
puasa Ramadhan
Puasa diartikan sebagai ibadah menahan
diri atau berpantang makan, minum, dan
segala hal yang membatalkannya,
dimulai
dari terbit fajar sampai terbenam
matahari.1
Dalam agama Islam, dikenal dua jenis
puasa,
yaitu puasa wajib (puasa Ramadhan) dan
puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis).
Puasa yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah
puasa Ramadhan
Puasa dapat diartikan sebagai ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum,
dan segala hal yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenanmnya matahari.
Dalam agama islam, dikenal dua jenis puasa,yaitu puasa wajib (Puasa Rhamadan) dan puasa
Sunnah (contoh puasa Senin Kamis). Puasa yang dimaksud dalam artikel ini adalah Puasa
Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan ibahdah wajib bagi seluruh pemeluk agama islam,
akal baligh, dan sehat. Pengalaman berpuasa, mengajarkan setiap muslim kedisiplinan,
pengendalian diri, serta mendidik kepedulian pada mereka yang tidak mampu. Selama puasa
Ramadhan, mayoritas umat islam akan memiliki dua waktu makan, yakni segera saat
tenggelam nya matahari yang ditandai dengan masuknya waktu sholat maghrib (Dikenal
dengan istilah ifthar atau berbuka puasa) dan makan saat sebelum fajar terbit matahari
(Dikenal dengan istilah sahur) dan makan saat sebelum fajar terbit (Dikenal dengan istilah
sahur), sehingga lamanya berpuasa adalah berkisar antara 11 jam hingga 18 jam setiap
harinya. Puasa Ramadhan berbeda sudut pandang fisiologis dan psikologisnya dibandingkan
puasa guna kepentingan penelitian. Mereka yang menjalani puasa Ramadhan, sejatinya bukan
hanya menahan diri dari makan dan minum, Melainkan juga menjaga pikiran dan seluruh
panca indranya dari perbuatan yang dapat mengurangi amalan berpuasa. Oleh karena itu,
perubahan fisiologis pada mereka yang menjalani ibadah puasa Ramadhan dapat berbeda dari
mereka yang hanya berpuasa sebagai sukarelawan penelitian.

PEMBAHASAN

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, Ampunan, dan
rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT. Selain itu bulan yang penuh berkah ini hendaknya
menjadi ajang intropeksi diri dan perbaikan iman, Moral dan hati sehingga dapat menjalani
ibadah dan dapat bekerja lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat. Diwajibkan kepada
seluruh orang islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan
dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Adapun makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1437H :

 Melatih diri untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT.


 Melatih disiplin terhadap waktu.
 Memeberikan keseimbangan dalam kehidupan.
 Mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian sesama.
 Meningkatkan kehati-hatian dalam melaksakan perbuatan.

Sejatinya berpuasa tidak dimaksudkan untuk menyulitkan dan mencelakakan individu


muslim secara tegas, Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa berpuasa tidak diwajibkan pada
anak-anak, Perempuan dalam masa mastruasi, orang sakit, orang dalam perjalanan jauh
(musafir), Perempuan hamil dan menyusui. Meskipun wajib, puasa memiliki Rukshah
(keringanan) yakni dapat dibatalkan misalnya pada keadaan-keadaan yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa atau kesehatan jika puasa diteruskan. Umat muslim yang
sedang menajalani ibadah puasa dapat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pasien
akan datang ke dokter untuk meminta saran apakah mereka masih dapat berpuasa terkait
dengan kondisi medisnya. Hal penting adalah peranan dokter bukan sebagai penentu atau
pemberi fatwa apakah seseorang pasien boleh menjalankan ibadah berpuasa atau tidak.
Keputusan akhir berpuasa atau tidaknya, diekembalikan lagi kepada pasien itu sendiri.

KESIMPULAN

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan diatas mengenai ibadah puasa Ramdhan, Puasa Ramadhan


adalah salah satu rukun islam. Setiap detik sepanjang bulan Ramadhan adalah sebaik-baiknya
hari diatas muka bumi. Allah telah memberikan banyak sekali kelebihan yang melimpah
kepada bulan Ramadhan berbanding dengan bulan pada biasanya. Namun begitu, Kita tidak
seharusnya hanya melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan saja, bahkan terdapat
banyak jenis-jenis puasa yang boleh dilakukan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah
SWT.

Anda mungkin juga menyukai