Anda di halaman 1dari 2

Pidato Singkat tentang Kewajiban Puasa untuk Menyambut Bulan

Suci Ramadhan 1444 H/2022 M

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh...

Alhamdulilah tsummal hamdulillah washolatu wassalamu‘ala


sayyidinaa Muhammad wa’ala aalihi wa shohbihi ajma’in. 

Sebelumnya, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh


SWT. Yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita masih
diberi kesempatan untuk dapat hadir dalam acara ini.

Hadirin yang berbahagia...

Kewajiban puasa Ramadhan ditujukan untuk semua umat islam yang


telah memenuhi syarat, adapun syarat wajib shaum itu diantaranya:
beragama islam, baligh dan berakal, kuasa/mampu, dan sehat yang
terakhir mukim. Kewajiban puasa Ramadhan juga terdapat pada Q.S.
Al- baqarah yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertaqwa”. 

Puasa Ramadhan  berlangsung selama sebulan penuh yang biasanya


ditandai oleh pengumuman pemerintah berdasarkan hasil sidang
isbat. 

Pada dasarnya semua puasa itu sama yaitu menahan lapar dan


haus serta menghindari  hal-hal yang dapat merusak pahala puasa di
mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. 

Menurut  Imam  Al Ghazali tingkatan puasa dibagi tiga yaitu:

1. Puasa awam

Puasa tingkatan ini adalah tingkatan puasa yang banyak


dilakukan oleh kita sebagai umat islam. Tipe puasa ini
adalah puasa yang hanya sekedar menahan diri dari rasa lapar dan
dahaga serta berhubungan badan antara suami-istri di siang hari
(nafsu syahwat) mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

2. Puasa khusus

Puasa tipe ini adalah tingkatan puasa yang dilakukan oleh para


ulama sufi. Tipe puasa ini adalah puasa bukan hanya sekedar
menahan diri dari rasa lapar dan dahaga, berhubungan badan antara
suami-istri di siang hari (nafsu syahwat), serta menahan
pendengaran, penglihatan, ucapan, perilaku serta seluruh anggota
tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari.

3. Puasa khusus wal khusus

Puasa tipe ini adalah tingkat puasanya para Nabi,  para sahabat,
dan para tabiin. Puasa tipe ini puasa tingkat tinggi, orang awam
seperti kita tidak akan mampu melaksanakannya. Puasa tipe ini
adalah puasa bukan sekedar menahan diri dari rasa lapar dan
dahaga, berhubungan badan antara suami-istri di siang hari (nafsu
syahwat), serta menahan pendengaran, penglihatan, ucapan,
perilaku serta seluruh anggota tubuh dari hal yang dapat
membatalkan puasa juga hatinya yang selalu berdzikir mengingat
Allah, jika dzikir terlepas maka puasa pun dianggap batal, mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari.  Wallohu’alam.

Demikianlah uraian singkat ini mohon maaf bila ada kekurangan dan
kekhilafan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai