Anda di halaman 1dari 10

Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya Dalam

Pembelajaran
Jum Anidar
Email: jumanidar@gmail.com
UIN Imam Bonjol Padang

Abstrak: Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara subjek
dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif konstan/tetap baik melalui
pengalaman, latihan maupun praktek. Salah satu teori belajar yang berkembang dan dipakai di
dunia pendidikan adalah teori belajar kognitif. Diantara teori belajar kognitif tersebut adalah
Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky, Teori
Kognitif menurut Lewin (teori medan) dan Teori Kognitif menurut Jerome Bruner.

Kata kunci: Belajar, Teori Belajar, Kognitif

A. Pendahuluan kognitif menjelaskan belajar dengan


Disadari atau tidak, setiap individu berfokus pada perubahan-perubahan proses
tentu pernah melakukan aktivitas belajar mental internal yang digunakan dalam
karena aktivitas belajar tidak dapat upaya memahami dunia eksternal. Proses
dipisahkan dari kehidupan seseorang mulai tersebut digunakan mulai dari mempelajari
sejak lahir sampai mencapai umur tua. tugas-tugas sederhana hingga yang
Khodijah (2014) memberikan definisi kompleks.
belajar yaitu: 1) belajar adalah merupakan Dalam perspektif kognitif, belajar
sebuah proses yang memungkinkan adalah perubahan dalam struktur mental
seseorang memperoleh dan membentuk seseorang yang memberikan kapasitas
kompetensi, keterampilan, dan sikap yang untuk menunjukkan perubahan prilaku.
baru. 2) Proses belajar melibatkan proses- Struktur mental ini meliputi pengetahuan,
proses internal yang terjadi berdasarkan keyakinan, keterampilan, harapan dan
pengalamn, latihan dan interaksi social. 3) mekanisme lain dalam kepala pembelajar.
hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya Fokus teori kognitif adalah potensi untuk
perubahan prilaku, 4) Perubahan yang berprilaku dan bukan pada prilakunya
dihasilkan dari belajar bersifat relatif sendiri.( Khodijah, 2014)
permanen. Saam (2010 : 59) menyatakan bahwa
Dalam membahas teori-teori tentang Teori kognitif menekankan bahwa peristiwa
belajar, sudah banyak teori yang muncul belajar merupakan proses internal atau
seperti teori behavioristik, teori kognitif, mental manusia. Teori kognitif menyatakan
toeri humanistik dan lainnya. Pada tulisan bahwa tingkah laku manusia yang tampak
ini akan diuraikan tentang teori kognitif tidak bisa diukur dan diterangkan tanpa
melibatkan proses mental yang lain seperti
B. Pembahasan motivasi, sikap, minat, dan kemauan.
Berbeda dengan teori-teori belajar Gredler dalam Uno (2006 : 10)
dalam paradigma behavioristik yang menyatakan bahwa Teori belajar kognitif
menjelaskan belajar sebagai perubahan merupakan suatu teori belajar yang lebih
prilaku yang dapat diamati yang timbul mementingkan proses belajar daripada hasil
sebagai hasil pengalaman, teori belajar belajar itu sendiri. Bagi penganut aliran ini,

8
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan menggunakan dan mengadaptasi skema
antara stimulus dan respons. Namun lebih mereka yaitu: asimilasi dan akomodasi.
erat dari itu, belajar melibatkan proses Kemudian lebih lanjut Santrock
berpikir yang sangat kompleks. (2008:46) menyatakan bahwa Piaget
Dalyono (2007 : 34) bahwa Dalam teori juga menyatakan bahwa untuk
belajar kognitif dinyatakan bahwa tingkah memahami dunianya, anak-anak secara
laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh kognitif mengorganisasikan pengalaman
“reward” dan “reinforcement”. Mereka ini mereka. Organisasi adalah konsep
adalah para ahli jiwa aliran kognitifis. Piaget yang berarti usaha
Menurut pendapat mereka, tingkah laku mengelompokkan perilaku yang
seseorang senantiasa didasarkan pada terpisah-pisah ke dalam urutan yang
kognisi, yaitu tindakan mengenal atau lebih teratur, ke dalam sistem fungsi
memikirkan situasi di mana tingkah laku itu kognitif.
terjadi. Selanjutnya Santrock (2008:47)
menyatakan bahwa ekuilibrasi adalah
1. Teori Perkembangan Kognitif Jean suatu mekanisme yang dikemukakan
Piaget Piaget untuk menjelaskan bagaimana
Gredler (2011:324) menyatakan anak bergerak dari satu tahap pemikiran
bahwa Fokus dari teori Jean Piaget adalah ke tahap pemikiran selanjutnya.
menemukan asal muasal logika alamiah dan Pergeseran ini terjadi pada saat anak
transformasinya dari satu bentuk penalaran mengalami konflik kognitif atau
ke penalaran lain. Tujuan ini mengharuskan disekuilibrium dalam usahanya
dilakukannya penelitian atas akar dari memahami dunia. Pada akhirnya anak
pemikiran logis pada bayi, jenis penalaran memecahkan konflik ini dan
yang dilakukan anak kecil, dan proses mendapatkan keseimbangan atau
penalaran remaja dan dewasa. ekuilibrium pemikiran. Piaget percaya
Aunurrahman (2009:58) menya takan bahwa ada gerakan yang kuat antara
bahwa dalam teorinya, Piaget keadaan ekuilibrium kognitif dan
mengemukakan bahwa secara umum semua disekuilibrium saat asimilasi dan
anak berkembang melalui urutan yang akomodasi bekerja sama dalam
sama, meskipun jenis dan tingkat menghasilkan perubahan kognitif
pengalaman mereka berbeda satu sama b. Tahap-Tahap Piagetian
lainnya. Perkembangan mental anak terjadi Santrock (2008:47-60)
secara bertahap dari tahap perkembangan menyatakan bahwa melalui
moral berikutnya. observasinya, Piaget juga menyakini
Berikut ini akan dijelaskan tentang bahwa perkembangan kognitif terjadi
teori perkembangan Kognitif menurut Jean dalam empat tahapan. Masing-masing
Piaget sebagai berikut: tahap berhubungan dengan usia dan
a. Proses Kognitif tersusun dari jalan pikiran yang berbeda-
Santrock (2008:43) menyatakan beda. Menurut Piaget, semakin banyak
dalam memahami dunia anak-anak informasi tidak membuat pikiran anak
secara aktif, mereka menggunakan lebih maju. Kualitas kemajuannya
skema (kerangka kognitif atau kerangka berbeda-beda. Tahapan Piaget itu adalah
referensi). Sebuah skema adalah konsep fase sensorimotor, pra operasional,
atau kerangka eksis di dalam pikiran operasional konkret, dan operasional
individu yang dipakai untuk formal. Berikut ini penjelasannya
mengorganisasikan dan mengin
terpretasikan informasi. Piaget menya
takan bahwa ada dua proses yang 1) Tahap sensorimotor
bertanggung jawab atas cara anak
8
Tahap ini, yang berlangsung sejak a) Subtahap fungsi simbolis
kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, Sub tahap fungsi simbolis terjadi
adalah tahap Piagetian pertama. Dalam kira-kira antara usia dua sampai
tahap ini, bayi menyusun pemahaman empat tahun. Dalam subtahap ini,
dunia dengan mengoordinasikan anak kecil secara mental mulai bisa
pengalaman indra (sensory) mereka merepresentasikan objek yang tidak
(seperti melihat dan mendengar) dengan hadir. Ini memperluas dunia mental
gerakan motor (otot) mereka anak hingga mencakup dimensi-
(menggapai, menyentuh) dan karenanya dimensi baru. Penggunaan bahasa
diistilahkan sebagai sensorimotor. Pada yang mulai berkembang dan
awal tahap ini, bayi memperlihatkan kemunculan sikap bermain adalah
tidak lebih dari pola reflektif untuk contoh lain dari peningkatan
beradaptasi dengan dunia. Menjelang pemikiran simbolis dalam subtahap
akhir tahap ini, bayi menunjukkan pola ini. Anak kecil mulai mencoret-coret
sensorimotor yang lebih kompleks. gambar orang, rumah, mobil, awan,
Piaget percaya bahwa pencapaian dan banyak benda lain dari dunia
kognitif penting di usia bayi adalah ini.
object permanence. Ini berarti Meskipun anak kecil membuat
pemahaman bahwa objek dan kejadian kemajuan di subtahap ini, pemikiran
terus eksis bahkan ketika objek dan pra-operasional masih mengandung
kejadian itu tidak dapat dilihat, didengar, dua keterbatasan yaitu egosentrisme
atau disentuh. Pencapaian kedua adalah dan animisme. Egosentrisme adalah
realiasasi bertahap bahwa ada perbedaan ketidak mampuan untuk
atau batas antara diri Anda dengan membedakan antara perspektif milik
lingkungan Anda. Pemikiran ini akan sendiri dengan perspektif milik
kacau, tak beraturan, dan tak bisa orang lain. Kemudian animisme
diprediksi. Menurut Piaget seperti inilah juga merupakan ciri dari pemikiran
kehidupan mental dalam bayi yang baru pra-operasional. Animisme adalah
saja lahir. Jabang bayi tidak dapat kepercayaan bahwa objek tak
membedakan antara dirinya dan bernyawa punya kualitas
dunianya dan tidak punya pemahaman “kehidupan” dan bisa bergerak.
tentang kepermanenan objek. Menjelang Seorang anak kecil mungkin
akhir periode sensorimotor, anak bisa menunjukkan animisme ini dengan
membedakan antara dirinya dan dunia mengatakan, “Pohon ini mendorong
sekitarnya dan menyadari bahwa objek daun dan membuatnya gugur” atau
tetap ada dari waktu ke waktu. “Trotoar itu membuatku gila”.
2) Tahap pra-operasional Trotoar itu membuatku terjatuh.
Tahap ini adalah tahap Plagetian b) Sub tahap pemikiran Intuitif
yang kedua. Tahap ini berlangsung Sub tahap pemikiran Intuitif
kurang lebih mulai dari usia dua tahun adalah subtahap kedua dalam
sampai tujuh tahun. Ini adalah tahap pemikiran praoperasional, dimulai
pemikiran yang lebih simbolis sekitar usia tahun dan berlangsung
ketimbang pada tahap sensorimotor sampai usia tujuh tahun. Pada
tetapi tidak melibatkan pemikiran subtahap ini, anak mulai
operasional. Namun tahap ini bersifat menggunakan penalaran primitif dan
egosentris dan intuitif ketimbang logis. ingin tahu jawaban dari semua
Pemikiran pra-operasional bisa pertanyaan. Piaget menyebut tahap
dibagi lagi menjadi dua subtahap: fungsi ini sebagai “intuitif” karena anak-
simbolis dan pemikiran intuitif. anak tampaknya merasa yakin
terhadap pengetahuan dan
9
pemahaman mereka, tetapi tidak lakukan secara fisik, dan mereka bisa
menyadari bagaimana mereka bisa membalikkan operasi konkret ini.
mengetahui apa-apa yang mereka Beberapa percobaan Piagetian meminta
ingin ketahui. Artinya, mereka anak untuk memahami hubungan
mengatakan bahwa mereka tahu antarkelas. Salah satu tugas itu disebut
sesuatu tetapi mereka seriation, yakni operasi konkret yang
mengetahuinya tanpa menggunakan melibatkan stimuli pengurutan di
pemikiran rasional. Salah satu sepanjang dimensi kuantitatif (seperti
keterbatasan kemampuan penalaran panjang). Untuk mengetahui apakah
(reasoning) anak adalah mereka murid dapat mengurutkan, seorang
sulit untuk menempatkan benda atau guru bisa meletakan delapan batang lidi
sesuatu ke dalam kategori yang pas. dengan panjang yang berbeda-beda
Banyak contoh-contoh secara acak di atas meja. Guru
tahap pra-operasional ini kemudian meminta murid untuk
menunjukkan karakteristik mengurutkan batang itu berdasarkan
pemikiran yang disebut centration, panjangnya. Banyak anak kecil
yakni pemfokusan (atau pemusatan) mengurutkannya dalam kelompok
perhatian pada satu karakteristik batang “besar” atau “kecil” bukan
dengan mengabaikan karakteristik berdasarkan urutan panjangnya dengan
lainnya. Centration tampak jelas benar.
dalam kurangnya conservation dari Aspek lain dari penalaran
anak di tahap pra-operasional. tentang hubungan antarkelas adalah
Konservasi (conservation) yang transivity. Ini adalah kemampuan untuk
dimaksud disini adalah ide bahwa mengombinasikan hubungan secara
beberapa karakteristik dari objek itu logis untuk memahami kesimpulan
tetap sama meski objek itu berubah tertentu. Dalam kasus batang lidi,
penampilannya. misalkan tiga batang (A,B, dan C)
3) Tahap Operasional Konkret berbeda panjangnya. A adalah yang
Tahap Opersional Konkret paling panjang, B panjangnya
adalah tahap perkembanga kognitif menengah, dan C adalah yang paling
Piagetian ketiga, dimulai dari sekitar pendek. Apakah anak memahami
umur tujuh tahun sampai sekitar bahwa jika A>B, B>C, dan A>C?
sebelas tahun. Pemikiran operasional Menurut teori Piaget, pemikiran
konkret mencakup pengguna operasi. konkret operasional bisa
Penalaran logika menggantikan memahaminya, tetapi pemikiran pra-
penalaran intuitif, tetapi hanya dalam operasional tidak.
situasi konkret. Kemampuan untuk
menggolong-golongkan sudah ada. 4) Tahap operasional Formal
Tetapi belum bisa memecahkan Tahap ini, yang muncul pada
problem-problem abstrak. usia tujuh sampai lima belas tahun,
Operasi konkret adalah tindakan adalah tahap keempat menurut teori
mental yang bisa dibalikkan yang Piaget dan kognitif terakhir. Pada tahap
berkaitan dengan objek konkret nyata. ini, individu sudah mulai memikirkan
Operasi konkret membuat anak bisa pengalaman di luar pengalaman
mengoordinasikan beberapa konkret, dan memikirkannya secara
karakteristik, jadi bukan hanya fokus lebih abstrak, idealis, dan logis.
pada satu kualitas dari satu objek. Pada Kualitas abstrak dari pemikiran
level operasional konkret, anak-anak operasional formal tampak jelas dalam
secara mental bisa melakukan sesuatu pemecahan problem verbal. Pemikir
yang sebelumnya hanya bisa mereka operasional konkret perlu melihat
10
elemen konkret A, B, dan C untuk Dari ketiga klaim dasar ini
menarik kesimpulan logis bahwa jika A Vygotsky mengajukan gagasan yang unik
= B dan B = C, maka A = C. dan kuat tentang hubungan antara
Sebaliknya, pemikir operasional formal pembelajaran dan perkembangan. Ide
dapat memecahkan persoalan ini walau khusus merefleksikan pandangannya
problem ini hanya disajikan secara bahwa fungsi kognitif berasal dari situasi
verbal. sosial. Salah satu ide unik Vygotsky
Selain memiliki kemampuan adalah konsepnya tentang zone of
abstraksi, pemikir operasional formal proximal development.
punya kemampuan untuk melakukan Zone of Proximal Development
idealisasi dan membayangkan (ZPD) adalah istilah Vygotsky untuk
kemungkinan-kemungkinan. Pada serangkaian tugas yang terlalu sulit
tahap ini, remaja mulai melakukan dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat
pemikiran spekulasi tentang kualitas dipelajari dengan bantuan orang dewasa
ideal yang mereka inginkan dalam diri atau anak yang lebih mampu. Jadi batas
mereka dan diri orang lain. bawah dari ZPD adalah tingkat problem
yang dapat dipecahkan oleh anak seorang
2. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky diri. Batas atasnya adalah tingkat
Tappan (1998) dalam Santrock tanggung jawab atau tugas tambahan yang
(2008:60) menyatakan bahwa Ada tiga dapat diterima anak dengan bantuan dari
klaim dalam inti pandangan Vygotsky instruktur yang mampu.
a. Keahlian kognitif anak dapat Penekanan Vygotsky pada ZPD
dipahami apabila dianalisis dan menegaskan keyakinannya akan arti
diinterpretasikan secara penting dari pengaruh sosial, terutama
developmental. pengaruh pengajaran, terhadap
b. Kemampuan kognitif dimediasi perkembangan kognitif anak. Vygotsky
dengan kata, bahasa, dan bentuk memberi contoh cara menilai ZPD anak.
diskursus, yang berfungsi sebagai alat Misalkan, berdasarkan tes kecerdasan,
psikologis untuk membantu dan usia mental dari dua orang anak adalah 8
mentransformasi aktivitas mental, tahun. Menurut Vygotsky, kita tidak bisa
c. Kemampuan kognitif berasal dari berhenti sampai di sini saja. Kita harus
relasi sosial dan dipengaruhi oleh menentukan bagaimana masing-masing
latar belakang sosiokultural. anak akan berusaha menyelesaikan
Menurut Vygotsky, menggunakan problem yang dimaksudkan untuk anak
pendekatan developmental berarti yang lebih tua. Kita membantu masing-
memahami fungsi kognitif anak dengan masing anak dengan menunjukkan,
memeriksa asal usulnya dan mengajukan pertanyaan, dan
transformasinya dari bentuk awal ke bentuk memperkenalkan elemen awal dari solusi.
selanjutnya. Kemudian Robbins dalam Dengan bantuan atau kerja sama dengan
Santrock (2008:60) menyatakan bahwa orang dewasa ini, salah satu anak berhasil
untuk memahami fungsi kognitif kita harus memecahkan persoalan yang
memeriksa alat yang memperantarai dan sesungguhnya untuk level anak usia 12
membentuknya, membuat Vygotsky tahun, sedangkan anak yang satunya
berpendapat bahwa bahasa adalah alat yang memecahkan problem untuk level anak 9
paling penting. Kemudian Vygotsky tahun. Perbedaan antara usia mental dan
menyatakan bahwa kemampuan kognitif tingkat kinerja yang mereka capai dengan
berasal dari hubungan sosial dan kultur. bekerja sama dengan orang dewasa akan
Perkembangan anak tidak bisa dilepaskan mendefinisikan ZPD. Jadi ZPD
dari kegiatan sosial dan kultural. melibatkan kemampuan kognitif anak
yang berada dalam proses pendewasaan
11
dan tingkat kinerja mereka dengan a. Tahap informasi, yaitu tahap awal
bantuan orang yang lebih ahli. untuk memperoleh pengetahuan atau
3. Teori Kognitif menurut Lewin (teori pengalaman baru,
medan) b. Tahap transformasi, yaitu tahap
Teori ini dikemukakan oleh Kurt memahami, mencerna dan
Lewin (1892-1947). Menurutnya, masing- menganalisis pengetahuan baru serta
masing individu berada dalam medan mentransformasikan dalam bentuk
kekuatan yang bersifat psikologis. Medan baru yang mungkin bermanfaat untuk
dimana individu bereaksi disebut life hal-hal yang lain, dan
space. Life space mencakup perwujudan c. Tahap evaluasi, yaitu untuk
lingkungan dimana individu bereaksi, mengetahui apakah hasil tranformasi
misalnya; orang-orang yang dijumpainya, pada tahap kedua tadi benar atau
objek material yang ia hadapi, serta fungsi tidak. (Syah, 2009)
kejiwaan yang ia miliki. Jerome Bruner juga memandang
Jadi menurut Lewin, belajar belajar sebagai “instrumental
berlangsung sebagai akibat dari perubahan conceptualisme” yang mengandung
dalam struktur kognitif. Perubahan makna adanya alam semesta sebagai
struktur kognitif itu adalah hasil dari dua realita, hanya dalam pikiran manusia.
macam kekuatan: Oleh karena itu, pikiran manusia dapat
a. Struktur medan kognisi membangun gambaran mental yang
b. Kebutuhan motivasi internal individu sesuai dengan pikiran umum pada
(Khodijah, 2014) konsep yang bersifat khusus. Semakin
4. Teori Kognitif menurut Jerome Bruner bertambah dewasa kemampuan kognitif
Menurut Jerome Brunner, seseorang, maka semakin bebas
pembelajaran hendaknya dapat seseorang memberikan respon terhadap
menciptakan situasi agar mahasiswa dapat stimulus yang dihadapi.
belajar dari diri sendiri melalui
pengalaman dan eksperimen untuk Implikasi Teori Belajar Menurut Aliran
menemukan pengetahuan dan kemampuan Psikologi Kognitif dalam Pembelajaran
baru yang khas baginya. Dari sudut Willingham (dalam Danim dan Khairil :
pandang psikologi kognitif, bahwa cara 2010 : 39) menyatakan bahwa Hubungan
yang dipandang efektif untuk psikologi kognitif untuk kepentingan
meningkatkan kualitas output pendidikan pembelajaran di kelas adalah seperti hubungan
adalah pengembangan program-program kognitif untuk kepentingan fisika untuk
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keperluan pembangunan di bidang teknik,
keterlibatan mental intelektual pembelajar semisal jembatan. Memang, pengetahuan
pada setiap jenjang belajar. tentang pikiran psikologi kognitif yang
Sebagaimana direkomendasikan diperoleh dari percobaan tidak akan
Merril, bahwa jenjang belajar bergerak memberitahu guru cara mengajar anak-anak
dari tahapan mengingat, dilanjutkan ke secara baik. Namun demikian, psikologi
menerapkan, sampai pada tahap kognitif dapat menjelaskan prinsip-prinsip
penemuan konsep, prosedur atau prinsip pikiran siswa beroperasi sebagai pedoman
baru di bidang disiplin keilmuan atau latihan.
keahlian yang sedang dipelajari. Dalam Danim dan Khairil (2010 : 39)
teori belajar, Jerome Bruner berpendapat menyatakan bahwa Guru-guru pada umumnya
bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik sudah tahu fakta kunci aktivitas di kelas:
dan kreatif jika siswa dapat menemukan perhatian sangat penting bagi kepentingan siswa
sendiri suatu aturan atau kesimpulan belajar. Karena itu guru harus mengetahui
tertentu. Dalam hal ini Bruner bahwa anak-anak cenderung sama cara
membedakan menjadi tiga tahap, yaitu : belajarnya, pengetahuan faktual berkaitan
12
dengan keterampilan berpikir, dan siswa tidak murid melakukan eksplorasi dan
harus selalu didorong menggunakan metode menemukan kesimpulan sendiri. Guru
yang diterapkan para ahli. Pada sisi lain, tentu lebih banyak mengamati minat murid dan
guru harus memahami dimensi emosional, partisipasi alamiah dalam aktivitas mereka
elemen motivasi, dan elemen sosial anak untuk menentukan pelajaran apa yang
didiknya. diberikan.
Dalam membahas tentang implikasi Berdasarkan penjelasan dari Implikasi
perkembangan kognitif dalam pembelajaran teori Piaget di dalam pembelajaran maka
maka akan dijelaskan tentang implikasi teori seorang guru harus dapat memakai teori tersebut
Piaget dalam pembelajaran dan akan dilanjutkan untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran
dengan implikasi teori Vygotsky dalam peserta didik. Misalnya ada pendekatan
pembelajaran. kontruktivis maka guru dapat memberikan tugas
Santrock (2008:61) menyatakan bahwa kepada murid untuk mempelajari dan membuat
ada beberapa strategi mengajar untuk ringkasan pelajaran yang datang. Murid bisa
menerapkan teori Piaget dalam pembelajaran: mencari teori-teori untuk pelajaran yang akan
a. Gunakan pendekatan konstruktivis. datang di pustaka, internet, dan lain-lain.
Senada dengan pandangan aliran Dengan adanya kegiatan dari murid untuk
konstruktivis, Piaget menekankan bahwa belajar maka hasilnya akan lebih baik.
anak-anak akan belajar dengan lebih baik Teori-teori yang dijelaskan di atas
jika mereka aktif dan mencari solusi tentang implikasi teori Piaget dalam
sendiri. pembelajaran akan membuat siswa lebih banyak
b. Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru yang berperan dalam belajar. Dengan banyak peran
efektif harus merancang situasi yang siswa dalam belajar maka hasil pembelajaran
membuat murid belajar dengan bertindak. akan lebih baik dan siswa akan lebih memahami
c. Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat materi yang dipelajari. Jika siswa sudah
pemikiran anak. Murid tidak datang ke memahami materi yang telah dipelajarinya
sekolah dengan kepala kosong. Mereka maka dia akan lulus dalam ulangan dan ujian.
punya banyak gagasan tentang dunia fisik Santrock (2008:64) menyatakan bahwa
dan alam. cara memakai teori Vygotsky adalah sebagai
d. Gunakan penilaian terus-menerus. Makna berikut:
yang disusun oleh individu tidak dapat a. Gunakan zone of proximal development.
diukur dengan tes standar. Penilaian Mengajar harus dimulai pada batas atas
matematika dan bahasa (yang menilai zona, di mana murid mampu untuk
kemajuan dan hasil akhir), pertemuan mencapai tujuan dengan kerja sama erat
individual di mana murid mendiskusikan dengan pengajar. Dengan petunjuk dan
strategi pemikiran mereka dan penjelasan latihan yang terus menerus, murid akan
lisan dan tertulis oleh murid tentang mengorganisasikan dan menguasai urutan
penalaran mereka dapat dipakai sebagai tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan
alat untuk mengevaluasi kemajuan suatu keahlian yang diharapkan.
mereka. b. Gunakan teknik scaffolding. Cari
e. Tingkatkan kemampuan intelektual murid. kesempatan untuk menggunakan teknik ini
Menurut Piaget tingkat perkembangan ketika murid membutuhkan bantuan untuk
kemampuan intelektual murid aktivitas yang merupakan inisiatifnya
berkembang secara alamiah. Anak tidak sendiri.
boleh didesak dan ditekan untuk c. Gunakan kawan sesama murid yang lebih
berprestasi terlalu banyak di awal ahli sebagai guru. Vygotsky mengatakan
perkembangan mereka sebelum mereka bahwa Murid juga bisa mendapat manfaat
siap. dari bantuan dan petunjuk dari temannya
f. Jadikan ruang kelas menjadi eksplorasi yang lebih ahli.
dan penemuan. Guru menekankan agar
13
d. Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari 1. Dorong siswa untuk berpikir tentang materi
bahwa pembelajaran melibatkan suatu pelajaran dengan cara yang akan membantu
komunitas orang yang belajar. Baik itu anak mereka mengingatnya. Contoh ketika
maupun orang dewasa melakukan aktivitas mengenalkan konsep mamalia, minta siswa
belajar secara kolaboratif. untuk memberikan banyak contoh.
e. Pertimbangkan konteks kultural dalam 2. Bantu siswa mengindentifikasi hal-hal yang
pembelajaran. Fungsi penting dari paling penting bagi mereka untuk
pendidikan adalah membimbing murid dipelajari. Contoh berikan pertanyaan
dalam mempelajari keahlian yang penting kepada siswa yang harus mereka coba
bagi kultur tempat mereka berada. jawab sementara mereka membaca buku
f. Pantau dan dorong anak-anak dalam teks mereka. Masukkan pertanyaan yang
menggunakan private speech. Perhatikan meminta mereka menerapkan apa yang
perubahan perkembangan dari berbicara mereka baca dalam kehidupan mereka
dengan diri sendiri pada masa awal sekolah sendiri.
dasar. Pada masa sekolah dasar, dorong 3. Berikan pengalaman yang akan membantu
murid untuk menginternalisasikan dan siswa memahami topik-topik yang mereka
mengatur sendiri, pembicaraan mereka pelajari. Ketika mempelajari The Scarlett
dengan dirinya sendiri. Letter karya Nathaniel Hawthorne, bagilah
g. Nilai ZPDnya, bukan IQ. Vygotsky siswa dalam kelompok-kelompok kecil
mengatakan bahwa penilaian harus untuk membahas kemungkinan alasan
difokuskan untuk mengetahui ZPD si Pendeta Arthur Dimmesdale menolak
murid. Pembimbing memberi murid tugas mengakui bahwa ia adalah ayah bayi Hester
dengan tingkat kesulitan yang bervariasi Prynne.
untuk menentukan level terbaik untuk 4. Kaitkan ide-ide baru dengan hal-hal yang
memulai pelajaran. ZPD adalah pengukur telah diketahui dan diyakini siswa tentang
potensi belajar. ZPD menekankan bahwa dunia. Contoh Ketika mengenalkan kosa
pembelajaran bersifat interpersonal. kata debut kepada siswa-siswa Meksiko-
Jika teori yang disampaikan oleh Amerika, kaitkan dengan quinceanera,
Vygotsky di atas diterapkan dalam proses sebuah pesta “memperkenalkan kepada
pembelajaran di kelas maka hasil pembelajaran masyarakat (coming-out party)” yang
akan bagus. Hal ini disebabkan murid yang dilakukan banyak keluarga Meksiko-
tingkat pengetahuannya masih rendah. Lalu Amerika untuk anak-anak perempuan
dibantu oleh murid yang pintar maka mereka yang menginjak usia 15 tahun.
pengetahuan murid yang masih rendah ini 5. Pertimbangkan kelebihan dan keterbatasan
pelan-pelan akan meningkat. Dengan adanya dalam kemampuan pemrosesan kognitif
bantuan dari teman sebayanya maka murid akan siswa pada tingkat usia berbeda. Contoh
lebih nyaman dan akan mudah untuk bertanya Ketika mengajarkan anak-anak TK
jika ada sesuatu yang tidak dimegertinya dalam keterampilan hitung dasar, bantulah rentang
belajar. perhatian mereka yang pendek dengan
Kemudian dengan memakai teori memberikan penjelasan verbal yang singkat
Vygotsky maka pembelajaran akan lebih dan libatkan anak-anak dalam beragam
bermanfaat karena pembelajaran yang dilakukan aktivitas berhitung aktif dan langsung.
berdasarkan kebutuhan daerahnya. Jika murid 6. Rencanakan kegiatan-kegiatan kelas yang
sudah tamat belajar maka sewaktu bekerja, membuat siswa secara aktif berpikir dan
keahlian yang dimiliki oleh siswa akan dapat menggunakan mata pelajaran di kelas.
digunakan, sehingga antara teori dan praktik Contoh untuk membantu siswa memahami
dapat sejalan. garis lintang dan garis bujur, minta mereka
Ormrod (2009 : 271) menyatakan bahwa menelusuri jalur sebuah angin topan dengan
Implikasi teori psikologi kognitif dalam proses menggunakan koordinat garis lintang dan
pembelajaran adalah garis bujur yang diperoleh dari internet.
14
C. Penutup c. Berikan pengalaman yang akan
Dari pembahasan di atas dapat membantu siswa memahami topik-
disimpulkan: topik yang mereka pelajari.
1. Menurut teori belajar kognitif Jean d. Kaitkan ide-ide baru dengan hal-hal
Peaget mengemukakan bahwa secara yang telah diketahui dan diyakini
umum semua anak berkembang melalui siswa tentang dunia.
urutan yang sama, meskipun jenis dan e. Pertimbangkan kelebihan dan
tingkat pengalaman mereka berbeda satu keterbatasan dalam kemampuan
sama lainnya. Perkembangan mental pemrosesan kognitif siswa pada
anak terjadi secara bertahap dari tahap tingkat usia berbeda.
perkembangan moral berikutnya. f. Rencanakan kegiatan-kegiatan kelas
2. Vygotsky menyatakan bahwa yang membuat siswa secara aktif
kemampuan kognitif berasal dari berpikir dan menggunakan mata
hubungan sosial dan kultur. pelajaran di kelas.
Perkembangan anak tidak bisa
dilepaskan dari kegiatan sosial dan Daftar Pustaka
kultural.
3. Teori Kognitif menurut Lewin, masing- Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004.
masing individu berada dalam medan Psikologi Belajar. Cetakan Kedua.
kekuatan yang bersifat psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Medan dimana individu bereaksi disebut
life space. Belajar berlangsung sebagai Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran.
akibat dari perubahan dalam struktur Bandung: Alfabeta.
kognitif.
4. Menurut Jerome Brunner, pembelajaran Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan.
hendaknya dapat menciptakan situasi Jakarta: PT Rineka Cipta.
agar individu dapat belajar dari diri
sendiri melalui pengalaman dan Gredler, Margaret E. 2011. Learning and
eksperimen untuk menemukan Instruction: Teori dan Aplikasi: Edisi
pengetahuan dan kemampuan baru yang Keenam. Alih Bahasa oleh Tri Bowo
khas baginya. Dari sudut pandang B.S. Jakarta: Kencana.
psikologi kognitif, bahwa cara yang
dipandang efektif untuk meningkatkan Khodijah, Nyayu, 2014, Psikologi Pendidikan.
kualitas output pendidikan adalah Jakarta : Raja Grafindo Persada
pengembangan program-program
pembelajaran yang dapat Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi
mengoptimalkan keterlibatan mental Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh
intelektual pembelajar pada setiap dan Berkembang. Edisi Keenam. Alih
jenjang belajar. Bahasa: Wahyu Indianti, dkk. Jakarta:
5. Implikasi teori belajar kognitif dalam Penerbit Erlangga.
pembelajaran adalah dengan cara:
a. Dorong siswa untuk berpikir tentang Saam, Zulfan. 2010. Psikologi Pendidikan.
materi pelajaran dengan cara yang Pekanbaru: UR Press.
akan membantu mereka
mengingatnya. Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan:
b. Bantu siswa mengindentifikasi hal- Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.
hal yang paling penting bagi mereka
untuk dipelajari. Solso, Robert L.,dkk. 2008. Psikologi Kognitif.
Edisi Kedelapan. Alih Bahasa: Mikael

15
Rahardanto dan Kristianto Batuadji.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syah, Muhibbin, 2009, Psikologi Pendidikan


dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosda Karya

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam


Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran.


Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta: Media
Abadi.

16

Anda mungkin juga menyukai