2. Kodriyah (2186207038) 3. Nurhasanah (2186207032) 4. Halimatu sa’diyah (2186207033 TEORI KOGNITIF Pengertian Teori kognitif menggambarkan bahwa belajar adalah aktivitas internal yang terdiri dari beberapa proses, seperti: pemahaman, mengingat, mengolah informasi, problem-solving, analisis, prediksi, dan perasaan. Dan juga merupakan bagian dari Cognitif science. Cognitif science adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus membidangi peneliltian dan pembahasan mengenai segala hal yang berhubungan dengan ranah cipta ( cognitive domain ) manusia, seperti : proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan pemerolehan kembali informasi dan sistem memori ( akal ) manusia. Selain itu, psikologi kognitif juga berurusan dengan proses timbulnya kepercayaan dalam diri manusia. Sejarah psikolog kognitif Diawali dari rasa penasaran terhadap asal pengetahuan dan bagaimana pengetahuan ditampilkan dalam pikiran menjadi pondasi awal kemunculan psikologi kognitif. Terdapat dua perspektif tentang bagaimana pengetahuan ditampilkan dalam pikiran, yaitu: perspektif empiris dan perspektif nativis. Perspektif empiris memandang pengetahuan diperoleh dari pengalaman sepanjang hidup, sedangkan perspektif nativis menjelaskan bahwa pengetahuan sudah tersimpan dalam otak manusia sejak lahir. Memasuki abad ke-19, para psikolog bermunculan dari bidang studi filsafat. Para psikolog tersebut membentuk suatu disiplin ilmu baru yang berdasarkan pada hipotesis (dapat diuji) dan pada data-data empiris, walaupun ilmu baru tersebut bersumber dari filsafat. Pertengahan abad ke-19, teori-teori representasi pengetahuan terdikotomi menjadi struktur dan proses. Wundt di Jerman dan Tichener (muridnya Wundt) menekankan struktur dari representasi mental melalui penelitian mereka terkait introspeksi, sedangkan Brentano di Austria menekankan tindakan dari representasi mental yang dianggap tidak penting dalam psikologi. teori perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget sebagai berikut: A.Proses kognitif : memahami dunia anak-anak secara aktif, mereka menggunakan skema (kerangka kognitif atau kerangka referensi). Sebuah skema adalah konsep atau kerangka eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan mengin terpretasikan informasi. B Tahap Piagetian : menyatakan bahwa melalui observasinya, Piaget juga menyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan. Masing-masing tahap berhubungan dengan usia dan tersusun dari jalan pikiran yang berbeda-beda. Menurut Piaget, semakin banyak informasi tidak membuat pikiran anak lebih maju. Kualitas kemajuannya berbeda- beda. Tahapan Piaget itu adalah fase sensorimotor, pra operasional, operasional konkret, dan operasional formal Pengaruh Teori Kognitif terhadap Proses Belajar. Sebelum mengarah pada pengaruh teori ini dalam proses belajar, akan dikemukakan terlebih dahulu tentang definisi dari proses belajar itu sendiri, bahwa proses belajar adalah kata yang berasal dari bahasa latin proccessus yang berarti “berjalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (Syah, 2009: 109) proses adalah any change in any object or organism, particularly a behavioral or phychological change (proses adalah perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan). Kemudian proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif). Aplikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran Pendikan Jasmani dan Kesehatan. Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Kognitif sangat berperan dalam penerapan praktik dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dengan memberikan pemahaman (kegunaan fungsi dan apa yang dilakukan ke siswa), maka akan berpengaruh dalam penerapan dalam pengambilan sikap saat menerapkan teknik dalam aktivitas olahraga, sehingga dapat melakukan gerakan dengan benar tanpa pengawasan yang berarti (secara automatisasi), menerapkan dalam permainan. TERIMAKASIH