Anda di halaman 1dari 13

MATERI SKU PENEGAK BANTARA No.

a. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam.

Makna rukun Iman dan rukun Islam wajib dipahami setiap umat
muslim. Kedua hal ini tentunya sangat penting untuk menjadi seorang
muslim sejati. Apalagi, rukun Iman dan rukun Islam merupakan dasar dari
agama Islam.

Rukun Iman terdiri dari ada 6 hal yang perlu kamu yakini sebagai
umat Islam, sedangkan rukun Islam ada 5 yang harus dilaksanakan.
Sebagai dasar dari agama Islam, pembelajaran rukun Iman dan rukun Islam
telah diajarkan semenjak Sekolah Dasar.

Makna rukun Iman dan rukun Islam bisa disimak dari poin-poinnya
satu per satu. Memahami makna rukun Iman dan rukun Islam akan
membuat dasar beragama Islam kamu menjadi semakin kuat. Hal ini bisa
membuatmu menjadi seorang muslim yang taat beribadah.

Makna rukun Iman dan rukun Islam tentunya perlu benar-benar


kamu pahami sebagai seorang muslim. Iman merupakan kepercayaan yang
berkaitan dengan agama. Iman berkaitan dengan meyakini dalam hati,
mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.

Sementara itu, rukun Islam bisa dimaknai sebagai perbuatan atau


amalan yang diyakini dapat menjadi perantara menuju surga nantinya.
Rukun Islam wajib dipahami dan dilaksanakan oleh umat Islam, tentunya
dengan mengikuti ketentuannya. Rukun Islam ini menjadi pondasi seorang
muslim dalam menjalani kehidupan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Rukun Iman terdiri dari 6, yaitu:


1. Iman kepada Allah SWT
2. Iman kepada para Malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari akhir (kiamat)
6. Iman kepada Qada dan Qadar

Rukun Islam merupakan pedoman dan pondasi bagi agama seorang


muslim. Berikut 5 rukun Islam yang wajib kamu pahami:
1. Membaca Dua Kalimat Syahadat
2. Mendirikan Salat
3. Menunaikan Zakat
4. Puasa di bulan Ramadan
5. Naik Haji bagi yang mampu

b. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaan dan dapat mendirikan


sholat sunnah secara individu
Sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama
dengan dipimpin oleh imam dan dilakukan di tempat adzan
dikumandangan, bisa di masjid, surau atau mushola. Sholat secara
berjamaah merupakan sunnah terbesar Rasulullah Muhammad.
PEMBAHASAN

Adik-adik sholat adalah ibadah utama dalam islam. Tidak ada hal yang
lebih penting setelah kalimat thoyibbah selain sholat. Dikatakan dalam
sebuah hadist bahwa sholat ini merupakan tiang agama, orang yang tidak
sholat berarti sedang menjatuhkan agama. Dan dikatakan pula dalam
sebuah hadist bahwa sholat ini kuncinya surga. Barangsiapa yang
sholatnya terjaga maka ia ada dalam jaminan ALLAH, dan mereka yang
tidak terjaga sholatnya maka terlepas dari jaminan ALLAH. Maka dari itu
penting kita mengetahui rukun-rukun sholat.

Bagi laki-laki muslim yang baligh dan waras ( tidak gila ) maka wajib
sholat di masjid ( tempat adzan dikumandangkan) secara berjamaah diawal
waktu. Karena ini merupakan sunnah dari Rasulullah yang paling utama.
Karena kita diperintahkan untuk sholat sebagaimana beliau sholat. Sesuai
dengan hadist berikut :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku
tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku ke masjid.’ Maka ia
meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya keringanan tersebut.
Namun ketika orang itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata
kepadanya, ‘Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab,
‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR.
Muslim, no. 503)

Dihadist yang lain Rasulullah pernah bersabda yang mahfumnya beliau


ingin mengajak para pemuda untuk membakar rumah orang yang tidak
sholat berjamah, hal ini merupakan bukti bahwa sebegitu tidak sukanya
Rasulullah kepada orang yang tidak sholat berjamaah, walaupn kemudian
ulama menyampaikan bahwa sholat fardhu dirumah itu sah, tapi rugi,
karena tidak mendapatkan fadhilah sholat berjamaah.

Diantara fadhilah sholat berjamaah adalah :

 Dilipatgandakan pahala menjadi 27 derajat, dihadist lain 25 derajat


 Mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah terhadap umat islam dan
tetangga
 Lebih disukai oleh ALLAH daripada sholat sendiri-sendiri.
 Mengikuti sunnah terbesar Rasulullah Muhammad Shalallahu
Alaihi wasalam.
 Dan masih banyak lagi.

Namun bagi wanita, lebih afdol untuk sholat dirumah, bila dikerjakan
secara berjamaah maka dengan anak perempuan atau ibunya.
c. Mampu menjelaskan makna puasa dan macam-macam puasa

Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa adalah salah satu ibadah
umat Islam yang memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat, perut dan
farji (kemaluan) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan
niat khusus.

Perintah untuk untuk melaksanakan puasa Ramadhan berdasarkan Al-


Quran, Hadits dan kesepakatan ulama. Dalil yang menyatakan kewajiban
berpuasa disebut dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 yang memiliki
arti sebagai berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertakwa".

Selain puasa ramadhan yang wajib, ada pula ibadah puasa sunnah yang
dianjurkan untuk dilakukan di momen selain Ramadhan. Puasa sunnah
sendiri merupakan ibadah puasa yang tidak wajib hukumnya, namun
sangat dianjurkan dan banyak pahala yang bisa kita petik ketika dikerjakan.
Terdapat waktu-waktu tertentu dalam puasa sunnah, namun ada juga puasa
sunnah yang bisa dilakukan kapan saja.

Macam-Macam Puasa Sunnah

1. Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari
pada bulan Syawal, pasca hari raya Idul Fitri. Puasa sunnah ini dilakukan
di tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih
dalam bulan Syawal.

2. Puasa Dzulhijjah dan Puasa Arafah


Puasa bulan Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan di sepuluh
hari menjelang hari raya Idul Adha. Lebih lengkapnya, simak
penjelasannya di atas.

3. Puasa Muharram

Puasa Muharram adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Muharram,


atau tahun barunya umat Islam. Puasa Muharram biasanya dilakukan di
tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunnah Asyura.

4. Puasa Sya'ban

Berikutnya, puasa Sya'ban merupakan puasa sunnah yang dilakukan di


Bulan Sya'ban.

5. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Sunnah Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari pada setiap bulan
Qamariyyah yakni tanggal 13, 14, 15 Hijriyyah. Puasa sunnah ini dikenal
sebagai puasa hari putih.

6. Puasa Nabi Dawud

Puasa sunnah Nabi Dawud adalah puasa yang dilakukan selang-seling,


yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu seterusnya.

7. Puasa Senin Kamis

Puasa sunnah senin dan kamis merupakan puasa sunnah yang cukup
populer dilakukan umat Muslim. Sederhana, ini adalah puasa sunnah yang
dilakukan di hari Senin dan Kamis.
d. Tau tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul
Jenazah)

Apabila ada seseorang meninggal maka diwajibkan bagi sesama muslim untuk
mengurus (men-tajhiz) mayit. Hal tersebut hukumnya fardlu kifayah, yakni
apabila sudah dilaksanakan sebagian muslim, maka tidak wajib bagi muslim
lainnya.

Prosesi tajhiz mayit ada empat (4)

1. Memandikan
2. Mengafani
3. Mensholati
4. Menguburkan

1) Memandikan
ADAB MEMNADIKAN JENAZAH

1. Memandikan Jenazah di Tempat yang Terlindungi

Adab pertama dalam memandikan jenazah adalah melakukannya di tempat


yang terlindungi dari pandangan orang lain. Dengan begitu, aurat yang ada
pada jenazah tidak sampai terlihat oleh orang yang bukan pasangannya dan
bukan muhrim dengannya.

2. Memandikan Jenazah oleh Orang yang Memenuhi Syarat

Tidak setiap orang bisa memandikan jenazah. Ada syarat dan ketentuan
yang perlu diperhatikan agar proses memandikan jenazah sesuai dengan
syariat Islam. Secara umum, orang yang memandikan jenazah harus
memenuhi syarat utama. Yaitu muslim, berakal, sholeh, amanah, dan
mengetahui adab serta tata cara memandikan jenazah.

Selain itu, jenazah laki-laki harus dimandikan oleh laki-laki, begitu juga
jenazah perempuan harus dimandikan oleh perempuan. Orang yang
memiliki kekerabatan dekat dengan jenazah harus didahulukan. Seperti
ayah atau ibu, kakek atau nenek, anak, saudara, keponakan, paman,
sepupu, pasangan, dan lain-lain.

3. Memandikan Jenazah dengan Menutup Auratnya

Saat memandikan jenazah, maka aurat jenazah harus tetap tertutup. Karena
itu, sebelum jenazah dimandikan ada baiknya keluarga mempersiapkan
selembar kain. Kain ini digunakan untuk menutup aurat jenazah sehingga
terjaga dari orang lain yang mungkin melihatnya.

4. Memandikan Jenazah dengan Lembut

Meskipun jenazah adalah orang yang telah meninggal dunia, namun ia


tetap harus diperlakukan dengan lembut. Hal ini karena Islam sangat
menghargai manusia. Termasuk juga orang-orang yang telah meninggal
dunia.

Akan tetapi, jika jenazah yang dimandikan sudah mulai kaku, maka orang
yang memandikan boleh melemaskan sendi-sendi jenazah dengan lembut.
Yaitu dengan menekuk sendi-sendi sebanyak dua atau tiga kali.

5. Memandikan Jenazah dan Membersihkan Najis dan Kotorannya

Orang yang memandikan jenazah sebaiknya juga membersihkan segala


najis dan kotoran di dalam tubuh jenazah. Yaitu dengan cara mendudukkan
jenazah dan menekan lembut bagian perut sambil mengalirkan air.
Kemudian, lakukan istinja pada jenazah.

Selain itu, bagian mulut, gigi, dan hidung jenazah juga perlu dibersihkan
dengan lembut. Begitu juga dengan rambut dan bagian jenggot. Kemudian,
jenazah juga diwudhukan. Semua proses ini dilakukan secara lembut dan
tidak memaksa.

6. Merapikan Jenazah Setelah Dimandikan

Sebelum jenazah dikafani, jenazah sebaiknya juga dirapikan terlebih


dahulu. Diperbolehkan menyisir dan mengepang rambut jenazah serta
memotong kukunya jika terlihat panjang. Sehingga, jenazah tampak rapi
sebelum dikebumikan.

7. Menutup Aib Jenazah Selama Memandikan Jenazah dan


Setelahnya

Hal paling penting dalam memandikan jenazah adalah mencari orang yang
bisa memandikan jenazah dan juga amanah. Orang yang memandikan
jenazah wajib menjaga dan menutup aib dari jenazah yang dia mandikan.
Khususnya jika jenazah adalah orang yang baik semasa hidup.

Akan tetapi, jika jenazah yang dimandikan dikenal sebagai seorang ahli
maksiat, maka boleh membuka aib jenazah sebagai bentuk pembelajaran
kepada orang yang masih hidup.

Berikut adalah langkah-langkah untuk memandikan jenazah:

 Menggunakan sarung tangan sebelum memandikan jenazah.


 Menutup aurat jenazah menggunakan kain.
 Membersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak,
celah jari tangan, kaki, dan rambut jenazah.
 Bersihkan kotoran jenazah dengan menekan perutnya perlahan agar
kotoran dapat keluar.
 Menyiram seluruh badan jenazah menggunakan air sabun.
 Menyiram jenazah menggunakan air bersih sambil beniat sesuai
dengan jenis kelamin jenazah.
 Niat memandikan untuk jenazah perempuan: Nawaitu ghusla
adaa’an hadzihil mayyitati lillahi ta’aalaa (Aku berniat
memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (perempuan)
ini karena Allah Ta’ala).
 Niat memandikan untuk jenazah laki-laki: Nawaitu ghusla adaa’an
hadzal mayyiti lillahi ta’aalaa (Aku berniat memandikan untuk
memenuhi kewajiban dari jenazah (laki-laki) ini karena Allah
Ta’ala).
 Siram dan basuh jenazah dari kepala hingga ujung kaki
menggunakan air bersih, mulai dari sebelah kanan kemudian kiri
masing-masing tiga kali.
 Miringkan jenazah ke kiri untuk membasuh bagian lambung kanan
sebelah belakang, kemudian miringkan jenazah ke kanan untuk
membasuh bagian lambung kiri sebelah belakang.
 Siram menggunakan air bersih kemudian siram lagi menggunakan
air kapur barus.
 Wudukan jenazah seperti orang berwudu sebelum salat.
 Buka sanggul rambut perempuan dan biarkan rambut terurai untuk
dibersihkan kemudian keringkan dengan handuk dan kepang.
 Setelah jenazah dimandikan beri wangi-wangian yang tidak
mengandung alkohol sebelum mulai dikafani.

2) mengafani

Mayat Laki-laki

 Siapkan tali pengikat kafan secara vertikal di bawah kain kafan


lapis pertama yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
 Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama lalu bentangkan
kain kafan lapis kedua.
 Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua lalu bentangkan kaki
kafan lapis ketiga.
 Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga kemudian letakkan
jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
 Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari kanan lalu kiri.
 Ikat kain menggunakan tali pengikat yang sudah disediakan.

Mayat Perempuan

Mengafani jenazah perempuan cukup berbeda dengan jenazah laki-laki,


berikut tata cara mengurus jenazah perempuan:

 Sediakan 3-5 utas tali pada bagian bawah kain kafan.


 Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong kemudian
letakkan sarung pada badan antara pusar sampai lutut.
 Siapkan baju gamis dan kerudung untuk jenazah.
 Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian dan letakkan
di anggota badan tertentu.
 Baringkan jenazah di atas kain kafan.
 Pakaikan kain sarung, gamis, dan kerudung pada jenazah dan
kepang rambut jenazah.
 Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari kanan lalu kiri dan
ikat menggunakan tali.

3) Menyolati

Setelah memandikan dan mengafani jenazah, kamu dapat langsung


melakukan salat jenazah.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menyalatkan jenazah:

 Berniat di dalam hati.


 Berdiri bagi yang mampu berdiri.
 Melakukan empat kali takbir.
 Setelah takbir pertama, membaca Al Fatihah.
 Takbir kedua, membaca selawat.
 Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah yaitu:

Allahummagfirla-hu warham-hu wa’aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-


hu wa wassimadkhola-hu waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa
naqqi-hi minal khothoyaa kamma naqqoitats tsaubal abdyadho minad
danaas wa abdil-hu daaron khoirom min daa-ri wa ahlan khoirom min
ahli-hi wa zawjan khoirom min zawji-hi wa ad-khilkul jannata, wa a’idz-
hu min ‘adzabil qobri wa’adzabin naar

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan


dia (dari beberapa hal yang tidak disukainya), maafkanlah dia dan
tempatkan dia di Surga, luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air
salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di
dunia), dan masukanlah dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan
Neraka” (HR. Muslim no.963)
 Setelah takbir keempat, membaca doa sebagai berikut:

Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu wagfir lanaa


wa la-hu (–haa untuk perempuan)

Artinya: “Ya Allah, jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya
dan jangan sesatkan kami sepeninggalannya, ampunilah kami dan ampunilah dia.

e. Dapat membaca doa Ijab Qabul Zakat

Doa zakat fitrah :

ْ ِ‫ْت اَ ْن اُ ْخ ِر َج َز َكاةَ ْالف‬


‫ط ِر َع ْن نَ ْف ِس ْى فَرْ ضًا ِهللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬
Artinya :Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu
karena Allah Ta’ala

Doa zakat mal :

‫ْت َأ ْن ُأ ْخ ِر َج َز َكاةَ َمالِى فَرْ ضًا هَّلِل ِ تَ َعالَى‬


ُ ‫نَ َوي‬
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat hartaku, fardhu karena Allah Ta’ala

Doa menerima zakat:

َ َ‫ك فِ ْي َما َأ ْبقَ ْيتَ َو َج َعلَهُ ل‬


‫ك طَه ُْورًا‬ َ َ‫ك هللاُ فِ ْي َما َأ ْعطَ ْيتَ َوب‬
َ ‫ار‬ َ ‫آج َر‬
َ
Artinya : Semoga Allah memberikan ganjaran pahalaterhadap apa yang
telah engkau berikandan semoga Allah memberikan keberkahan terhadap
harta yang engkau sisakandan semoga Allah menjadikannya sebagai
pensuci bagi engkau.
Pembahasan

Mengapa umat Islam perlu mengeluarkan zakat?.. Umat islam perlu


membayar zakat mal untuk membersihkan harta yang kita punya.

Dan sesungguhnya harta kita itu belum suci kalau kita belum menzakati
nya .Jadi umat islam membayar zakat sebagai pembersih atas harta kita,
dengan membayarkan sebagian harta kita kepada asnaf zakat.

Zakat ada 3 macam  :

1) zakat fitrah
2) zakat mal
3) zakat penghasilan

Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib bagi semua muslim / muslimah , baik baru lahir sampai
sudah rentah

. Zakat fitrah berupa makanan pokok , untuk indonesia berupa beras sekitar
2,5 kg sampai 3 kg

Zakat Mal

Zakat Mal adalah zakat harta benda , zakat mal ini adalah benda" berharga
wajib kita zakati , dan hanya sekali zakatnya  

Contoh : kita membeli rumah , kita wajib zakat 1 kali , adapun besar
zakatnya adalah 2,5% dari harga

Namun dalam hal zakat mal ini ada banyak ahli fiqh yg berbeda" pendapat,
ada yg berpendapat harus sdh mencapai nisab , ada yg tdk

Zakat mal ada yang berpendapat hanya harta berupa emas, perak, binatang
ternak, hasil pertanian

Zakat Penghasilan  
Zakat penghasilan boleh kita keluarkan setiap kita dapat penghasilan ,
boleh juga 1 tahun , jika 1 tahun maka cara mengeluarkan zakatnya kita
total penghasilan kita dalam 1 tahun itu , adapun besar zakatnya adalah
2,5% dari total penghasilan kita.

Yang berhak menerima zakat ada 8 golongan  


1.  Fakir  = orang yang tidak memiliki harta
2.  Miskin = orang yang penghasilannya tidak mencukupi
3.  Gharim = orang yang memiliki banyak hutang
4.  Riqab  = hamba sahaya atau budak
5.  Fisabilillah  = pejuang di jalan Allah
6.  Mualaf  = orang yang baru masuk Islam
7.  Ibnu Sabil  = musyafir dan para pelajar perantauan
8.  Amil zakat  = panitia penerima dan pengelola dana zakat  

f. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan


hadist tersebut

Anda mungkin juga menyukai