Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI SKU TENTANG AGAMA ISLAM

1. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam


Makna rukun Iman dan rukun Islam wajib diketahui oleh seluruh orang Muslim di
seluruh dunia. Di dalam ajaran agama Islam, rukun Iman dan rukun Islam merupakan
'pilar' penting yang dijadikan sebagai pedoman hidup.
Iman menurut bahasa artinya membenarkan, dan Iman menurut
syariat Islam bermaksud mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan
mengamalkannya dengan perbuatan. Sedangkan rukun Islam merupakan pilar yang
mencirikan seorang muslim. Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seorang
muslim dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dengan kata lain, rukun Islam merupakan perbuatan atau amalan yang berbentuk
fisik, sedangkan rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang
ada di dalam hati.

Rukun Iman
1) Makna Iman kepada Allah SWT
Makna dari rukun Iman yang pertama, yakni kita meyakini bahwa tiada Tuhan
lain yang layak disembah selain ALLAH SWT. Rukun Iman yang pertama ini berarti,
kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah yang menciptakan seluruh
makhluk yang ada di langit, bumi, dan seluruh alam semesta.
Kita bisa meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an (Asmaul
Husna) dan hanya kepada Allah lah kita memohon perlindungan dan pertolongan
dengan berdzikir, bersujud dan berdoa.
Meyakini atau Iman kepada Allah juga bisa diwujudkan dari amal perbuatan
baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
2) Iman Kepada Malaikat
Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa
mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib
ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya (Nur) dan bertugas untuk menjalankan perintah
dari Allah untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin.
Malaikat merupakan makhluk yang sangat taat kepada Allah dan senantiasa
selalu bertasbih tanpa henti siang dan malam.
3) Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Makna dari Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah, kita harus meyakini jika
seluruh kita yang ditunkan kepada Nabi datangnya dari Allah SWT, terutama Al-Quran.
Sebagai umat Islam, kita juga harus berpedoman pada kitab suci Al-Quran.
4) Makna Iman kepada Nabi dan Rasul
Makna dari rukun Iman ini ialah kita meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah
manusia utusan Allah yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan
ancaman di muka bumi. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai
segala ajarannya baik dari lisan maupun mengkuti jejak suri tauladan Nabi dan Rasul.
5) Makna Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada hari Kiamat ialah mempercayai jika hari akhir benar-benar ada.
Kiamat merupakan hari dimana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan.
Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dan mempercayai tanda-tanda akhir
zaman seperti munculnya dajjal, turunya Nabi Isa a.s, keluarnya Y'juj dan Ma'juj,
terbitnya matahari dari Barat, semakin banyak kejahatan, serta banyaknya amanah
yang tidak lagi dijalankan.
Selain itu beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan
setelah kematian, dimana kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di Akhirat.
6) Makna Iman kepada Qada dan Qadar
Makna beriman kepada Qada dan Qadar artinya ialah kita mengimani bahwa
apapun yang terjadi di muka bumi juga kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik
maupun buruk merupakan kehendak dari Allah SWT.
Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan
terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak
diketahui oleh manusia.

Rukun Islam
1) Makna Membaca Dua Kalimat Syahadat
Membaca dua kalimat syahadat bisa dikatakan sebagai gerbang untuk
memenuhi fitrah manusia yakni untuk beribadah kepada Allah SWT. Syahadat juga
bisa diartikan sebagai intisari dari agama Islam yang bermakna 'Menolak' dan
"Menetapkan'.
Menolak berarti kita menolak sesembahan selain Allah serta kita menetapkan
bahwa hanya Allah-lah Tuhan yang patut di sembah. Membaca dua kalimat syahadat
juga berarti seorang muslim sudah yakin memeluk agama Islam dan ikhlas
menjalankan syariat serta kewajibannya. Isi dari dua kalimat syahadat, yakni:
"Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah"
Artinya:
"Saya bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah".
2) Mendirikan Shalat
Rukun Islam selanjutnya ialah menjalankan shalat. Bagi seorang muslim, Shalat
lima waktu merupakan hal yang wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Salat
wajib dikerjakan sesuai waktu yang telah ditetapkan, mulai salat subuh yang dibatasi
sampai terbitnya matahari hingga salat isya pada malam hari. Selain shalat wajib, ada
pula shalat sunnah yang jika dikerjakan akan memebrikan pahala dan kebaikan.
3) Membayar Zakat
Zakat merupakan rukun Islam yang wajib dilakukan bagi setiap umat Islam yang
dirasa mampu untuk melakukannya. Zakat sendiri dibagi menjadi dua yakni zakat wajib
dan sunnah.
Zakat wajib biasa disebut dengan zakat fitrah yang dibayarkan sebelum
perayaan Idul Fitri dan jumlahnya biasanya sudah ditentukan serta zakat mal atau
zakat yang bergantung pada penghasilan yang di dapat seorang muslim.

4) Menjalankan Puasa Ramadhan


Seorang Muslim wajib menunaikan ibadah puasa Ramadhan setiap tahunnya.
Selain mewajibkan seorang muslim melakukan puasa, pada bulan Ramadan adalah
bulan yang dipenuhi berkah sehingga apabila umat muslim melakukan kebaikan akan
mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
5) Naik Haji bagi yang Mampu
Rukun Islam yang terakhir ialah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Mampu dalam artian sanggup secara lahir dan batin, secara fisik dan material.Hal ini
dikarenakan menunaikan ibadah haji membutuhkan banyak persiapan serta memakan
biaya dan kesiapan hati yang matang.

2. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah
secara individu
Shalat adalah sarana komunikasi antara Allah dan hamba-Nya. Agar kita dapat
menjadi hamba yang beriman kepada Allah SWT. shalat ibadah pertama kali yang akan
Allah SWT. minta pertanggungjawaban nya kelak di akhirat nanti.
Berjamaah berasal dari kata jamak. Menurut bahasa Indonesia jamak berarti dua
orang atau lebih, sedangkan menurut bahasa arab jamak berarti lebih dari satu orang. Di
dalam sebuah hadist dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dari shalat
sendiri. Shalat berjamaah termasuk salah satu cara untuk menumbuhkan rasa
persaudaraan.
Macam – macam shalat berjamaah antaran lain sebagai berikut:
 Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat yang dikerjakan mengiringi shalat fardu
 Shalat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berja’ah, seperti shalat witir, shalat
dhuha’, shalattahiyatul masjid, shalat setelah wudhu, shalat istikhara, shalat tahajjud,
shalat hajat, dan sebagainya
 Shalat sunnah bukan rawatib yang dilakukan yang dilakukan berjama’ah, seperti
shalat tarawih, shalat hari raya (idul fitri & idul adha), shalat gerhana, shalat istisqa’
(minta hujan).

3. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa


Menurut bahasa, berpuasa berarti menahan diri. Menurut islilah, berpuasa yaitu
menahan diri ‘sepenuhnya’ dari makan, minum, hubungan intim, merokok, dan hal – hal
yang dapat membatalkan puasa itu sendiri mulai fajar sampai terbenamnya matahari.
Makna lain dari berpuasa ialah dapat menehan diri dari hal-hal yang tidak penting
seperti bicara sia-sia, pertengkaran daan perkelahian, atau pekerjaan di bawah martabat
seorang mukmin sejati. Adapun macam –macam puasa antara lain sebagai berikut:
 Puasa wajib, yaitu puasa yang dilakukan peda bulan kesembilan (bulan ramadhan)
dari tahun hijriyah dan dilakukan selam sebulan penuh.
 Puasa sunnah, yaitu puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, diantara
waktu:
1) Setiap hari senin dan kamis dari seminggu
2) Hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan lunar
3) Enam hari di bulan syawal
4) Hari Arafat (tanggal 9 bulan dzulhijjah)
5) Hari ashuraa ( tanggal 10 muhamrram), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau
sesudahnya
6) Puasa kafarat, yakni bayaran karena tidak mampu menjalani puasa wajib.
4. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah)
Tata cara merawat atau mengurus jenazah adal sebagai berikut.
1) Memandikan, yaitu membersihkan jenazah dari ujungkepala sampai ujung kaki, ladi
mengeluarkan seluruh kotoran yang tertinggla dalam tubuh jenazah, kemudian
menutup semuah lubang yang ada pada jenazah.
2) Mengafani, yaitu membungkus jenazah dengan kain kafan. Untuk jenazah
perempuan lapisan kain kafannya 5 lapis kain, lebih banyak daripada jenazah laki-laki
yang hanya 3 lapis karena tubuh perempuan lebih besar . sebelumnya jenazah di lap
badannya sampai kering.
3) Menyolatkan, yaitu proses dimana posisi iman dalam sholat jenazah untuk laki – laki
berada di samping kepala mayit dan untuk jenazah perempuan disamping perut
mayit. Sholat jenazah terdiri dari empat takbir.
 Takbir pertama, lalu membaca doa Al-Fatihah
 Takbir kedua, lalu membaca sholawat nabi
 Takbir ketiga, lalu membaca doa untuk jenazah/mayit
 Takbir keempat, lalu membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan
4) Menguburkan, yaitu posisi menghadap kekiblat. Setelah masuk ikatar di atas kepala
dibuka lalu mengmandangkan Adzan di dekat telinganya.
5. Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat

6. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut

Anda mungkin juga menyukai