Anda di halaman 1dari 8

Hari Senin,3 April 2023

Problematika Kehidupan Kontemporer

Bagi sebagian besar orang mungkin percaya bahwa kehidupan manusia itu
seperti roda berputar. Kadang diatas, namun kadang juga dibawah. Tapi menurut
agama islam jalan kehidupan seseorang seperti garis lurus. Islam tidak menyetujui
pernyataan “reinkarnasi” bagitu manusia meninggal maka tidak ada lagi kehidupan
dialam dunia yang dapat diulangi. Misalnya pada kehidupan ini si A hidup miskin,
dan hidupnya penuh akan masalah yang menimpanya, setelah ia meninggal maka
sudah berakhir semua, ia tidak akan hidup lagi dengan raga lain dan nasib yang
berbeda dari sebelumnya.
Sesudah kematian seseorang, maka semua amalannya akan terputus.
Kecuali 3 amalan berikut:
 Anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.
Yaitu doa anak sholeh yang senantiasa mendoakan orang tuanya yang sudah
meninggal agar dosa-dosanya selama hidup didunia diampuni oleh Allah
SWT.
 Amal jariah / shodaqoh jariahnya semasa hidup.
Misalnya, orang yang membangun masjid, dan masjid tersebut terus
dimakmurkan dengan ramainya jamaah. Maka, pahala orang yang telah
membangun masjid tersebut dengan niat karena allah akan terus mengalir
walaupun orang tersebut telah meninggal.
 Dan, ilmu yang bermanfaat.
Yaitu, dimana kita mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, dan dia
mengajarkannya lagi pada teman atau kerabatnya, sampai begitu seterusnya,
maka pahalanya akan terus mengalir kepada kita, walaupun kita sudah
meninggal.
Keyakinan dan kebiasaan kehidupan di masyarakat yang salah, akan
menjadikan tingkah laku dan tata cara kehidupan yang salah pula. Maka dari itu, kita
harus memiliki keyakinan dan kebiasaan yang sesuai dengan al-qur’an maupun
hadist. Tolak ukur tingkah laku manusia yang paling efektif adalah dari sholatnya.
Jika sholat 5 waktu seseorang terpenuhi dengan baik, maka bisa dipastikan akan
berpengaruh baik dalam kehidupan sehari-harinya begitu pula sebaliknya.
Sholat adalah tiang agama hal tersebut diibaratkan seperti apabila akan
membangun suatu rumah tapi tidak mempunyai tiang yang kuat maka sudah bisa
dipastikan rumah tersebut tidak berdiri dengan kokoh atau bahkan roboh. Begitu
pula dengan kata “ sholat adalah tiang agama” jika kita tidak menjalankan sholat 5
waktu dengan baik, maka hidup kita tidak akan berjalan dengan baik, baik didunia
maupun diakhirat kelak. Bahkan dahulu pada zaman Rasulullah SAW, beliau pernah
menolak untuk mensholatkan jenazah karena 3 hal yaitu:
1. Kafir dan Fasik
Kafir yaitu golongan orang yang selama hidupnya tidak pernah sholat dan
meyakini bahwa sholat tidaklah wajib bagi umat muslim. Sedangkan, Fasik
yaitu golongan orang yang selama hidupnya tidak pernah sholat dikarenakan
malas. Bahkan orang Fasik juga tidak boleh dijadikan saksi di pengadilan dan
wali hakim/nikah.
2. Berhutang
Yaitu orang yang berhutang sesama hidupnya tetapi malas/ tidak niat dalam
membayar hutangnya.
3. Anak yang durhaka
Yaitu anak yang semasa hidupnya telah durhaka kepada kedua orang tuanya.
Rasulullah menolak untuk mensholatkan 3 golongan orang diatas dikarenakan untuk
memberi pelajaran pada umatnya yang masih hidup agar menghindari 3 sikap
tersebut.
Jadi, dari pernyataan diatas bisa kita simpulkan bahwa jangan pernah
sesekali kita melalaikan/meninggalkan sholat, terutama sholat 5 waktu. Karena,
amal yang pertama kali dihisab adalah sholatnya. Maka, tegakkalah sholat sebelum
kamu disholatkan.
Hari Selasa, 4 April 2023

Adab Menuntut Ilmu

Setiap manusia yang hidup di dunia ini baik yang beriman atau tidak kepada
Allah SWT diberi kenikmatan oleh Allah. Tapi, yang disayang oleh Allah hanya orang
yang beriman. Berikut ini adalah beberapa keutamaan mencari ilmu / manfaatnya
(HR : Muslim) :
1. Dengan ilmu mempermudah jalan ke surga.
Dengan ilmu yang bermanfaat akan mempermudah jalan kita untuk masuk ke
surganya Allah SWT.
2. Orang yang berilmu dimuliakan hidupnya di dunia dan akhirat.
Orang yang berilmu / memiliki ilmu yang bermanfaat bagi orang lain maka
akan dimuliakan hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.

Agar dapat mendapatkan manfaat dari mencari ilmu, kita juga harus dapat
mengamalkan Adab/ tata krama dalam mencari ilmu. Berikut ini adalah Adab dalam
mencari Ilmu :
 Niat ikhlas karena Allah SWT.
Rasa Ikhlas adalah syarat (ibadah) yang akan dicatat oleh malaikat. Jadi,
Saat kita mencari ilmu harus dilandasi oleh rasa ikhlas. Karena dengan rasa
ikhlas akan mempermudah dan meringankan kita dalam menjalaninya.
 Mencari Ilmu untuk diamalkan
Kita dalam mencari ilmu untuk diamalkan, bukan untuk dihafalkan saja.
Karena sebagian besar orang mencari ilmu biasanya bertujuan supaya
dikagumi orang lain, agar titelnya Panjang, misalnya doctor, professor.
Mencari ilmu untuk diamalkan, karena amal yang tidak didasari ilmu maka
tidak diterima oleh Allah SWT. Dan batas untuk mencari ilmu adalah liang
lahat / meninggal.
 Sedikit tapi terus menerus lebih baik daripada banyak tapi sekali
Maksudnya, lebih baik kita terus mencari dan mengamalkan ilmu secara
terus-menerus walaupun hanya sedikit-sedikit, daripada mencari ilmu yang
banyak, tapi mengamalkannya hanya sekali.
 Tidak merasa masuk surga dengan amalnya
Banyak sebagian orang merasa bahwa amal yang kita perbuat akan
membuat kita masuk surgadan orang yang merasa seperti itu berarti dia
sombang, tetapi sejatinya kita masuk surga karena rahmat Allah dan Rahmat
Allah diperoleh dengan mengaji. Terutama surah Yasin, karena Surah Yasin
adalah hatinya Al-Quran. Jadi, kalau kita sudah mendapatkan hatinya maka
yang lain mengikutinya.
 Kalau tidak tahu, bertanya
Maksudnya pertanyaan yang dipertanyakan adalah pertanyaan yang akan
berpengaruh pada amal kita dan memperbaiki amal kita. Misalnya pertanyaan
seputar Sholat, Dzikir, Puasa, Baca Qur’an, Shodaqoh, Zakat, Wakaf, Infaq.
 Sesudah belajar, disampaikan
Maksudnya sesudah kita menuntut ilmu, sebaiknya kita sampaikan pada
orang lain, terutama pada keluarga kita, dengan tujuan mendapat Rahmat
dari Allah dan bukan untuk dipamerkan/disombongkan.
 Harus Sabar
Dalam menuntut ilmu, harus dilandasi rasa sabar, karena dengan kesabaran
akan mempermudah kita dalam memahami dan mencerna ilmu yang kita
tekuni.
 Dilandasi rasa senang
Selain harus sabar, kita juga harus melandasi rasa senang dihati kita dalam
menuntut ilmu. Karena dengan rasa senang juga akan mempengaruhi
konsentrasi kita dalam menuntut ilmu.
 Setelah majelis ilmu, berdoa
Pada saat kita mencari ilmu dimajelis ilmu, maka dihadiri oleh para malaikat,
dan sebaiknya kita berdoa dan malaikat akan mengaminkan.

Adapun tujuan mencari ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan baik diri
sendiri dan orang lain. Hal tersebut terdapat dalam surah An-Nahl Ayat 43 yang
bunyinya “Dan kami tidak menguus sebelum engkau (Muhammad), melainkan
orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah
kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”.
Karena ilmu tidak hanya dipakai sendiri akan tetapi, harus ditularkan pada orang lain
yang nantinya akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang. Karena pahalanya
akan mengalir terus menerus.
Ilmu yang sudah didapatkan juga harus diamalkan sebab, jika tidak diamalkan
tidak akan bermanfaat. Diibaratkan seperti pohon yang lebat tapi tidak berbuah.
Hari Rabu, 5 April 2023

Meraih Rahmat, Ampunan, dan Surga di Bulan Mulia

Sebagai bulan paling istimewa bagi umat Muslim, Ramadhan memiliki


sejumlah keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan pada umumnya.
Oleh sebab itu, jangan sampai kita yang masih diberi nikmat umur panjang
dan kesehatan untuk berjumpa bulan idaman ini, menyia-nyiakan begitu
saja segala manfaat yang terdapat di dalamnya.
Untuk meraih macam ragam keutamaan Ramadhan, umat Muslim pun
berlomba melaksanakan anjuran-anjuran ibadah di dalamnya, mulai dari
shalat tarawih yang terlihat padat di mushala dan masjid-masjid, tadarus
Al-Qur’an yang terdengar syiar di hampir setiap sudut kota dan desa,
sedekah takjil yang biasanya banyak dijumpai di masjid-masjid pinggir
jalan, dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan untuk meraih keutamaan
bulan suci ini.
Termasuk keutamaan itu adalah tiga kado istimewa bulan suci Ramadhan,
yaitu rahmat (kasih sayang Allah), ampunan (maghfirah), dan masuk ke
surga-Nya (terbebas dari api neraka).

1. Ramadhan sebagai Bulan Rahmat


Mendapat rahmat atau kasih sayang Allah merupakan sesuatu yang
sangat penting dan sebisa mungkin seorang Muslim meraihnya. Sebab,
peran rahmat Allah sangat besar bagi seorang hamba di akhirat kelak.
Bisa jadi seseorang merupakan hamba yang taat, rajin ibadah, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, jika tidak mendapat rahmat Allah dan
ibadahnya tidak diterima, na’udzubillah, amalnya hanya sia-sia.
Berkaitan dengan ini, penting untuk kita simak kisah seorang hamba
taat yang beribadah selama 500 tahun, tapi ia masuk surga bukan
karena ibadahnya, melainkan karena rahmat Allah. Kisah ini
diriwayatkan oleh alHakim dalam al-Mustadrak-nya.

2. Ramadhan sebagai Bulan Ampunan


Kita tentu sering mendengar, membaca, atau menyampaikan langsung,
baik dalam kesempatan ceramah, tulisan di media massa, ataupun di
video-video yang tersebar berbagai platform media sosial, bahwa
Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Sudah barang tentu semua
umat Muslim ingin mendapat ampunan ini. Maka, salah satu doa yang
khas dibaca dan dianjurkan dalam bulan suci ini adalah perbanyak
memohon ampunan.

3. Ramadhan sebagai Bulan Meraih Surga


Selain rahmat dan ampunan, pada bulan Ramadhan ini Allah juga
membuka pintu-pintu surga dan menutup rapat-rapat pintu neraka-Nya.
Abdissalam menjelaskan, ‘dibukanya pintu surga’ merupakan simbol
imbauan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah di bulan
suci Ramadhan, sementara ‘dibelengguhnya setan’ merupakan simbol
untuk mencegah diri dari perbuatan maksiat. Artinya, kita bisa
mendapatkan kesempatan meraih surga di bulan Ramadhan ini jika kita
mengupayakan diri sendiri dengan memperbanyak amal-amal ibadah
yang dianjurkan sekaligus menahan diri dari segala perbuatan maksiat.

Dari bulan Spesial atau bulan Ramadhan kita diberikan Rahmat Allah Swt.,
diberi ampunan oleh Allah dan kita bisa melakukan ibadah tanpa merasa ada
gangguan yang sifatnya negatif karena bulan tersebut merupakan bulan yang
pintu Nerakanya ditutup rapat. Jadi gunakan bulan Ramadhan ini dengan
Ibadah, bersedekah dan melakukan hal-hal yang baik supaya kita bisa
merasakan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Hari Kamis, 6 April 2023

Meraih Cinta di Bulan Ramadhan

Bisa di pahami bahwa cinta akan lurus terkendali oleh orang yang mengerti
apa itu cinta sesungguhnya. Akan hancur pemaknaanya jika cinta hanya lampiasan
hawa nafsu semata. Tidak sedikit orang-orang memahami ini semua.
Cinta bukan mengajarkan kita untuk menghinakan diri, tetapi
menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi
membangkitkan semangat, cinta juga dapat mengubah pahit menjadi manis, debu
beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga,
derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Cinta juga mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan
yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi
pemimpin. Inilah dasyatnya cinta!
Maka Labuhkan lah cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, kecintaan kepada
Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah segala
hal. Ulurkan cinta kita karena Allah dan tariklah cinta karena Allah, kita tak akan
pernah kecewa.

Beberapa cara mendapatkan cinta Allah Swt :


1. Taubat
Kita sebagai manusia pasti ada kesalahan atau keburukan yang sering
kali kita lakukan, maka dari itu kita harus bisa meninggalkan kebiasaan
buruknya dan berubah menjadi lebih baik lagi.

2. Salat Wajib Tepat Waktu


Ibadah wajib merupakan cara cepat meraih cinta Allah SWT. Oleh
karena itu, kerjakanlah salat wajib secara tepat waktu agar lebih mudah
meraih cinta Allah SWT.

3. Berzikir
Cara kita meraih cinta Allah Swt juga dapat dilakukan dengan
berzikir,sebagaimana yang dilakukan oleh para anbiya.
Jika kita terus menerus membaca dzikir, maka akan menambah timbangan
kebaikan. Hal ini juga diharapkan agar kita selalu diberikan Rahmat oleh Allah
Swt, berdzikir pun merupakan jalan untuk mendapatkan jalan untuk lebih
dekat diri kepada Allah Swt.
Untuk itu kita harus selalu berusaha dengan istiqamah berdzikir
sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
4. Membaca Al – Qur’an
Ketika kita sedang membaca Al-Quran hakikatnya sedang berdialog
dengan Allah Swt. Dan sesungguhnya membaca Al-Quran merupakan zikir
yang utama, untuk itu bacalah Al-Quran dengan tumaninah dan tartil, dengan
tenang sambal meresapi makna yang dibaca.

5. Berbakti pada Orang Tua


Berbakti pada orang tua sudah sewajarnya dilakukan oleh setiap
anak. Namun, ternyata hal ini juga mendatangkan pahala dan cinta dari Allah
SWT. Hal ini sesuai dalam Qur'an surat Al-Isra ayat 23, sebagai berikut

‫ك ْال ِك َب َر َأ َح ُد ُه َما َأ ْو ِكاَل ُه َما َفاَل َتقُ ْل لَ ُه َما‬ ِ ‫ك َأاَّل َتعْ ُب ُدوا ِإاَّل ِإيَّاهُ َو ِب ْال َوالِ َدي‬
َ ‫ْن ِإحْ َسا ًنا ۚ ِإمَّا َي ْبلُ َغنَّ عِ ْن َد‬ َ ‫ض ٰى َر ُّب‬
َ ‫َو َق‬
‫اًل‬ ُ ْ
‫فٍّ َواَل َتن َهرْ ُه َما َوق ْل لَ ُه َما َق ْو َك ِريمًا‬ ‫ُأ‬

Artinya: Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia


beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada
kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya
atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan
kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya.

6. Berdoa
Berdoa kepada Allah dengan penuh kesungguhan, bahwa diri kita
lemah tanpa bantuan Allah Swt. doa itu bagian dari ibadah. Maka berdoalah
kepada Allah dengan diiringi kesabaran dan ikhtiar.

Bulan ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk membuktikan


cinta kita kepada Allah, karena bulan ini, bulan yang penuh suka cita, bulan
dimana Allah melimpahkan kemurahan, rahmat dan kecintaannya. Jangan
lupa berkomunikasi dengan-Nya, jangan lupa no. telponya 44342 (dzuhur,
asyar, maghrib, isya, syubuh) di tambah agar semakin lebih cinta qiyamu lail
dan bergadang membaca kalam-Nya yang tiada tanding. Selamat berpuasa
satu cinta merebah kepada cinta yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai