DISUSUN OLEH:
Arsinta Ersya Ramadhan : 23406523
Nuri Mufida : 23406543
Bismillaahirrahmaanirrahim.
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah Melaksanakan dan
Menegakkan Salat. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Doni Arief pada bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Doni Arief selaku dosen
pengampu di mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Akibat Buruk Dari Meninggalkan Salat......................................................3
2.2 Salat Khusyuk.............................................................................................6
2.3 Cara Agar Salat Dapat Diterima Allah SWT.............................................11
BAB III KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
LAMPIRAN FOTO................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salat merupakan salah satu rukun slam yang wajib dilaksanakan oleh umat
muslim. Oleh karena itu, perlu adanya penjelasan yang jelas dan terperinci
mengenai hal ini. Selain itu, dalam melaksanakan salat, terdapat kriteria-kriteria
yang perlu dipenuhi agar salat tersebut sah dan diterima oleh Allah. Dalam
makalah ini, akan dijelaskan secara mendalam mengenai kriteria-kriteria ini dan
pentingnya untuk dipenuhi agar salat kita diterima.
Meskipun ada keringanan mengerjakan salat, tetapi hal itu jangan sampai
mengurangi kekhusyukan kita dalam melaksanakannya. Sebab, dalam kondisi
apapun, salat adalah menyambungkan hati kita dengan Rabb yang maha agung.
Jadi, kekhusyukan harus menjadi prioritas utama, agar salat itu benar-benar
berkualitas.
Salat menurut bahasa artinya berdoa, Adapun makna menurut syariat, salat
didefinisikan sebagai: “Serangkaian ucapan dan Gerakan yang tertentu yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dikerjakan dengan niat dan
syarat-syarat tertentu”. Salat memiliki beberapa tujuan utama dalam Islam.
Pertama, salat adalah bentuk penghormatan kepada Allah yang maha kuasa.
Dengan melaksanakan salat, seorang muslim menunjukkan pengabdiannya dan
ketaatannya kepada Allah SWT. Melalui gerakan dan doa-doa yang khusyuk,
seorang muslim berusaha untuk merasakan kehadiran Allah dalam setiap momen
ibadah. Salat fardu atau wajib ditetapkan sebanyak 5 kali dalam sehari. Ini adalah
bentuk kecintaan dari Allah SWT untuk selalu membuka kesempatan umatnya
untuk bertaubat. Sebab dalam satu hari, setiap mahluk ciptaan Allah pasti tidak
luput dari perbuatan dosa yang disengaja maupun tidak disengaja.
1
Di era globalisasi ini, manusia begitu sibuk mengejar kehidupan duniawi,
terkadang lupa mempersiapkan akhirat yang abadi, kita harus menyadari bahwa
harta, status dan jabatan yang kita miliki sekarang tidak akan terkubur bersama
kita, Hidup sebenarnya yang kita lalui masih begitu Panjang, ada fase fase yang
harus kita lalui untuk menuju tempat peristirahatan yang terakhir, yaitu surga dan
neraka. Oleh karena itu, maka dekatkanlah diri kepada Allah salah satunya adalah
dengan cara melaksanakan dan menegakkan salat. Dengan mendirikan salat lima
waktu dan tepat waktu kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam
perspektif kesehatan, salat juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kehidupan
manusia. Salat dapat memberikan manfaat fisik, mental, dan spiritual.
Alasan kami tertarik dalam memilih judul makalah ini adalah karena salat
merupakan salah satu ibadah utama dalam agama islam yang memiliki peran
penting dalam kehidupan seorang muslim dan hukumnya adalah wajib. Umat
muslim harus tau mengapa salat itu wajib dan tidak boleh ditinggalkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salat adalah rukun Islam yang kedua, yang wajib kita laksanakan sebagai
seorang umat muslim. Salat merupakan ibadah yang paling utama, yang
diwajibkan kepada kita sebagai umat muslim.
Rasulullah SAW bersabda: “salat adalah tiang agama, maka siapa yang
mendirikan salat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang
meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”
Hal ini sekaligus memberikan pengertian pada umat islam bahwa yang
menegakkan dan meruntuhkan agama itu bukan umat yang lain akan tetapi
tergantung pada umat islam itu sendiri. Selain sebagai tiang agama, masalah salat
merupakan ibadah yang pertama kali dihisab di hari kiamat. 2
1
(DR. Ali Abu Al-Bashal, keringanan keringanan dalam salat, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2006),
hlm. 2
2
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Kairo: al Fathu li al I’lam al ‘Arabi), hlm. 63
3
Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya
rusak benar-benar telah celaka dan merugi. (HR. at-Tirmidzi).
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita salat.
Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak. Apakah kita termasuk
orang yang menegakkan salat atau mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin diri ini
celaka, dan berakhir dengan penyesalan. Allah SWT telah mengancam kepada
orang yang meninggalkan salat, bahkan Rasulullah SAW menggolongkannya
termasuk ke dalam orang yang kufur, sebagaimana sabda beliau “ Sesungguhnya
pembeda antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah
meninggalkan salat”. 3
Meninggalkan salat dapat berakibat sangat fatal bagi amalan kita yang lain,
dengan tidak mengerjakan salat maka tidak diterima amalan kita satupun
sebagaimana tidak diterimannya sesuatu karena ada syirik. Tidak melaksanakan
salat pada satu waktu atau beberapa waktu, akan menggugurkan semua amal
ibadah yang lain yang dilakukan pada waktu itu.4
Berikut beberapa siksa yang akan dialami bagi yang meninggalkan salat:
Adapun siksa yang akan dirasakan di dunia adalah: (1) Dihilangkan keberkahan
usianya, (2) Dihapus aura orang-orang shaleh dari wajahnya, (3) Setiap amal
kebaikan yang ia kerjakan tidak akan dijadikan sebuah pahala oleh Allah SWT, (4)
3
Kemenag Kepri,2023, Alasan Mengapa Kita Diwajibkan Salat”.
4
Kemenag NTB,2021, Golongan Orang yang Salat tapi Salatnya Tidak Diterima”.
4
Doanya tidak akan diangkat ke langit, dan (5) Tidak ada bagian doa orang shaleh
untuk yang meninggalkan shalat.
Selanjutnya, siksa yang akan didapat saat akan mati oleh orang yang
meninggalkan shalat antara lain: (1) Ia akan mati dalam keadaan hina, (2) Ia akan
mati kelaparan, dan (3) Ia akan mati penuh dahaga meskipun diairi dengan air
lautan dunia.
Kemudian siksa yang akan didapat di alam kubur adalah: (1) Disempitkan
kuburnya sehingga tulang rusuknya akan remuk berantakan, (2) Akan ada api
yang dihidupkan didalam kuburnya sehingga ia terombang ambing dalam bara api
siang dan malam, (3) Kuburannya akan dikuasai dan dicampuri oleh sejenis ular
yang bernama As-Suja’u Al-Aqra’. Ia memiliki dua mata yang terbuat dari api,
kuku-kukunya terbuat dari besi, dan suaranya bagaikan petir yang menggelegar. 5
5
Gus Zakky,2020 “ Jangan Tinggalkan salat Lima Waktu Karna Siksanya Samgat Besar Sekali”
5
lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan
yang cberibadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. 6
Dalam pengertian lain salat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya merupakan amalan
yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun
yang telah ditentukan syara’.
Dengan cara inilah salat yang kita lakukan setiap hari akan menjadi khusyuk
serta memberikan implikasi yang positif pada kehidupan seorang hamba. Yakni
mencegah manusia dari perbuatan buruk dan kemungkaran.
6
Siti Gazalba, “Asas Agama Islam”, (Jakarta:Bulan Bintang,1975),hlm. 88
7
Ali bin Muhammad al-Jurjani, At-Ta’rifat,(Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiah,1988),hlm. 98
8
Ali bin Muhammad al-Bagdadi,Tafsir Khazin,Juz V,(Beirut: Dar el-Fikr,1979),hlm. 32
6
Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan yang buruk dan
mungkar. (Qs. al-Ankabut: 45)
Karena itu orang yang melaksanakan salat, tapi hatinya tidak khusyuk, maka
seakan-akan ibadah yang dilakukannya sia-sia, karena tidak diterima di sisi Allah.
Harus diakui bahwa khusyuk ini merupakan perkara yang berat sekali. Apalagi
bagi orang yang masih awam. Sedikit sekali orang yang mampu khusyuk dalam
salatnya. Kalau kenyataannya seperti itu, maka minimal yang bisa kita lakukan
adalah bagaimana khusyuk itu bisa terwujud dalam shalat kita walaupun hanya
sesaat. Sebagaimana yang dikatakan Imam Ghazali, tidak mungkin untuk
mensyaratkan manusia agar menghadirkan hati (khusyuk) dalam seluruh
shalatnya. Karena sedikit sekali orang yang mampu melaksanakannya, dan tidak
semua orang mampu mengerjakannya. Karena itu, maka yang dapat dilakukan
adalah bagaimana dalam salat itu bisa khusyuk walaupun hanya sesaat saja.9
)اَّل ِذ يَن َيُظُّن وَن َأَّنُهْم ُم الُق و َر ِّبِه ْم َو َأَّنُهْم٤٥( َو اْسَتِع يُنوا ِبالَّصْبِر َو الَّصالِة َو ِإَّنَها َلَك ِبيَر ٌة ِإال َع َلى اْلَخ اِشِع يَن
)٤٦( ِإَلْيِه َر اِج ُعوَن
)٢( )اَّلِذ يَن ُهْم ِفي َص الِتِهْم َخ اِش ُعوَن١( َقْد َأْفَلَح اْلُم ْؤ ِم ُنوَن
9
Abu Hamid al-ghazali,Juz II, (Beirut: Dar el-Fikri), hlm.161.
7
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang
yang khusyuk dalam sembahyangnya.” (Qs. Al-Mukminun: 1-2).
Selain makna diatas, khusyuk dalam salat menurut Syaikh Nada Abu Ahmad,
juga memiliki dua makna.
Pertama, hadirnya pikiran dalam perkataan dan perbuatan orang yang sedang
dalam melaksanakan salat mengetahui hakikat zat yang ada dihadapannya dan
dengan siapa ia bermunajat, yang dapat menjadikan hatinya merendah dan tunduk,
sebagai pengakuan zat tersebut. Ditambah lagi, anggota badannya juga dalam
kondisi tuma’ninah dan tenang. Kedua, kelembutan, ketenangan, ketundukan, dan
kerendahan hati. Jika hati memiliki rasa takut niscaya seluruh anggota badan akan
menjadi khusyuk.
Benar, banyak orang salat yang tidak konsentrasi dengan salat nya. Ketika
takbir sudah dimulai, pikirannya lari kemana mana. Ada yang memikirkan
kerjaannya, ada yang memikirkan bagaimana mencari uang yang lebih banyak.
Ada yang teringat dengan pekerjaan yang belum diselesaikan. Ada yang malah
mendapatkan solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Akhirnya, banyak orang
10
(Abdul Karim Muhammad Nashr,Shalat Penuh Makna, (Solo: Al-Qowam:2011), hlm.191
8
yang ketika salat, pikiran dan hatinya hanya dipenuhi oleh urusan urusan dunia,
tanpa konsentrasi dengan bacaan dan gerakan yang dilakukannya.
Ya, setan telah merusak Salat kita. Setiap kali salat didirikan, iya datang
menyerbu bersenjatakan seribu bisikan. Bisikan tersebut ia taburkan di hati dan
pikiran orang yang salat sehingga membuat salatnya kacau dan tidak khusyuk.
Siapa saja yang tenggelam dalam bisikan setan, berarti salatnya telah dikuasai
setan. Sebaliknya, siapa saja yang mampu menepis gangguan tersebut, berarti ia
termasuk orang-orang yang beruntung.11
Sungguh setan mengetahui bahwa salat memiliki kedudukan yang agung bagi
seorang muslim sehingga ia menggerakkan segala daya untuk merusak salat.
"Karena engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-
halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus.
Dengan demikian, wajar bila ketika ingin menggoda manusia, setan tidak
duduk di klub malam, diskotik, warung remang-remang, tempat pelacuran,
ataupun tempat-tempat maksiat lainnya. Mengapa? Karena setan tidak perlu
mengganggu orang-orang yang sudah berada di jalannya.
Oleh karena itu, tempat paling strategis bagi setan untuk menggoda manusia
adalah ketika mereka mengerjakan amal terbaiknya dan dalam keadaan terdekat
dengan Rabbnya. Sekali lagi, hal itu karena salat memiliki kedudukan yang sangat
mulia. Sayangnya, terkadang kita pun ikut membantu setan untuk merusak salat
yang sedang kita lakukan dengan menanggapi berbagai bisikan yang ia lontarkan.
Melihat arti pentingnya khusyuk dalam shalat, Syeikh Ali Ahmad aj-Jurjani
berkata bahwa ketika seorang hamba telah mampu melaksanakan salat dengan
khusyuk berarti ia telah sampai pada tingkat keimanan yang sempurna.
Sebagaimana disebutkan dalam kitab karangan beliau, bahwa “sesungguhnya
khusyuk dan menghadirkan hati dalam salat, serta tenangnya anggota
(melaksanakan sesuai syarat dan rukunnya) merupakan iman yang sempurna.
11
(Muhammad Bin Qusri Al-Jifari, Agar Shalat Tak Sia-Sia,(Solo: PQS Publishing,2012), hlm.122
9
Ya, tidak adanya kekhusyukan dalam salat menyebabkan tidak
terpenuhinnya pahala orang yang mendirikannya. Karena besar kecilnya pahala
salat, ditentukan oleh besar kecilnya kekhusyukan dalam mengerjakannya. Oleh
karena itu, orang yang sama sekali tidak khusyuk dalam salat, berarti salatnya
tanpa pahala alias sia sia.12
Namun begitu, harus diakui bahwa khusyuk ini merupakan perkara yang
berat sekali. Apalagi bagi orang-orang yang masih awam. Sedikit sekali orang
yang mampu khusyuk dalam salatnya. Kalau kenyataannya seperti itu, maka
minimal yang bisa dilakukan adalah bagaimana khusyuk itu bisa terwujud dalam
salat kita walaupun hanya sesaat.
12
(Muhammad Bin Qusri Al-Jifari, Agar Shalat Tak Sia-Sia,(Solo:PQS Publishing,2012), hlm 122.
10
Jangan terburu-buru dalam mengerjakan salat. Bacalah semua bacaan dalam
salat dengan perlahan sambil menghayati setiap kandungan maknanya.
Konsentrasikan badan dan hati kepada Allah. Sempurnakan setiap gerakan dalam
salat dan jangan terburu-buru sehingga kita dapat tumakninah.
4. Hindari hal-hal yang membatalkan
Bagi seorang muslim salat merupakan amalan wajib yang dapat menjadikan
seseorang meraih predikat seseorang yang beragama Islam oleh karenanya
keutamaan salat harus ditegakkan dengan mengetahui hal-hal yang berhubungan
dengan seluk beluk salat termasuk hal yang membatalkan salat yang harus
diperhatikan ketika mendirikan salat mengetahui hal yang membatalkan salat
adalah salah satu keutamaan dalam beribadah.
11
minuman keras kotoran hewan yang haram dimakan hingga bangkai
hewan kecuali bangkai manusia ikan dan belalang contoh najis tersebut
jika menempel pada tubuh atau pakaian yang digunakan untuk salat akan
membatalkan salat.
c. Meninggalkan rukun salat dengan sengaja. Dalam salat harus menerapkan
rukun salat yang tepat tidak kurang dan tidak lebih sesuai dengan
tuntunan dalam syariat Islam. Hal yang membatalkan salat ialah
menambah atau mengurangi rukun salat dengan sengaja. Misalnya saat
salat tidak menjalankan membaca al-fatihah dan langsung rukuk maka
secara otomatis salatnya batal.
d. Murtad dari agama Islam. sungguh disayangkan murtad dari agama Islam
membuat salat seseorang secara langsung akan batal. Keyakinan dalam
beragama merupakan hal utama yang harus dipegang seseorang dalam
menjalankan ibadah salat. Meninggalkan agama Islam adalah merupakan
hal yang membatalkan salat.
12
BAB III
KESIMPULAN
1. Salat adalah rukun Islam yang kedua, yang wajib kita laksanakan sebagai
seorang umat muslim. Salat merupakan ibadah yang paling utama, yang
diwajibkan kepada kita sebagai umat muslim.
Meninggalkan salat dapat berakibat sangat fatal bagi amalan kita yang
lain, dengan tidak mengerjakan salat maka tidak diterima amalan kita
satupun sebagaimana tidak diterimannya sesuatu karena ada syirik. Tidak
melaksanakan salat pada satu waktu atau beberapa waktu, akan
menggugurkan semua amal ibadah yang lain yang dilakukan pada waktu
itu atau menyebabkan ditolaknya semua amal kebaikan yang dikerjakan
dalam waktu itu.
Berikut beberapa siksa yang akan dialami umat muslim yang
meninggalkan salat. Adapun siksa yang akan dirasakan di dunia adalah:
Dihilangkan keberkahan usianya
Dihapus aura orang-orang shaleh dari wajahnya,
Setiap amal kebaikan yang ia kerjakan tidak akan dijadikan sebuah
pahala oleh Allah SWT,
Doanya tidak akan diangkat ke langit
Tidak ada bagian doa orang shaleh untuk yang meninggalkan
shalat.
Selanjutnya, siksa yang akan didapat saat akan mati oleh orang yang
meninggalkan salat antara lain:
Ia akan mati dalam keadaan hina
Ia akan mati kelaparan
Ia akan mati penuh dahaga meskipun diairi dengan air lautan
dunia.
13
Kemudian siksa yang akan didapat di alam kubur adalah:
14
Kedua, kelembutan, ketenangan, ketundukan, dan kerendahan hati.
Jika hati memiliki rasa takut niscaya seluruh anggota badan akan
menjadi khusyuk
3. Berikut adalah beberapa cara agar salat kita diterima oleh Allah SWT:
Dirikanlah salat dengan iklas dan keyakinan yang benar
Kerjakanlah salat dengan cara yang benar
Khusyuk dan Tuma’ninah
Hindari hal-hal yang membatalkan salat.
15
DAFTAR PUSTAKA
DR. Ali Abu Al-Bashal, Keringanan Keringanan Dalam Salat, (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar,2006).
Abdul Karim Muhammad Nashr,Shalat Penuh Makna, (Solo: Al-Qowam:2011).
Muhammad Bin Qusri Al-Jifari, Agar Salat Tak Sia Sia, (Solo: PQS
Publishing,2012).
Gus Zakky, 2020 “ Jangan Tinggalkan salat Lima Waktu Karna Siksanya Sangat
Besar Sekali”
Abu Hamid al-ghazali,Juz II, (Beirut: Dar el-Fikri)
Siti Gazalba, “Asas Agama Islam”, (Jakarta:Bulan Bintang,1975)
Ali bin Muhammad al-Jurjani, At-Ta’rifat, (Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiah,1988)
Ali bin Muhammad al-Bagdadi,Tafsir Khazin,Juz V,(Beirut: Dar el-Fikr,1979)
iii
LAMPIRAN FOTO
iv