Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SHALAT SUNNAH DAN HAL-HAL YANG MEMBATALKAN


SHOLAT DAN ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKANYA

Di susun oleh:

1. Hikma Novia Safitri


2. Anggi Nursyamsi
3. Nur Annisa Azzahra

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN STIMI YAPMI


MAKASSAR
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya


sehingga tugas ini dapat tersusun sampai dengan selesai. sehingga tugas ini
disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran pendidikan agama islam.
selain itu, tugas ini bertujuan menambah wawasan tentang hal-hal yg
meninggalkan sholat dan ancaman bagi yg meninggalkanya kami berharap
agar tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dari berbagai penulis dan
pendengar.kami mengucapkan permohonan maaf jika selama proses
penyusunan tugas ini banyak melakukan kesalahan, baik berbentuk lisan
maupun tulisan, yang dilakukan secara disengaja maupun tidak disengaja.
kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. oleh sebab itu,
saran dan kritik yang diharapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Sekian dari kami assalamualaikum wr , wb

Makassar, 12 september 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DARTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB 1......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG............................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 2
TUJUAN.................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
PENGERTIAN SHOLAT SUNNAH........................................................................ 4
SHALAT SUNNAH YANG DI ANJURKAN SECARA BERJAMAAH................ 4
BAB III....................................................................................................................... 12
KESIMPULAN.......................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pandangan teoritis tentang remaja di dalam ilmu Pendidikan


agama yaitu, remaja adalah masalah yang penuh dengan “badai dan tekanan
jiwa’,yaitu masa di mana yang terjadi perubahan yang besar secara fisik ,
intelektual, emosional dan spiritual pada seseorang yang menyebabkan
kesedihan dan kebimbangan (konflik) yang bersangkutan , serta
menimbulkan konflik dengan lingkunganya. Dalam bahasa kekinian,, masa
remaja bisa di sebut masa labil, yaitu masa di mana segala faktor
mempengaruhi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya,
sehingga menjadikan pola pikir dan tingkah laku yang sering berubah ubah
dalam waktu yang relatif singkat.
Di masa ini mereka mulai mencari identitas diri dengan menjalin hubungan
pribadi dengan tuhan.namun identitas mereka belum benar benar terbentuk
karena menurut Erickson masa remaja adalah masa remaja merupakan masa
konflik, sehingga dalam spiritual juga, segala sesuatu yang berhubungan
tentang masalah beragama perlu di terangkat secara detail agar tidak
menimbulkan sesuatu yang menurutnya bertentangan dengan egonya.
Misalnya bagaimana kewajiban mereka terhadap melaksanakan rukun islam
terutama ibadah sholat yang pelaksanaan dalam sehari sebanyak 5 kali.
Dalam hal ini sejauh mana remaja mampu berkembang baik dalam spiritual
menurut agama islam yaitu bisa di nilai dari kedisiplinan mereka dalam
melaksanakan sholat wajib yg di perintahkan oleh Allah SWT.
Sholat adalah salah satu ibadah yang di wajibkan salah satu umat muslim
untuk mengerjakanya, Adapun konsekuensinya adalah berupa pahala yang
mengerjakanya, dan berdosa bagi yg meninggalkanya. tujuan syarat
menetapkan kewajiban sholat tatas orang muslim ialah agar selalu mengingat
allah SWT. Sebagai firman Allah SWT :

1
Artinya; ‘sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang
berhak) selain aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat aku.(Q.S.
Thaha:14).

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya Allah menjelaskan wahyu yang


terpenting yang disampaikan kepada Musa adalah sesungguhnya kewajiban
pertama yang dibebankan kepada orang mukallaf ialah mengetahui, bahwa
tidak ada tuhan selain Allah semata dan Dia tidak mempunyai sekutu. setelah
mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang Haq dan tidak ada sesembahan
selain dia, maka Allah memerintah untuk beribadah hanya kepada-Nya, dan
tunduk kepada seluruh apa yang di bebankan-Nya kepada makhluknya. yaitu
lakukanlah shalat menurut aturan yang telah Allah perintahkan kepadamu
dengan memenuhi rukun dan syaratnya, agar di dalam shalat itu kamu
mengingat Aku (Allah) dan berdoa kepada- Nya dengan doa yang tulus dan
bersih tanpa di campuri syirik dan tidak menghadapkan diri kepada
selainNya.

Sholat merupakan salah satu sarana pembentukan kepribadian remaja.


Kepribadian seseorang perlu dibentuk sepanjang hayatnya, dan
pembentukannya bukan pekerjaan yang mudah. Shalat merupakan kewajiban
yang harus dilaksanakan secara konsisten, dan dalam waktu yang telah
ditentukan. Adapun hikmah dibalik ketentuan waktu shalat adalah agar
seorang muslim tidak berlengah- lengah dan terus berdisiplin diri.

Dengan demikian, dalam shalat terkandung makna pembinaan pribadi


yaitu dapat terhindar dari perbuatan dosa dan kemungkaran. Oleh karenanya
orang yang melakukan shalat hidupnya akan terkontrol dengan baik.
Kemudian orang yang selalu beriman dan senantiasa hatinya ingat kepada
Allah SWT hatinya akan selalu merasa tentram. Selain itu, shalat yang
merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim sesuai
dengan waktu yangtelah ditentukan, merupakan bentuk latihan yang.
sempurna dalam membangkitkan kesadaran,dan kedisiplinan dalam
menjalankan perintah Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sholat sunnah?
2. Sebutkan hadist yg menjelaskan sholat sunnah?
3. Apa saja hal yang membatalkan sholat sunnah?
2
4. Tata cara melaksanakan sholat sunnah?
5. Apa hukum sholat sunnah?

C. Tujuan melaksanakan sholat sunnah

Sholat yang kita lakukan hukumnya adalah sunnah, maka tidak


diwajibkan menjalankan shalat tersebut. Namun jika kita jalankan dengan
hanya diniatkan kepada Allah, tentu kita akan mendapat pahala besar, serta
dinaikkan derajatnya di mata Allah bahkan tentunya mendapatkan manfaat
dalam kehidupan didunia. untuk mengetahui tata cara sholat sunnah dan hal
yang membatalkannya serta hadist yg menjelaskan tentang melaksanakan
sholat sunnah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat Sunnah


Sholat sunnah adalah sholat yang dikerjakan di luar sholat fardhu.
Nabi Muhammad SAW mengerjakan sholat sunnah selain untuk
mendekatkan diri kepada Allah juga mengharapkan tambahan pahala.
Seseorang yang mengerjakan sholat sunnah maka ia akan mendapatan
pahala, jika tidak dikerjakan pun ia juga tidak mendapatkan dosa. Shalat
sunnah terbagi dua yaitu:
Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnah jenis
ini status hukumnya adalah muakkad,contohnya: shalat idul fitri, idul adha,
terawih, istisqa, kusuf dan khusuf.
Shalat sunnah yang dikerjakan secara munfarid ( sendiri-sendiri ).
Status hukumnya ada yang muakkad seperti: shalat sunnah rawatib dan
tahajud. Ada pula yang status hukumnya sunnah biasa ( ghairu muakkad )
seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir, dan lain-lain.

B. Shalat sunnah yang di anjurkan secara berjamaah.


Shalat sunnah yang dilakukan berjamaah ialah shalat sunnah yang
dikerjakan secara bersama-sama. Terdiri dari imam dan makmum. Macam-
macam shalat sunnah yang dilakukan dengan berjamaah :
1. Shalat Sunnah Ied
Kata ied berarti dua hari raya, yaitu hari raya idul fitri dan hari raya
idul adha. Shalat ied adalah shalat sunnah yang dilakukan karena datangnya
hari raya idul fitri atau idul adha. Shalat idul fitri di laksanakan pada tanggal
1 syawal, sedangkan shalat idul adha di laksanakan pada tanggal 10
dzulhijjah. Shalat idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah. Dan
dianjurkan dilaksanakan di lapangan dan berjama’ah.[2]
Hukum melaksanakan kedua shalat ‘Id ini sama, yakni sunnah
muakkadah (yang dikuatkan/penting sekali). Sejak disyariatkannya shalat ‘Id
ini, Rasulullah Saw. tidak pernah meninggalkannya. Allah berfirman dalam
surat al-Kautsar (108) ayat 1-2:)
yaitu

4
2. Shalat istisqo
Shalat istisqa termasuk shalat sunnah yang dianjurkan. Rasulullah
SAW pun telah melaksanakannya dan beliau juga memerintahkannya kepada
orang-orang serta ikut pergi ke tempat pelaksanaan shalat istisqa.
disunnahkan melaksanakan shalat istisqa ketika terjadi kekeringan atau
musim kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan sumur dan
sungai menjadi kering atau sebagainya. Dan disunnahkan dikerjakan
pada saat matahari mulai beranjak naik setinggi satu anak panah, yaitu
sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat ied. istisqa
memiliki tiga macam yaitu :
Istisqa yang paling ringan yaitu, doa tanpa shalat dan tidak juga
setelah shalat di masjid atau selain masjid, sendiri atau berjemaah, dan
sebaliknya dilakukan oleh orang-orang yang shalih.
Istisqa pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum'at atau shalat lainnya,
ketika khutbah Jum'at atau khutbah yang lain.
Istisqa yang paling utama adalah istisqa dengan didahului shalat dua
rakaat dan dua khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik musafir atau muqim.
penduduk kampung atau kota.

3. Shalat gerhana
Salat dua gerhana atau salat kusufain berarti salat dua gerhana atau
salat yang dilakukan saat terjadi gerhana bulan maupun matahari. salat
yang dilakukan saat gerhana bulan disebut dengan salat khusuf; sedangkan
saat gerhana matahari disebut dengan salat kusuf.
Adapun yang mendasari dilakukannya salat gerhana ialah: HR al-Bukhari
dan Muslim (Sunnah qauliyah)
„‫مسعو‬ ُ (‫د أبي عن‬ ‫ن وسلم عليه هلال صلى النبي قال قال‬ ‫لَ وا ْلَقم ر الش ْمس‬
‫ح „د لم ْوت َي ْنكسفَان لَِال‬nَ‫ان ولَ ِكن هما الناس من أ‬n‫آ َيات من آ َي َت‬ ‫و رأَ ْيتُ ُمو موا ما فإذا‬n‫َف ُق‬

‫ومسلم البخاري رواه( صلُّوا‬

Artinya;” Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda:
Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak gerhana karena kematian seseorang,
akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu
melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan salat.
Niat salat gerhana yaitu: Imam

Latin: “Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman lillali ta’ala”


5
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah gerhana matahari sebagai Imam karena
Allah ta’ala.”

Tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:


1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, "Ash-
salatu jaami'ah".
4. Niat melakukan salat gerhana matahari atau gerhana bulan, menjadi
imam atau makmum.
5. Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
7. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca surah Al- fatihah
Kembali.
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada
Surah kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama
lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya, rakaat pertama
membaca Surah yasin dan surah ar-rahman lalu rakaat kedua
membaca surah al-Waqiah dan Surah Al-Mulk.
9. Setelah salat disunahkan untuk berkhutbah.

4. Shalat Tarawih

Salat Tarawih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada
bulan
Ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak diartikan
sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunah ini
adalah selepas salat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.
Adapun beberapa hadis tentang salat Tarawih yaitu:
Sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid lalu para
sahabat mengikuti salat dia, kemudian pada malam berikutnya (malam
kedua) Dia salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat nabi),
kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka
rasulullah tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Dia bersabda:
‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada
yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir
akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan”
(Muttafaqun ‘alaih).
6
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata:
Rasulullah pernah salat bersama kami di bulan Ramadhan (sebanyak)
delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami
berkumpul di masjid dan mengharap dia keluar (untuk salat), tetapi tidak
keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu
kami berkata: Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid
dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka sabdanya
Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan atas sekalian".
(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr) "Sesungguhnya aku khawatir
(salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian".(Hadits Riwayat Thabrani
dan Ibnu Nashr).

Niat sholat tarawih untuk diri sendiri

‫ص ِلّى‬nُ‫ ْين الت راو ْي ِح سن ا‬nَ‫ ْق ِبل ركَعت‬nَ‫ َالى ِِل ا ْل ِق ْبَلة مست‬nَ‫ت‬
Arab: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunah tarawih dua raka'at karena Allah Ta'ala"

Niat sholat tarawih berjamaah sebagai makmum

Arab:” Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an


ma'muman lilahi ta'alaa”

Artinya: "Aku niat salat sunah tarawih dua raka'at sebagai makmum karena
Allah Ta'ala"

Niat sholat tarawih berjamaah sebagai imam

‫ص ِلّى‬ ‫الت و ْي ا˚ سن‬ ‫ ْق ِبل َت ْي رك ن‬nَ‫ اَلى ِ ما أََدا ء ا ْل ِق مست‬nَ‫ت‬


‫را ِح‬ ‫ْبلَة‬ ‫إما‬
Arab: Ushalli sunnatal witri rak'atayni lilahi ta'alaa
Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunah witir dua raka'at karena Allah
Yang Maha Tinggi."

7
5. Shalat witir

Salat Witir adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari
antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat Subuh, dengan rakaat
ganjil. Salat ini dilakukan setelah salat lainnya, seperti tarawih dan tahajjud,
hal ini didasarkan pada sebuah hadist,Shalat witir merupakan salah satu
shalat sunah yang dilaksanakan dengan jumlah rakaat ganjil. Mulai dari 1
rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat hingga hitungan ganjil lainnya. Meski begitu, shalat
witir paling banyak dilakukan sebanyak 11 rakaat..
Hukum Shalat Witir
“Shalat witir tidaklah seperti shalat wajib. Namun demikian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyunnahkannya. Beliau
bersabda, ‘Sesungguhnya Allah itu witir dan mencintai yang witir, maka
lakukanlah witir, wahai Ahli Alquran.’”. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan
Ahmad).

Niat Shalat Witir


Niat shalat witir dua rakaat yaitu;
ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala".
Cara melaksanakan shalat witir :
Jika shalat witir dikerjakan 3 rakaat,maka boleh 2 kali salam, yakni 2
rakaat kemudian diakhiri dengan salam. lalu berdiri lagi shalat satu rakaat
kemudian tahiyat akhir diakhiri dengan salam, boleh langsung 3 rekaat 1
salam.
Jika shalat witir dikerjakan 5 rakaat , 7 rakaat , 9 rakaat , atau 11
rakaat maka boleh dikerjakan setiap 2 rakaat salam dan yang terakhir 1
rakaat salam, atau yang terakhir langsung 3 rakaat salam tanpa tahiyat awal.
Niat shalat witir,
Lafadz niat shalat witir : Ushollii sunatan witir rok'aataini mustaqbilal
qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat sunah witir dua raka'at menghadap qiblat karena Allah

4) pelaksanaan shalat witir sama seperti shalat fardhu

Setelah selesai shalat witir disunnahkan berdzikir dan berdo’a.

13
Pengertian sholat sunnah muakkad dan salat sunnah ghairu muakkad.

6. Sholat sunnah muakkad


Salat sunah muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan
yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti sholat dua hari raya
muslim dan salat tarawih tata caranya yaitu:
 -2 rakaat sebelum subuh
 2 atau 4 rakaat sebelum zuhur
 2 atau 4 rakaat sesudah zuhur
 2 rakaat sesudah maghrib
 2 rakaat sesudah isya

Sholat sunnah ghairu muakkad


salat sunnah ghairu muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa
anjuran dengan penekanan yang kuat tata caranya yaitu:

1). 2 atau 4 rakaat sebelum ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan


dengan 2 kali salam)

2).2 rakaat sebelum maghrib

3) 2 rakaat sebelum isya

Niat sholat sunnah rawatib

Niat shalat sunah rawatib qobliyah dan ba’diyah memiliki perbedaan yang
mendasar. Apabila kamu ingin menunaikan salat sunah rawatib qobliyah
maka cukup tmbahkan lafal “Qobliyatan Lillahi Ta’ala” di akhir niat.

7. Pengertian Salat Sunah Munfarid

Shalat sunnat munfarid adalah shalat sunnat yang dikerjakan secara


sendirian. Contohnya:

1) Salat Tahiyatul Masjid

Salat tahiyatul masjid adalah salat yang dilakukan untuk menghormati


13
masjid. Salat dilakukan sebelum duduk. Jumlah rakaat nya sebanyak dua
rakaat
Cara melaksanakan salat tahiyatul masjid :

Niat salat tahiyatul masjid. Niatnya :


Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah"
Bacaan dan gerakan salat tahiyatul masjid sama seperti salat fardu lima
waktu.

8. Shalat Tahajud
Shalat tahjud adalah shalat sunah yang di kerjakan setelah tidur pada malam
hari antara waktu solat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh).
Waktu yang paling utama adalah dua per tiga malam,sekitar pukul 02.00 dini
hari. Jumlah rakaat paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak
dibatasi.

Cara melaksanakan salat tahajud :


Niat shalat tahajud
Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahajjud 2rakaat krn Allah"
Bacaan dan gerakan salat tahajud sama seperti salat fardlu lima waktu
Salam dan do’a.

Salat Istikharah
Salat istikharah adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon petunjuk
dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau
lebih. Jumlah nya dua rakaat.

Cara melaksanakan shalat istikharah :


Niat shalat istikharah:
Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :"aku niat shalat sunnah Istikharah 2rakaat krn Allah”
Bacaan dan gerakan shalat istikharah sama seperti shalat fardlu lima waktu
Salam dan do’a

9. Shalat Dhuha
Shalat dluha adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu pagi
13
hari,sekurang kurang nya dua rakaat dan rakaat sebanyak banyak nya 12
rakaat. Adapun waktu lebih kurang dari pukul 07.00 pagi sampai masuk
waktu dzuhur .
Tata cara melaksanakan sholat sunnah
1. Membaca niat salat sunah rawatib sesuai waktu pelaksanaanya
(Qobliyah atau Ba’diyyah)
2. Takbiratul ihram
3. Membaca surah Al-Fatihah diikuti dengan doa iftitah
4. Membaca surah pendek di dalam Al Quran
5. Dalam sebuah hadist disebutkan jika Rasulullah SAW biasanya
membaca surah Al Kafirun dan Al Ikhlas saat melakukan salat
sunah rawatib
6. Rukuk dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10.Sujud kedua
11.Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua dengan melakukan
urutan tata cara salat yang sama seperti rakaat pertama
12.Duduk tasyahud akhir dan salam menengok ke arah kanan dan kiri.

Niat:

jika mengerjakan shalat sunnah rawatib sebelum shalat subuh maka


niatnya yaitu:

Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa.


Artinya:” “Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah
Ta’ala.”

jika mengerjakan shalat sunnah rawatib setelah shalat isya maka niatnya
yaitu:

Ushallii sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diy-yatan lillaahi ta’aalaa.


Artinya:” Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah
Ta’ala.” b).
Keutamaan Salat Sunah Rawatib

13
 Dijauhkan dari Api Neraka
 Dibangunkan Rumah di Surga
 Menjauhi Sifat Sombong dan Riya
 Diangkat Derajatnya oleh Allah

13
DAFTAR PUSTAKA

Fikra, Rausyan, Dibalik Shalat Sunnah, Sidoarjo: Mashun, 2009.


Musbikin, Moh. Sholeh&Imam, Agama Sebagai Terapi, Yogyakart:
Pustaka Pelajar, 2005.
Rajab, Khairunnas, Obat Hati Menyehatkan Ruhani dengan Ajaran Islami,
Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010.
Taqiy, Abu Firly Bassam, Agar Allah Selalu Memberi Jalan Keluar,
Jogjakarta: Hikam Pustaka, 2009.
Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

13

Anda mungkin juga menyukai