Anda di halaman 1dari 20

Makalah

Mata Kuliah Ilmu Fiqih

Masalah Terkait Sholat Sering Terjadi di Kalangan Masyarakat yang


Perlu Diperbaiki Dalam Hukum Fikih

Dosen Pengampu:
A. Noor Islahudin, LC,. L. L. M

Disusun Oleh:
TASYA MAHARANI AYUSANDA ( 21250017 )

KELAS B SEMESTER 1
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TA. 2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas UAS Ilmu Fiqih.

 Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun
saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan teman saya, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.

 Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas tentang kaitan Masalah Terkait Sholat
Sering Terjadi di Kalangan Masyarakat yang Perlu Diperbaiki Dalam Hukum Fikih yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun oleh saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa UNIVERSITAS
MUHAMMADIYYAH METRO. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada ibu/bapak pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.

07 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................…….........................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................….............................iii

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................….............................1

1.1............................................................................................... Latar Belakang.......…..

..............................................................................................1

1.2............................................................................................... Rumusan Masalah

..............................................................................................….............................2

1.3...............................................................................................Tujuan.....................…..

..............................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................…….........................3

2. 1. Perbedaan-Perbedaan Gerakan Shalat Membingungkan Masyarakat................3

2. 2. Kesalahan dalam Sholat....................................................…….........................4

2. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa dalam Shalat..............6

2.4. Manfaat Gerakan Sholat untuk Kesehatan.........................….............................8

2.5. Gerakan Sholat yang Benar dan Urutannya........................................................11

BAB III. PENUTUP................................................................................……….....................14

3.1 Kesimpulan........................................................................…….........................14

3.2 Saran....................................................................................…….........................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................……………….........15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Shalat adalah kewajiban setiap muslim. Dalam keadaan apapun shalat tetap wajib
dilaksanakan bagi setiap orang yang menganut Agama Islam. Shalat adalah perintah
Allah yang telah disyari’atkan kepada Nabi Muhammad SAW serta seluruh umatnya
yang sudah baliqh dan berakal, serta meninggalkannya adalah dosa. Adapun tujuan
disyariatkannya shalat selain bernilai ibadah, shalat juga dapat membuat ketenangan
jiwa dan sebagai latihan yang dapat dilakukan seseorang agar selalu sehat serta dapat
membentuk pribadi muslim yang disiplin. Shalat merupakan rukun Islam yang paling
utama setelah kalimat syahadat. Shalat juga merupakan ibadah yang paling baik dan
sempurna. Shalat tersusun dari berbagai jenis ibadah, seperti zikir kepada Allah
SWT, membaca Al-Qur’an, berdiri dan menghadap Allah SWT, rukuk, sujud,
berdo’a, bertasbih dan takbir. Shalat bagaikan kepala bagi ibadah-ibadah badaniyah
lainnya dan merupakan ajaran para Nabi.
Tentang sholat ini, kaum Muslimin diperintahkan untuk menegakkan sholat fardhu
itu 5X sehari, namun tidak sedikit diantara kaum Muslimin yang belum mengetahui
tata cara sholat yang sesuai tuntunan Rosuul-nya ‫لى‬FF‫ه هلال ص‬FF‫ ;وسلم علي‬padahal Nabi
Muhammad ‫ وسلم عليه هلال صلى‬telah bersabda, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al
Imaam Al Bukhoory no: 631, dari Shohabat bernama Maalik bin Al Huwairits ‫عنه‬
‫ هلال رضي‬ketika beliau bersama rombongan 20 orang n menginap 20 hari di Madinah
untuk mempelajari tentang Islam dan selanjutnya agar diajarkan kepada kaumnya,
lalu disela-sela itu Rosuulullooh ‫ وسلم عليه هلال صلى‬bersabda :
Artinya: “Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.”
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat
sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh ‫لى‬FF‫ه هلال ص‬FF‫لم علي‬FF‫وس‬, karena itu adalah
amalannya yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat.
Berdasarkan pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
perubahan tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan dan ajaran agama Islam maka,
haruslah dengan pendidikan agama. Seperti pendidikan tentang shalat adalah
bimbingan yang diberikan kepada anak oleh orang-orang dewasa secara sadar,

1
termasuk melatih bacaan shalat, gerak-gerik shalat, shalat berjama’ah, menghapal
surat pendek dan lain-lain. Adapun Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan
melalui ajaranajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati
dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara
menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan
hidupnya demi keselamatan hidup di dunia maupun di akherat kelak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Perbedaan seperti apa yang membuat masyarakat bingung terkait sholat!
2. Kesalahan seperti apa yang sering terjadi dalam sholat?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi siswa dalam sholat?
4. Manfaat apa yang ada dalam sholat terhadap pribadi?
5. Bagaimana gerakan sholat yang benar!

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kebingungan terhadap masyarakat terhadap sholat
2. Mengetahui kesalahan seperti apa yang sering terjadi dalam sholat
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi siswa dalam sholat
4. Mengetahui manfaat apa saja dalam sholat
5. Mengetahui akan gerakan sholat yang benar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan-Perbedaan Gerakan Shalat Membingungkan Masyarakat

Shalat sebagai ibadah yang diwajibkan oleh Allah setelah peristiwa Isra Miraj

diyakini sebagai tiang agama Islam. Shalat ditegakkan dan tidak boleh ditinggalkan dalam

keadaan apapun. Shalat juga hendaknya dilakukan dengan melalukan setiap gerakannya

dengan sehingga dapat memaknai arti shalat yang sesungguhnya. Permasalahan yang timbul

kemudian adalah adanya perbedaan gerakan-gerakan shalat yang membuat sebagian

masyarakat ragu. perbedaan-perbedaan gerakan shalat memang sering sekali muncul di

masyarakat. Mulai dari hal-hal kecil seperti saat meletakkan tangan atau lutut terlebih dahulu

ketika sujud. Ia menyayangkannya karena hal ini memperlihatkan sebagian umat Islam tidak

lagi memahami shalat sebagai tuntutan Nabi saw sehingga tidak berpengaruh pada kehidupan

sehari-hari.

Majelis Tarjih Muhammadiyah sebenarnya telah melakukan kajian dan memfatwakan

shalat yang sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw. Namun, pada pengaplikasiannya menurut

Syakir masih banyak yang tidak sesuai. “Tidak masalah kalau masih ada dasar Quran dan

hadis yang maqbul, masih bisa ditolerir. Tapi kalau didasarkan pada hadis lemah bahkan

tidak memiliki dasar, hal ini harus diperbaiki”, terangnya. Pelatihan ini menurut Syakir

memang diadakan untuk menyamakan tata cara solat bagi para kader muhammadiyah sesuai

yang diajarkan nabi Muhammad. Pelatihan dibagi setidaknya dibagi ke dalam enam sesi

materi. Materi-materi ini diisi oleh beberapa Ustadz di antaranya Ust. Ahmad Masruri S.Ag,

dan Ust. Dr. H. Sagiran, Sp.B.

Pada salah satu materi, dijelaskan bahwa setiap gerakan shalat pada dasarnya

memiliki mukjizat bagi setiap orang yang melakukannya. Bahkan menurut Syakir, beberapa

3
pakar medis telah membuktikan bahwa gerakan-gerakan shalat yang dilakukan dengan benar

dapat memberi pengaruh positif tidak hanya rohani namun juga jasmani. “Inilah mengapa

pelatihan ini mejadi penting”, tuturnya. Pelatihan ini juga menjelaskan materi-materi penting

seperti bagaimana sebenarnya menumbuhkan spirit untuk melakukan shalat, pelurusan

penyimpangan dan perbedaan berdasar prinsip ibadah, serta praktek-praktek gerakan dan

pemahaman makna bacaan.

2.2 Kesalahan dalam Sholat

1. Tidak Menggerakkan Lisan Ketika Takbir Dan Membaca Bacaan Sholat


Lainnya
Di antara kesalahan yang sering terjadi dalam sholat adalah tidak menggerakkan lidah ketika

takbir dan membaca ayat al-Qur’an dan dzikir-dzikir sholat lainnya. Biasanya seseorang

hanya cukup membacanya dalam hati sehingga seakan-akan sholat hanya merupakan gerakan

tanpa bacaan dan dzikir di dalamnya. Menurut mayoritas ulama, disyaratkan bagi orang yang

membaca bacaan dalam sholat agar ia sendiri mendengar apa yang dibaca. Menurut pengikut

Imam Maliki, cukup menggerakkan lisan ketika membaca. Yang lebih utama adalah

memperdengarkan kepada dirinya apa yang dibaca untuk menjaga perbedaan pendapat.

2. Mengangkat Pandangan Mata Ke Langit Atau Memandang Ke Selain Tempat


Sujud
Kesalahan yang juga sering dilakukan beberapa muslimah adalah mengangkat pandangan

mata ke langit atau melihat ke kanan dan kiri yang bisa menyebabkan lupa, tidak fokus atau

berbicara dalam hati. Padahal kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan dan

mengarahkannya ke tempat sujud. Kecuali ketika duduk untuk tasyahud, maka pandangan

mata hendaknya diarahkan ke arah telunjuk seperti yang dijelaskan dalam tuntunan

Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibn Umar ra:

‫وضع صلى هللا عليه وسلم اليمنى على فخده اليمنى وأشار بأصبعه التي تلى اإلبهام في القبلة ورمى ببصره إليها‬

4
Nabi saw meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan beliau berisyarat

dengan jari telunjuk ke arah kiblat, serta beliau mengarahkan pandangan matanya ke arah

(telunjuk) itu. (H.R An-Nasa’i)

Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang

menoleh dalam sholat, kemudian beliau menjawab: itu adalah sebuah copetan (pengambilan

dengan tiba-tiba) yang dilakukan syaitan terhadap sholat seorang hamba.” (HR . Bukhari)

3. Memejamkan Kedua Mata Ketika Sholat


Ibnul Qayyim berkata; “Memejamkan kedua mata dalam sholat tidak termasuk tuntunan

Rasulullah saw. hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa Nabi saw tidak melepaskan

pandangannya pada jari telunjuknya ketika tasyahud. Ibn Abbas pernah meriwayatkan sebuah

hadis dari Rasulullah saw:

‫إذا قام أحدكم في الصالة فال يغمض عينيه‬

Apabila salah seorang kalian melakukan sholat, maka janganlah memejamkan kedua

matanya. (H.R At-Thabrani).

Para ahli Fiqih berbeda pendapat tentang hukum memejamkan mata dalam sholat. Sejumlah

ulama menilainya sebagai hal mubah dan tidak makruh karena terkadang memejamkan mata

dapat membantu tercapainya kekhusyukan yang merupakan ruh dan inti sholat. Sedangkan

Imam Ahmad menilainya sebagai suatu yang makruh karena selain Nabi saw tidak

mencontohkannya, hal tersebut juga adalah perbuatan yang dilakukan oleh kaum Yahudi.

4. Tidak Menempelkan Hidung Ketika Sujud


Biasannya para muslimah sering terlewatkan untuk menempelkan hidung dan dahi mereka

karena terhalang oleh mukenah. Nabi saw mengingatkan agar orang yang sujud benar-benar

menempelkan hidungnya ke tempat sujud Beliau saw bersabda “Allah tidak menerima sholat

bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana dia menempelkan

dahinya ke tanah”. (H.R Ibn Abi Syaibah).

Berkenaan dengan masalah ini, Ibn Abbas meriwayatkan hadis Nabi saw:

5
‫ وأطراف القدمين‬F‫مرت أن أسجد على سبعة أعظم على الجبهة – وأشار بيده على أنفه – واليدين و الركبتين‬

Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan; Dahi (termasuk hidung,

beliau mengisyaratkan dengan tangannya), telapak tangan kanan dan kiri, lutut kanan dan

lutut kiri, dan ujung kaki kanan dan kaki kiri. (H.R Bukhari)

5. Tidak Thuma’ninah Dalam Ruku’ Dan I’tidal


Yang dimaksud thuma’ninah adalah posisi tubuh tenang ketika melakukan gerakan rukun

sholat. Ukuran tenangnya adalah ketika mencukupi untuk membaca satu kali doa dalam

rukun tersebut. Misalnya thuma’ninah dalam ruku’, artinya posisi tubuh tenang setelah ruku’

sempurna, dan kemudian baru membaca doa ruku’ sampai selesai.

Sering kita saksikan beberapa muslimah melakukan ruku’ maupun sujud terlalu cepat

sehingga tidak sempat thuma’ninah. Sebelum menyelesaikan bacaan ruku’ misalnya,

beberapa orang sudah bangkit dari ruku’ tanpa ada ketenangan di dalamnya. sholat semacam

ini tidak sah karena tidak thuma’ninah.

Seperti dalam hadis riwayat Zaid ibn Wahab, ia berkata: Hudaifah pernah melihat seorang

laki-laki yang sholat namun tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, maka Rasulullah

berkata: “Kamu belum sholat. Jika kamu mati, maka engkau tidak berada di atas fitrah

(agama) yang Allah mengutus Muhammad untuk mengembannya.” (H.R Bukhari).

Hadis ini menunjukkan bahwa thuma’ninah merupakan rukun sholat. Barang siapa

meninggalkannya, berarti tidak melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa dalam Shalat

Menurut Nana Sudjana ada dua faktor utama yang mempengaruhi yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan
yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai.

6
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Ada juga faktor lain,
seperti motivasi belajar, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kesehatan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

Menurut slameto, faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor intern
Dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Faktor jasmani, yang termasuk dalam faktor ini adalah faktor kesehatan dan cacat
tubuh.
b. Faktor psikologis, yang termasuk dalam faktor ini adalah intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga
faktor yaitu:
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor masyarakat.

Lebih lanjut Abdul Rachman Shaleh dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Agama
dan Perkembangan Watak Bangsa, mejelaskan tiga faktor yang sangat mempengaruhi
pendidikan anak tersebut yaitu:
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan dan bimbingan. Setiap
anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing mereka
memberikan pengaruh melalui proses pembinaan pendidikan di dalam keluarga
merupakan pendidikan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan selanjutnya.
Adapun fungsi Pendidikan Keluarga adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
7
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. Lingkungan sekolah

Pendidikan di sekolah merupakan pendidikan lanjutan dari pendidikan keluarga.

Karena keterbatasan ilmu pengetahuan orang tua, maka pendidikan dilanjutkan ke sekolah.

Pendidikan di sekolah harus dipandang sebagai jembatan bagi anak untuk menghubungkan

kehidupan keluarga dengan kehidupan kelak di masyarakat. Pendidikan di sekolah dapat

disebut sebagai sumbangan terhadap pendidikan, antara lain:

a. Sekolah membantu orang tua mengajarkan pembiasaan yang baik serta menanamkan

akhlak dan budi pekerti yang baik.

b. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang tidak dapat

diberikan pada keluarga.

c. Sekolah melatih anak memperoleh kecakapan seperti, membaca,menulis, matematika,

menggambar, ilmu pengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial, dan pendidikan agama.

d. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membedakan moral.

e. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan

warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.

3. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempunya pengaruh terhadap pendidikan anak. Di

sekolah, sekolah dan masyarakat mempunya hubungan timbal balik, sekolah menerima

pengaruh masyarakat, dan masyarakat dipengaruhi oleh hasil pendidikan di sekolah. Salah

satu tujuan pendidikan di sekolah adalah mengantarkan anak dari dalam kehidupannya di

dalam masyarakat. Ketiga lingkungan ini sangat ketergantungan terhadap pendidikan

anak. Ketiga lingkungan ini juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan pendidikan

keagamaan anak.

2.4 Manfaat Gerakan Sholat untuk Kesehatan


8
1. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Beberapa gerakan sholat terbukti dapat membantu melancarkan aliran darah di dalam

tubuh. Misalnya pada posisi rukuk, dimana aliran darah bagian atas diatur. Sedangkan

pada posisi tasyahud, aliran darah bagian bawah diatur.

2. Melancarkan Pencernaan
Menurut penelitian tersebut, gerakan sholat juga membantu pencernaan tubuh.

Sebagai contoh, selama keadaan tasyahud, atau posisi duduk dengan menopang pada 1 kaki

melengkung di bawah mereka dan wanita duduk dengan kedua kaki di bawah mereka.Postur

sedemikian rupa memungkinkan dan melanjarkan pencernaan. Ini meningkatkan fungsi hati

dan mengendurkan usus, yang pada akhirnya memfasilitasi pergerakan usus di dalam tubuh.

Sholat juga dapat membantu meringankan sembelit.

3. Meredakan Nyeri Punggung dan Nyeri Sendi


Gerakan sholat dalam posisi rukuk tidak hanya dapat melancarkan peredaran darah,

tapi juga dapat mengatasi beberapa keluhan, seperti:

1. Nyeri pinggul
2. Nyeri dengkul
3. Nyeri telapak kaki
4. Nyeri tulang belakang
Posisi tubuh selama sujud dan rukuk membantu membuka dan meringankan

persendian. Penggunaan sendi secara rutin membuat mereka sehat dan berfungsi. Selain itu,

posisi rukuk membantu mengurangi rasa sakit di punggung bawah dengan merilekskan

ligamen dan otot (mirip dengan yoga). Ini juga membantu meringankan rasa sakit di sumsum

tulang belakang dan sendi pinggul. Dengan relaksasi tulang belakang ini, sakit punggung dan

penyakit tulang belakang juga dapat dihindari. Sholat secara keseluruhan merilekskan sendi

bahu, siku, lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

9
Pada dasarnya, sholat juga bentuk olahraga dan meningkatkan metabolisme

seseorang, termasuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Gerakan

sholat ini melibatkan haluan di arteri belakang, sehingga tekanan darah yang mengalir ke

jantung menjadi lancar. Bahkan posisi sujud dapat memecahkan penyumbatan pembuluh

darah, sehingga dapat mencegah jantung koroner. Sebagai tambahan, pada saat melalakukan

sujud posisi jantung lebih tinggi dari pada otak. Sehingga otak mendapatkan pasokan oksigen

dari jantung melalui darah yang akan meningkatkan kecerdasan manusia.

5. Menyehatkan Mental
Menurut ilmu pengetahuan modern, salah satu bentuk olahraga paling sehat adalah

yoga. Telah ditemukan bahwa seluruh gerakan sholat menyerupai gerakan-gerakan yang

ditemukan dalam gerakan yoga. Seperti yang kita tahu, yoga tidak hanya bertujuan untuk

menjaga kebugaran fisik, tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental. Yoga

dapat membawa harmoni dalam kehidupan seseorang dengan menyatukan semua aspek

kehidupan termasuk:

1. Fisik
2. Sosial
3. Spiritual
4. Psikologis
Inilah tepatnya yang dirasakan saat sholat, yaitu dapat menimbulkan keharmonisan

dan kedamaian sepenuhnya dalam diri seseorang. Selain itu, sholat juga berfungsi sebagai

penghilang stres dan kecemasan.

6. Membuat Jiwa Lebih Damai


Bila dengan sholat saja bisa menyehatkan mental, seseorang yang melakukanya

dengan khusuk juga akan merasakan jiwa yang lebih tenang. Terlebih, dengan doa-doa yang

kita panjatkan pada Allah SWT, sholat menjadikan jiwa kita lebih dekat dengan-Nya,

sehingga seseorang akan lebih tenang menjalani kehidupan.

7. Memengaruhi Postur Tubuh

10
Dalam jangka panjang, postur tubuh yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit-

penyakit lain. Itulah mengapa, manfaat gerakan sholat yang juga penting adalah membuat

postur tubuh menjadi lebih ideal. Posisi berdiri saat takbir membuat postur tubuh semakin

baik. Posisi tubuh harus benar-benar tegak dan tahu betul bagaimana menopang berat badan.

Terlebih, gerakan sholat dilakukan beberapa kali dalam sehari sehingga postur tubuh terlatih

lebih tegak.

2.5 Gerakan Sholat yang Benar dan Urutannya

Sholat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, dalam bentuk beberapa

perkataan dan perbuatan. Dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat-

syarat yang telah ditentukan.

1. Niat

Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut

sholat yang sedang dikerjakan, misalnya sholat shubuh dan sebagainya.

Niat Sholat Subuh:

‫ض الصُّ بْح َر َكعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَدَا ًء هلل تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬

"Usholli Fardlon Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"

2. Takbiratul Ihram

Lalu gerakan sholat selanjutnya adalah mengangkat kedua belah tangan serta

membaca ‫( هّٰللا ُ أَ ْكبَر‬Allāhu Akbar). Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya

disedakapkan pada dada. Kemudian membaca do'a iftitah:

َ ْ‫ت َوااْل اَر‬


‫لِ ًما‬F‫ا ُم ْس‬FFً‫ض َحنِ ْيف‬ َّ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ َر‬
ِ ‫ َما َوا‬F‫الس‬ ِ َ‫هللاُ اَ ْكبَ ُر َكبِرًا َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َك ِش ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬
ُ ‫ اِنِّى َو َّجه‬. ‫ ْياًل‬F‫ص‬

َ‫ت َواَنَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬


ُ ْ‫ك اُ ِمر‬ َ ‫ الَ َش ِر ْي‬. َ‫ي َو َم َماتِ ْي هلِل ِ َربِّ ْال َعا لَ ِم ْين‬
َ ِ‫ك لَهُ َوبِ َذ ل‬ َ ‫ اِ َّن‬. َ‫َو َما اَنَا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬
َ ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ يَا‬

"Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan

Wa'ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan

11
Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa

Mamaatii Lillaahi Rabbil 'Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal

Muslimiin."

3. Membaca Al-Fatihaah dan Surat Pendek

Gerakan sholat setelah takbiratul ihram adalah bersedekap dan membaca surah Al-

Fatihaah serta surah pendek di dalam Alquran.

4. Ruku’ dengan Tuma’ninah

Gerakan sholat setelah berdiri dan disunahkan mengucapkan takbir sambil

mengangkat kedua tangan sebelum ruku'. Lalu memulai ruku' dengan posisi membungkukkan

badan secara lurus seolah membentuk huruf " L Terbalik" dengan meletakkan telapak tangan

memegang persendian lutut dan disunahkan pula membaca,

‫ُس ْب َحانَ َربِّ َي ْال َع ِظي ِْم َوبِ َح ْم ِد ِه‬

Subhaana Rabbiyal 'Adziimi Wa Bihamdih (dibaca 3 kali).

5. I’tidal dengan Tuma’ninah

Selesai rukuk, terus bangkit tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setengh

telinga, seraya membaca sebagai berikut

ُ‫َس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِم َده‬

Sami'Allahu Liman Hamidah

6. Sujud

Setelah i'tidal, gerakan sholat berikutnya sujud. Sujud dengan meletak kan dahi ke

lantai, dan ketika turun seraya membaca "Allahu Akbar".

‫سبحان ربي األعلى وبحمده‬

Sub haana robbiyal a'la wabihamdih.

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud membaca tasbih lalu duduk di antara dua sujud dengan membaca:

12
‫رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني‬

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Selesai sujud, berdiri lagi dan melanjutkan rakaat berikutnya. Jumlah rakaat

tergantung dengan jenis sholat yang dilakukan.

8. Duduk Tasyahud Awal

Kalau sholat 3 rakaat atau 4 rakaat, maka pada rakaat kedua kita duduk untuk

membaca tasyahud/tahyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri

diduduki.

َّ ُ‫ه‬Fُ‫ ةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكات‬F‫ا النَّبِ ُّى َو َرحْ َم‬FFَ‫كَ أَيُّه‬FF‫الَ ُم َعلَ ْي‬F‫الس‬
ِ ‫ا ِد هَّللا‬FFَ‫ا َو َعلَى ِعب‬FFَ‫الَ ُم َعلَ ْين‬F‫الس‬ ُ Fَ‫ات الطَّيِّب‬
َّ ِ ‫ات هَّلِل‬F ُ ‫لَ َو‬F‫الص‬ ُ F‫َّات ْال ُمبَا َر َك‬
َّ ‫ات‬F ُ ‫التَّ ِحي‬

‫َلى ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ للَّهُ َّم‬. َ ‫الصَّالِ ِحينَ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل اللَّ ِها‬
َ ‫صلِّ ع‬

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika

ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa

'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar

rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.

9. Duduk Tasyahud Akhir

Bacaan tasyahud/tahyat akhir ialah seperti tahyat awal yang' ditambah dengan shalawat

Nabi Muhammad:

‫ا َ ِر ْك عَل َى ُم َح َّم ٍد‬F ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم ب‬


َ َّ ‫صلَّيْتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ‬
َ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكما‬
ِ ‫َلى‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع‬

َ َّ ‫َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ‬


‫د َم ِج ْي ٌد‬Fٌ ‫ك َح ِم ْي‬

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa

Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa

Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali

Ibroohimm innaka hamiidum majiid.10. Salam Selesai duduk tasyahud akhir, urutan sholat

berikutnya yakni salam. Salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca:

ِ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا‬

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Allah akan memberikan keberuntungan kepada orang mukmin karena mereka

memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu : 1) Orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. 2)

Orang-orang yang menjauhkan diri dari perilaku yang tidak berguna yang menyangkut

perkataan dan perbuatan. 3) Orang-orang yang menunaikan zakat, yaitu membersihkan

dan mensucikan dirinya dari harta yang diwajibkan memberikannya kepada orang fakir

dan orang miskin sehingga mendapat ridha-Nya. 4) Orang-orang yang memelihara farjinya

(kemaluannya) dari perbuatan haram, yaitu seperti berzina dalam keadaan apapun, kecuali

hubungan suami-isteri dan budak-budak mereka pada masa perbudakan masih diizinkan

karena dalam keadaan itu mereka tidak tercela. 5) Orang-orang yang memelihara amanat-

amanat dan janjinya, memelihara amanat-amanat dan janji disini yaitu orang-orang yang

apabila diserahi amanat, maka dia tidak berkhianat, tetapi menyampaikan amanat itu

kepada orang yang berhak menerimanya, dan apabila berjanji maka dia memenuhi janji

itu, dan tidak menghianatinya. 6) Orang-orang yang memelihara shalatnya, yaitu mereka

senantiasa melaksanakan shalat tepat waktu serta memelihara dari syarat, adab dan rukun-

rukunnya. Hal ini menunjukkan keutamaan shalat, karena dengan memelihara shalatnya

seseorang akan mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya.

3.2 Saran

1. Hendaknya pengajaran ibadah shalat jangan hanya terfokus kepada

penyajian teori, tetapi hendaknya lebih diimbangi dengan penerapan, sehingga apa yang

didapat oleh anak dalam teori dapat dipraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

14
2. Guru-guru hendaknya lebih ekstra membimbing dan mengawasi siswa-siswi dalam

melaksanakan shalat, khususnya pada saat melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah di

sekolah.

3. Untuk guru fiqih hendaknya lebih memberikan motivasi kepada siswa dalam hal

belajar.

4. Untuk orang tua siswa, hendaknya lebih ekstra membimbing dan mengawasi anak-

anaknya dalam melaksanakan shalat di rumah.

Demikian tugas pembuatan makalah ini meskipun jauh dari kesempurnaan, harapan

kami dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui tentang Sholat yang sangat luar biasa

tersebut. Dan semoga dengan adanya pembuatan makalah ini kita dapat mengambil

manfaatnya khususnya bagi para pembaca sekalian.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Sari, A, Ana. 2011. Kemampuan Praktek Ibadah Shalat Pada Mata Pelajaran Fiqih
Siswa Kelas I Madrasah Tsanawiyah Di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin
Kabupaten Indragiri Hili. Program serjana pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekan Baru.
2. Rofi’I, A. Dalil & Gambar Gerakan Sholat Sesuai Al Qur’an Dan As Sunnah. 07
Januari 2022 (23:01).
3. UMY, B, SI. 2011. Perbedaan-Perbedaan Gerakan Sholat Membingungkan
Masyarakat. https://www.umy.ac.id/perbedaan-perbedaan-gerakan-shalat-
membingungkan-masyarakat. 07 Januari 2022 (23:02)
4. Setiawan, D. 2020. Kesalahan Dalam Sholat Ini Kadang Tidak Kita Sadari.

https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-35712221/kesalahan-dalam-
sholat-ini-kadang-tidak-kita-sadari. 07 Januari 2022 (23:03)
5. Rahma, C. 2021. 7 Manfaat Gerakan Sholat U ntuk Kesehatan .
https://www.orami.co.id/magazine/gerakan-sholat/. 07 Januari 2022 (23:04)

16

Anda mungkin juga menyukai