Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP Bhakti Angkasa 1


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / 1
Jumlah Pertemuan : 4x menit

A. Standar Kompetensi
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi bangun – bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan dua bangun yang sebangun melalui model bangun datar.
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan
yang berkaitan dengan kesebangunan dua bangun (komunikatif)
Menjelaskan kesebangunan dengan alat peraga/model bangun datar yang buat
sendiri oleh siswa(kreatif)
Mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang disepakati
(tanggung jawab)
Selalu bertanya tentang materi kesebangunan di berbagai kesempatan (rasa ingin
tahu)
2. Menjelaskan dua bangun yang kongruen melalui model bangun datar.
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan
yang berkaitan dengan kekongruenan dua bangun (komunikatif)
Menjelaskan kekongruenan dengan alat peraga/model bangun datar yang buat
sendiri oleh siswa(kreatif)
Mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang disepakati
(tanggung jawab)
Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di berbagai kesempatan (rasa ingin
tahu)

D. Sumber Belajar
1. Buku teks Matematika
2. Lingkungan
3. Alat Peraga/ Model bangun datar dari kertas karton
4. Lembar kerja siswa tentang kesebangunan dan kekongruenan dua bangun datar
5. Laptop dan projector (jika ada)
E. PERTEMUAN KE-1
1. Tujuan
Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan kesebangunan dari
dua bangun datar, (berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika
mengungkapkan gagasan) dengan menggunakan alat peraga/model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa dan mengerjakan semua tugas yang
diberikan sesuai dengan aturan

2. Materi ajar
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar
a. Pengertian kesebangunan bangun datar
Kesebangunan dari dua bangun datar mempunyai ciri-ciri yaitu dua bangun
tersebut harus memiliki bentuk yang sama dengan ukuran luas yang tidak
sama
b. Syarat-syarat dua bangun datar yang sebangun
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut:
1) Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki
perbandingan yang senilai
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
c. Menghitung panjang salah satu sisi dan sudut yang belum diketahui dari
dua bangun yang sebangun

3. Alokasi waktu
2 x 40 menit

4. Metode
Diskusi

5. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan (+ 10 menit)
1) Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan
Yang Maha Kuasa
2) Tanya jawab singkat tentang macam-macam bangun datar termasuk
segitiga dan jenisnya
3) Informasi tujuan pembelajaran yaitu: menjelaskan kesebangunan dari
dua bangun datar, dengan menggunakan alat peraga/model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa, (berkomunikasi dengan bahasa
yang santun ketika mengungkapkan gagasan), dan dan mengerjakan
semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan.
b. Inti (+ 60 menit)
1) Eksplorasi
 Guru meminta peserta didik untuk mencermati unsur-unsur yang
terdapat pada dua bangun datar sebangun
Implementasi pendidikan karakter: Membiasakan membaca
buku atau refrensi lainnya khususnya yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
 Guru menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar yang
sebangun menggunakan alat peraga
2) Elaborasi
 Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok (4 – 5 orang)
untuk mengerjakan Bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang
berkaitan dengan kegiatan membuat model bangun datar dari
kertas karton selanjutnya dianalisis kesebangunannya.
Implementasi pendidikan karakter: Berkomunikasi dengan
bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan,
mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang
disepakati
 Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses
diskusi
 Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil
diskusi dan ditanggapi anggota kelompok lain.
Implementasi pendidikan karakter: Menjelaskan kesebangunan
dengan alat peraga/model bangun datar yang buat sendiri oleh
siswa, Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di berbagai
kesempatan
 Siswa mengerjakan soal-soal kesebangunan secara individu dalam
kelompoknya
3) Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman
konsep-konsep penting seperti konsep kesebangunan dan syarat
kesebangunan bangun datar, cara menentukan panjang salah
satu sisi jika diketahui panjang sisi lainnya
 Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah
berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna
c. Penutup ( + 10 menit)
1) Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan
masukan dari guru.
2) Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

6. Penilaian :
a. Tehnik Penilaian: Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen: Paper and pencil test (PPT) dan Unjuk kerja
c. Instrumen :
Soal Uraian:
1) Dari pasangan bangun datar berikut, manakah yang sebangun dan
mana yang tidak sebangun? Mengapa demikian?
a.

b.

2) Diketahui dua jajargenjang yang sebangun seperti gambar berikut:

Tentukan nilai x!

7. Pedoman Penskoran :
a. Pedoman penskoran soal uraian
No
Uraian Jawaban Skor
Soal
1 a. Akan diselidiki apakah trapesium ABCD dan EFGH sebangun. 30
 A =  F = 450 ,  C =  H = 450,  B =  E = 1350 ,  D = 
G = 1350
Ternyata sudut - sudut yang bersesuaian sama besar

Ternyata sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.


Jadi gambar pada nomor 1a merupakan pasangan bangun datar yang
sebangun
30
No
Uraian Jawaban Skor
Soal

b. Akan diselidiki apakah segitiga ABC dan segitiga DEF Sebangun


 A   D,  B =  E = 900, dan  C   F
Ternyata sudut-sudut yang bersesuaian tidak semuanya sama besar

Ternyata sisi-sisi yang bersesuaian tidak sebanding.


Jadi gambar nomor 1b merupakan pasangan bangun datar yang tidak
sebangun
Sub Total 60
2 Perhatikan jajargenjang ABCD. 40
 B =  D = 120°
 A =  C = 180° − 120° = 60°
Oleh karena jajargenjang ABCD sebangun dengan jajargenjang EFGH,
besar sudut-sudut
yang bersesuaiannya sama besar. Dengan demikian,  E =  A = 60°.
Jadi, nilai x = 60°
Sub Total 40
Total Skor 100

b. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam diskusi kelompok


No. daftar hadir peserta didik *)
No Indikator nilai karakter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32
1 Mentaati aturan diskusi
seperti mengacungkan
tangan sebelum
memberikan pendapat
2 Menghargai pendapat
teman yang kurang tepat
3 Memberi kesempatan
semua anggota kelompok
untuk mengajukan
pendapat
4 Tidak memotong
pembicaraan teman
5 Tidak membedakan antara
pendapat teman pria dan
wanita

6 Santun dalam
berargumentasi/ mem-
No. daftar hadir peserta didik *)
No Indikator nilai karakter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32
pertahankan pendapat yang
berbeda
7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa
kelompok untuk menerima
pendapatnya
8 Mau mengakui
kesalahannya
9 Menunjukkan sikap
menerima hasil diskusi
kelompok
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK
*) Diisi dengan:
1) BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
2) MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3) MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten
memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya) – jika peserta didik terus
tenerus/ konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator

c. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam presentasi hasil kelompok

No. daftar hadir peserta didik *)


No Indikator Nilai Karakter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32
1 Mengikuti prosedur
presentasi
2 Jujur dalam menyajikan
data hasil diskusi
3 Menghargai hasil diskusi
kelompok lain yang berbeda
4 Memberi kesempatan semua
teman untuk mengajukan
pendapat
5 Tidak membedakan antara
pendapat teman pria dan
wanita
6 Santun dalam
berargumentasi/
No. daftar hadir peserta didik *)
No Indikator Nilai Karakter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32
mempertahankan hasil
diskusi yang berbeda

7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa teman
untuk menerima
pendapatnya
8 Mau mengakui kesalahannya
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK
*) Diisi dengan:
1) BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
2) MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3) MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten
memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator)
4) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya) – jika peserta didik terus
tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
d. Format penilaian unjuk kerja

Aspek yang dinilai Skor Bobot


Persiapan:
1. Pemilihan alat 4 1
(tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0) (20 %)
2. Pemilihan bahan
(tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0)
Pelaksanaan
1. Prosedur kerja pembuatan model bangun datar 7 2
(runtut = 2; kurang runtut = 1) (40 %)
2. Penggunaan alat seperti: gunting, pemes, penggaris, dan lem
(terampil = 2; kurang terampil =1; tidak terampil = 0)
3. Penggunaan model bangun datar dalam menjelaskan materi
(tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)
Hasil
1. Laporan kegiatan 5 2
(lengkap = 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1) (40 %)
2. Model bangun datar
(bagus = 2; kurang bagus = 1)
Skor maksimal 16 100 %

e. Format penilaian proses belajar


Nilai
No Aspek yang dinilai selama PBM Ket
1 2 3 4 5
1 Kehadiran siswa tepat waktu
2 Minat/ motivasi terhadap pelajaran
3 Ketepatan dalam menyelesaikan tugas individu dalam
kelompok
4 Kerjasama dalam kelompok
5 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
6 Kontribusi dalam kerja kelompok
7 Menghormati pendapat anggota kelompok
8 Kejujuran selama PBM di kelas
Keterangan:
1) Rentangan skor:
 Sangat baik (SB)  85
 Baik (B) = 75 – 84
 Cukup (C) = 60 – 74
 Kurang (K) = 41 – 59
 Sangat kurang (SK)  40
2) Pedoman penskoran: Skor setiap aspek =

 Jumlah nilai yang diperoleh  100


 nilai maksimal
f. Format penilain tes tulis (ada dalam lembar penilaian tersendiri)
F. PERTEMUAN KE-2
1. Tujuan:
Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan kekongruenan dari
dua bangun datar, (berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika
mengungkapkan gagasan) dengan menggunakan alat peraga/ model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa dan mengerjakan semua tugas yang
diberikan sesuai dengan aturan

2. Materi ajar:
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar
a. Pengertian kekongruenan bangun datar
kekongruenan dari dua bangun datar mempunyai ciri-ciri yaitu dua bangun
tersebut harus memiliki bentuk dan ukuran yang sama
b. Syarat-syarat dua bangun datar yang kongruen
Dua bangun datar dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat berikut:
1) Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki panjang
yang sama
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
c. Menghitung panjang salah satu sisi dan sudut yang belum diketahui dari
dua bangun yang kongruen
d. Hubungan anatara kesebangunan dan kekongruenan
Dua bangun yang kongruen pasti sebangun sedangkan dua bangun yang
sebangun belum tentu kongruen

3. Alokasi waktu: 2 x 40 menit

4. Metode: Diskusi

5. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan (+ 10 menit)
1) Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan
Yang Maha Kuasa
2) Tanya jawab singkat tentang pengertian dan syarat-syarat dari dua
bangun yang sebangun sebagai review dari materi sebelumnya
3) Informasi tujuan pembelajaran yaitu: menjelaskan kekongruenan dari
dua bangun datar, dengan menggunakan alat peraga/ model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa, (berkomunikasi dengan bahasa
yang santun ketika mengungkapkan gagasan), dan dan mengerjakan
semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan.
b. Inti (+ 60 menit)
1) Eksplorasi
 Guru meminta peserta didik untuk mencermati unsur-unsur yang
terdapat pada dua bangun datar kongruen
Implementasi Pendidikan Karakter
Membiasakan membaca buku atau refrensi lainnya khususnya
yang berkaitan dengan materi pembelajaran
 Guru menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar yang
sebangun menggunakan alat peraga
2) Elaborasi
o Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok (4 – 5 orang) untuk
mengerjakan Bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang berkaitan
dengan kegiatan membuat model bangun datar dari kertas karton
selanjutnya dianalisis kekongruenannya.
Implementasi pendikar
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan
gagasan, mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan
yang disepakati
o Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses diskusi
o Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi
dan ditanggapi anggota kelompok lain.
Implementasi pendikar
Menjelaskan kesebangunan dengan alat peraga/model bangun datar yang
buat sendiri oleh siswa, Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di
berbagai kesempatan
o Siswa mengerjakan soal-soal kekongruenan secara individu dalam
kelompoknya
c. Konfirmasi
o Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman konsep-
konsep penting seperti konsep kekongruenan dan syarat kekongruenan
bangun datar, cara menentukan panjang salah satu sisi atau sudut jika
diketahui panjang sisi lainnya
o Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah
berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna
1. Penutup ( + 10 menit)
o Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan masukan dari
guru.
o Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

a. Penilaian :
1. Tehnik Penilaian : Tes Tulis
2. Bentuk Instrumen : Paper and pencil test (PPT) dan Unjuk kerja
3. Instrumen :
Soal Uraian:
ii. Belah ketupat ABCD = belah ketupat EFGH. Tentukan sudut-sudut yang
seletak dan sisi-sisi yang sama panjang

iii. Apakah pasangan bangun berikut kongruen? Berikan alasan kalian

b. Pedoman Penskoran :
1. Pedoman penskoran soal uraian
No Uraian Jawaban Skor
1 Diketahui: ABCD  EFGH 50
Sudut-sudut yang sama besar:
 A =  E ,  C =  G,  B =  F, dan  D =  H
Sisi-sisi yang sama panjang:
AB = EF CD = GH dan BC = FG DA = HE
Sub Total 50
2 Gambar (i) kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut bersesuaian 50
sama besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang.
Gambar (ii) tidak kongruen, sebab sisi-sisi yang bersesuaian tidak
sama panjang.
Gambar (iii) kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut
bersesuaian sama besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang
Sub Total 50
Total Skor 100

2. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam diskusi kelompok


N Indikator nilai karakter No. daftar hadir peserta didik *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 .. 3
o
0 2
1 Mentaati aturan diskusi seperti
mengacungkan tangan sebelum
memberikan pendapat
2 Menghargai pendapat teman yang
kurang tepat
3 Memberi kesempatan semua anggota
kelompok untuk mengajukan
pendapat
4 Tidak memotong pembicaraan teman
5 Tidak membedakan antara pendapat
teman pria dan wanita
6 Santun dalam berargumentasi/
mempertahankan pendapat yang
berbeda
7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa kelompok untuk
menerima pendapatnya
8 Mau mengakui kesalahannya
9 Menunjukkan sikap menerima hasil
diskusi kelompok
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK

3. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam presentasi hasil kelompok


No. daftar hadir peserta didik *)
No Indikator nilai karakter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 .. 3
0 2
1 Mengikuti prosedur presentasi
2 Jujur dalam menyajikan data hasil
diskusi
3 Menghargai hasil diskusi kelompok
lain yang berbeda
4 Memberi kesempatan semua teman
untuk mengajukan pendapat
5 Tidak membedakan antara pendapat
teman pria dan wanita
6 Santun dalam berargumentasi/
mempertahankan hasil diskusi yang
berbeda
7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa teman untuk
menerima pendapatnya
8 Mau mengakui kesalahannya
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK
*) Diisi dengan:
5) BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
6) MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
7) MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan
perilaku yang tertera dalam indikator)
8) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya – jika peserta didik terus
tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator)

4. Format penilaian unjuk kerja

Aspek yang dinilai Skor Bobot


Persiapan:
a. Pemilihan alat 4 1
(tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0) (20 %)
b. Pemilihan bahan
(tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0)
Pelaksanaan
a. Prosedur kerja pembuatan model bangun datar 7 2
(runtut = 2; kurang runtut = 1) (40 %)
b. Penggunaan alat seperti: gunting, pemes, penggaris,
dan lem
(terampil = 2; kurang terampil =1; tidak terampil = 0)
c. Penggunaan model bangun datar dalam menjelaskan
materi
(tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)
Hasil
a. Laporan kegiatan 5 2
(lengkap = 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1) (40 %)
b. Model bangun datar
(bagus = 2; kurang bagus = 1)
Skor maksimal 16 100 %

5. Format penilaian proses belajar


Nilai
No Aspek yang dinilai selama PBM Ket
1 2 3 4 5
1 Kehadiran siswa tepat waktu
2 Minat/ motivasi terhadap pelajaran
3 Ketepatan dalam menyelesaikan tugas individu
dalam kelompok
4 Kerjasama dalam kelompok
5 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
kelompok
6 Kontribusi dalam kerja kelompok
7 Menghormati pendapat anggota kelompok
8 Kejujuran selama PBM di kelas

Keterangan:
1. Rentangan skor:
B. Sangat baik (SB)  85
C. Baik (B) = 75 – 84
D. Cukup (C) = 60 – 74
E. Kurang (K) = 41 – 59
F. Sangat kurang (SK)  40

2. Pedoman penskoran

Skor setiap aspek =


 Jumlah nilai yang diperoleh  100
 nilai maksimal
6. Format penilain tes tulis (ada dalam lembar penilaian tersendiri)

Mengetahui,
Mlangi, 09 Juli 2012
Kepala MTs. Darul Ulum 2 Guru Mata pelajaran
Widang
Purwanto, S.Pd
NIP. 198104012005011004
LEMBAR
LEMBARKERJA
KERJA– –KD
KD1.1
1.1
(BAHAN DISKUSI KELOMPOK)
(BAHAN DISKUSI KELOMPOK)

1. KEKONGRUENAN DUA BANGUN DATAR

Bahan : Kertas karton warna dan lem


Alat : Gunting, penggaris, busur derajat, cutter
Materi : Kesebangunan bangun datar
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan konsep kesebangunan dua bangun datar dan
syarat-syaratnya
Petunjuk:
Ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah dua bangun datar yang sejenis dengan ukuran yang sama (warna berbeda).
Bangun datar yang dipilih antara lain: persegi, persegipanjang, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium
2. Guntinglah kedua bangun datar tersebut dengan mengikuti sisi-sisinya.
3. Tempelkan bangun datar yang satu sedemikian hingga menutup dengan sempurna
bangun datar yang lain.
4. Ukurlah panjang semua sisi dan besar semua sudutnya, lalu isikan dalam tabel
berikut!
Ukuran sisi-sisi
Sisi Sisi Sisi Sisi
Bangun Datar
1 2 3 4
(..............................)
(cm) (cm) (cm) (cm)
Bangun 1
Bangun 2

Ukuran sudut-sudut
Bangun Datar Sudut Sudut Sudut Sudut
(..............................) 1 2 3 4
(...0) (...0) (...0) (...0)
Bangun 1
Bangun 2

5. Sekarang perhatikan masing-masing sisi dan sudut yang saling berhimpitan.


6. Diskusikan dengan dengan teman, apakah pada kedua bangun di atas terdapat
pasangan sisi-sisi yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama besar? Apakah
kedua segitiga itu kongruen? Jelaskan alasanmu
7. Dari hasil diskusi kalian, jelaskan syarat-syarat dari duan bangun datar yang
sebangun!

Uraian hasil diskusi:


2. KESEBANGUNAN DUA BANGUN DATAR

Bahan : Kertas karton warna dan lem


Alat : Gunting, penggaris, busur derajat, dan cutter
Materi : Kekongruenan bangun datar
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan konsep kekongruenan dua bangun datar dan
syarat-syaratnya
Petunjuk:
Ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah dua bangun datar yang sejenis dengan ukuran yang berbeda (warna berbeda).
Bangun datar yang dipilih antara lain: persegi, persegipanjang, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium
2. Guntinglah kedua bangun datar tersebut dengan mengikuti sisi-sisinya.
3. Ukurlah dengan penggaris dan busur derajat kedua bangun datar tersebut sedemikian
hingga semua sisi dan sudutnya diketahui ukurannya, lalu isikan kedalam tabel
berikut!
Ukuran sisi-sisi
Sisi Sisi Sisi Sisi
Bangun Datar
1 2 3 4
(..............................)
(cm) (cm) (cm) (cm)
Bangun 1
Bangun 2

Ukuran sudut-sudut
Sudut Sudut Sudut Sudut
Bangun Datar
1 2 3 4
(..............................)
(...0) (...0) (...0) (...0)
Bangun 1
Bangun 2

4. Sekarang perhatikan masing-masing sisi dan sudut yang saling bersesuaian.


5. Diskusikan dengan dengan teman, apakah pada kedua bangun di atas terdapat
pasangan sisi-sisi yang memiliki perbandingan sama panjang dan sudut-sudut yang
sama besar? Apakah kedua segitiga itu kongruen? Jelaskan alasanmu
6. Dari hasil diskusi kalian, jelaskan syarat-syarat dari duan bangun datar yang
sebangun!

Uraian hasil diskusi:

Anda mungkin juga menyukai