A. Standar Kompetensi
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi bangun – bangun datar yang sebangun dan kongruen.
D. Sumber Belajar
1. Buku teks Matematika
2. Lingkungan
3. Alat Peraga/ Model bangun datar dari kertas karton
4. Lembar kerja siswa tentang kesebangunan dan kekongruenan dua bangun datar
5. Laptop dan projector (jika ada)
E. PERTEMUAN KE-1
1. Tujuan
Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan kesebangunan dari
dua bangun datar, (berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika
mengungkapkan gagasan) dengan menggunakan alat peraga/model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa dan mengerjakan semua tugas yang
diberikan sesuai dengan aturan
2. Materi ajar
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar
a. Pengertian kesebangunan bangun datar
Kesebangunan dari dua bangun datar mempunyai ciri-ciri yaitu dua bangun
tersebut harus memiliki bentuk yang sama dengan ukuran luas yang tidak
sama
b. Syarat-syarat dua bangun datar yang sebangun
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut:
1) Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki
perbandingan yang senilai
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
c. Menghitung panjang salah satu sisi dan sudut yang belum diketahui dari
dua bangun yang sebangun
3. Alokasi waktu
2 x 40 menit
4. Metode
Diskusi
5. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan (+ 10 menit)
1) Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan
Yang Maha Kuasa
2) Tanya jawab singkat tentang macam-macam bangun datar termasuk
segitiga dan jenisnya
3) Informasi tujuan pembelajaran yaitu: menjelaskan kesebangunan dari
dua bangun datar, dengan menggunakan alat peraga/model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa, (berkomunikasi dengan bahasa
yang santun ketika mengungkapkan gagasan), dan dan mengerjakan
semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan.
b. Inti (+ 60 menit)
1) Eksplorasi
Guru meminta peserta didik untuk mencermati unsur-unsur yang
terdapat pada dua bangun datar sebangun
Implementasi pendidikan karakter: Membiasakan membaca
buku atau refrensi lainnya khususnya yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
Guru menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar yang
sebangun menggunakan alat peraga
2) Elaborasi
Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok (4 – 5 orang)
untuk mengerjakan Bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang
berkaitan dengan kegiatan membuat model bangun datar dari
kertas karton selanjutnya dianalisis kesebangunannya.
Implementasi pendidikan karakter: Berkomunikasi dengan
bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan,
mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang
disepakati
Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses
diskusi
Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil
diskusi dan ditanggapi anggota kelompok lain.
Implementasi pendidikan karakter: Menjelaskan kesebangunan
dengan alat peraga/model bangun datar yang buat sendiri oleh
siswa, Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di berbagai
kesempatan
Siswa mengerjakan soal-soal kesebangunan secara individu dalam
kelompoknya
3) Konfirmasi
Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman
konsep-konsep penting seperti konsep kesebangunan dan syarat
kesebangunan bangun datar, cara menentukan panjang salah
satu sisi jika diketahui panjang sisi lainnya
Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah
berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna
c. Penutup ( + 10 menit)
1) Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan
masukan dari guru.
2) Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
6. Penilaian :
a. Tehnik Penilaian: Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen: Paper and pencil test (PPT) dan Unjuk kerja
c. Instrumen :
Soal Uraian:
1) Dari pasangan bangun datar berikut, manakah yang sebangun dan
mana yang tidak sebangun? Mengapa demikian?
a.
b.
Tentukan nilai x!
7. Pedoman Penskoran :
a. Pedoman penskoran soal uraian
No
Uraian Jawaban Skor
Soal
1 a. Akan diselidiki apakah trapesium ABCD dan EFGH sebangun. 30
A = F = 450 , C = H = 450, B = E = 1350 , D =
G = 1350
Ternyata sudut - sudut yang bersesuaian sama besar
6 Santun dalam
berargumentasi/ mem-
No. daftar hadir peserta didik *)
No Indikator nilai karakter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32
pertahankan pendapat yang
berbeda
7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa
kelompok untuk menerima
pendapatnya
8 Mau mengakui
kesalahannya
9 Menunjukkan sikap
menerima hasil diskusi
kelompok
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK
*) Diisi dengan:
1) BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
2) MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3) MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten
memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya) – jika peserta didik terus
tenerus/ konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
7 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa teman
untuk menerima
pendapatnya
8 Mau mengakui kesalahannya
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK
*) Diisi dengan:
1) BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
2) MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3) MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten
memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator)
4) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya) – jika peserta didik terus
tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
d. Format penilaian unjuk kerja
2. Materi ajar:
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar
a. Pengertian kekongruenan bangun datar
kekongruenan dari dua bangun datar mempunyai ciri-ciri yaitu dua bangun
tersebut harus memiliki bentuk dan ukuran yang sama
b. Syarat-syarat dua bangun datar yang kongruen
Dua bangun datar dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat berikut:
1) Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki panjang
yang sama
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
c. Menghitung panjang salah satu sisi dan sudut yang belum diketahui dari
dua bangun yang kongruen
d. Hubungan anatara kesebangunan dan kekongruenan
Dua bangun yang kongruen pasti sebangun sedangkan dua bangun yang
sebangun belum tentu kongruen
4. Metode: Diskusi
5. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan (+ 10 menit)
1) Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan
Yang Maha Kuasa
2) Tanya jawab singkat tentang pengertian dan syarat-syarat dari dua
bangun yang sebangun sebagai review dari materi sebelumnya
3) Informasi tujuan pembelajaran yaitu: menjelaskan kekongruenan dari
dua bangun datar, dengan menggunakan alat peraga/ model bangun
datar yang dibuat sendiri oleh siswa, (berkomunikasi dengan bahasa
yang santun ketika mengungkapkan gagasan), dan dan mengerjakan
semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan.
b. Inti (+ 60 menit)
1) Eksplorasi
Guru meminta peserta didik untuk mencermati unsur-unsur yang
terdapat pada dua bangun datar kongruen
Implementasi Pendidikan Karakter
Membiasakan membaca buku atau refrensi lainnya khususnya
yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Guru menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar yang
sebangun menggunakan alat peraga
2) Elaborasi
o Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok (4 – 5 orang) untuk
mengerjakan Bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang berkaitan
dengan kegiatan membuat model bangun datar dari kertas karton
selanjutnya dianalisis kekongruenannya.
Implementasi pendikar
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan
gagasan, mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan
yang disepakati
o Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses diskusi
o Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi
dan ditanggapi anggota kelompok lain.
Implementasi pendikar
Menjelaskan kesebangunan dengan alat peraga/model bangun datar yang
buat sendiri oleh siswa, Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di
berbagai kesempatan
o Siswa mengerjakan soal-soal kekongruenan secara individu dalam
kelompoknya
c. Konfirmasi
o Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman konsep-
konsep penting seperti konsep kekongruenan dan syarat kekongruenan
bangun datar, cara menentukan panjang salah satu sisi atau sudut jika
diketahui panjang sisi lainnya
o Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah
berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna
1. Penutup ( + 10 menit)
o Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan masukan dari
guru.
o Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
a. Penilaian :
1. Tehnik Penilaian : Tes Tulis
2. Bentuk Instrumen : Paper and pencil test (PPT) dan Unjuk kerja
3. Instrumen :
Soal Uraian:
ii. Belah ketupat ABCD = belah ketupat EFGH. Tentukan sudut-sudut yang
seletak dan sisi-sisi yang sama panjang
b. Pedoman Penskoran :
1. Pedoman penskoran soal uraian
No Uraian Jawaban Skor
1 Diketahui: ABCD EFGH 50
Sudut-sudut yang sama besar:
A = E , C = G, B = F, dan D = H
Sisi-sisi yang sama panjang:
AB = EF CD = GH dan BC = FG DA = HE
Sub Total 50
2 Gambar (i) kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut bersesuaian 50
sama besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang.
Gambar (ii) tidak kongruen, sebab sisi-sisi yang bersesuaian tidak
sama panjang.
Gambar (iii) kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut
bersesuaian sama besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang
Sub Total 50
Total Skor 100
Keterangan:
1. Rentangan skor:
B. Sangat baik (SB) 85
C. Baik (B) = 75 – 84
D. Cukup (C) = 60 – 74
E. Kurang (K) = 41 – 59
F. Sangat kurang (SK) 40
2. Pedoman penskoran
Mengetahui,
Mlangi, 09 Juli 2012
Kepala MTs. Darul Ulum 2 Guru Mata pelajaran
Widang
Purwanto, S.Pd
NIP. 198104012005011004
LEMBAR
LEMBARKERJA
KERJA– –KD
KD1.1
1.1
(BAHAN DISKUSI KELOMPOK)
(BAHAN DISKUSI KELOMPOK)
Ukuran sudut-sudut
Bangun Datar Sudut Sudut Sudut Sudut
(..............................) 1 2 3 4
(...0) (...0) (...0) (...0)
Bangun 1
Bangun 2
Ukuran sudut-sudut
Sudut Sudut Sudut Sudut
Bangun Datar
1 2 3 4
(..............................)
(...0) (...0) (...0) (...0)
Bangun 1
Bangun 2