Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
Kesebangunan dan Kekongruenan
April, 2015

KTSP

Oleh:
Mochamad Alfian Mukti Pradana
12030174063/2012c

Dosen Pembimbing:
Dr. Yusuf Fuad, M.App, M.sc,

Universitas Negeri Surabaya


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Matematika
2015
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Nama Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / I
Materi Pokok : Kesebangunan dan Kekongruenan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Memahami kesebangunan bangun datar.

B. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. Indikator
 Kognitif
1. Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang kongruen
2. Menyebutkan contoh bangun-bangun datar yang kongruen
 Afektif
1. Teliti
 Psikomotor
1. Menggambar bangun datar kongruen dan tidak kongruen.

D. Materi Ajar
Kekongruenan

E. Model Pembelajaran
Pembelajaran Induktif

F. Sumber Belajar
1. Buku teks Matematika kelas IX.
2. Lembar Kerja Siswa
G. Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Busur Derajat

H. Kegiatan
a. Kegiatan Awal(± 10 menit)

1. Penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa.


2. Siswa diingatkan mengenai materi sebelumnya yaitu kesebangunan.
3. Siswa dimotivasi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya, contoh gambar dua koin yang kongruen

b. Kegiatan Inti (± 60 menit)


Tahap 1: Tahap Terbuka
4. Beberapa siswa ditunjuk secara acak memberi contoh bangun datar yang
lain
5. Siswa mengamati dan mengobservasi contoh-contoh tersebut.
6. Siswa memberikan pendapatnya mengenai bangun datar tersebut.

Tahap 2: Tahap Konvergen


7. Setiap siswa mendapat LKS 1 (Lampiran 1).
8. Siswa membandingkan dan mengidentifikasi contoh bangun datar yang
telah diberikan dengan bimbingan guru.
9. Siswa diberikan kesempatan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru meliputi hal-hal yang mengarah pada kekongruenan dua bangun datar.

Tahap 3: Penutup
10. Siswa mengidentifikasi syarat-syarat bangun datar yang memiliki bentuk
dan ukuran (panjang sisi dan besar sudut) yang sama sehingga dapat dikatakan
kongruen.
Contoh jawaban siswa : Dua bangun datar dikatakan kongruen jika:
1. Bentuknya sama,
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
3. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
11. Guru melakukan pengulangan bersama dengan siswa tentang definisi dua
bangun datar yang kongruen guna memberikan penekanan pada siswa tentang
hal penting yang harus dipahami dan diingat dalam mengidentifikasi dua
bangun datar yang kongruen.

Tahap 4: Penerapan
12. Siswa menunjukkan contoh bangun datar yang kongruen dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh yang kongruen:
1. Gambar papan catur, dimana setiap petak satuan pada papan catur, baik
yang berwarna hitam maupun yang berwarna putih adalah kongruen.
2. Kemudian jendela kelas, dimana setiap petak satuan pada jendela adalah
kongruen.

13. Beberapa siswa menggambar contoh dua bangun datar yang dikatakan
kongruen berdasarkan definisi yang telah didiskusikan bersama.
14. Siswa bersama guru membahas beberapa contoh yang dibuat siswa.
15. Siswa mendapat LKS 2(Lampiran 2) dan mengerjakannya secara individu.
Selama pembelajaran guru mencatat keaktifan siswa dalam diskusi dan
memberikan tanggapan setelah tanggapan dari siswa-siswa.

c. Kegiatan Akhir (±10 menit)


16. Melibatkan siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran tentang
dua bangun datar yang kongruen. Misal sebagai berikut:
1. Bentuk kedua bangun itu sama.
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang atau memiliki perbandingan 1 : 1.
3. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
17. Siswa menuliskan kesan dan pesannya selama proses pembelajaran yang
berkaitan dengan materi dan juga pembelajaran oleh guru. Misalnya: Guru
menanyakan kepada siswa bagaimana pembelajaran pada hari ini.
I. Penilaian
 Kognitif

No Indikator Penilaian Instrumen

1. Mengidentifikasi bangun datar yang


Tes Tulis
kongruen LKS 2
2. Menyebutkan contoh dan non contoh (Lampiran 2)
Tes Tulis
bangun-bangun datar yang kongruen

 Afektif
1. Penilaian Afektif dapat dilakukan dengan Lembar Penilaian 1
(Lampiran 3)
 Psikomotor
1. Penilaian Psikomotor dapat dilakukan dengan Lembar Penilaian
2(Lampiran 4)

...................., ..............................

Mengetahui

Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

.......................................... ..........................................

NIP. ... NIP. ...


Lampiran I
LKS 1

Contoh dua bangun datar kongruen dan tidak kongruen

a. Apa yang dapat kamu amati dari gambar tersebut?


b. Ukurlah bangun datar pada gambar 1, bagaimana perbandingan panjang
sisi yang bersesuaian kedua bangun datar tersebut?
c. Ukurlah dengan busur derajat, bagaimana besar sudut yang bersesuaian
kedua bangun datar pada gambar 1?
d. Ukurlah bangun datar pada gambar 2, bagaimana perbandingan panjang
sisi yang bersesuaian kedua bangun datar tersebut?
e. Ukurlah dengan busur derajat, bagaimana besar sudut yang bersesuaian
kedua bangun datar pada gambar 2?
f. Bagaimana dengan dua bangun datar yang ada pada gambar 1 dan gambar
2? Apakah bentuk dan ukurannya sama? Apakah dua bangun datar
tersebut dapat dikatakan kongruen?
Alternatif Jawaban LKS 1
a. Gambar 1 adalah bangun jajargenjang dan gambar 2 adalah bangun
belahketupat. Bangun jajargenjang mempunyai 4 sisi yang mana 2
pasang sisinya yang saling berhadapan sejajar. Bangun belahketupat
mempunyai 4 sisi yang sama panjang.
b. Panjang sisi-sisi jajargenjang KLMN adalah KL = MN = 15 cm dan
LM = KN = 8 cm sedangkan panjang sisi-sisi jajargenjang TUVW
adalah TU = VW = 15 cm dan UV = TW = 8 cm sehingga
perbandingan sisi yang bersesuaian pada jajargenjang KLMN dan
jajargenjang TUVW adalah 1:1.
c. Besar sudut-sudut jajargenjang KLMN adalah K = M = 60 dan
L = N = 120 sedangkan besar sudut-sudut jajargenjang TUVW
adalah T = V = 60 dan U = W = 120sehingga besar sudut
yang bersesuaian pada jajargenjang KLMN dan jajargenjang TUVW
adalah sama yaitu 60 dan 120.
d. Panjang sisi-sisi belahketupat ABCD adalah AB = BC = CD = AD = 5
cm sedangkan panjang sisi-sisi belahketupat PQRS adalah PQ = QR =
RS = PS = 10 cm sehingga perbandingan sisi yang bersesuaian pada
belahketupat ABCD dan belahketupat PQRS adalah 1:2.
e. Besar sudut-sudut belahketupat ABCD adalah A = B = C = D =
90 sedangkan besar sudut-sudut belahketupat PQRS adalah P = Q
=R = S = 90 sehingga besar sudut yang bersesuaian pada
belahketupat ABCD dan belahketupat PQRS adalah sama yaitu 90.
f. Bentuk dan ukuran (panjang sisi dan besar sudut) jajargenjang KLMN
dan jajargenjang TUVW adalah sama sehingga dapat dikatakan
kongruen sedangkan belahketupat ABCD dan belahketupat PQRS
bentuknya sama namun ukurannya berbeda(besar sudutnya sama tetapi
panjang sisinya berbeda) sehingga tidak dapat dikatakan kongruen.
Lampiran 2
Nama :

Kelas/ No :

LKS 2
Kekongruenan Dua Bangun Datar

Kerjakan soal berikut ini dengan benar!

1.
15 cm
4 cm

Lingkaran 1
Lingkaran 2
a. Selidiki apakah kedua lingkaran di atas kongruen? Jelaskan!
b. Apakah dua lingkaran yang berdiameter sama selalu kongruen?
Jelaskan!

2. Apakah pasangan bangun berikut kongruen? Berikan alasan kalian.

(gambar 1) (gambar 2) (gambar 3)


3. Belahketupat ABCD kongruen dengan belahketupat EFGH.
Tentukan sudut-sudut yang seletak dan sisi-sisi yang sama panjang.
A
H

B D E G

F
C
4. Carilah pasangan-pasangan bangun datar berikut yang kongruen ! Jelaskan
alasanmu!

5. Berilah 3 contoh kekongruenan dua bangun datar yang ada dalam kehidupan
sehari-hari!

ALTERNATIF JAWABAN LKS 2

Kekongruenan Dua Bangun Datar


No. Jawaban Skor

1. a. Tidak kongruen, karena panjang diameternya berbeda. 5


5
b. Ya, karena sisi pada lingkaran dan ukurannya juga sama
2. Gambar 1 kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama
10
besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang berbanding 1 : 1

Gambar 2 tidak kongruen, sebab sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama


panjang. 10

Gambar 3 kongruen, sebab mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama


10
besar dan sisi-sisi bersesuaian sama panjang atau berbanding 1 : 1

3. Diketahui: belahketupat ABCD  belahketupat EFGH

Sudut-sudut yang sama besar: 5

A = E C = G
B = F D = H
Sisi-sisi yang sama panjang:

5
AB = EF CD = GH
BC = FG DA = HE

4. a. Bangun datar A kongruen dengan bangun datar G karena


mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama besar dan sisi-sisi
bersesuaian sama panjang.
b. Bangun datar B kongruen dengan bangun datar F karena (minimal
mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama besar dan sisi-sisi 5
bersesuaian sama panjang. Dan
c. Bangun datar C kongruen dengan bangun datar H karena Maksimal
mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama besar dan sisi-sisi 30)
bersesuaian sama panjang.
d. Bangun datar D kongruen dengan bangun datar E karena
mempunyai sudut-sudut bersesuaian sama besar dan sisi-sisi
bersesuaian sama panjang.
5. 2 gambar gelas yang sama, 2 gambar uang kertas yang bernilai ( min 5
sama, 2 gambar sampul buku yang sama dan lain-lain. Dan
maks 20)
Jumlah Skor 100

Lampiran 3

Lembar Penilaian 1
Format Pengamatan Afektif

Indikator: Teliti Tanggal:


Kelas:

Petunjuk:
Berilah penilaian dengan tanda cek () pada kolom yang tersedia atas ketelitian
siswa yang muncul menggunakan skala berikut ini.

NAMA BELUM MULAI MULAI


NO MEMBUDAYA
SISWA TAMPAK TAMPAK BERKEMBANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

..............,........................................
..................

(....................................................)
Lampiran 4

Lembar Penilaian 2
Format Pengamatan Psikomotor

Indikator: Mengajukan pertanyaan/pendapat Tanggal:


Kelas:

Petunjuk:
Berilah penilaian dengan tanda cek () pada kolom yang tersedia atas
keterampilan siswa dalam menggambar yang muncul menggunakan skala berikut
ini.

NAMA SANGAT MENUNJUKAN MEMERLUKAN


NO MEMUASKAN
SISWA BAIK KEMAJUAN PERBAIKAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

............., ........................................
......................
(...............................................)

Anda mungkin juga menyukai