SHALAT
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FAKULTAS HUKUM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca
pada umumnya, sebagai salah satu sumber informasi dan materi pembelajaran tentang
Dalam hal ini kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kesulitan dan kendala
dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan
kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang
Penulis
(Kelompok 1)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
D. Metode Pembahasan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat, berarti dia mendirikan
agama, dan barang siapa meninggalkan shalat, berarti dia menghancurkan agama Islam.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia shalat berarti berarti do’a kepada Allah.
Sedangkan menurut istilah shalat merupakan semua perkataan dan perbuatan tertentu
yang dimulai dari takbir dan diahiri dengan salam. Menurut Qurais Shihab, shalat
adalah do’a, yaitu permohonan yang di tujukan oleh pihak yang rendah lagi
membutuhkan kepada pihak yang lebih tinggi dan maha segalanya.yaitu allah SWT.
Adapun menurut Hamka shalat adalah benteng pertahanan seseorang dari kejahatan,
shalat juga merupakan media untuk memper teguh iman dan mempererat hubungan
emosional, kesehatan jasmani dan rohani. Selain itu shalat juga memuat pesan kesalehan
pribadi dan sosial untuk menegakkan kedamaian dalam kehidupan sosial bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam shalat juga mengandung pesan kesatuan serta
menjadi sebuah konsep membentuk kepribadian yang berkarakter agamis, saleh secara
secara benar sesuai syariah, manusia akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar,
dan akan menjadi manusia yang beruntung baik di dunia maupun di akherat kelak.
Ibadah shalat termasuk ibadah yang utama dan yang pertama akan di pertanggung
jawabkan sebelum ibadah-ibadah yang lain. Apa bila shalatnya baik, maka amalamal
lainnyapun baik, jika shalatnya rusak maka amal lain menjadi rusak juga. Shalat juga
dapat membentuk pelakunya untuk selalu disiplin. Disiplin berarti ketaatan, kepatuhan
kepada peraturan / tata tertib. Mulyasa mengartikan disiplin adalah mentaati segala
peraturan yang telah ditetapkan. Ali Imron mengatakan disiplin adalah suatu keadaan
dimana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada
suatu pelanggaran baik secara langsung atau tidak langsung. Disiplin dalam arti umum
adalah suatu konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan kontrol terhadap
nilai disiplin beribadah dari sekolah mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan
kepada peserta didik untuk membantu mereka agar dapat memahami dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan. Disamping itu disiplin juga penting sebagai cara dalam
lingkungannya. Disiplin merupakan cara yang tepat untuk membantu peserta didik
belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, dan bermanfaat bagi dirinya maupun
masing, menjadi manusia beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT sebagai
Tuhannya, berakhlaqul karimah, sehat jiwa dan raganya, cakap, kreatif, innovatif, serta
mandiri agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab, baik bagi dirinya sendiri,
B. Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan :
f) Mahasiswa bisa mengetahui apa saja ancaman bagi yang meninggalkan shalat
D. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
metode literatur. Metode literatur ini melibatkan pengumpulan informasi dari sumber
sumber tertulis seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen lainnya yang mendukung
PEMBAHASAN
A. Hakekat Shalat
bahwa shalat merupakan perkara yang sangat menggembirakan hati bagi orang-orang
yang mencintainya dan merupakan kenikmatan ruh bagi orang-orang yang mengesakan
Allah, puncak keadaaan orang-orang yang jujur dan parameter keadaan orang-orang
yang meniti jalan menuju kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang
dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa
kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian
merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka. Dengan shalat, hati seorang
Shalat yang lima waktu itu adalah merupakan lima rangkaian perjalanan kehadirat
allah yang telah diwajibkan oleh allah kepada hambanya didalam waktu yang berlainan
setiap hari. Dimana seorang mukmin selama shalat itu melepaskan dirinya dari
persoalan duniawinya dan menumpahkan pengabdian untuk tuhanyan dengan
shalat itu pula dia menyerahkan diri sepenuhnya kedalam lingkungan allah yang maha
pengasih dan maha penyayang. Dan sesunguhnya perjalanan yang demikian itu
dapatlah melepaskan duka luarnya dan dapat pula meringankan kesengsaraaan serta
perintah Allah untuk melaksanakan shalat bagi umat-umat sebelum Nabi Muhammad.
Sholat dalam Islam pun telah dilakukan sejak awal diutusnya Nabi Muhammad, dan
baru diwajibkan Shalat lima waktu setelah terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Dalam
Isra' mi'raj tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad sholat terlebih dahulu di Al-
Aqsha sebelum naik ke langit dan berjumpa para nabi. Nabi Muhammad juga bertemu
Nabi Musa dan dia menceritakan bahwa umat-nya (bani Israil) tidak mampu melakukan
Di dalam Alquran juga disiratkan akan shalat yang dilakukan nabi-nabi sebelum
Islam, misalnya Ishaq dan Ya'kub: "dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim)
lshaq dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami), dan masing-masingnya
Kami jadikan orang-orang yang soleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami
zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah." (Al-Anbiya' 21:72-73).
Juga disebutkan pula di dalam Alquran perintah salat kepada umat lainnya sebelum
Nabi Muhammad, pada Nabi Ismail, pada Nabi Isa, pada Bani Israil, dan seluruh Ahlul
Kitab. Pada awal mulanya salat umat muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem
sebelum akhirnya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan
Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Kakbah. Shalat memiliki keutamaan
yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah
sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan
sebagai beban yang memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang
tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan
agama.
“Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal yang akan
ditanyai di hari perhitungan nanti.” Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba
adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika
shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara
manusia dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa
manusia dengan Allah swt. Shalat juga mempunyai kedudukan yang sangat penting
dan mendasar dalam Islam, yang tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang
“Perjanjian antara kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat,
barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-
Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah). Senada dengan hadis tersebut, Umar bin
Khattab juga menyatakan, “Tidak ada islam bagi seseorang yang tidak menegakkan
shalat”.
a). Beribadah kepada Allah SWT: Salat merupakan salah satu bentuk ibadah yang
paling utama dalam agama Islam. Melalui salat, umat Muslim berkomunikasi langsung
b). Menjaga ketaatan dan kepatuhan: Salat membantu umat Muslim untuk menjaga
salat secara teratur, umat Muslim dapat mengingat dan memperkuat ikatan mereka
meningkatkan kesadaran spiritual mereka. Dalam salat, umat Muslim berfokus pada
hubungan mereka dengan Allah SWT dan mengingat-Nya dalam setiap gerakan dan
doa.
d). Menjaga disiplin dan ketertiban: Salat melibatkan gerakan dan tata cara yang teratur
dan terstruktur. Melalui salat, umat Muslim diajarkan untuk menjaga disiplin dan
mengingat dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Dalam salat, umat Muslim mengucapkan doa-doa dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an
yang mengingatkan mereka untuk bersyukur atas segala yang telah diberikan Allah
SWT.
f). Menghilangkan dosa: Salat juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk menghapus
dosa-dosa. Dalam salat, umat Muslim memohon ampunan kepada Allah SWT dan
berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menjauhi perbuatan dosa.
g). Meningkatkan persaudaraan: Salat berjamaah di masjid juga memiliki fungsi untuk
memperkuat persaudaraan antara umat Muslim. Melalui salat berjamaah, umat Muslim
D. Hikmah Shalat
Shalat bukan hanya sekadar rutinitas atau ritual semata. Jika diamalkan dengan
hidup di dunia maupun di akhirat nanti. Ada beberapa hikmah shalat yang perlu
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk akan membentuk pribadi yang mencegah
seorang Muslim dari perbuatan buruk. Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an surat Al-
Ankabut ayat 45, yang artinya: "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan
besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan."Jika seseorang melakukan shalatnya dengan khusyuk, itu artinya dia sadar
bahwa Allah subhanahu wata'ala selalu mengawasinya. Jika sudah memiliki kesadaran
seperti itu, kecil kemungkinan orang tersebut akan melakukan perbuatan buruk. Jika
ada orang yang melaksanakan shalat, tapi tetap melakukan maksiat, artinya ia tidak
Shalat dapat mendidik seorang Muslim menjadi pribadi yang disiplin. Setiap Muslim
kesempatan yang ada, dan mempertahankan eksistensi diri sebagai seorang khalifah di
muka bumi. Shalat adalah ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Bila
sudah tiba waktunya harus segera dilaksanakan. Sehingga, secara tidak langsung
perintah shalat tepat waktu mengajarkan manusia untuk disiplin dan bertanggung
jawab.
Shalat dapat melatih diri untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng ketika
menghadapi masalah. Dalam al-Qur'an surat Al-Ma’arij ayat 19 - 23, Allah berfirman:
"Sesungguhnya manusia diciptakan untuk bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
hidup. Ia mudah goyah dan terombang ambing. Sedangkan orang yang khusyuk saat
shalat akan merasa memiliki sandaran hidup, yaitu Allah. Jadi, jika sedang tertimpa
musibah, ia akan memohon ampun, dan meminta yang terbaik, serta selalu berpikir
positif.
Allah akan meninggikan derajat dan menghapus kesalahan orang yang melaksanakan
memperbanyak sujud kepada Allah. Karena engkau tidak sujud kepada Allah satu kali,
melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan
Dengan shalat, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ada di antara satu shalat
dengan shalat berikutnya. Shalat juga dapat membersihkan diri dari kesalahan dan dosa
yang dilakukan secara sengaja atau tidak. Orang yang shalat dengan khusyuk akan
selalu berusaha untuk menjaga lahir dan batinnya selalu bersih. Untuk kebersihan batin
mencakup soal kebersihan rumah, badan, hingga pakaian. Sedangkan kebersihan batin,
ia akan selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat. Tidak akan terlintas dalam
Kedekatan tersebut sangat baik untuk dimaksimalkan dengan berdoa dan memohon
pertolongan-Nya. Para Sahabat Rasullullah SAW tak akan berkeluh kesah atau
dengan Allah SWT. Dengan demikian, tercipta rasa aman, tenang, damai, indah, sejuk,
dan lapang di dada, seperti yang dilukiskan Allah dalam ayat, "(Yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram." (QS ar-Rad [13]:29). Karena
itulah, Allah SWT menyerukan, "Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS Thaha
[20]:14). Mengingat Allah SWT untuk menenangkan jiwa harus dilakukan secara
konstan dan dengan waktu yang teratur, sebagaimana ditegaskan dalam ayat lain,
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman." (QS an-Nisa [4]:103). Melaksanakan shalat secara rutin sebagaimana
yang istimewa, yakni hamba yang selalu berada di "dunia atas" (al-'alam al-'ulya),
bukankah shalat itu adalah mikraj bagi orang yang beriman (al-shalatu mi'raj al-
mu'minin).
F. Ancaman Bagi yang Meninggalkan Shalat
dewasa ini generasi kita sudah menganggap enteng perkara shalat tersebut dan
dalam waktu yang sama, mereka lebih senang mengikuti hawa nafsu/ berhura-hura.
Allah SWT berfirman : “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jahat) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka kelak akan
menemui kesesatan.” (QS, Maryam: 59). Oleh sebab itu, sudah menjadi suatu kewajiban
shalat. Bentuk-bentuk ancaman tersebut, di antaranya adalah azab neraka saqar. Allah
SWT berfirman, Apakah yang memasukkan kalian kedalam saqar (neraka)?, mereka
menjawab “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. (QS, al-
Muddat-tsir : 42-43). Kecelakaan bagi orang-orang yang enggan untuk sujud kepada
Allah SWT, dan apabila dikatakan kepada mereka, rukuklah!, niscaya mereka tidak mau
rukuk dan kecelakaanlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (QS, al-
Mursalat: 48-49). “Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang yang
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 45, Surat Thahaa
ayat 132, dan surat An nisa 103 sebagai berikut : 1) Ada beberapa nilai pendidikan
akhlak dalam shalat menurut Al-Quran Surat Al-Ankabut ayat 45, Surat Thaha ayat 132,
Dan Surat An-Nisa ayat 103 yaitu: a) Shalat Mencegah dari Perbuatan keji dan Munkar,
shalat. Karena di dalam ucapan dan gerakan-gerakan shalat tersebut terdapat nilai-
nilai akhlak yang tinggi, yang apabila kita menghayati damn memahaminya dalam
shalat maka akan mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar. Dan
yang paling penting dalam hal ini adalah menghadirkan hati dalam shalat. Karena tujuan
shalat adalah untuk mengingat Allah. Jadi apabila seseorang yang shalat, tetapi hatinya
berpaling dari Allah, maka Alah juga tidak akan memperhatikan shalat orang
tersebut. Jadi tidak adanya pengaruh pada pelaku shalat untuk menjauhi perbuatan keji
dan munkar, karena ia hanya melakukan shalat, tidak mendirikan shalat dalam arti
hanya melakukan bentuk lahiriah shalat, dan melalaikan aspek yang terpenting dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat memiliki banyak dimensi yang penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Dari aspek hakikatnya sebagai ibadah yang menggembirakan hati hingga menjadi
kewajiban yang menegakkan sendi-sendi agama, shalat menjadi kunci utama dalam
hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Selain itu, shalat juga memiliki
tujuan dan fungsi yang sangat penting, mulai dari beribadah kepada Allah hingga
menghadapi masalah. Selain itu, shalat juga memiliki makna spiritual yang
mendalam, membawa ketenangan dan kedekatan dengan Allah SWT. Ancaman
bagi yang meninggalkan shalat juga disampaikan sebagai peringatan serius akan
konsekuensi dari kelalaian tersebut. Akhlak dalam shalat juga menjadi bagian
melainkan sebuah tindakan yang membentuk karakter dan membawa dampak yang
DAFTAR PUSTAKA
https://kepri.kemenag.go.id/page/det/norkholis--alasan-mengapa-kita-
diwajibkan-sholat
https://academic.uii.ac.id/2020/03/26/pentingnya-shalat/
https://muslim.or.id/25200-hakekat-shalat.html
https://republika.co.id/berita/ntsbod8/makna-spiritual-shalat-1-rahasia-di-balik-
shalat
https://rumaysho.com/4902-bahaya-meninggalkan-shalat-1-dalil-al-quran.html
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/3880
https://istiqlal.or.id/blog/detail/hikmah-shalat.html#