Anda di halaman 1dari 14

Tugas Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Hakikat Shalat

Disusun Oleh:
Morelza Ordigoza Osmon (201810360311297)

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Tugas Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Hakikat Shalat

Disusun Oleh:
Morelza Ordigoza Osmon (201810360311297)

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT dan shalawat serta salam tidak lupa saya
curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW karena berkat limpahan rahmatnya
saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Dalam penulisan makalah ini tidak ada hambatan yang saya alami, namun
saya menyadari kelancaran dari penyusunan makalah ini tidak lain berkat semua
pihak.
Makalah disusun agar para pembaca dapat memperluas dan menambah ilmu
pengetahuan agama dan semoga makalah ini berguna bagi para pembaca semua.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat lebih baik
kedepannya.

Malang, 14 Mei 2019


ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER............................................................................................
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat................................................................3
B. Keutamaan Shalat...............................................................3
C. Shalat Sebagai Tiang Agama.............................................4
D. Urgensi Shalat Bagi Keberagaman.....................................4
E. Hikmat Disyariatkannya Shalat..........................................5
F. Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Shalat.......................5

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................6
B. Saran...................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita
sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu shalat, atau terkadang tau tentang
kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukaan.

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah
mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.

Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas
lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan
shalat, maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,
maka ia meruntuhkan agama (Islam).

Dalam istilah lain, shalat adalah satu macam atau bentuk ibadah yang di
wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu di sertai ucapan-
ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula. Istilah shalat ini tidak jauh
berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya
mengandung do’a-do’a, baik yang berupa permohonan, rahmat, ampunan dan lain
sebagainya.

Adalah suatu kenyataan bahwa tak seorangpun yang sempurna, apalagi


maha sempurna, melainkan seseorang itu serba terbatas, sehingga dalam
menempuh perjalanan hidupnya yang sangat komplek itu, ia tidak akan luput dari
kesulitan dan problema. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa itu shalat, dan
syarat rukunya dan berikut akan dipaparkan mengenai segala macam tentang
shalat.
1

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian shalat
2. Keutamaan shalat
3. Shalat sebagai tiang agama
4. Urgensi shalat bagi keberagaman
5. Hikmat disyariatkannya shalat
6. Ancaman bagi yang meninggalkan shalat

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan keutamaan shalat
2. Menjelaskan apa saja fungsi shalat
3. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dalam shalat.
4. Mengetahui hikmat dan hukuman bagi orang yang melalaikan shalat

D. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat dalam :


1. Memhami tentang pengertian serta hakikat shalat.
2. Lebih sempurna dalam mengerjakan shalat.
3. Lebih utama untuk meningkatkan keimanan sehingga menjadi insan
yang bertaqwa.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat
Shalat secara etimologi berarti do’a atau rahmat.

... 
Artinya : “...dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

Makna tersebut menjadi tepat dikarenakan hampir seluruh bacaan yang dilafazkan
dalam shalat (mulai dari awal hingga akhir) bernilai do’a atau permohonan. Maka shalat
adalah mekanisme atau prosedur berdo’a seorang hamba kepada Tuhannya yang
bersifat formal. Adapun menurut istilah syara’ shalat adalah sekumpulan ucapan dan
perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

B. Keutamaan Shalat

Agama menegaskan bahwa keyakinan keberagamaan seseorang dapat


diukur dari sejauh mana kesungguhan dan keistiqamahan orang tersebut
menjalankan ibadah shalat.

1. Shalat adalah Misi Utama Para Nabi


Para nabi dan rasul terdahulu juga mengisyaratkan akan pentingnya shalat
sebagai wujud ketundukan hamba kepada sang pencipta.

2. Shalat Amalan yang Pertama Kali Dihisab


Setiap perbuatan manusia yang dilakukan di dunia ini, di akhirat nanti
pasti akan dihisab oleh Allah SWT.
3
3. Standar Nilai antara Muslim dan Kafir
Shalat merupakan identitas diri bagi seorang Muslim. Karena ajaran
pertama yang diajarkan oleh Rasulullah kepada orang yang baru masuk
Islam adalah shalat. Dalam hadis dikatakan bahwa “Shalat itu tiang agama.
Siapa yang mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan siapa yang
meninggalkannya berarti ikut meruntuhkan agama”.

C. Shalat Sebagai Tiang Agama

Dalam rukun Islam, Rasulullah meletakkan shalat di urutan kedua setelah


syahadat. Seperti dalam suatu hadits menyebutkan (Dari Abu Abdirrahman,
Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu’anhuma berkata: “Saya
mendengar Rasulullah bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara yaitu
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan Ramadhan”).

Rukun Islam adalah pilar-pilar yang dibangun untuk tegaknya bangunan


agama. Agama Islam menekankan bahwa barang siapa meninggalkan shalat
dengan sengaja maka dia dianggap telah merobohkan pilar agama Islam. Rasul
bersabda “Pokok urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
adalah jihad fi sabilillah”.

D. Urgensi Shalat Bagi Keberagamaan


1. Membentuk Spiritualitas dan Kepribadian yang Tangguh
Hubungan antar manusia akan lebih baik bila aspek spiritualitas menjadi
kendali dan perekatnya, karena aspek spiritualitas dapat menguatkan sisi
kemanusiaan manusia sehingga rasa cinta, kasih sayang, kelembutan, dan
keadilan menjadi muncul. Shalat sangat efektif untuk membina dan menempa
aspek spiritualitas manusia.
4
2. Sarana Kontempilasi dan Muraqabah
Shalat pada hakikatnya adalah wujud kepasrahan total atas kelemahan dan
kekerdilan seorang hamba dan sekaligus pengakuan atas kekuatan dan
kebesaran Tuhannya. Karena hamba tersebut yakin bahwa Allah SWT Maha
Kuasa atas segala sesuatu, mengatur segala peristiwa yang berlangsung di
muka bumi, baik yang dhahir maupun yang bathin.

3. Pelebur Dosa
Shalat adalah sarana membersihkan batin dan melebur dosa-dosa yang
diperbuat oleh manusia.

E. Hikmat Disyariatkannya Shalat


1. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
2. Membiasakan hidup bersih
3. Membiasakan hidup disiplin
4. Membiasakan hidup sehat

F. Ancaman Bagi yang Meninggalkan Shalat


Banyak nash yang mengandung perintah agar seorang muslim menjaga
shalatnya, serta larangan keras untuk meremehkan apalagi meninggalkan
shalatnya.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi Saw bersabda : “Sesungguhnya
perbedaan antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan
shalat”.
Diriwayatkan juga oleh Buraidah : “Sesungguhnya ikrar yang membedakan kita
dengan mereka adalah shalat, jadi barangsiapa meninggalkannya, maka benar-
benar kafir”.
Dari dua hadits diatas dapat diambil kesimpulan bahwa barangsiapa meninggalkan
shalat dengan sengaja dan mengingkari kewajiban tersebut, maka ia telah kafir.
Statusnya sama dengan orang yang murtad atau mereka yang keluar dari Islam.
5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Shalat menurut bahasa berarti berdoa. Sedangkan pengertian shalat menurut


syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu. Orang beriman
melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT,
serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu, sholat juga
mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu
sendiri, ketenangan hati dan pikiran, serta keselamatan di akhirat karena amal
yang pertama dihisab adalah sholat

B. Saran

Dengan kita memahami dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan shalat
sampai dengan manfaat yang begitu banyak dari sholat maka di harapkan kita bisa
melakukan sholat dengan sebaik-baiknya dan tentunya untuk menambah iman dan
ketaqwaan kita kepada sang pencipta alam semesta yakni Allah SWT.
6
DAFTAR PUSTAKA

Amien, Saiful. 2012. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 2 aqidah dan ibadah. Malang. UMM
Press
https://www.academia.edu/23033114/Hakikat_Sholat

https://www.academia.edu/16149334/MAKALAH_TENTANG_SHOLAT
7

Anda mungkin juga menyukai