Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok 8 :

1. Morelza Ordigoza Osmon (201810360311297) HI-E

2. Septia Deva (201810360311296) HI-E

3. Muhammad Fiandi Fauzan (201810360311332) HI-F


AQIDAH DAN RUHANIYAH
(ALAM DAN MAKHLUK GHOIB)
A. Pengertian Aqidah Ruhaniyah
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang Masalah-masalah dan perkara-perkara yang wajib bagi seorang
yang mengambil keputusan. Sedangkan pengertian aqidah dalam muslim untuk mengimaninya (mempercayainya) di dalam kaitannya
agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan dengan akidah Islam dimungkinkan untuk dibagi ke dalam 4 macam:
perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada • Ketuhanan, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah
Rasul. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati SWT, baik itu nama-nama-Nya dan juga sifat-sifat-Nya.
seseorang secara pasti adalah aqidah, baik itu benar ataupun salah.
• Kenabian dan risalah, yaitu yang berkaitan dengan seputar para
Pengertian aqidah secara istilah (terminologi) yaitu perkara rasul, nabi-nabi, keunggulannya, sifat-sifatnya, mukjizat-
yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram mukjizatnya, dan juga kemaksumannya.
karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh,
• Ruhaniyah, yaitu yang berkaitan dengan alam yang tidak nampak
yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
secara kasat mata, seperti adanya malaikat, jin, syetan, dan ruh.
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu
• Sam’iyat, yaitu berita-berita dari alam ghoib yang tidak yang
keraguan apapun pada orang yang meyakininya. Dan harus sesuai
dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau mengetahuinya (kecuali Allah) yang disebut dalam Al-Qur’an dan
prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan sunnah nabi.
yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah,
karena orang itu mengikat hatinya di atas hal tersebut.
Sedangkan, aqidah ruhaniyah yaitu meyakini, menjiwai,
memahami segala sesuatu yang bersifat ghoib (tidak terdeteksi oleh
panca indera).
B. Urgensi Keimanan kepada Alam dan Makhluk Ghaib
Telah dijelaskan di dalam surah Al-An’am: 59 Maka dari itulah perkara ghaib tidak mungkin diketahui secara pasti dan benar
kecuali dengan bersandar pada keterangan Allah dan Rasulnya. Lalu bagaimanakah
dengan orang-orang yang mengaku mengetahui perkara ghaib tanpa bersandar
kepada keduanya ?

Al Imam Al-Qurthubi Rahimahullahu berkata :” Barangsiapa mengaku bahwa


dirinya mengetahui perkara ghaib tanpa bersandar kepada keterangan dari
artinya “ Dan hanya di sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang Rasulullah Saw, maka dia adalah pendusta dalam pengakuannya tersebut”.
mengetahuinya kecuali diri-Nya sendiri, dan dia mengetahui apa yang ada di daratan
dan dilautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya
Adapun apa yang mereka beritakan kepada kawan-kawannya dari kalangan manusia
(pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidaklah ada
(dukun, orang pintar, paranormal, dll) tentang perkara ghaib, maka itu semata-mata
sesuatu yang basah ataupun yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
dari hasil mencuri pendengaran di langit-langit. Sebagaimana firman Allah SWT
(Lauh Mahfudz)”
yang artinya : “Dan Kami menjaganya (langit) dari tiap-tiap yang terkutuk. Kecuali
setan yang mencuri-curi berita yang dapat di dengar ( dari malaikat ) lalu dia kejar
Hal ini pula yang dinyatakan Nabi Muhammad Saw ketika ditanya malaikat jibril oleh semburan api yang terang”. (QS Al-Hijr : 17-18).
tentang kapan terjadinya hari kiamat :
“... termasuk dari lima perkara ghaib yang tidak diketahui kecuali oleh Allah semata.
Kemudian Nabi membaca ayat (dari surat Luqman tersebut)” (HR. Al Bukhari dalam
shahihnya no 50 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu).

Di antara perkara ghaib, ada yang di beritakan Allah SWT kepada Rasul yang di
ridhai-Nya, termasuk diantaranya Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman yang
artinya : “(Dialah Allah SWT) Yang Maha Mengetahui perkara ghaib, maka dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang perkara ghaib itu, kecuali yang Dia
ridhai dari kalangan Rasul”.(QS AL-Jin : 26-27).
C. Macam-macam Makhluk Ghaib
2. Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari
Alam dibedakan atas alam ghoib (seperti Allah, malaikat, jin, memohonkan ampun bagi yang ada di situ dan mengepakkan sayap-
surga, dan neraka) dan alam tampak. Ghoib menurut bahasa sayap mereka sebagai tanda ridha.
artinya yang tidak tampak. Allah lah yang mengetahui alam
3. Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat
tersebut. (membangkang) atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa
mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada
mereka.
4. Tidak menikah, tidak makan dan tidak minum.
5. Tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung
atau gambar-gambar yang di haramkan.
6. Menyukai tempat-tempat yang bersih.
Artinya : “Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia, yang Malaikat merupakan makhluk ghaib yang di ciptakan Allah dari
mengetahui yang ghoib dan yang tampak.” cahaya, senantiasa menyembah Allah, tidak pernah menduharkai
perintah Allah serta senantiasa melakukan apa yang di perintahkan
Berikut yang merupakan macam-macam makhluk ghoib : oleh Allah SWT kepada mereka.
A. Malaikat Keimanan kepada malaikat mengandung 4 unsur :
malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang di tugaskan • Mengimani adanya malaikat.
untuk urusan-urusan tertentu. • Mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui,
sedangkan malaikat yang tidak kita ketahui namanya wajib kita
Sifat sifat Malaikat : imani secara global.
1. Memiliki 2, 3, atau 4 sayap (QS. Faathir : 1), kecuali jibril • Mengimani sifat sifat malaikat yang kita ketahui.
yang merupakan malaikat yang paling besar – memiliki 600 • Mengimani dengan apa yang kita ketahui tentang pekerjaan-
atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari). pekerjaan para malaikat.
Buah keimanan kepada Malaikat : b. Seorang muslim harus beriman kepada takdir, baik maupun buruk
• Mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan kekuasaan- c. Seorang muslim harus selalu berusaha untuk bersabar dalam
Nya. menjalani takdir.
• Senantiasa Istiqomah (meneguhkan pendirian) dalam menaati
Allah Ta’ala. Apa itu Jin ?
• Bersabar dalam menaati Allah serta merasakan ketenangan dan Kata jin berasal dari jana-yajinu yang berarti sesuatu yang terhalang.
Disebut janah yaitu surga yang ditutupi oleh pohon yang rindang.
kedamaian.
Asal usul jin sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hijr ayat 26-27
• Bersyukur kepada Allah atas perlindungan-Nya kepada anak bahwa jin diciptakan oleh api yang sangat panas. Manusia tidak akan
Adam, dimana ia menjadikan sebagian dari para malaikat sebagai pernah melihatnya kecuali jin tersebut menjelma sebagai manusia
penjaga mereka. maupun binatang. Jin juga hidup seperti manusia, yaitu berkabilah
atau bersuku.
• Waspada bahwa dunia adalah fana dan tidak kekal, yakni ketika ia
mengingat malaikat maut yang suatu ketika diperintahkan untuk
mencabut nyawanya. Ada 3 jenis Jin, yaitu :
-. Jin dari bangsa yang terbang di luar angkasa. Ini merupakan jin
yang tinggi peringkatnya yang suka mencuri berita dari langit.
B. Jin Mereka biasanya bersekutu dengan tukang sihir.
Jin kafir sering juga disebut dengan syaitan karena memiliki sifat -. Jin dari kelompok ular dan anjing. Mereka biasanya berwarna
yang serupa. Ada pula jin muslim, sebagaimana manusia ada yang hitam. Jin dalam wujud ular dahulu ada pada zaman Rasulullah SAW.
taat dan ada juga yang berbuat maksiat. Jin juga menikah, makan dan Apabila melihat ular maupun anjing kita tidak boleh membunuh ya
minum. Keduanya tinggal di alam yang tidak terlihat oleh manusia. secara langsung. Kita diperinahkan untuk mengusirnya terlebih
Syaitan dan jin yang ingkar sangat menyukai tempat yang kotor dan dahulu dengan menyebut asma Allah sebanyak 3 kali baru kemudian
juga rumah rumah yang tidak pernah di bacakan ayat-ayat Al-Quran membununya apabila binatang tersebut tidak mau pergi.
di dalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah -. Jin dari kelompok berkaki 2 dan berkaki 4. Minyalnya jin yang
berdzikir kepada-Nya. berwujud manusia.
Dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 dan QS. Al-Ahqaf ayat 29 dikatakan
bahwa di ciptakannya jin adalah untuk beribadah kepada Allah. Dan
dikatakan oleh Ibu Taimiyah bahwa jin dan manusia dapat
melakukan perkawinan dan memiliki keturunan. Para ulama juga
sepakat bahwa keduanya dapat melakukan perkawinan namun tidak
boleh disengaja untuk mengadakan perkawinan antara jin dan
manusia.

Dimanakah tempat tinggal Jin ?


1. Tanah lapang, lembah-lembah dan lereng-lereng. Kita tidak boleh
membiarkan tanah kosong yang tidak ditempati sebagai tempat
bermain anak-anak.
2. Tempat sampah dan tempat yang terdapat makanan
3. Tandas dan tempat berwudhu.
5. Tanang-tanah yang retak, lubang-lubang maupun gua.
6. Tinggal bersama manusia di rumah.
7. Kandang onta, sebagaimana dalam hadis mengatakan bahwa
Rasulullah SAW melarang solat di kandang onta.
8. Tepat yang ditinggal oleh tuannya.
9. Kuburan, sebagaiman hadis yang mengatakan bahwa semua
tempat di bumi ini adalah suci kecuali kuburan dan kamar mandi.
10. Di pasar-pasar, terdapat sebuah hadis yang melarang kita untuk
menjadi orang pertama dalam pasar dan melarang menjadi orang
terakhir yang berada di pasar.
D. Implementasi Keimanan kepada Makhluk Ghaib
Alam gaib ibarat alam yang gelap gulita, sedangkan Al-qur’an Makhluk gaib harus kita percayai keberadaanya karena dengan
dan hadist nabi SAW ibarat dua cahaya yang terang kita meyakini atau mengimani keberadaan mahluk gaib berarti kita
benderang.Dengan dua cahaya itulah bebagai peristiwa dan kejadian iman kepada hal yang gaib.Iman kepada hal yang gaib berarti
alam gaib tersebut menjadi jelas dan terang.Atas dasar itulah,setiap meyakini ciptaan Allah SWT yang berada diluar dunia nyata.Namun
pribadi muslim wajib untuk mengembalikan kepada firman Allah(Al- percaya atau beriman kepada hal yang gaib bukan berarti meyakini
quran) dan petunjuk Rasulullah SAW(Al-hadist). bahwa makhluk gaib itu memiliki kekuatan penuh, karena jika hal ini
Percaya pada hal gaib merupakan salah satu rukun iman, oleh sampai terjadi maka akan mengakibatkan kemusyrikan atau
karena itu iman kepada yang gaib menjadi salah satu yang harus menganggap ada sesuatu kekuatan selain Allah SWT.
diyakini dan dipedomani.Dan iman kepada yang gaib merupakan
sesuatu yang wajib diyakini oleh setiap pemeluk islam.Al-qur’an Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu
sendiri mengisyaratkan bahwa salah satu ciri orang beriman salah berkata:”Hakikat iman adalah keyakinan yang sempurna terhadap
satunya adalah mempercayai kepada hal yang gaib.Sedangkan tidak semua yang diberitakan Rasul, yang mencakup ketundukan anggota
beriman dengan perkara gaib tersebut merupakan ciri orang tubuh kepadanya .Iman yang dimaksud disini bukanlah yang
kafir.Allah SWT berfirman: berkaitan dengan perkara yang bisa dijangkau panca indra.Akan
tetapi permasalahannya berkaitan dengan perkara gaib yang tidak
ٰ
ُ ‫﴾ َذلِ َك ا ْل ِكت‬١﴿ ‫الم‬
bisa kita lihat atau saksikan (saat ini).Kita mengimaninya karena
َ ‫﴾ الَّ ِذ‬٢﴿ ‫ين‬
• ‫ين‬ َ ِ‫ب ۛ فِي ِه ۛ ُه ًدى لِّ ْل ُمتَّق‬
َ ‫َاب اَل َر ْي‬ adanya yang datang dari Allah SWT dan Rasul SAW.Inilah keimanan
َ ُ‫صاَل ةَ َو ِم َّما َر َز ْقنَا ُه ْم يُنفِق‬
٣﴿ ‫ون‬ َّ ‫ون ال‬
َ ‫ َويُقِي ُم‬ ‫ب‬ِ ‫ون بِا ْل َغ ْي‬َ ُ‫﴾يُ ْؤ ِمن‬ yang membadakan muslim dan kafir.Maka seorang mukmin (wajib)
mengimani semua yang diberitakan Allah dan Rasulnya baik yang
Artinya: “Kitab(Al-qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;petunjuk dapat disaksikan oleh panca inderanya maupun yang tidak dapat
mereka yang bertaqwa.(yaitu) mereka yang beriman kepada perkara disaksikannya.Baik yang dapat dijangkau oleh akal dan nalarnya
gaib,yang mendirikan shalat dan menafkai sebagian rezky yang Kami maupun yang tidak dapat dijangkaunya.
anugerahkan kepada mereka”.(QS.Al-Baqarah : 1-3)
Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullahu Dari bahasan di atas dapatlah diambil pelajaran bagi kaum muslimin
berkata:”(setiap muslim)wajib beriman kepada semua yang bahwa:
diberitakan nabi SAW dana pa yang dinukil secara shahih dari beliau • Setiap muslim wajib beriman dengan adanya alam gaib dan semua
SAW, baik perkara tersebut dapat dilihat mata maupun bersifat gaib peristiwanya yang diberitakan Allah SWT dan Rasulnya.Baik
kita mengetahui bahwa semua itu benar. yang dapat dijangkau oleh akal panca indra maupun tidak
• Mengedepankan akal dalam permasalahan semacam ini
Asy-Syaikh Muhammad bin Al Utsaimin berkata:”Berbagai merupakan pangkal kesesatan
macam berita yang diriwayatkan secara sahih dari nabi SAW maka • Setiap muslim wajib memahami berita yang datang dari Allah
benar keberadaanya dan wajib dipercayai,Demikian manhaj(prinsip) SWT dan Rasulnya tentang alam gaib dan peristiwanya, dengan
yang benar di dalam menyikapi alam gaib dan berbagai pemahaman Rasulullah, para sahabat Rasulullah, karena ia
peristiwanya.Siapa saja yang berprinsip dengannya, maka dia merupakan jalan yang lurus. Dan tidak dengan pemahaman
beruntung dan berada di jalan yang lurus.Sebagaimana firman Allah kalam, filsafat, atheis sufi, dan bahkan atheis dahriyyah yang
SWT: menyesatkan

ُ‫نز َل َم َعه‬ُ َ ‫ُوا النُّو َر الَّ ِذ‬


ْ ‫صرُوهُ َواتَّبَع‬
َ َ‫ بِ ِه َو َع َّزرُوهُ َون‬c‫ين آ َمنُو ْا‬َ ‫فَالَّ ِذ‬
ِ ‫يأ‬
١٥٧﴿ ‫ُون‬ َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬ َ ِ‫﴾أُ ْولَئ‬

Artinya:”maka orang orang yang beriman kepadanya(Nabi


Muhammad SAW), memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya(Al-qur’an), mereka
itulah orang orang yang beruntung. (QS.Al-A’raf: 157)
Thank You 

(Click the arrow when in Slide Show mode)


Apakah ada yang bertanya???

Anda mungkin juga menyukai