MAJELIS-MAJELIS DI MUHAMMADIYAH
Disusun Oleh :
2020
Kata Pengantar
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat baik
itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran serta kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Majelis-Majelis di
Muhammadiyah” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam kami curahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nanti syafaatnya di
akhirat kelak.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun
dari pembaca makalah ini, supaya makalah ini nantinya akan menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini kami susun. Apabila terdapat
kesalahan dalam makalah ini kami mohon dimaafkan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nur Rizqi Febriandika,
S.Sy.,MSEI.,MBA selaku dosen pengampu Mata Kuliah Studi
Kemuhammadiyahan dan rekan-rekan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah yang
telah mendorong kita dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Majelis………................................................................... 2
B. Majelis-Majelis Muhammadiyah (Tugas dan Fungsi)......................... 2
A. Kesimpulan............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian majelis?
2. Apa saja majelis yang dibentuk oleh Muhammadiyah?
3. Apa fungsi dan tugas majelis-majelis di Muhammadiyah
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Majelis
2. Mengetahui majelis yang dibentuk oleh Muhammadiyah
3. Mengetahui fungsi dan tugas majelis-majelis di Muhammadiyah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Majelis
B. Majelis-Majelis Muhammadiyah
1. Majelis Tarjih dan Tajdid
2
b. Membimbing umat, memberikan arah, menyampaikan fatwa
keagamaan dan memberikan suatu dasar pembenaran keagamaan
yang dapat dipahami umat dalam suatu konsep yang terpublikasi
secara terencana dan meluas agar masalah dan tantangan yang
tumbuh bisa dimengerti dan dijawab dengan semangat rahmat lil
‘alamin.
2. Majelis Tabligh
3
Al-Imran ayat 102, 103, dan 104.
Sesuai SK PP. Muhammadiyah tentang Qaidah Majelis Tabligh Bab I
Pasal 2 bahwa Majelis Tabligh mempunyai tugas pokok memimpin dan
melakukan program yang jelas meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah yang
tidak termasuk dalam bidang tugas Majelis lainnya.
Pasal 3: untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada pasal 2, Majelis
Tabligh mempunyai fungsi :
4
f. Penyelenggaraan pendidikan dan kaderisasi mubaligh dan khatib
sehingga memiliki kemampuan profesional serta kemandirian dalam
menjalankan tugasnya dalam kehidupan masyarakat dan bangsa yang
selalu berubah dan berkembang.
5
a. Pengembangan PTM, yang mencakup: peningkatan kualitas
pendidikan PTM, pengembangan jaringan kerja sama internal dan
eksternal, penanganan masalah-masalah kemahasiswaan,
pengembangan organisasi dan kelembagaan, serta penyusunan dan
penyempurnaan Qaidah PTM.
Majelis ini lahir sejak masa K.H. Ahmad Dahlan, semula bernama urusan
sekolahan “Qismu Arqo”, yang kemudian menjadi Madrasah Mu’allimin dan
Mualimat Muhammadiyah.Selanjutnya, berkembang kepengurusannya
sampai dengan perguruan tinggi. Nama majelis ini dari waktui ke waktu
berubah-ubah antar lain: Majelis Pendidikan, Majelis Pendidikan dan
Pengajaran, kemudian Majelis Pendidikan dan Kebudayaan, dan mulai tahun
1985 majelis ini dipecah menjadi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) dan Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti).
Majelis ini memikirkan kemajuan sarana dan prasarana pendidikan,
administrasi, pergedungan, manajemen, kurikulum dan silabusnya. Majelis ini
memikirkan generasi kader yang ‘alim dan intelek serta intelek yang ‘alim,
kader pemimpin bangsa yang handal, cakap, penuh iman dan taqwa,
bertanggung jawab, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Adapun tugas dan fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah:
6
a. Menanamkan kesadaran akan pentingnya bidang pendidikan dan
pengajaran serta kebudayaan sebagai rangkaian usaha untuk
mencapai tujuan Persyarikatan serta menggerakkan kegiatan
anggota-anggota untuk beramal di bidang itu.
7
Perkaderan Muhammadiyah yang mampu menghasilkan sumber daya
kader yang berkualitas guna menyongsong perubahan-perubahan baru
dalam kehidupan umat dan bangsa yang melibatkan kerja sama, terutama
antara Badan Pendidikan Kader, Majelis Pendidikan, Aisyiyah, dan
Organisasi Otonom (ortom) Muhammadiyah.
Majelis ini bergerak oleh K.H. Ahmad Dahlan dan dibantu oleh
murid-muridnya atas kesadaran mengamalkan surat al-ma’un. K.H. Ahamad
Dahlan berulang kali mengajarkan ayat dan surat itu, tetapi pengamalannya
tidak ada, meskipun santrinya telah hafal. K.H. Ahmad Dahlan mendorong
8
mencari anak fakir miskin, menyantuni dan menghimpun, memberikan
sandang pangan, mendidik mereka shalat dan memberikan kerja-kerja yang
positif. Ide ini diteruskan, oleh KH Sudja’, murid setia K.H. Ahmad Dahlan,
yang akhirnya berkembang memiliki banyak rumah yatim, rumah miskin,
panti asuhan, rumah sakit, dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
Disamping itu banyak gerakan kemanusiaan serta sosial yang semuanya telah
merakyat dalam kehidupan masyarakat, di mana ada Muhammadiyah di situ
ada gerakan-gerakan kemanusiaan dan kesosialan.
Nama majelis ini sempat beberapa kali mengalami perubahan, dari PKO
(Penolong Kesengsaraan Oemom), PKU (Pembina Kesejahteraan Umat),
MKKM (Majelis Kesehatan Kesejahteraan Masyarakat), dan setelah
Muktamar 46 tahun 2010 kembali menjadi Majelis PKU (Pembina Kesehatan
Umum).
Visi Pengembangan : Berkembangnya fungsi pelayanan kesehatan dan
kesejahteraan yang unggul berbasis Penolong Kesengsaraaan Oemoem (PKO)
sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup masyarakat
khususnya kaum dhu’afa sebagai aktualisasi Dakwah Muhammadiyah.
9
b. Menggiatkan kegiatan anggota-anggota Muhammadiyah dalam
bidang perekonomian anggota Muhammadiyah yang berdiri di luar
ikatan Persyarikatan.
c. Mendorong terbentuknya wadah atau organisasi perekonomian Islam
di luar Persyarikatan.
d. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada organisasi tersebut dan
menjalin hubungan kerja sama dengan muhammadiyah.
e. Mengusahakan bantuan dan fasilitas kepada pemerintah dan
badan-badan lain yang berhubungan dengan bidang ekonomi.
10
e. Menyelenggarakan musyawarah kerja dan memberikan bimbingan
praktis bidang wakaf dan harta pusaka.
11
10. Majelis Pelayanan Sosial (MPS)
Berdirinya bersamaan dengan berdirinya Muhammadiyah pada tahun
1912, dengan nama Bagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO), dalam
bidang kesehatan, mendirikan rumah sakit dan klinik. Bidang sosial,
mendirikan Panti Asuhan dan Rumah Miskin.
Memiliki visi yaitu sebagai pelayanan sosial yang unggul sehingga
mampu meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup masyarakat khususnya
kaum Dhu’afa sebagai aktualisasi Dakwah Muhammadiyah. serta memiliki
misi yaitu :
a. Menggerakkan dan menyatukan seluruh potensi Muhammadiyah
untuk meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan sosial.
b. Meningkatkan kualitas layanan dan kelembagaan sosial di lingkungan
Muhammadiyah.
c. Mengembangkan kemitraan dan jejaring pelayanan sosial.
Program kerja yang di lakukan seperti perlindungan kepada lansia,
mengembangkan usaha kecil, meningkatkan kapasitas pengasuh, donasi
untuk anak dan donasi untuk institusi pelayanan sosial. Dan memiliki
sasaran kepada anak yang membutuhkan perlindungan khusus, kelompok
lansia, dan masyarakat miskin.
12
c. Semakin terbukanya alam demokrasi sebagai buah reformasi, sering
berujung kepada euforia yang berlebihan sehingga tidak jarang
berakibat pada runtuhnya sendi-sendi penegakan Hukum dan HAM.
d. Rendahnya kesadaran hukum yang dimiliki masyarakat.
e. Terjadinya krisis kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak
hukum.
f. Diperlukan sebagai lembaga arbitrase bagi terjadinya perselisihan di
bidang mu’amalah antar warga dan pimpinan persyarikatan. Serta
perlindungan hak-hak hukum bagi warga Muhammadiyah.
13
13. Majelis Pustaka dan Informasi
Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk:
Menghidupkan tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam dalam Muhammadiyah
sebagai gerakan pembaharuan yang kritis-dinamis dalam kehidupan
masyarakat dan proaktif dalam menjalankan problem dan tantangan
perkembangan sosial budaya dan kehidupan pada umumnya sehinggan Islam
selalu menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial di tengah
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kompleks.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok:
a. Mengembangkan dan menyegarkan pemahaman dan pengalaman
ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat yang multikultural dan
kompleks.
b. Mensistematisasi metodologi pemikiran dan pengalaman Islam
sebagai prinsip gerakan tajdid dalam gerakan Muhammadiyah.
c. Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang tajdid, tarjih dan
pemikiran Islam untuk selalu proaktif dalam menjawab masalah riil
masyarakat yang sedang berkembang.
d. Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan pemikiran
keislaman Muhammadiyah ke seluruh lapisan masyarakat.
e. Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian, kajian, dan
informasi bidang tajdid pemikiran Islam yang terpadu dengan bidang
lain.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang menjalankan sebagian
tugas pokok Muhammadiyah. Majelis sendiri dibentuk oleh Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang di tingkat
masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Ini berarti bahwa majelis dapat
dibentuk pada tiap jenjang organisasi Muhammadiyah (tingkat pusat sampai
pada tingkat cabang). Majelis yang dibentuk Muhammadiyah yaitu Majelis
Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Pendidikan Kader, Majelis
Pelayanan Kesehatan Umum, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, Majelis
Wakaf dan Kerhatabendaan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat,, Majelis
Pelayanan Sosial, Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, Majelis
Lingkungan Hidup, dan Majelis Pustaka dan Informasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
DAFTAR PERTANYAAN
NIM : I000180185
Pertanyaan:
NIM : I000180092
Pertanyaan:
NIM : I000180163
Pertanyaan:
NIM : I000180136
Pertanyaan:
17