Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BERBAGAI BENTUK KREATIVITAS

DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pengampu Bapak Sunarko, M.Med.Ed

Disusun Oleh :

Nama : DWI WULANDARI


NIM : P1337420722068

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MAGELANG


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


SEMARANG
2022/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kesehatan dan akal pikiran yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Walaupun ada beberapa halangan
yang menganggu proses pembuatan makalah ini, namun saya dapat mengatasinya dan
tentunya atas campur tangan Tuhan Yang Masa Esa.
Tidak lupa, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Sunarko, M.Med.Ed. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi yang telah
membimbing saya dalam penyusunan makalah ini.

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
bersedia membantu penyelesaian makalah ini serta kepada semua pembaca dapat
mengambil ilmu dari makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesalahan.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan bersama di
masa mendatang.

Magelang, 10 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................5

PENDAHULUAN................................................................................................5

A. Latar Belakang..........................................................................................5

B. Rumusan Masalah.....................................................................................5

C. Tujuan.......................................................................................................5

BAB II...................................................................................................................6

PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. Kreativitas.................................................................................................6

1. Pengertian Kreativitas...............................................................................6

2. Ciri-Ciri Kreativitas..................................................................................8

3. Manfaat Kreativitas.................................................................................11

4. Cara Menumbuhkan Kreativitas.............................................................11

5. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas.................................................12

6. Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Kreativitas............13

7. Mekanisme Keperawatan........................................................................16

8. Teori Kreativitas.....................................................................................17

B. Hubungan Kreativitas Dalam Manajemen Keperawatan........................19


3
1. Perawat....................................................................................................19

2. Keperawatan............................................................................................20

3. Pelayanan Keperawatan..........................................................................20

4. Pentingnya Kreativitas Dalam Praktik Keperawatan..............................20

5. Contoh Kreativitas Dalam Keperawatan.................................................21

6. Kendala yang Menghambat Kreativitas..................................................22

BAB III...............................................................................................................23

PENUTUP...........................................................................................................23

A. Kesimpulan.............................................................................................23

B. Saran........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................25

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kreativitas pada dasarnya milik seluruh orang. Semakin meningkat kreativitas


yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi juga prestasi akademik yang diraih.
Kreativitas sangat krusial untuk dikembangkan, sebab kreativitas memegang imbas
krusial pada kehidupan seseorang.
Kreativitas memiliki faktor penting pada perubahan sosial dan budaya,
memungkinkan individu atau komunitas untuk merespons situasi baru dengan bijak,
merespons tantangan lama dengan lebih bijak, mengatur situasi baru, serta memberikan
respons yang tepat. Dari beberapa hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa
pengembangan kreativitas memberikan kesempatan pada individu untuk melakukan
perubahan yang konstruktif untuk memperbaiki serta meningkatkan kehidupannya.
Karena adanya hubungan cetak biru genetik dengan pengaruh lingkungan pada anak
usia dini, maka perkembangan kreativitas ialah kemampuan untuk menemukan, belajar,
mengembangkan dan merangsang sejak usia dini, sebagaimana terdapatnya neuron-
neuron pada otak manusia. Pada saat seorang anak lahir, seluruh jaringan otak,
termasuk 100200 miliar sel otak, telah berkembang dan siap diperbarui untuk mencapai
kapasitas perkembangan yang maksimal (Teyler, 1977; Semiawan, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kreativitas secara lengkap?

2. Bagaimana kreativitas berpengaruh dalam pelayanan keperawatan?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep kreativitas mulai dari pengertian, ciri, manfaat,


faktor yang mempengaruhi, teori , mekanisme, serta kendala dalam
proses kreativitas.
2. Untuk mengetahui hubungan dari kreativitas dengan manajemen
keperawatan serta pentingnya kreativitas dalam praktek manajemen
keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas
Menurut Barron, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru (Ngalimun, dkk, 2013). Kreativitas ialah suatu
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Kreativitas mendorong individu untuk
menciptakan ide ide asli maupun adaptif yang berfungsi secara penuh untuk
mengembangkan suatu hal. Oleh karena itu, kreativitas merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan ide maupun membentuk kombinasi baru dengan dasar apa yang
telah dipikirkan individu yang mengandung unsur pengetahuan, imajinasi, serta evaluasi
(Hartono, 2016).
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang
dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam
menciptakan hal-hal yang baru atau sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru,
menemukan cara-cara dalam pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh
kebanyakan orang, membuat ide-ide baru yang belum pernah ada, dan melihat adanya
berbagai kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi.
Kretivitas ini dapat dikatakan sebagai hasil dari ide maupun produk yang
dihasilkan diperoleh dari proses kegiatan yang imajinatif atau sisntesis pemikiran.
Hasilnya pun tidak hanya berupa rangkuman, tetapi mencangkup pembentukan pola
baru serta gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman yang telah didapatkan
sebelumnya.
Pada istilah proses merupakan langkah-langkah dalam metode ilmiah, ialah
proses merasakan kesulitan, permasalahan, kesenjangan, membuat dugaan dan
memformulasikan hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga
mengkomunikasikan hasil.

Pengertian kreativitas dapat ditinjau dari empat atau disebut dengan istilah
“Four P’s of Creativity:Preson, Process, Press, and Product” (Rhodes;dalam
6
Munandar,2004), yaitu:
1. Pribadi (Person)
Mengacu pada tiga atribut psikologis, yakni inteligensi, gaya kognitif,
dan kepribadian. Perilaku kreatif ialah hal yang timbul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Perilaku kreatif muncul dari keunikan individualitas secara keseluruhan
dalam interaksinya dengan lingkungan.
2. Proses (Process)
Langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu proses merasakan
kesulitan, permasalahan, kesenjangan, membuat dugaan dan
memformulasikan hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga
mengkomunikasikan hasil.

Dalam Munandaal tahun 2004, tahapan proses kreatif yang


banyak digunakan untuk pengembangan kreativitas meliputi tahapan
persiapan, inkubasi, pencahayaan dan verifikasi.
3. Produk (Product)

Kemampuan dalam menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang


baru. Produk kreatif harus bersifat observable, baru, berguna dan
berkualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan atau menciptakan
sesuatu yang baru.
4. Pendorong (Press)

Mengacu pada aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif


sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan kemampuannya untuk
mendobrak pemikiran yang biasa. Berupa dorongan internal berupa
keinginan dan keinginan untuk berkreasi atau positif, atau berupa
dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.
2. Ciri-Ciri Kreativitas

- Ciri kreativitas aptitude menurut Guilford (dalam Munandar,2009),yaitu:

a. Kelancaran berpikir (Fluency of Thingking)

Yakni kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang dipikirkan


7
orang dan berasal dari individu secara cepat. Kuantitas adalah hal yang
ditekankan dalam kelancaran berfikir.
b. Keluwesan Berpikir (Flexibility)

Yakni kemampuan untuk membuat banyak ide menggunakan


jawaban dan pertanyaan yang berbeda, menggunakan bermacam macam
langkah dalam mengatasi masalah, mencari berbagai arah / alternatif,
dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan dapat
menggunakan pendekatan dan metode komersial. Orang kreatif adalah
orang-orang yang luwes dalam berfikir.
c. Elaborasi (Elaboration)
Yakni kemampuan untuk mengembangkan ide dan melakukan hal
dasar dari objek, sehingga menjadikan lebih menarik.
d. Originalitas (Originality)
Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide unik, atau kemampuan untuk
menghasilkan ide asli guna mendapatkan hal-hal yang lebih menarik.
e. Perumusan kembali (redefinition)
kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang
berbeda dengan apa yang telah diketahui oleh banyak orang.

- Ciri kreativitas non - aptitude menurut (Desmita,2009), yaitu ciri-ciri yang


berkaitan dengan perasaan atau dorongan dari dalam diri untuk melakukan
sesuatu. Ciri – cirinya antara lain:
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2. Senang mendapat pengalaman baru
3. Memiliki inisiatif
4. Memiliki minat yang luas
5. Jiwa keingin tahu yang tinggi
6. Memiliki kebebasan dalam berpikir
7. Sangat percaya diri
8. Memiliki selera humor
9. Penuh ambisi
10. Berpikir kedepan dan berani mengambil resiko.

Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas terdapat tiga kategori, yaitu:

8
 Ciri-ciri pokok

Kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, serta
penemuan.
 Berpikir dari segala arah (convergent thingking).

Merupakan kemampuan untuk berpikir dari satu ide,gagasan sehingga menyebar


ke segala arah tidak hanya terfokus pada satu jawaban saja.
 Fleksibilitas konseptual (kemampuan secara spontan mengganti cara
memandang, pendekatan,kerja yang tidak jalan).
 Orisinilitas (kemampuan menelorkan ide yang asli bahkan bisa mengejutkan).
 Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, berdasarkan penyelidikan
ditemukan bahwa pada umumnya orang kreatif akan lebih menyukai kerumitan
daripada dengan kemudahan,memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada
yang lebih kompleks dari yang sederhana. Sehingga orang yang kreatif akan
menemukan gagasan-gagasan aneh dan hal-hal baru daripada orang yang mudah
puas dengan kemudahan, aman, dan sederhana.
 Latar belakang hidup yang merangsang,orang yang kreatif yang hidup di
lingkungan orang yang kreatif akan menjadi contoh dalam suasan ingin belajar,
bertambah tahu, ingin maju didalam bidang-bidang yang ditekuni.
 Kecakapan dalam banyak hal (multiple skills),orang kreatif akan memiliki
banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang.
 Ciri – Ciri yang Memungkinkan
Yang mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali sudah diitemukan tetap hidup.
 Kemampuan untuk bekerja keras.
 Berpikir mandiri,mereka akan mempunyai ras individualitas yang kuat sehingga
bisa membuat keputusan sendiri dan percaya pada daya pikir dan pendapat diri
sendiri.
 Pantang menyerah,tidak mudah menyerah jika gagal,dan akan tetap berusaha dan
selalu mencoba lagi.
 Mampu berkomunikasi dengan baik,komunikator yang baik, mendalam, jelas,
dan bagus akan mewujudkan impian sehingga bisa menjelaskan perkara serta
meyakinkan orang.
 Lebih tertarik pada konsep daripada detail (segi-segi kecil)
9
 Keingintahuan intelektual.
 Kaya humor dan fantasi, bisa mendapatkan dunia yang lebih luas serta penuh
berbagai unsur yang menarik. Sehingga bisa terjun didalam kegiatan kreatif.
 Tidak segera menolak ide ataupun gagasan baru.
 Arah hidup yang mantab,mereka bisa menampakkkan dalam diri sendiri terlibat
dalam sesuatu yaitu tujuan dan arti hidup mereka. Motivasi batin ini bisa
menjadi hebat untuk menciptakan kemajuan.
 Ciri – Ciri Sampingan
Tidak langsung berhubungan dengan penciptanya atau menjaga agar ide-ide yang sudah
ditemukan tetap hidup, namun kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif.
 Tidak mengambil pusing apa yang telah dipikirkan oleh orang lain. Karena akan
berpikir kreatif sendiri tanpa mengambil pusing apa yang telah dipikirkan orang
lain, sehingga mereka tidak peka terhadap perasaan orang sekitar.
 Kekacauan psikologis.

Menurut Parnes (1972) terdapat empat macam perilaku kreatif(ciri-ciri kreativitas)


a) Fluency (kelancaran)

Yaitu kemampuan dalam mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu
masalah.
b) Flexibility (keluwesan)

Yaitu kemampuan untuk memberikan atau menemukan berbagai macam ide untuk
memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.
c) Orosinility (keaslian)

Yaitu kemampuan memberikan respon yang unik,bahan ide secara terperinci untuk
mewujudkan ide menjadi kenyataan.
d) Sensitivity (kepekaan)

Yaitu kepekaan dalam menangkap atau menghasilkan masalah sebagai tanggapan


suatu situasi.
3. Manfaat Kreativitas

Dalam praktiknya, kreativitas merupakan hal yang dimiliki setiap orang.


Kreativitas yang dimiliki setiap orang berbeda beda sehingga produk yang dihasilkan
juga berbeda. Akan tetapi, terdapat beberapa manfaat yang sebenarnya selaras mengenai
10
kreativitas, manfaat kreativitas tersebut berdasarkan (Prisca, 2019) diantaranya adalah:
a. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup

Kreativitas memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas dan taraf hidup


dikarenakan kreativitas dapat melahirkan invasi yang baru.

b. Awal mula munculnya perubahan

Produk dari kreativitas berupa pemikiran maupun karya dapat menjadi modal
perubahan baru dalam kehidupan.
c. Salah saktu faktor kesuksesan dalam usaha

Dalam menyukseskan usaha, perusahaan atau tempat kerja membutuhkan pegawai


yang kreatif dan inovatif, sehingga usaha yang atau hal yang dijalankan dapat berjalan
dengan lancar.
d. Motivasi hidup meningkat

Salah satu manfaat dari kreativitas terhadap individu adalah meningkatkan motivasi
hidup. Hal ini dapat terjadi dikarenakan individu yang memiliki daya kreativitas tinggi
akan selalu memiliki rasa semangat yang tinggi serta selalu berkeinginan untuk
membuat inovasi yang baru.
e. Lebih menghargai orang lain

Dalam menyusun kreativitas, sebuah inovasi tidak selalu berasal dari satu orang saja.
Inovasi yang dihasilkan bisa berasal dari ide beberapa orang ataupun beberapa
kelompok yang tergabung menjadi satu. Oleh karena itu, kreativitas yang berbeda
menjadikan individu saling bekerjasama serta saling menghargai dalam proses
berjalannya suatu produk kreativitas.
4. Cara Menumbuhkan Kreativitas

Yuniyanti,2014 menyatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk


memunculkan ide kreatif:
a. Banyak membaca

Banyak bacaan diisi dengan bahan dalam bentuk informasi yang berfungsi.
Informasi berkualitas lebih banyak semakin mengumpulkan banyak teka-teki, sehingga
kesempatan untuk meningkatkan ide-ide kreatif.
b. Pengamatan
11
Mengamati yaitu melihat dengan mata dan otak. Saat melaksanakan pengamatan akan
timbul gagasan dan pertanyaan mengenai bagaimana pertanyaan 5W+1H.
c. Berdiskusi

Berdiskusi dengan orang lain dengan minat yang dimiliki,pengetahuan serta skill
yang sama akan bermanfaat dalam memperluas wawasan. Namun,berdiskusi juga bisa
dilakukan dengan yang memiliki niat lain. Hal ini bersifat lebih komprehensif.
d. Terbuka terhadap kritik dan saran

Kritik dan saran akan membangun kita dalam berbagai sisi.

e. Non-Mainstream

Ketika mempunyai prinsip dalam mengetahui dasar berlaku anti- mainstream. Tidak
perlu takut untuk melakukannya. Karena ini merupakan hal yang kreatif dan
bermanfaat.
f. Membawa kertas catatan untuk sktsa menganai hal yang menarik dari apa yang
kita jumpai.
g. Kreativitas dapat ditingkatkan dengan kerja keras dan konsentrasi.
h. Diperlukan motivasi dan lingkungan kerja yang mendukung.
i. Menurut Ediision, “invention is 95% perspiration and 5% inspiration”.

5. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Rogers (dalam Munandar,1999) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan


suatu potensi yang dimiliki induvidu. Kreativitas tersebut dapat dikembangkan melalui
berbagai faktor pendukung diantaranya adalah :
a. Faktor internal

1) Keterbukaan individu terhadap pengalaman ataupun rangsangan


yang berasal dari luar atau dalam individu.

2) Keterbukaan individu terhadap pengalaman merupakan kemampuan


menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidup. Pengalam
hidup tersebut diterima apa adanya tanpa ada defense, tanpa ada
kekakuan terhadap pengalaman tersebut. Oleh karena itu, individu
yang kreatif merupakan individu yang mampu menerima perbedaan.
3) Evaluasi internal merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
12
individu dalam menilai suatu produk yang telah diciptakan dan
dihasilkan sendiri, tanpa kritik maupun pujian dari orang lain.
Meskipun demikian, individu tidak menutup kemungkinan dalam
menerima masukan ataupun kritikan dari orang lain.
4) Kemampuan individu dalam bermain dan menggandakan
eksplorasi terhadap unsur unsur, maupun bentuk, konsep atau
membentuk kombinasi baru terhadap hal yang telah ada
sebelumnya.
b. Faktor eksternal

1) Ketersediaan sarana dan prasarasan bahan serta media

2) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan terhadap


semua lapisan masyarakat
3) Adanya penekanan tidak hanya masa sekarang melainkan
berorientasi juga pada masa yang akan dating
4) Adanya kebebasan semua warga tanpa memandang jenis kelamin

5) Adanya kebebasan setelah penekanan dan tindakan yang keras

6) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda

7) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda

8) Adanya interaksi antar individu yang berhasil

9) Adanya intensif serta penghargaan terhadap hasil karya

(Sir & dkk, 2016)

6. Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Kreativitas


Clark (1983) mengkategorikan faktor yang mempengaruhi kreatifitas terdapat 2
kelompok yaitu:
A. Faktor yang mendukung perkembangan kreatifitas

1) Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta


keterbukaan.

2) Situasi yang memungkinkan serta mendorong timbulnya

13
banyak pertanyaan.
3) Situasi yang mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.

4) Situasi yang mendorong tanggung jawab serta kemandirian.

5) Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali,


mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasi, mencatat,
menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan
serta mengkomunikasikan.

6) Kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan


potensi kreativitas secara lebih luas sebab akan memberikan
pandangan dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam
menghadapi masalah, dan mempu mengekspresikan dirinya
dengan cara yang berbeda dari umumnya yang bisa muncul dari
pengalaman yang dimilikinya.
7) Posisi kelahiran (berdasarkan dengan tes kreativitas,anak
sulung laki-laki lebih kreatif daripada anak laki-laki yang
lahir kemudian).
8) Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya,stimulasi
dari lingkungan, sekolah, serta motivasi dari diri sendiri.
B. Faktor penghambat berkembangnya kreativitas

1) Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian


dalam menanggung resiko, serta upaya untuk mengejar
sesuatu yang belum diketahui.
2) Konformalitas terhadap teman-teman kelompoknya serta
tekanan sosial.
3) Kurang berani dalam melaksanakan eksplorasi,
menggunakan imajinasi, serta penyelidikan.
4) Stereotip peran seks.

5) Diferensiasi antara bekerja dan bermain.

6) Otoritarianisme,

7) Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan.

Selain faktor diatas, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan


14
munculnya kreativitas maupun perbedaan kreativitas yang dimiliki oleh
individu menurut Hurlock(1993),yaitu:
a. Jenis kelamin

Anak laki-laki memiliki kreativitas yang lebih besar dibandingkan


dengan anak perempuan,terutama setelah berlalunya masa kanak-
kanak. Anak laki-laki diberikan kesempatan untuk mandiri yang
didesak oleh teman sebaya untuk mengambil resiko serta didorong
oleh para orangtua dan guru untuk menunjukkan inisiatif serta
orisinilitas.
b. Status sosial ekonomi

Orang yang memiliki status ekonomi tinggi lebih kreatif


dibandingkan dengan orang yang berasal dari status sosial ekonomi
rendah. Bagi yang memiliki sosial ekonomi lebih tinggi mempunyai
banyak kesempatan untuk memperoleh serta pengalaman yang
diperlukan bagi kreativitas.
c. Urutan kelahiran
Anak yang lahir pertama lebih ditekankan untuk menyesuaikan
dengan harapan orang tua, tekanan ini lebih mendorong untuk
menjadi anak penurut.
d. Ukuran keluarga

Anak dari keluarga besar lebih cenderung kreatif daripada anak dari
keluarga kecil. Dalam keluarga besar, cara mendidik anak yang
otoriter dan kondisi sosial ekonomi kurang menguntungkan
mungkin lebih mempengaruhi serta menghalangi perkembangan
kreativitas.
e. Lingkungan kota vs lingkungan pedesaan

Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dibandingkan


dengan anak lingkungan pedesaan.
f. Intelegensi

Anak memiliki banyak gagasan baru untuk menangani suasana


sosial serta mempu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi

15
konflik tersebut.

7. Mekanisme Keperawatan

Individu yang kreatif ketika menghasilkan ide, gagasan, pemecahan,


penyelesaian suatu masalah, cara kerja, serta produk baru tidak luput dari suatu
kumpulan tahap mekanisme. Menurut David Cambell dalam (Sir & dkk, 2016), terdapat
lima individu dalam proses kreatif yaitu :
a. Preparation

Persiapan merupakan hal yang mendasar dalam melihat suatu hal


menurut latar belakang masalah yang dihadapkan, seluk beluk, serta
problematika. Persiapan dalam proses krativitas biasanya didasari oleh
“minat” dari individu.
b. Concentration

Konsentrasi merupakan tahap lanjutan dari proses studi yang dilakukan


pada proses presiapan namun lebih intensif. Pada tahapan ini terjadi
pemusatan, waktu menimbang nimbang, menguji, awal mencoba dan
mengalami gagal. Tahapan ini merupakan tahapan trial and error.
c. Incubation

Inkubasi merupakan tahap proses kreatif yang ditandai dengan


pengambilan waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, serta waktu
santai. Inkubasi merupakan suatu keadaan dimana individu sedikit
demi sedikit membebaskan diri dari rutinitas berpikir, kebiasaan kerja,
serta kelaziman dalam pemakaian cara.
d. Ilumination

Iluminasi atau pencerahan merupakan tahap paling nikmat dan indah


dalam proses kreatif. Pada tahapan ini, individu dalam prosesnya telah
mencapai pada titik dimana ide, gagasan, pemecahan masalah, telah

16
mendapat titik terang serta jawaban dari segala kegundahan
telah muncul. Pada tahapan ini, individu akan merasa gembira
tenang dan telah terlepas dari semua ketegangan.
e. Verification

Varivikasi merupakan tahap proses kreatif dimana individu


dapat memastikan bahwa produk, ide, solusi yang diciptakan
dapat benar benar memecahkan suatu masalah. Dalam
prakteknya, apabila individu telah menemukan ide, gagasan,
pemecahan, ataupun penyelesaiaan maka harus segera
diwujudkan. Hal ini bertujuan agar ide maupun gagasan yang
telah ditemukan tidak akan lenyap dan terlupakan. Kecakapan
kerja merupakan salah satu bagian penting dari karya kreatif.
Oleh karena itu, dalam mewujudkan ide maupun gagasan yang
telah dibentuk , individu perlu memiliki kecakapan kerja yang
baik secara pribadi maupun kelompok.
8. Teori Kreativitas
Sunarti, dkk (2001:31-133) menjelaskan deskripsi singkat
mengenai teori kreativitas,yaitu :
1. Teori Psikoanalisis

Dalam hal ini psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil


yang manangani suatu masalah yang dimulai sejak masa kanak-
kanak. Ini dipandang sebagai individu yang sudah pernah memiliki
pengalaman traumatis yang telah dihadapi dengan memungkinkan
gagasan-gagasan yang disadari serta yang tidak disadari bercampur
menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Tokoh dalam teori psikoanalisis yaitu:

 Sigmuid Freud

Sigmuid Freud menjelaskan bahwa proses kreatif

17
daru mekanisme pertahanan, yang merupakan cara
tidak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai
ide yang tidak menyenangkan atau ide yang tidak
bisa diterima. Sehingga biasanya mekanisme
pertahanan ini merintangi produktivitas kreatif.
Walaupun sebagian besar mekanisme pertahanan
menghambat tindakan kreatif,akan tetapi mekanisme
sublimasi justru adalah penyebab utama dari
kreativitas.
 Ernest Kris

Ernest kris menekankan bahwa mekanisme


pertahanan regresi (beralih kedalam perilaku
sebelumnya yang akan memberikan kepuasan,jika
perilaku saat ini tidak berhasil atau tidak
memberikan kepuasan) sering muncul dalam
tindakan kreatif.
 Carl Jung

Carl Jung mempercayai bahwa ketidaksadaran


memainkan peranan yang penting di dalam
kreativitas tingkat tinggi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan muncul penemuan,
teori, seni, serta karya-karya baru lain. Maka proses
ini akan mengakibatkan kelanjutan dari eksistensi
manusia.
2. Teori Assoosiasionistik
Teori ini terkait dengan kreativitas yang dikembangkan oleh
Ribot, seorang pelopor diagram asosiasionist. Asosiasionist
menunjukkan hubungan antara proses mental, sama seperti satu
proses cenderung mengarah ke yang lain. Dalam berpikir asosiatif,
berpikir analogis memegang peranan penting dalam proses berpikir
kreatif.

18
3. Teori Gesalt

Fokus pada proses persepsi dan pemahaman manusia. Teori ini


mengemukakan bahwa pengalaman manusia terstruktur dan
terbentuk secara keseluruhan. Manusia mempersepsikan
rangsangan sebagai suatu keseluruhan yang terorganisir, bukan
sebagai bagian-bagian yang terpisah.
4. Teori Eksistensial

Menjalaskan bahwa pribadi kreatif dalam momen-momen


kreatifnya. Teori ini tidak mencoba mengurangi keseluruhan
menjadi segmen- segmen dan menjelaskan proses keseluruhan.
Jika dalam Teori Gesalt memberikan konsep kekuatan medan,
struktur, gesalt, serta vektor-vektor maka dalam teori eksistensial
ini hanya memberikan konsep encounter (pertemuan).
5. Teori Interpersonal

Teori ini memandang kreativitas menekankan pada kreator


sebagai motivator serta orang lain yang mengenal dan mengakui
kreasinya. Teori ini juga memandang penting arti nilai dalam
karya kreatifnya, sebab nilai mengimplikasikan pengakuan serta
kontrol sosial.
6. Teori Trait

Melalui suatu pendekatan yang menekankan pada perbedaan


individual karakteristik pada individu dapat diteliti. Guilford
menjelaskan jika trait utama pada manusia berkaitan dengan
kreativitas. Trait ini meliputi sensitivitas terhadap masalah,
kelancaran berfikir, keluwesan berfikir, orisilitas berfikir,
redefinisi,serta elaborasi.
B. Hubungan Kreativitas Dalam Manajemen Keperawatan
1. Perawat

Perawat adalah seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan


baik dari dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan

19
perundang undangan yang berlaku. Perawat merupakan suatu profesi yang
mandiri, yang mempunyai hak untuk memberikan layanan keperawatan secara
mandiri bukan profesi pembantu dokter.
Perawat memiliki tugas pokok dalam memenuhi kebutuhan dasar klien
serta menata lingkungan keperawatan menjadi lingkungan yang adekuat yang
bertujuan dalam pemulihan kondisi pasien. Perawat memiliki tanggung jawab
dalam memberi asuhan keperawatan sesuai yang dibutuhkan klien,
meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengurangi
penderitaan, serta memelihara kesehatan (Budiono, 2016).
2. Keperawatan

Keperawatan merupakan kegiatan untuk memberi asuhan keperawatan


kepada individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat baik dalam keadaan
sehat maupun keadaan sakit. Dalam praktiknya, tindakan keperawatan bertujuan
untuk menempatkan keadaan individu/klien dalam kondisi yang terbaik untuk
menyembuhkan serta meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit
3. Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan provesional


sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berdasarkan kiat dan ilmu
keperawatan dan ditujukan kepada klien baik individu, keluarga, kelompok,
maupun masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit.
Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secaa professional baik untuk individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Proses keperawatan berdasarkan prinsip ilmiah dengan tahapan
berupa pengkajian, diagnisa, rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi.
4. Pentingnya Kreativitas Dalam Praktik Keperawatan

a. Perawat mempunyai pemikiran kreatif yang sangat


menghargai adanya kesalahan serta perbedaan terhadap nilai-nilai
yang dipelajari.
b. Perawat bisa mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari
orang lain tanpa dibatasi yang pada hakekatnya akan mampu
melahirkan berbagai macam gagasan.

20
c. Ide baru serta kreativitas dasar harus dikembangkan dalam
keperawatan sebab keperawatan mempunyai banyak standar yang
menjadikan pekerjaan lebih baik.
d. Dengan adanya kreativitas, perawat akan lebih banyak belajar
sehingga mempunyai informasi baru yang berkualitas untuk
melaksanakan praktik keperawatan, misalnya bagaimana perawat
menggunakan ide serta kreativitasnya dalam menyiasati
kurangnya peralatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
e. Perawat bisa intropeksi diri, sejauh mana kreativitas dan
intelegensi kreativitas yang dimiliki dirinya dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien yang memiliki keunikan,
intelegensi, serta kreativitas yang berbeda.
f. Perawat yang berfikir kreatif bisa melihat berbagai macam
penyelesaian suatu masalah keperawatan.
5. Contoh Kreativitas Dalam Keperawatan
Kreativitas mahasiswa keperawatan ditinjau dari teori
kreativitas,mahasiswa keperawatan harus mempu mengkaji sendiri derajat
kreativitas atau kemampuan dalam merawat pasien dengan karakteristik yang
unik dan kepribadian yang berbeda, dan perawat harus mampu menguji sendiri
keunikan klien. Hal ini memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif.

Perawat masuk ke ruangan pasien, menyapa dengan tulus dan ramah,


memberi pendekatan terapeutik, mengajak bicara dan bermain. Ketika proses
pengalihan secara kreatif ini dilakukan perawat, perawat dengan waktu yang
bersamaan menginjeksi pasien. Pasien merasa tenang dan nyaman. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa bagaimana pola pikir kreatif dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
Contoh kreativitas dalam praktik keperawatan lainnya yaitu pembuatan
PKM bertajuk TABOK PINGSAN ( Tas Boneka Pinggang Infus Anak) sebagai
wadah alat pemasngan infus untuk mengurangi dampak hospitalisasi pada pasien
anak. Membuat suara perawat (SUPER), grub Facebook yang mempromosikan
dunia keperawatan di Indonesia. Pengguna media sosial, khususnya Fecebook,

21
merupakan salah satu cara untuk memajukan dunia keperawatan Indonesia.
Di Indonesia, sebagian besar pengguna Facebook di seluruh dunia, dan
tentunya hampir setiap perawat di Indonesia mempunyai akun media sosial ini.
Salah satu fitur yang tersedia adalah pembuatan grub Facebook ( yang memiliki
kemampuan untuk semua anggota grub untuk saling berinteraksi). Grub ini
memiliki tujuan pertukaran informasi perawat, kekhawatiran tentang rekan
perawat,inspirasi dan keinginan serta pengembangan Indonesia.
6. Kendala yang Menghambat Kreativitas

a. Berpikir negatif pada seseorang atau tim,fokus pada aspek


negatif dari suatu masalah dibandingkan mencari peluang untuk
menemukan solusi.
b. Takut akan kegagalan,sebuah rasa takut akan kegagalan serta
takut tampil bodoh dihadapan orang lain.
c. Kurangnya waktu berpikir yang berkualitas serta pengalaman
yang menarik,stress bisa mempersulit untuk dapat berpikir
objektif serta menghambat proses berpikir yang dialami.
d. Banyaknya peraturan dan aturan,kurangnya kebebasan untuk
berkembang. Dengan terlalu banyak peraturan bisa mendorong
kemalasan seseorang. Seseorang perlu kebebasan untuk bisa
berpikir kreatif serta mengembangkan kreativitasnya.
e. Membuat asumsi yang belum tentu kebenarannya. Kegagalan
dalam mengidentifikasi asumsi yang dibuat akan menghambat
proses berkembangnya ide baru. Jadi,tidak seharusnya terlalu
banyak berasumsi,kaena asumsi belum tentu kebenarannya.
f. Terlalu banyak logika. Terlalu banyak menggunakan loguka
diluar imajinasi atau nalar,intuisi, serta sintesis dari proses
berpkir.
g. Berpikir tidak kreatif,rintangan yang besar yaitu ketika berpikir
bahwa tidak kreatif.

22
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide dengan


menggunakan pilihan yang berbeda dari sebelumnya. Seperti halnya
dengan pribadi dan pendorong, proses kreativitas juga bisa ada pada
setiap individu. ketika kita menumbuhkan kreativitas, maka kita pasti
membutuhkan strategi untuk menumbuhkan kreativitas yang ada
didalam diri kita, jika individu sudah mempunyai tingkat kreativitas
yang tinggi, hal ini terlihat dari ciri-ciri orang yang lebih kreatif
biasanya, sesuatu yang baru dalam kinerja pelayanan menggunakan
metode seperti berdiskusi dengan orang lain.

Kreativitas dalam keperawatan diperlukan untuk menemukan,


menciptakan, serta mengembangkan ide ide maupun hal hal baru
sehingga klien dapat merasakan perubahan, kenyamanan, serta kualitas
pelayanan yang baik dan benar serta meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.

Dalam bidang keperawatan sehingga bisa menciptakan suasana


yang baru dan tidak monoton sehingga dapat menciptakan suasana yang
baru dan tidak monoton sehingga dapat memperoleh manfaat dari
dirawat di Rumah Sakit ataupun klinik tidak menanggung pelayanan
publik.
B. Saran

Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat


mengetahui mengenai definisi kreativitas. Bagi pembaca dari bidang

23
kesehatan, diharapkan dapat mengimplementasikan proses kreativitas
untuk khalayak umum agar mempraktikan kreativitas dalam kegiatan
sehari hari.

Saran dan kritik yang membangun dari pembuatan makalah ini


sangat saya harapkan demi untuk menghasilkan makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.

24
DAFTAR PUSTAKA

(Bermain, 2014)Bermain, A. (2014). Jurnal Ilmiah Guru “COPE”,


No. 02/Tahun XVIII/November 2014. 02.

Wulandari, C. I., & Wildani, A. A. (2019). Realisasi Rencana


Strategis Kepala Bidang Keperawatan dalam Menerapkan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan Realisasi Rencana Strategis
Kepala Bidang Keperawatan dalam Menerapkan. July.
https://doi.org/10.31603/nursing.v6i2.2742
(Munandar, 1997)Munandar, S. C. U. (1997). INISIATIF DAN KREATIVITAS
ANAK.
(Kreativitas & Usia, n.d.)Kreativitas, P., & Usia, A. (n.d.). Teori dan Praktik.

25

Anda mungkin juga menyukai