Anda di halaman 1dari 5

Pembukaan! Penutup!

Ke samudera naik kapal selam kesepian tanpa kekasih


Udaranya panas dan juga lembab cukup sekian terima kasih
Kalau saya nanti memberi salam Wassalammualaikum wrb
Jangan lupa dijawab ,Assalamualaikum wrb

Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika orang Islam
melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala sedangkan jika dia tidak
melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa. Puasa sunnah memiliki beberapa jenis
diantaranya sebagai berikut.

a) Puasa 6 hari di bulan Syawal


Puasa Syawal 6 hari merupakan puasa sunah yang dilaksanakan enam hari
selama bulan Syawal. Puasa yang bisa mulai dijalankan sehari setelah Hari
Raya Idul Fitri ini memiliki keutamaan sebagai berikut, Puasa syawal 6 hari ini
memiliki beberapa keutamaan pahala, mulai dari pahala seperti puasa setahun
penuh hingga menjaga keistiqomahan.
Pahala Puasa Syawal 6 Hari:
1. Seperti Puasa Selama Setahun Penuh
2. Pahala yang Dilipatgandakan
Allah SWT juga menetapkan perhitungan pahala yang berbeda untuk puasa
Syawal. Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan
3. Menjaga Istiqomah
Puasa Syawal 6 hari juga bisa dijadikan upaya umat muslim untuk tetap
istiqomah setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama sebulan penuh.Nah,
itulah pahala Puasa Syawal 6 hari yang perlu diketahui

b) Puasa pada hari senin dan kamis


Jenis puasa satu ini merupakan puasa sunnah terpopuler. Puasa senin kamis berawal
ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari-
hari tersebut karena hari senin merupakan hari kelahiran beliau, sedangkan hari kamis
adalah hari pertama kali Al-Qur’an diturunkan. Salah satu keutamaan berpuasa di hari
Senin dan Kamis adalah karena kedua hari tersebut adalah hari terbukanya pintu surga.
Pernyataan tersebut berada dalam hadits riwayat Muslim yang juga mengungkapkan
bahwa (di hari tersebut) dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni,
kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan
C) Puasa Dawud
Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah puasa yang
dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa Daud bertujuan untuk
meneladani puasanya Nabi Daud AS. Puasa jenis ini juga ternyata sangat disukai Allah SWT.
Puasa Daud dapat dilakukan pada hari apa saja termasuk hari Jumat. Namun, hari-hari yang
diharamkan untuk berpuasa tetap harus dihindari. Beberapa hari tersebut di antaranya adalah 1
Syawal, 10 Dzulhijjah, dan hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah). Selain itu, kata Yanuar, puasa Daud
tergolong puasa yang berat. Sebab, puasa ini dikerjakan secara berkelanjutan atau
terus menerus dan hanya dibatasi jeda sehari untuk tidak berpuasa.Menurut
penelusuran detikHikmah, tidak ada hadits shahih yang menerangkan berapa lama
puasa Daud dikerjakan. Namun, menurut sejumlah pendapat, puasa ini dapat
dikerjakan seumur hidup sesuai keinginan.

d) Puasa hari Arafah


Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang
tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada
keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa arafah sendiri
mempunyai keistimewaan bagi pelaksananya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada
tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim). Menurut jumhur
ulama, dosa-dosa yang akan diampuni melalui puasa Arafah hanyalah dosa-dosa
kecil yang sudah menumpuk. Tidak disebutkan jika puasa Arafah dapat
menghapus dosa-dosa besar.

e) Puasa Asyura (10 Muharram)

Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di
awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling utama adalah pada
hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram.Puasa ini dikenal dengan
istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.
keutamaan puasa di bulan Muharram hanya “kalah” oleh keutamaan berpuasa di bulan
Ramadhan dan puasa Arafah. Terkait ini Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, “Puasa
yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan
shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR
Muslim). Kemudian terdapat riwayat lain yang menyebut secara spesifik pahala puasa
pada10 Muharram. Nabi SAW bersabdah“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh
Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu
beliau menjawab, ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR
Muslim) Namun, maksud melebur dosa pada hadits ini adalah dosa kecil, bukan dosa
besarseperti dikatakan oleh Imam an-Nawawi dalam Majmu’ Syarah al-Muhadzab. Hal
ini karena dosa besar perlu tobat khusus agar mendapat ampunan Allah SWT.: Bagi
Muslim yang benar-benar tidak ada halangan melaksanakan puasa Asyura, hendaknya
melaksanakan puasa ini. Mengingat puasa ini dapat melebur dosa kecil kita setahun
lalu.

f) Puasa Muharram
Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan tahun Islam atau
Hijriah. Bulan Muharram merupakan satu bulan suci dalam kalender Islam. Pada
bulan Muharram, ada peristiwa penting yang terjadi, yakni hijrahnya Rasulullah
SAW dari Makkah ke Madinah.Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan,
untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan. Allah SWT
menjelaskan dalam Alquran, bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan
yang disucikan Allah SWT. “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah
kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”
(QS. At-Taubah: 36).

g) Puasa tengah bulan


Puasa tengah bulan atau puasa ayyamul bidih biasa disebut juga puasa putih
Pasalnya, bulan tampak terang benderang menuju purnama dan menyerupai warna
putih pada pertengahan bulan.Puasa Ayyamul Bidh dilakukan selama tiga hari pada
tengah bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah, yakni setiap tanggal 13, 14, dan
15 di bulan Hijriah, kecuali pada hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijjah. Ada pula pendapat
dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari yang menyebut Ayyamul Bidh
berasal dari kisah Nabi Adam. Saat Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan
gosong. Ketika melakukan puasa selama tiga hari, tubuhnya memutih. Kalian dapat
mulai berpuasa dengan niat serta menahan haus, lapar, dan hawa nafsu sejak terbit
fajar hingga matahari terbenam yang ditandai dengan azan Subuh dan azan Magrib.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidih.Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu sunah
Rasulullah SAW. Setiap umat Islam yang menjalankan puasa ini dijanjikan pahala
seperti orang yang berpuasa satu tahun penuh. Satu hari puasa Ayyamul Bidh sama
seperti berpuasa 10 hari.Orang yang rutin melakukan puasa sunah Ayyamul Bidh juga
akan mendapatkan pintu khusus Ar-Rayyan di surga kelak.
h) Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban).

Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga
memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam
mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan melakukan puasa
pada awal pertengahan bulan Sya’ban sebanyak-banyaknya. Pada malam Nisfu Syaban,
Allah SWT akan mengampuni dosa semua umat yang memohon ampunan, mengasihi
mereka yang memohon kasih, menjawab setiap doa yang dipanjatkan, serta
membebaskan umatnya dari siksa neraka.Salah satu amalan yang bisa dilakukan saat
Nisfu Syaban adalah puasa. Puasa Nisfu Syaban juga bertepatan dengan puasa Ayyamul
Bidh. Namun selain puasa, ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan umat
muslim pada malam Nisfu Syaban. Puasa pada malam Nisfu Syaban biasanya
dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan
pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali
pada Ramadhan.Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Nisfu Syaban

1 Dzikir

Ada banyak amalan yang bisa dilakukan saat Nisfu Syaban, salah satu amalan yang bisa umat
muslim lakukan saat malam Nisfu Syaban ialah perbanyak zikir. Zikir saat malam Nisfu Syaban
akan memperbanyak pahala bagi Anda.Sayyid Muhammad bin Alawi telah
menjelaskan:"Seyogianya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan
dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad
Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.".

2 Istighfar

Selanjutnya umat muslim juga dapat memperbanyak istighfar pada malam Nisfu Syaban.
Istighfar dikatakan dapat menjadi pembuka ampunan atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan.
Terlebih lagi pada bulan Syaban dosa-dosa akan akan diampuni, kesulitan dimudahkan, dan
kesedihan dihilangkan.

3 Berdoa

Selin zikir dan istighfar, pada saat Nisfu Syaban, umat muslim juga dianjurkan untuk
memperbanyak doa. Selain memohon pengampunan, umat muslim dapat memanjatkan doa
meminta keberkahan dan keridhoan Allah SWT.Hadis riwayat Abu Bakar bahwa Nabi
Muhammad SAW mengatakan:"(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban.
Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya
tersimpan kebencian (kemunafikan)," HR. Al-Baihaqi.

Anda mungkin juga menyukai