Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika orang Islam
melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala sedangkan jika dia tidak
melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa. Puasa sunnah memiliki beberapa jenis
diantaranya sebagai berikut.
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di
awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling utama adalah pada
hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram.Puasa ini dikenal dengan
istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.
keutamaan puasa di bulan Muharram hanya “kalah” oleh keutamaan berpuasa di bulan
Ramadhan dan puasa Arafah. Terkait ini Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, “Puasa
yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan
shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR
Muslim). Kemudian terdapat riwayat lain yang menyebut secara spesifik pahala puasa
pada10 Muharram. Nabi SAW bersabdah“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh
Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu
beliau menjawab, ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR
Muslim) Namun, maksud melebur dosa pada hadits ini adalah dosa kecil, bukan dosa
besarseperti dikatakan oleh Imam an-Nawawi dalam Majmu’ Syarah al-Muhadzab. Hal
ini karena dosa besar perlu tobat khusus agar mendapat ampunan Allah SWT.: Bagi
Muslim yang benar-benar tidak ada halangan melaksanakan puasa Asyura, hendaknya
melaksanakan puasa ini. Mengingat puasa ini dapat melebur dosa kecil kita setahun
lalu.
f) Puasa Muharram
Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan tahun Islam atau
Hijriah. Bulan Muharram merupakan satu bulan suci dalam kalender Islam. Pada
bulan Muharram, ada peristiwa penting yang terjadi, yakni hijrahnya Rasulullah
SAW dari Makkah ke Madinah.Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan,
untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan. Allah SWT
menjelaskan dalam Alquran, bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan
yang disucikan Allah SWT. “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah
kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”
(QS. At-Taubah: 36).
Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga
memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam
mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan melakukan puasa
pada awal pertengahan bulan Sya’ban sebanyak-banyaknya. Pada malam Nisfu Syaban,
Allah SWT akan mengampuni dosa semua umat yang memohon ampunan, mengasihi
mereka yang memohon kasih, menjawab setiap doa yang dipanjatkan, serta
membebaskan umatnya dari siksa neraka.Salah satu amalan yang bisa dilakukan saat
Nisfu Syaban adalah puasa. Puasa Nisfu Syaban juga bertepatan dengan puasa Ayyamul
Bidh. Namun selain puasa, ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan umat
muslim pada malam Nisfu Syaban. Puasa pada malam Nisfu Syaban biasanya
dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan
pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali
pada Ramadhan.Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Nisfu Syaban
1 Dzikir
Ada banyak amalan yang bisa dilakukan saat Nisfu Syaban, salah satu amalan yang bisa umat
muslim lakukan saat malam Nisfu Syaban ialah perbanyak zikir. Zikir saat malam Nisfu Syaban
akan memperbanyak pahala bagi Anda.Sayyid Muhammad bin Alawi telah
menjelaskan:"Seyogianya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan
dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad
Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.".
2 Istighfar
Selanjutnya umat muslim juga dapat memperbanyak istighfar pada malam Nisfu Syaban.
Istighfar dikatakan dapat menjadi pembuka ampunan atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan.
Terlebih lagi pada bulan Syaban dosa-dosa akan akan diampuni, kesulitan dimudahkan, dan
kesedihan dihilangkan.
3 Berdoa
Selin zikir dan istighfar, pada saat Nisfu Syaban, umat muslim juga dianjurkan untuk
memperbanyak doa. Selain memohon pengampunan, umat muslim dapat memanjatkan doa
meminta keberkahan dan keridhoan Allah SWT.Hadis riwayat Abu Bakar bahwa Nabi
Muhammad SAW mengatakan:"(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban.
Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya
tersimpan kebencian (kemunafikan)," HR. Al-Baihaqi.