Anda di halaman 1dari 6

10 Macam Puasa Sunnah Beserta Keutamaannya

Allah Taala telah berfirman :


''Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku
dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng (dari api
neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka
janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang
menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan Aku orang yang
sedang shaum. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut
orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Taala dari pada harumnya minyak misik.
Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira
dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia
bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu''. (HR. Al-Bukhari no. 1771 dan Muslim no. 1151)
Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing yaitu :
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa
Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).
2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari
yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.
3. Puasa Hari Arofah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun
lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosadosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan
jalan bertaubat.
4. Puasa Muharrom
Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro. Keutamaannya adalah bahwa
puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori)
5. Puasa Assyuro

Hari Assyuro adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu alaihi wasssalam
memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro ini dan mengiringinya dengan puasa
1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani
yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun
sebelumnya (HR. Muslim).
6. Puasa Syaban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Syaban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di
mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasai & Abu Daud, hasan).
7. Puasa pada Bulan Harom (bulan yang dihormati)
Yaitu bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak
amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.
8. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau
sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan
kepada Alloh.
9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14,
dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa
puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih,
dsb.
10. Puasa Dawud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari.
Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR.
Bukhori-Muslim).
Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah
Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama
tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya
harus dilakukan sebelum fajar.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, Pada suatu hari, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam menemuiku dan bertanya, Apakah kamu mempunyai makanan? Kami menjawab,
Tidak ada. Beliau berkata, Kalau begitu, saya akan berpuasa. Kemudian beliau datang
lagi pada hari yang lain dan kami berkata, Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa
Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju). Maka beliau pun berkata, Bawalah
kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa. (HR. Muslim no. 1154). An Nawawi
memberi judul dalam Shahih Muslim, Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di
siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan
puasa sunnah meskipun tanpa udzur.
Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits Aisyah
diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula
ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam

Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafii
bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.[10]
Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali
dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya. (HR.
Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa
sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di
atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafiiyah. Sebab
pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap
harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut
terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya
bisa diakhirkan.[11] Beliaurahimahullah menjelaskan pula, Adapun jika si suami bersafar,
maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa
bersenang-senang dengannya

PUASA SUNAH dan NIATNYA


PUASA SUNAH
1. Puasa hari Senin dan Kamis
Amal perbuatan seorang hamba akan diaudit (diperiksa) setiap hari Senin
dan Kamis.
Karena itu, alangkah mulianya seorang hamba jika ketika datang hari audit
keadaannya tengah berpuasa. (HR. Tirmidzi)
Niat Puasa Senin Kamis

" NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah taala.
2. Puasa 6 (enam) hari dalam bulan Syawal
Puasa ini dilaksanakan pada bulan Syawal setelah Ramadhan, yakni tanggal
2-29 Syawal (HR. Muslim).
Puasa ini dilaksanakan selama enam hari. Tak ada satu keterangan pun yang
menjelaskan apakah puasa tersebut dikerjakan berturut-turut atau terpisahpisah. Hal ini menunjukkan bahwa kita diberi kebebasan untuk menentukan
sendiri (apakah mau berturut-turut atau terpisah-pisah), itu semua
bergantung pada situasi dan kondisi per individu, yang penting harus
dilakukan pada bulan Syawal.
Niat Puasa Syawwal

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAWWAL SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH

Artinya :
Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah taala.
3. Puasa Tasua dan Asyura
Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.
Puasa ini termasuk berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang
paling afdhal setelah puasa Ramadlan adalah puasa di bulan Muharam.
Puasa Asyura menghapus dosa tahun lalu. Sebelumnya Rasulullah SAW telah
melaksanakan shaum pada tanggal 10 Muharam (asyura). Namun sebelum
meninggal, beliau berniat melaksanakan shaum pada tanggal 9. Sabda
Rasulullah SAW: Apabila tahun depan telah tiba, insya Allah kita berpuasa
juga pada hari kesembilan. Walaupun beliau belu sempat melaksanakannya
(HR. Muslim). Sunah semacam ini dikalangan ahli fikih dinamakan sunah
hamiyah (cita-cita/rencana) Nabi SAW yang tidak sempat beliau laksanakan.
Niat Puasa Bulan Muharram (Puasa Asyura)


NAWAITU SAUMA 'ASYURA LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa hari Asyura , sunnah karena Allah taala.
4. Puasa selang sehari/Shaum Daud
Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling disenangi Allah SWT ialah
puasa Nabi Daud dan shalat yang paling dicintai Allah SWT adalah shalat
Nabi Daud. Ia tidur separo malam, bangun untuk ibadah sepertiga malam
dan tidur lagi seperenam malam. Nabi Daud puasa sehari dan berbuka
sehari. Dan inilah shaum yang paling tangguh karena menuntut stamina
yang sangat prima. (HR Muslim, Sahih Musim bi Syarjhi al-Nawawi)
Niat Puasa Daud

NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah taala
Mohon koreksinya jika ada salah penulisan dari kumpulan doa-doa Niat Puasa
Wajib dan sunnah baik itu niat puasa Ramadhan , niat puasa Sunnah, niat
puasa Syawal, niat puasa Dzulhijjah Arofah Tarwiyah ,niat puasa Qadha , niat
puasa Asyura , niat puasa Rajab , niat puasa Senin Kamis , niat
puasa Sya'ban, niat puasa Daud tersebut diatas.
Semoga diberkah dan diridhoi oleh Allah SWT atas niat dan ibadah
puasanya , Aamiin Yaa Robal'alamin

5. Puasa bulan Syaban


Rasulullah SAW: tidak pernah berpuasa sebanyak puasanya di bulan Syaban.
Beliau pernah berpuasa sepenuhnya atau sebagian besar dari hariharinya.Rasulullah SAW suka meningkatkan frekuensi shaum sunah pada
bulan Syaban (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaban adalah bulan kedelapan pada penanggalan tahun hijriah, sementara
Ramadhan bulan kesembilan. Jadi Syaban posisinya sebelum
Ramadhan.Maksudnya Rasulullah SAW shaum secara penuh selama satu
bulan hanya di bulan Ramadhan. Sementara , bulan Syaban adalah bulan
yang paling banyak diisi dengan shaum sunnah oleh Nabi SAW, seperti
shaum senin-kamis, shaum daud, dll.
Niat Puasa Syaban

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa bulan syaban , sunnah karena Allah taala.
6. Puasa pada hari-hari putih/Shaum 3 hari setiap bulan
Yang dimaksud dengan hari-hari putih adalah hari yang siangnya memang
terang dan malamnya pun terang bulan. Hari-hari putih itu adalah tanggal
13, 14, dan 15 bulan Hijriyah.Shaum tiga hari setiap bulan seperti shaum
sepanjang tahun (HR. Bukhari dan Muslim). Shaum ini dilaksanakan setiap
tanggal 13, 14, 15 setiap bulan di tahun Hijriah (HR Tirmidzi).
7. Puasa Arafah
Shaum Arafah adalah shaum yang dilaksanakan pada sembilan Dzulhijjah.
Disebut shaum arafah karena waktu pelaksanaannya bertepatan dengan
kaum muslim yang tengah melakukan wukuf di Arafah (HR. Abu Daud dan
Nasai). Bagi orang yang tidak melaksanakan haji, disunahkan untuk shaum,
sedangkan bagi yang tengah melaksanakan haji, dilarang shaum. Shaum
arafah dapat menghapus dosa dua tahun yaitu setahun yang lalu dan yang
tersisa (HR Muslim)
Niat Puasa Bulan Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah & Arafah).

NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Artinya :
Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah taala.

NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH


Artinya :
Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah taala.
8. Puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dihitung dari tanggal 1 sampai
dengan tanggal 9. Hari tanggal 9 Dzulhijjah itu disebut hari Arafah dan
puasanya disebut puasa Arafah, karena jamaah haji pada hari itu sedang
melaksanakan wuquf di Arafah. Jadi pada bulan Dzulhijjah seseorang dapat
puasa 9 hari, termasuk di dalamnya puasa tarwiyah dan puasa Arafah.
9. Puasanya orang bujangan yang belum mampu menikah
Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang tidak kuasa untuk menikah, hendaklah
ia puasa karena puasa itu menjadi penjaga baginya.

Tambahan :
Niat puasa Ramadhan :
Nawaitu shouma ghodin an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis
sanati lillaahi taaala.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini
karena Allah Taala
Niat Puasa Qhada Ramadhan
.
Artinya :
Niat aku puasa esok hari kerana ganti fardhu Ramadhan kerana Allah
Ta'ala.
Niat Puasa Bulan Rajab

NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah taala.

Anda mungkin juga menyukai