Hari Assyuro adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu alaihi wasssalam
memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro ini dan mengiringinya dengan puasa
1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani
yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun
sebelumnya (HR. Muslim).
6. Puasa Syaban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Syaban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di
mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasai & Abu Daud, hasan).
7. Puasa pada Bulan Harom (bulan yang dihormati)
Yaitu bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak
amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.
8. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau
sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan
kepada Alloh.
9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14,
dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa
puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih,
dsb.
10. Puasa Dawud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari.
Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR.
Bukhori-Muslim).
Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah
Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama
tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya
harus dilakukan sebelum fajar.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, Pada suatu hari, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam menemuiku dan bertanya, Apakah kamu mempunyai makanan? Kami menjawab,
Tidak ada. Beliau berkata, Kalau begitu, saya akan berpuasa. Kemudian beliau datang
lagi pada hari yang lain dan kami berkata, Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa
Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju). Maka beliau pun berkata, Bawalah
kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa. (HR. Muslim no. 1154). An Nawawi
memberi judul dalam Shahih Muslim, Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di
siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan
puasa sunnah meskipun tanpa udzur.
Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits Aisyah
diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula
ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam
Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafii
bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.[10]
Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali
dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya. (HR.
Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa
sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di
atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafiiyah. Sebab
pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap
harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut
terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya
bisa diakhirkan.[11] Beliaurahimahullah menjelaskan pula, Adapun jika si suami bersafar,
maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa
bersenang-senang dengannya
Artinya :
Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah taala.
3. Puasa Tasua dan Asyura
Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.
Puasa ini termasuk berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang
paling afdhal setelah puasa Ramadlan adalah puasa di bulan Muharam.
Puasa Asyura menghapus dosa tahun lalu. Sebelumnya Rasulullah SAW telah
melaksanakan shaum pada tanggal 10 Muharam (asyura). Namun sebelum
meninggal, beliau berniat melaksanakan shaum pada tanggal 9. Sabda
Rasulullah SAW: Apabila tahun depan telah tiba, insya Allah kita berpuasa
juga pada hari kesembilan. Walaupun beliau belu sempat melaksanakannya
(HR. Muslim). Sunah semacam ini dikalangan ahli fikih dinamakan sunah
hamiyah (cita-cita/rencana) Nabi SAW yang tidak sempat beliau laksanakan.
Niat Puasa Bulan Muharram (Puasa Asyura)
NAWAITU SAUMA 'ASYURA LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa hari Asyura , sunnah karena Allah taala.
4. Puasa selang sehari/Shaum Daud
Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling disenangi Allah SWT ialah
puasa Nabi Daud dan shalat yang paling dicintai Allah SWT adalah shalat
Nabi Daud. Ia tidur separo malam, bangun untuk ibadah sepertiga malam
dan tidur lagi seperenam malam. Nabi Daud puasa sehari dan berbuka
sehari. Dan inilah shaum yang paling tangguh karena menuntut stamina
yang sangat prima. (HR Muslim, Sahih Musim bi Syarjhi al-Nawawi)
Niat Puasa Daud
NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah taala
Mohon koreksinya jika ada salah penulisan dari kumpulan doa-doa Niat Puasa
Wajib dan sunnah baik itu niat puasa Ramadhan , niat puasa Sunnah, niat
puasa Syawal, niat puasa Dzulhijjah Arofah Tarwiyah ,niat puasa Qadha , niat
puasa Asyura , niat puasa Rajab , niat puasa Senin Kamis , niat
puasa Sya'ban, niat puasa Daud tersebut diatas.
Semoga diberkah dan diridhoi oleh Allah SWT atas niat dan ibadah
puasanya , Aamiin Yaa Robal'alamin
Tambahan :
Niat puasa Ramadhan :
Nawaitu shouma ghodin an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis
sanati lillaahi taaala.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini
karena Allah Taala
Niat Puasa Qhada Ramadhan
.
Artinya :
Niat aku puasa esok hari kerana ganti fardhu Ramadhan kerana Allah
Ta'ala.
Niat Puasa Bulan Rajab
NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah taala.