Anda di halaman 1dari 3

FADHAIL SHIYAM

.
TITIK TEKAN MATERI
Pokok-pokok pikiran dan titik tekan materi yang harus disampaikan adalah daya tarik dunia dan
dorongan syahwat yang harus dikendalikan baik mata maupun perut dan kemaluan.
POKOK-POKOK MATERI
1. Urgensi shiyam dalam tazkiyatun nafs
2. Rahasia dan syarat-syarat shiyam secara batin.
3. Derajat shiyam
4. Macam-macam shiyam sunnah dan fadhilahnya.
MARAJI’
Al Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus, Sa’id Hawwa
Tafsir Fi Zhilaalil Qur’an, Sayyid Quthb

FADHAIL SHIYAM
Muqaddimah
Firman Allah,
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Al Baqarah : 183)
Ummul Mu’minin ‘Aisyah ra berkata, “Bala’ pertama kali menimpa bagi umat ini sepeninggal
Nabinya adalah kekenyangan, karena sesungguhnya kaum ketika kenyang perut mereka badan
mereka menjadi gemuk, kemudian hati mereka melemah dan syahwat mereka bergejolak.”
(Disebutkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wat Tarhib).
Umar bin Khathab ra berkata, “Jauhilah olehmu kenyang dalam makan dan minum karena itu
merusak tubuh, mendatangkan penyakit, membuat malas dari mengerjakan shalat dan kalian
harus sederhana dalam makan dan minum. Karena itu lebih sesuai bagi tubuh dan lebih jauh
dari melampaui batas, dan sesungguhnya Allah Ta’ala membenci pendeta yang gemuk dan
sesungguhnya seseorang tidak akan rusak sehingga dia mengutamakan syahwatnya atas
agamanya.”
Urgensi Shiyam dalam Tazkiyatun Nafs
1. Shiyam adalah satu bentuk ketaatan terhadap kewajiban syar’i untuk mencapai derajat
taqwa. Tanpa shiyam tidak mungkin seseorang mencapai derajat tersebut.
2. Shiyam sebagai penghapus dosa, fitnah yang akan menimpa seseorang, keluarga, harta dan
tetangganya. Rasulullah saw bersabda, “Fitnah terhadap seseorang dalam keluarga, harta
dan tetangga akan dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah.” (HR Bukhari). Rasulullah
saw ditanya tentang puasa ‘Asyura, maka beliau bersabda, “Ia menghapuskan dosa setahun
yang telah lalu.” (HR Muslim). Dan beliau ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau
bersabda, “Ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun berikutnya.” (HR Muslim)
3. Shiyam adalah sarana tazkiyatun nafs dan ibadah yang tidak ada tandingannya. Abu
Umamah ra, berkata: Aku dating kepada Rasulullah saw, maka aku berkata: Perintahkan
aku dengan amal yang memasukkan aku ke surga! Rasulullah saw menjawb: Atas kamu
berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingannya.”. Dan ketika aku datang lagi beliau
perintahkan lagi untuk berpuasa. “Kamu harus berpuasa, (HR Ahmad,Nasai, dan Hakim, dia
berkata: Hadits aShahih).

Materi Mentoring Da’wah Sekolah


4. Shiyam adalah sarana efektif untuk menjauhkan diri dari siksa api neraka, karena puasa
adalah perisai dan benteng yang kokoh dari api neraka. Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah niscaya Allah menjauhkan Jahannam dari
dirinya sejauh perjalanan seratus tahun.” (HR Nasa’I) Rasulullah saw bersabda, “Shiyam
adalah perisai dan benteng yang kokoh dari siksa neraka.” (HR Bukhari)
5. Pahala shiyam langsung diperhitungkan oleh Allah sendiri. Sebagaimana Rasulullah saw
bersabda, “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebajikan dengan sepuluh
kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa. Karena
sesungguhnya puasa itu langsung untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia
rela meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.’” (HR Muslim)
6. Shiyam adalah sarana yang paling efektif untuk mengendalikan syahwat dan nafsu birahi,
sehingga Rasulullah saw memerintahkan pemuda yang belum sanggup untuk menikah,
sementara nafsu birahinya bergelora agar berpuasa. Beliau bersabda, “Dan barangsiapa yang
belum mampu untuk menikah maka atasnya harus berpuasa, karena puasa itu baginya
sebagai pengekang syahwat.” (HR Al Jama’ah dari Ibnu Mas’ud ra).
7. Orang yang berpuasa mendapatkan rahmat Allah lebih besar dibandingkan orang yang
mendapatkan makanan saat tidak berpuasa. Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berpuasa
apabila di sampingnya disantap berbagai makanan, maka para malaikat bershalawat
(memohonkan rahmat Allah) untuknya.” (HR Turmudzi).
8. Shiyam akan menjadi syafi’ (pembela) bagi orang berpuasa pada hari Kiamat nanti.
Rasulullah saw bersabda, “Shiyam dan Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada hamba
pada hari kiamat. Shiyam berkata, ‘Ya Rabbi, hamba-Mu ini telah aku cegah dari makan,
minum dan menuruti syahwatnya di siang hari. Maka berikanlah aku hak untuk memberi
syafa’at (membelanya).’ Al Qur’an berkata, ‘Ya Rabbi, hamba-Mu ini telah aku cegah dari
tidur di malam hari, maka berikanlah aku hak untuk memberi syafa’at (membelanya).’
Maka keduanya diizinkan memberi memberi syafa’at.” (HR Ahmad).
Fadhilah & Macam-macam Shiyam Sunnah
1. Puasa di bulan Muharram
 Rasulullah saw bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yaitu
Muharram dan shalat yang paling utama setelah fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim)
 Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw berpuasa pada hari ke sepuluh (‘Asyura) dan
beliau memerintahkan puasa pada hari itu. (Muttafaqun ‘alaih).
 Dan beliau bersabda, “Sekiranya aku masih hidup sampai tahun depan pastilah aku
berpuasa pada hari ke sembilan (Tasu’a).” (HR Muslim)
2. Puasa pada bulan Dzulhijjah, yaitu puasa hari Arafah. Dari Abu Qatadah ra,berkata:
Rasulullah saw, pernah ditanya tentang puasa Arafah.
 Beliau bersabda: “Ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR.
Muslim).
 Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada hari-hari bagi amal shalih di dalamnya lebih dicintai di
sisi Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari awal bulan Dzul Hijjah.” Mereka berkata,
“Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau bersabda, “Kecuali seorang yang
keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak pulang lagi dengan sesuatu apa pun dari itu.”
(HR Bukhari)
3. Puasa enam hari di bulan Syawal
 Dari Abu Ayyub ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan
kemudian mengikutinya enam hari dari bulan Syawal adalah baginya seperti puasa sepanjang
tahun.” (HR Muslim)

Materi Mentoring Da’wah Sekolah


4. Puasa Senin dan Kamis
 Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw bersabda, “Seluruh amal dihaturkan kepada
Allah pada hari Senin dan Kamis maka aku senang amalku dihaturkan sedangkan aku
tengah berpuasa.” (HR Turmudzi)
5. Puasa tiga hari setiap bulan, dan yang paling utama adalah ayyamul bidh, yaitu tanggal 13,
14 dan 15.
 Dari Abu Hurairah ra berkata, “Kekasihku yaitu Rasulullah saw berwasiat kepadaku dengan
tiga hal: Berpuasa tiga hari setiap bulan, melakukan dua rekaat dhuha, dan shalat witir sebalum
tidur. (Muttafaqun ‘alaih).
6. Puasa Dawud, yaitu satu hari berpuasa dan satu hari berbuka.
Rasulullah saw, besabda: “Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa Dawud, dan shalat
yang paling Allah cintai adalah shalat Dawud, ia tidur setengah malamnya, kemudian shalat
sepertiganya dan tidur lagi seperenamnya. Dan dia berpuasa satu hari dan tidak berpuasa
satu hari.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
7. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
‘Aisyah ra, berkata: “Tak pernah aku mendapati Rasulullah saw, berpuasa sempurna sebulan
penuh selain Ramadhan, dan tidak aku dapati beliau banyak berpuasa selain di bulan
Sya’ban.” (Muttafaq ‘Alaih).
8. Disunnahkan banyak berpuasa bagi para bujangan yang belum sanggup untuk menikah,
sementara nafsu birahinya selalu bergelora.
 Rasulullah saw, bersabda: “Dan barangsiapa belum mampu untuk menikah, maka hendaklah ia
berpuasa, karena puasa itu baginya sebagai pengekang syahwatnya.” (HR. Bukhari).
Derajat Shiyam Yang Tertinggi
Puasa yang dilakukan oleh seorang mukmin sejati bukanlah sekedar menahan perut dan
faraj dari menyalurkan syahwatnya, akan tetapi ia juga menahan pandangan, lisan,
pendengaran, tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh dari segala dosa. Di samping itu
ia juga menahan hati dari niat yang hina atau berfikir yang menjauhkan diri dari Allah
sehingga seluruh jiwa raganya terkonsentrasikan untuk taat kepada Allah semata.

Materi Mentoring Da’wah Sekolah

Anda mungkin juga menyukai